February 18, 2012

ONDE ONDE IMUT –Ep01-

Author : Shin Rye Ra
Cast :
. Lee Hyuk Jae
. Lee Donghae
. Kim Na Na *Fiction*
. Chan Ah Na *Fiction*
Rate : AG

Annyeeoong~ Saya balik lagii, kini saya bersama abang Kunyuk dan abang Odong-odong *PLAKPLAKPLAK*Digampar Elfishy ama Jewels*-,-a*

 Ini cerita aneh bin aneh karangan Author yg babo ini :D Mianhae yaa kalo masih jeleek.
Gumawoo bagi yg uda baca, jangan lupa RCL.

Happy reading^^

-Hyuk Jae's POV-

Huh! Melelahkan. Besog aku dan member SJ lain harus berangkat lagi ke *Anggep aja* Indonesia untuk jadwal konser kami. *Author maksa dueh*-,-* Kenapa tak ada hari istirahat untukku, pikirku. Akupun langsung ngacir menuju kamar coupleku itu, si fishy yg sok keimutan. *plak*digampar fishy*Donghae: Gue emang imut blo'on*

"Donghae-ya, aku lelah sekaliiiii", kataku yg langsung merebahkan diri di kasurnya sambil memeluknya seperti guling.
"YA! Kau ini mengganggu tidurku saja sih monyeet", PLETAK! Aku menjitak kepalanya dan dia hanya meringis kesatikan.

"Donghae-yaaa".
"Apa lagi?", kulihat mulutnya sudah komat kamit tak karuan seperti sedang menyumpahiku, aku mengacuhkannya.
"Tak jadi ah", kataku santai dan masih terus memeluknya.

"Hyuk Jae-ah", kini dia memanggilku.
"Nde?", jawabku seadanya sambil memejamkan mata dan masih terus memeluknya.
"Kemana saudara kita si kuda itu?", jawabnya masih tak merubah posisi membelakangiku.

Siwon yg sebenarnya sedari tadi sudah berbaring di sofa kamar dan merupakan teman sekamar Donghae menyahut, "Waeyo Hyung? Apa kau merindukanku?".
"Aniyo, kemarilah, mari kita tidur bertiga disini", kata Donghae yg bergeser sedikit ke arahku yg membuat akupun ikut bergeser.

*EunSiHae daaah*-,-*Maklum readers, Author sukanya ma mereka + Kyuhyunnie*

"Kau bau sekali Hyung", kata Siwon santai dan aku mengacuhkannya, jujur aku memang belum mandi, aku malas, hahaha.

Kami bertiga terlelap di kamar Donghae. Hingga aku merasakan sesuatu yg keras mendarat di kepala kami. PLETAK! PLETAK! PLETAK!

"YAA! Jam berapa ini kalian masih belum juga bangun? Kita harus segera terbang ke Indonesia!", yg aku yakin ini pasti suara Leeteuk Hyung.
"1 detik lagi Hyung", kudengar suara Siwon memelas dan masih terpejam.

Aku tak mendengar suara Leeteuk Hyung lagi. Mungkin Siwon berhasil mengusirnya, pikirku.

-Author's POV-

Leeteuk jerah membangunkan ketiga anak buahnya yg entah darimana asalnya sehingga susah sekali dibangunkan. Dia punya rencana licik, dia memanggil si Kyu anak setan itu yg sedang asyik bermain PSP, dia membisikinya sesuatu dan tiba-tiba sebuah evilsmirk langsung tergambar di wajah bocah itu. *Bisa bayangin kan readers wajah Kyu si anak setan itu kalo lagi nge-smirk*BRAK*Ditabrak Kyu pake truk*

Si Kyutukucing itu menghampiri kamar Donghae dan Siwon ditambah Hyuk Jae yg ngungsi kesana, terlihat mereka masih tidur nyenyak seperti pindang yg di tata rapi. *Hyuk Jae: Donghae aje yg mirip pindang Thor*Author di pelototin Donghae*-,-*

Si anak setan itu langsung lompat menindihi Eunhyuk yg tertidur tengkurap dan dibuatnya seperti sedang bermain kuda-kudaan. Eunhyuk langsung berteriak tak karuan, suaranya yg melengking langsung membangunkan kedua pindang disebelahnya.

Kyuhyun pergi dari ruangan itu sambil tertawa puas. Eunhyuk yg marah langsung melempari Kyuhyun dengan bantal dan guling sambil berteriak, "YA! Dasar anak setaan kau BABOOO!".

Ketiganya terbangun dan langsung menghampiri Kyuhyun dan langsung menjitaki si magnae itu.
PLETAK! PLETAK! BRUUK! JEDERR! BYURR! PRANNKK! GLUDUUG! BYOOORRR! *Readers: Lebeh lu Thor*-,-*

Berakhirlah si magnae malang itu di bak mandi dengan basah kuyup.

"YAA! Kalian ini bermain saja. CEPAAT MANDDIII!!!", suara ketua mereka yg mungkin sudah naik darah.

Tanpa bu-be-bo, tibalah mereka di Indonesia. Seperti biasa, mereka harus mengenakan segala macam asesoris untuk menutupi identitas mereka. Dan ketika sampai di hotel, *lagi-lagi* EunSiHae bersatu di satu kamar plus Leeteuk karena memang kamar hotelnya cukup luas.

Tanpa sempat Siwon merebahkan diri di kasur, Leeteuk sudah berteriak-teriak kepada mereka untuk langsung siap-siap karena mereka kudu (?) langsung latihan untuk persiapan mereka manggung.

Singkat cerita, mereka sekarang lagi manggung nih sambil nyanyiin lagu mereka yg keren, Superman, tapi ada yg aneh.

-Lee Hyuk Jae's POV-

Aku menikmati panggung ini, seperti biasa, Elf disini benar-benar banyak, aku seneng banget liatnya *Author: Aku juga Oppa*Hyuk: YA! Berisik*-,-* Sambil terus beraksi di atas panggung, mataku terhenti pada 1 yeoja yg hanya terdiam menatapku, ato menatap Siwon disebelahku, atau.. Ah entah. Sedangkan para yeoja yg lain berteriak histeris ke arah kami, dia sedikit aneh, menurutku. Aku melihat kearah Siwonku *Lebeh lu Hyuk*-,-* itu dan aku mendapatinya juga dengan muka sedikit heran. Tiba giliranku bernyanyi or nge-rap or apalah *Hyuk: Bilang aje lu yg kaga ngarti Thor*Author
nyengir gaje*, meskipun aku sedang bernyanyi aku tetap sesekali manatapnya, dan setiap aku menatapnya dia seolah tak berani menatapku. Aah, apa aku setampan itu ya? *Hyuk di gampar Author*Author ditendang Jewels*-,-*

Berakhirlah sudah Show kami untuk hari ini, huuaaaahh, aku melepas lelah di tempat tidurku. Tetapi, akhirnya telingaku tergoda (?) untuk mendengarkan apa yg sedang si Fishy dan si Kuda bicarakan, tetapi aku tetap memejamkan mataku.

"Ya! Hyung, apa kau tau? Tadi ada salah satu fans yg sangat aneh, menurutku", Siwon mendahului berbicara.
"Mwo?", Donghae yg sedari tadi mengorek-ngorek (?) lemari pakaiannya bertanya tak mengerti.
"Ada 1 yeoja yg ketika kita konser tadi begitu aneh tingkahnya, dia tak seperti para Elf yg lain yg begitu bersorak menyemangati kita. Dia hanya diam, dan setiap aku melihat ke arahnya dan tatapan kami bertemu, dia langsung mengalihkan pandangannya".

Omo~ Kita memang sehati Kuda!

"Apa yg kau bicarakan? Mungkin hanya perasaanmu saja", Donghae langsung tidur disebelahku yg sedang membelakanginya.
"Dia tak bohong, ikan, aku juga merasakannya", aku yg seraya langsung berbalik menghadap Donghae rupanya mengejutkan mereka berdua,
hingga Donghae terjatuh di sisi tempat tidur. Aku dan Siwon tak bisa menahan tawa, tawa kami meledak melihat Donghae terjatuh.
"Omo~ Omo~ Kau mengagetkanku saja, jadi dari tadi kau menguping?", kata Donghae yg langsung bangun dan mengelus-elus pinggangnya.
"Aaiisshh, sudahlah, tapi apa yg diucapkan Siwon, sama dengan yg kurasakan tadi", kataku.

Siwon tersenyum puas seolah mendapat dukungan.

"Ah, kalian ini makin hari makin aneh saja", komentar Donghae yg sepertinya malas merespon ucapan kami.

Aku dan Siwon langsung bertukar pandang, senyum kami melebar. Kami langsung menerkam Donghae yg terbaring di kasur dengan ganas dan menggelitikinya hingga ia tak bisa menahan tangis tawanya.

"YA-YA-YA!!!! STOOPP!!! HAHAHA", Donghae sepertinya sudah tidak tahan. Aku dan Siwon langsung menghentikan aksi kami dan tertidur disebelah Donghae sambil tertawa-tawa melihat Donghae yg mulutnya hanya komat-kamit tak karuan.

-Author's POV-

Tak lama kemudian, karena mereka sama-sama lelah, mereka tertidur pulas layaknya bayi. Leeteuk yg entah dari mana saja langsung memasuki kamar dan terkejut melihat 3 big babies yg tertidur manis layaknya malaikat.

*Author muntah daraah*HUEEK*Digebukin EunSiHae langsung*Sekarang Author jadi muntah duit*Nahloh?*

"Aneeeh, tak biasanya mereka begitu tenang, huah aku lelah sekali", Leeteuk juga ambil posisi dan tertidur di sebelah Eunhyuk.

-Na Na's POV-

Hari ini aku senang. Melihat idolaku yg bahkan aku tak bisa mendeskripsikannya *Sebenernya Author kaga ngarti mau ngumung apa*-,-*. Tapi aku hanya diam tak berjingkrak (?) seperti para fans yg lain. Aku adalah seorang yeoja yg selalu menjunjung tinggi harga diriku. Itu prinsipku. Terutama pada seorang namja, aku tak ingin terlihat lemah di depan mereka. Termasuk kepada idolaku sendiri, aku tak ingin harga diriku jatuh karena terlihat begitu memuja mereka. Terdengar munafik, tapi, ya, itulah aku, Nana Bella, mahasiswi Universitas Gajah Mada jurusan Sastra Korea. Aku tak seberapa menyukai dunia musik Korea, hanya saja aku begitu menyukai Choi Siwon karena dia sempurna, tubuhnya absnya yg sexy, tinggi, dan ahh semua deh. Aku juga menyukai Lee Donghae, dia terlihat lembut, baik, romantis, dan suaranya itu lho, bikin klepek-klepek (?), beda dengan Lee Hyuk Jae, entah kenapa aku tak menyukainya, mukanya sedikit sombong dan sok cakep, dan suaranyapun pas-pasan, cih!

"Huaaaahh, lelahnya, cukup buatku untuk melihatmu Choi Siwon dan Lee Donghae", aku tersenyum sambil memandang poster mereka berdua yg cukup besar yg berada di kamarku.

"Haaaahh, Na Na-ha, mari kita lanjutkan skripsi akhirmu yaa, hwaiting!", kataku bersemangat pada diriku sendiri.

-Author's POV-

Oya, aku lupa bilang kalo si Na Na ini punya keturunan Korea dan matanya agak sipit, Dia punya dongsaeng yg sekarang ada di Korea, ngikut neneknya yg asli Korea, namanya Ahn Yoon Ra *Author ngeksis kaga apeape ye?*Readers: Kaga mau Thor, lu jeleg*-,-*, eommanya yg keturunan Korea, sedang appanya asli Indonesia, tapi ceritanya nih eomma & appanya Na Na ketemunya di Belgia, disanalah cinta mereka bersemi hingga membuahkan 2 keturunan. Kedua orang tuanya sama-sama di Belgia karena mereka bekerja disana, tetapi Na Na lebih memilih di kampung halamannya saja, dan Yoon Ra, dia dari
awal memang terlahir di Seoul *Aiisshh ribet amat sih, tapi ngerti kan maksudnya, readers?*.

<<KEESOKAN HARINYA>>

"Tak biasanya Hyung menyuruh kita berkumpul pagi-pagi begini, hooaahhhmm", keluh Sungmin yg dibalas anggukan oleh member SJ lain karena dibangunkan oleh Leeteuk.
"Selamat pagi! Semangatlah kalian hari ini, kalian ini seperti tak punya semangat hidup", kata Leeteuk dengan penuh pesona, senyum, dan semangat.
"Hyung, kami ngantuk", kata Siwon yg tertidur di pangkuan Donghae yg sedang bersandar di bahu Eunhyuk.
"YA!! Satu jam lagi kita akan ada jumpa fans. Aku mau dalam 15 menit kalian sudah siap, jika tidak kalian tak dapat jatah makan selama sehari", Leeteuk langsung meninggalkan mereka semua yg melongo karena terkejut. Mereka saling bertatapan dan langsung ngacir (?) ke kamar hotel masing-masing dan saling berebut kamar mandi yg hanya ada 1 di setiap kamar. Mereka tak mau tak kebagian jatah makan selama sehari *Maklum, mereka kan kebo semua*Author di buang ke Ocean ama SJ*-,-*.

Singkat cerita, mereka sudah berada di gedung untuk jumpa dengan para Elf Indonesia, mereka sedang bersalaman dengan para Elf, banyak sekali, pikir mereka yg mulai kelelahan.

Tanpa sengaja Siwon melihat ke arah yeoja yg menurutnya tak asing, ya, dia mengingatnya, dia yeoja aneh itu, apa dia Elf? Pikirnya. Dia segera member tau Eunhyuk tentang hal itu.

"Ya, Hyung, lihatlah yeoja itu?", katanya sambil masih tetap bersalaman dengan para Elf yg masih berbaris sangat panjang.
"Mwo? Nugu?".
"That girl standing right there", Siwon menunjuk ke arah yeoja itu, sedari tadi matanya tak mengarah ke member SJ sama sekali, aneh, pikir Siwon.
"Ah! Aku tak tau apa yg kau bicarakan", tetapi Eunhyuk tetap mengedarkan pandangannya kearah yg ditunjuk oleh Siwon karena penasaran.
"Yeoja itu?", jawab Eunhyuk yg terkejut melihatnya.
"Kau masih mengingatnya rupanya, syukurlah aku tak perlu menjelaskan padamu", jawab Siwon enteng.

-Na Na's POV-

Hari ini aku tak ada mata kuliah, tapi aku harus menemani sahabatku, Mona, untuk mengikuti jumpa fansnya SJ, sebenernya aku males banget, untung aja dia sahabatku jadi aku masih mau nemenin dia -hihihi- tak ada ruginya juga, aku juga jadi bisa bertemu dengan Siwon dan Donghae Oppa yg cuakep dah :D

Here I am, berdiri mematung sambil nungguin Mona nyelesein kegiatannya sambil memuji-muji para member SJ, ya, dia Elf, mungkin, dan aku? Tentu saja bukan. Aku sengaja tak bersalaman dengan mereka, aku malas, buat apa? Membuang waktu saja, toh hanya bersalaman, apa yg spesial? Aku masih setia menunggui sahabatku yg masih berbaris itu, tapi tiba-tiba dia memanggilku, "Nanaa, cepat kemari".

Dengan malas-malasan aku menghampirinya, "Waeyo?", aku biasa berbicara bahasa Korea dengan sahabatku ini, kami satu jurusan, dan... Lumayanlah sebagai latihan untuk membiasakanku dengan bahasa Korea.

"Temani aku dong, aku gugup nih", ucapnya sambil merengek menggelayuti (?) tanganku.
"Ah, aku malas, tak ada gunanya kau tau", jawabku sedikit jutek.
"Ayooollaaaah Kim Na Na, kau pasti tak menyesal setelah bersalaman dengan Siwon dan Donghae Oppa", dengan senyum aegyonya dia merayuku. Aiiissh, cantik sekali sih sahabatku ini. Dia memiliki rambut panjang yg tergerai lurus, kulitnya agak coklat dan matanya hitam bulat, sungguh manis. Beda denganku, kulitku putih dan aku bermata agak sipit, dan aku hanya memiliki rambut sepundak.

"Iya, tapi aku mungkin akan sangat menyesal ketika bersalaman dengan si Monyet jeleg itu", ucapku ketus melirik ke arah Hyuk Jae.
"Mungkin tidak", dia tersenyum dengan EvilSmilenya. Aku heran dengan reaksinya yg seperti itu.

Akhirnya aku hanya menghela nafas dan menuruti kemauannya, dia menyuruhku berbaris di depannya, aigoo, malas sekali aku.

Tiba kini giliranku untuk bersalaman dengan mereka, pertama aku bersalaman dengan leadernya yg entah siapa namanya, aku bersalaman dengannya dan tersenyum, senyum masam. Aku terus bersalaman dengan member SJ yg lain, aku tak seberapa mengenal mereka, tapi yeoja dibelakangku ini begitu bersemangat, apalagi ketika bersalaman dengan Yesung Oppa, dia sangat menyukainya, dasar Mona.

Kini saatnya aku harus bersalaman dengan 2 namja yg aku kagumi, aiisshh, aku sedikit canggung. Tapi tetap seperti perlakuanku ke member SJ yg lain, senyum masam masih bertengger di bibirku. Donghae Oppa tersenyum manis menyambutku, aigoo, dan Siwon Oppa, dia pun juga begitu, tetapi dia seperti menatapku heran, aiisshh sudahlah aku tak peduli.

Aku baru sadar kini aku harus bersalaman dengan Si Monyet Kunyuk itu, males banget aku, mungkin aku hanya akan ngacir aja ninggalin dia -hahaha- *Bahasa lu Thor campur aduk*-,-*

Tak bisa! Dia sudah mengulurkan tangannya padaku, terpaksa aku menyambutnya sambil tersenyum masam yg kali ini lebih masam dari sebelumnya.

"Annyeong~ Hyuk Jae imnida", ucapnya dengan muka sok imutnya. Cih! Aku muak.
"Annyeong~ Na Na imnida", aku sudah tak tersenyum lagi padanya, kulepaskan segera tanganku dari tangannya dan aku melongos pergi. Dia sedikit terkejut atas perlakuanku itu. Aku tak peduli.

"Kajja Ah Na-ha, males banget aku lama-lama disini", aku segera menarik Ah Na a.k.a Mona.
"Ye, sabar sayang", ucapnya dengan senyum lebar.

Mona punya nama korea begitu juga aku, suatu saat kami ingin ke kota Seoul tempat pria idamanku berada. Nama korea Mona adalah Chan Ah Na dan aku, Kim Na Na.

<<MALAM HARINYA>>

"Huaahh, kembali bekerja, hwaiting Na Na", sambil mengepalkan tanganku di atas. Aku juga bekerja sambilan di cafe milik orang tua Mona, dia juga bekerja disitu, rasanya seneng bisa terus bersama sahabat.


-Hyuk Jae's POV-

Apa-apaan cewek itu tadi? Main pergi aja, gak tau apa dia tadi bertemu dengan seorang bintang terkenal yg tampan seperti aku *Lu pede amat sih? Nyadar diri napa Hyuk*Hyuk: Gue emang ganteng kok*BRAAK*Digampar Author pake wajan*, aiissh sudahlah, aku tak ingin memikirkannya lagi.

"Hyung, yeoja itu memang aneh, dia seolah tak sebegitu senang bertemu dengan SJ", ya! Won-ah, baru saja aku tak ingin memikirkannya, kenapa kau berkata begitu.
"Molla, ketika aku tadi bersalaman dengannya, dia langsung narik tangannya dan pergi gitu aja, dasar yeoja jelek".
"Bukannya kau tadi sempat berkenalan ya? Siapa namanya?", tanya Donghae yg tiba-tiba duduk di kasur bersama kami.
"Na Na", aku menjawabnya singkat sambil memainkan PSP yg tadi aku curi dari si anak setan itu.
"Kalo yeoja yg di belakangnya? Apa kau tau namanya? Kurasa aku menyukainya, hihihi", kata Donghae sambil membayangkan sesuatu, mungkin yeoja itu.
"Molla, yg aku tau hanya Na Na yeoja jelek itu".

Hening.

"Apa kau menyukainya Hyung?, kata Siwon dengan muka polos tak bersalah saat bertanya hal itu.
"Ya, babo! Apa kau tak dengar tadi aku menyebutnya yeoja jelek?".
"Jangan sampai kau menyesali ucapanmu, monyet", kata Donghae 'sok' bijaksana.
"Aiisshh, kalian ini", aku kesal dan meninggalkan mereka berdua. Kudengar mereka tertawa cekikikan tak jelas, aku semakin kesal dibuatnya.

Tinggal 3 hari tersisa aku di Indonesia, di negara ini tak banyak yg spesial di kotanya, tetapi aku menyukai orang-orangnya yg ramah-ramah, ah ani, ada 1 yg tak ramah, yeoja tadi, aiisshh kenapa aku jadi mengingatnya lagi. Yeoja jelek itu... Aiissshh, tau ah gelap.

-Author's POV-

Tak lama Hyuk Jae pun tertidur di sofa setelah  pertengkarannya dengan kedua sodaranya tadi.

Siwon dan Donghae pun juga tertidur di kasur, Leeteuk yg baru saja datang, karena lelah, tak menghiraukan Hyuk Jae yg tertidur di sofa dan langsung merebahkan diri di kasur dan langsung tertidur.

BRUUKKK!!
"Kyaa, appo!", rintih Hyuk Jae  yg rupanya suara gaduh itu berasal darinya yg terjatuh dari sofa.
"Hyuk Jae-ah, kaukah itu?", suara Donghae yg terdengar agak parau karena terbangun dari tidur nyenyaknya.
"Nde. Aiisshh. Sakiiitnya", dia merintih kesakitan sambil berjalan menuju tempat tidurnya.

BRUK! *Anggep aja nih suara Hyuk yg menjatuhkan diri di kasur*
Kemudian hening...

<<KEESOKAN PAGINYA>>

-Hyuk Jae's POV-

"Aigoo, punggungku sakit sekali, ya, Donghae-ya, apa kau mau ikut aku ke taman, aku ingin jogging".
"Nde, aku bangunkan Kuda dulu, kami menyusul", jawabnya yg masih mengucek (?) matanya karena baru bangun.
"Arra, palliyo", aku langsung mengambil topi, masker, dan kaca mata hitam walau aku hanya memakai kaos tanpa lengan, di Indonesia cuaca cukup panas.

Aku berlari kecil di taman, sedari tadi ada yg memperhatikanku, aku mulai khawatir jika mereka mengenaliku.

YAP!
Tebakanku tak meleset, mereka mulai meneriaki namaku, apa aura ketampananku sebesar itu? *Eunhyuk di tendang Author*-,-*

Aku berlari semakin kencang sambil sedikit-sedikit menoleh ke belakang kalau-kalau mereka membawa tombak. *Lebay lu Hyuk*Abaikan*

BRUUKK!

"Kyaaaaaaa".

-Na Na's POV-

Aku bosan pagi ini, bangunku sangat pagi dan entah harus berbuat apa sekarang, tapi malaikatkupun datang, Ah Na menelponku minta ditemani jalan-jalan di sekitar taman untuk mencari onde-onde kesukaan kami. Aku dengan senang hati mengiyakan.

Kini aku dan Ah Na tengah mencari onde-onde langganan kami yg biasa mangkal di sekitar taman, nah itu dia!

"Maaf onde-ondenya tinggal 2 neng", kata abang penjual onde-onde tersebut.
"Yah, cepet amat bang", ucapku dengan raut sangat kecewa. Aku biasa memakan onde-onde minimal 3, 1? Gak level. Tapi mau gimana lagi :(
"Yaudah deh bang, nih duitnya nih", kata Ah Na yg menampakkan raut kecewanya juga.

"Na Na, kamu tunggu sini dulu ya, aku mau beli minuman, cuma bentar kok, jangan nangis ya, hehehe".

PLETAK!
Aku menjitak kepalanya, berani-beraninya dia berkata begitu, dia pikir aku 9 tahun apa? Hello Ah Na, aku 19 tahun.

"Appo, Na Na", dia meringis kesakitan kemudian melongos pergi.

Aku sudah siap memakan satu-satunya makanan paling favoritku ini, belum sempat onde-onde satu-satunya kesayanganku itu mencapai mulutku...

BRUUKK!

"Kyaaaaaaa", ada yg menubrukku dari belakang, dan parahnya, onde-ondeku menggelinding dengan riang di tanah.

Aku berbalik dan mendapati sosok aneh itu, pake masker tapi pake baju tanpa lengan kaya gitu, dasar aneh, pikirku.

"Mas, bisakah kau hati-hati sedikit kalau berjalan? Tak liat aku sedang akan menikmati satu-satunya makanan berharga itu?", aku menunjuk ke arah onde-onde yg terdiam di tanah tanpa bersalah.

Dia terlihat bingung dengan ucapanku dan kemudian mengikuti arah yg kutunjuk.

"Mianhae, jeongmal mianhae", ucapnya sambil menunduk sedikit.

Eh? Korean?

"Kyaaaaaaaa", dia menarik tanganku dan berlari mengikutinya, apa-apaan ini? Apa dia orang jahat? Eommaaa anakmu diculik, rengekku dalam hati. Aku begitu takut, aku sedikit menitikkan air mata, ya, aku ini cengeng dan sangat parno, hahaha.

Kami berlari sekitar 10 menit kemudian kami berhenti di tempat yg agak sepi, aku semakin takut. Dia melepaskan cengkraman tangannya yg sangat kuat itu dari tanganku. Ugh, appo!

-Hyuk Jae's POV-

Aiisshh, suara ini memekakkan telinga sekali, yeoja ini nyaring sekali suaranya, Kyu saja kalah.

"Mas, !@#$%^&*()_+|}{":<>?/", aku tak mengerti dia berbicara apa, tetapi kemudian dia menunjuk ke arah mainan berbentuk bulat dan memiliki bintik yg banyak.
"Mianhae, jeongmal mianhae", aku sedikit kasihan pada yeoja ini, sepertinya dia tak rela setelah kujatuhkan mainannya, aigoo, childish banget.

Tanpa pikir panjang aku menariknya pergi, sebelum para fans menemukanku, aku tak peduli dia berteriak-teriak tak jelas, yg jelas sekarang aku harus mencari tempat yg aman.

Setelah kami berhenti, aku berbalik, eh? dia menangis.

-Na Na's POV-

"Jeongmal mianhae, ada yg bisa kulakukan untukmu untuk mengganti semua?", eh? dia berbicara bahasa korea lagi.
"NE! Kau harus mengganti onde-ondeku, onde-onde satu-satunya", aku sedikit terisak, aku berbicara dengannya dengan bahasa korea juga.
"Onde-onde?", dia terlihat bingung.
"Nde, makanan yg tadi kau jatuhkan saat menubrukku, huhuhu", tangisan palsuku, hahaha, biar tau rasa nih orang main tubruk aja, sapa sih?
"Itu makanan? Bwahahahahhhhahaaahaha, lucu sekali bentuknya, kupikir mainan", dia tertawa sambil memegangi perutnya.
"MWO?? Mainan? Ya! Jangan bercanda, cepat ganti rugi 7 kali lipat", dia terkejut mendengar ucapanku dan langsung menghentikan tawanya.
"Shireo! Aku hanya menjatuhkan satu, kan?", ucapnya sambil membuang muka.

Akupun mulai mewek (?) disengaja agar dia mau menuruti permintaanku, salah sendiri, siapa suruh menjatuhkan satu-satunya makanan favoritku.

"Aigoo, arra arra, dimana kau membelinya?", dia menghembuskan nafas panjang.
"Di taman ini, tapi sudah habis", jawabku santai.
"Kalo gitu kita cari di tempat lain saja", dia menggandeng tanganku kemudian mengajakku berjalan.

DEG!
Siapa namja ini? Berani sekali dia menggandengku padahal kami juga belum kenal.
Setelah 15 menit mencari akhirnya ketemu juga, dan benar saja aku dibelikan 7 buah, hihi, baik juga nih orang.

Kami sama-sama kembali ke taman dan duduk di salah satu tempat duduk di taman, aku memakan onde-ondeku ini dengan lahap, aku meliriknya, rupanya dia sedang menatapku geli sambil kudengar suara tawa kecilnya dari balik masker, omo~ malunya aku.

"Kau mau?", aku menawarinya dengan tanpa melihatnya, aku malu, mukaku pasti sudah seperti kepiting rebus. Aigoo.
"Nde", dia membuka maskernya dan langsung melahap salah satu onde-onde yg kutawarkan padanya.
"Masshita!", aku tertawa senang mendengarnya berkata seperti itu, aku menoleh ke arahnya dan, OMO~ Apa aku tak salah lihat?

"YA! Kau orang jeleg sok tampan tak tau diri yg terdampar di Super Junior itu kan?", spontan aku terkejut dan kata-kata itu terlontar begitu saja.
"MWO??", dia terlihat terkejut mendengar ucapanku, ya! Babo, kenapa aku bisa keceplosan dan mengatakan hal itu di depannya.

PLETAK! PLETAK!

Appo~ Dia menjitakku dua kali, dan apa pemirsa tau? Rasanya sangat sangaaaat sakit sekali.

Kakiku langsung kuangkat ke kursi taman dan aku meletakkan daguku di lututku *Bisa bayanginnya kan Readers? Author aja gabisa*PLAK*Sarap* Tangan kiriku memeluk kakiku dan tangan kananku mengelus-ngelus kepalaku yg sangat sakit dan terasa panas.

"YA! Kim Na Na! Aku mencarimu! Kemana saja kau?", tanpa pikir panjang aku langsung memeluk sahabatku yg baru saja datang dan menceramahiku itu.
"Ya! Kau kenapa? Kau menangis?", ucapnya lagi yg tak kugubris, aku memang menangis Ah Na, aku takut dengan namja di sebelahmu itu yg telah kubuat sakit hati dengan ucapanku.

-Hyuk Jae's POV-

YAK! Kurang ajar sekali mulut yeoja ini. Eh? Kim Na Na? Berarti dia yeoja yg... Ah nde, aku baru ingat.

"YA! Kau yeoja yg waktu itu kan?".
Temannya yg masih memeluk yeoja itu terkejut mendengar suaraku dan melihatku, aku tau dia pasti segera berteriak, secepat kilat aku membungkam mulutnya.

"Aigoo aigoo, apa yg kau lakukan terhadap dua yeoja tak bersalah ini? Hingga dia menangis dan kau harus membungkam mulut yeoja yg satu ini", sesuai dugaanku, ketika aku menoleh muncullah 3 namja tak asing menurutku, Siwon, Donghae, dan Kibum, yg bersuara tadi adalah Donghae.

Na Na yg sepertinya menyadari kedatangan 2 namja itu, langsung beranjak dari pelukan temannya ini, dan aku langsung melepaskan bungkamanku dari mulut yeoja yg satunya.

Muka mereka berdua shock melihat kami, aku sih tak heran.

"Kau memiliki kenalan yeoja Indonesia yg manis ini kenapa tak kau kenalkan ke kami Hyung?", Kibum angkat bicara, aku melotot ke arah Kibum.

-Na Na's POV-

MWO?? Siwon Oppa? Donghae Oppa? Dan tak tau siapa karena memang aku tak mengenalinya.

"Donghae imnida, apa yg dilakukan saudara kami ini hingga membuatmu menangis?", aku menatap ke arah Ah Na, tapi ia hanya bengong, aisshh.
"Aniyo", jawabku singkat dan aku menggandeng tangan Ah Na untuk mengajaknya pergi.

Tiba-tiba ada yg menarik tanganku, cengkramannya kuat, appo~

"YA! Mau kemana kau? Kau bahkan belum minta maaf padaku?", suara itu yg kuyakin dari namja jelek itu, aku berbalik.
"Ya! Hyung, jangan kasar-kasar terhadap wanita", Siwon Oppa yg berbicara, omo~, baik sekali dia.
"Salah sendiri, siapa suruh dia mengataiku orang jeleg sok tampan tak tau diri yg terdampar di Super Junior", jawabnya yg masih memandangku ganas.
"......."

"BWAHHAHAHAHAHAHHAHAHAHA", kudengar tawa meledak dari ketiga namja di belakang Hyuk Jae.

Untung Hyuk Jae langsung melepaskan cengkramannya ini, fiuh, appo~
"Maafkan saudara kami ini ya, apa yg bisa kami lakukan untukmu?", ucap Donghae Oppa lembut yg membuat hatiku terhanyut.

Kulihat Hyuk Jae hanya menggerutu di sebelah kedua temannya itu, dan aku melihat ke arah Ah Na dan merasakan tanda bahaya ketika dia akan angkat bicara, aku khawatir dia akan meminta yg macam-macam, aku segera menginjak kakinya dan dia berteriak kecil, Donghae Oppa yg melihat kejadian ini hanya terkekeh, begitu juga kedua temannya yg berada di belakangnya, tapi tidak untuk Hyuk Jae, dia malah membuang muka. Cih!

"Nothing", jawabku singkat. Kemudian aku melongos pergi sambil menarik paksa Ah Na.

<<SESAMPAINYA DI RUMAH AH NA>>

"Huh, hari ini menjenuhkan sekali bertemu dengan satu alien yg terdampar di negara ini", omelku tak jelas.
"They're very cool, tapi kenapa mereka tak bersama Yesung Oppa?", kudengar sedari tadi Ah Na hanya memuji mereka, aiisshh.
"Na Na, apa kau melihat dompetku? Aku lupa dimana meletakannya", "Molla", jawabku singkat.

Aku berniat menginap di rumah Ah Na, karena orang tuanya sedang tak di rumah, dia yg memintaku untuk menemaninya, dengan senang hati Ah Na sayang.

-Donghae's POV-

"Aigoo, mungkin kami jodoh, aku bertemu dengan gadis itu lagi".
"Na Na?", jawab monyet yg tampak malas.
"Aniyo, yeoja yg satunya, aku tak yau namanya", jawabku berseri-seri.
"Aigoo, Hyung, kau baru beberapa hari disini sudah jatuh hati pada seorang yeoja, kajja, kita kembali saja", Siwon langsung merangkul pundakku yg memang lebih tinggi dariku dan mengajakku pergi, tapi aku menginjak sesuatu. Eh? Dompet ding. *Bahasa lu Fish*-,-*

Aku memungutnya, ketiga temanku itu mendekatiku yg sepertinya sama-sama penasaran dengan dompet itu. Kubuka dompetnya untuk mengetahui identitas si pemilik, aku terkejut senang (?), ini kan foto yeoja itu? Pikirku. Eunhyuk langsung menjauh dan berjalan pergi, "Kajja, kita pulang".

Aku belum sempat melihat namanya, aku simpan dompet itu dalam saku dompetku, aku akan mengembalikannya nanti, pikirku senang.

Sesampainya di hotel, aku langsung duduk di sofa dan langsung mengutak-atik isi dompet itu, aku tak berminat mengambil uangnya, aku hanya ingin mengetahui nama yeoja cantik yg telah menarik perhatianku itu. Mona Aidy. Nama yg cantik, seperti namaku saja, Aiden Lee, hahaha. Aku berniat mengembalikannya nanti malam, tak sabar untuk menemuinya.

*******

"Ya! Ayolah monkey, temani aku sebentaaaar saja", aku merengek ke monyet ini untuk menemaniku mencari alamat yeoja yg kusukai ini, aku tak berani sendiri, takut nyasar, setidaknya kan kalo aku bersama Hyuk, aku jadi ada temennya kalo nyasar, hihihi. *Hyuk: YA! Apa katamu?*Author: Berisik ah kau Hyuk*

"Shireo! Aku malas, ajak saja Siwon".
"Siwon sedang main remi (?) bersama yg lainnya, kau satu-satunya harapanku, kau kan couple sehidup sematiku", aku merengek sambil menampilkan wajah aegyoku.
"Aiisshh, arra arra, tapi jangan masang muka kaya gitu dong", ucapnya sambil mendengus kesal.
"Gumapta, monkeeeyy", aku langsung mencium pipinya, dia terkejut, aku tak peduli, yg penting aku bahagia.
"YA! Menjijikkan kau ini Hae-ya".

Sudah sejam kami mencari tapi tak kunjung ketemu, jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Tiba-tiba kudengar Hyukkie berteriak.

"Assa! Kita menemukannya, kurasa itu rumahnya", aku senangnya bukan main, hmm, rumahnya cukup luas.

Aku langsung keluar dan menekan bel rumah itu.

"Siapa?", aku mendengar suara dari balik pagar, apa sih yg ia katakan tadi.
"Annyeeoong~", itulah kata yg terpikir olehku.
"Eh? Nugu?", ucapnya sedikit terkejut dan membuka pagarnya.

Kurasa dia terkejut, eh apa iya? Tak taulah, yeoja ini sulit di tebak, ini kan Na Na, trus Mona dimana?

"Monanya ada?", tanyaku lembut.
"Eh? Mona? Dia di dalam, masuklah dulu, biar kupanggilkan", dia sedikit bingung dengan kedatanganku, aku segera menghampiri Hyukkie yg masih setia di dalam mobil, aku mengajaknya masuk, dia sempat menolak, tapi aku memaksanya, karena aku tak mau kalau-kalau dia diculik oleh kuntilanak, hihihi. *Emang Donghae tau kuntilanak ya? Hihihihihi*PLAK*Gampar Author*

-Author's Pov-

Dua makhluk itu menunggu dengan setia di ruang tamu rumah Ah Na, kemudian satu dari makhluk itu terkejut melihat seorang yeoja turun dari tangga.

"Aaahh, gyeopta", suara Donghae pelan tapi terdengar oleh rekannya di sebelah, Eunhyuk tak memerdulikannya dan dia melanjutkan kegiatannya dengan I-Phonenya, entah sedang apa.

Ah Na turun dari tangga sambil terkantuk-kantuk, ketika ia tidur, ia biasa menguncir rambut panjangnya di sebelah kanan dan sebelah kiri, seperti anak kecil. Ah Na terkejut melihat siapa tamu yg mencarinya itu.

"Annyeeoong~ This is your wallet?", ucap Donghae lembut dengan bahasa Inggris karena mengira yeoja itu takkan mengerti jika ia berbicara bahasa korea.
"Ah, nde, gumawo Oppa", Ah Na sangat senang sekali dompetnya kembali, setelah berjam-jam ia mengobrak-abrik isi rumah untuk mencari dompetnya itu.

-Donghae's POV-

DEG!
Omo~ Senyumnya itu, bibir tipisnya itu, aiisshh dia imut sekali.

"E..Eh Kau bisa berbahasa korea?", ucapku gugup dengan bahasa korea.

Dia hanya tersenyum mengangguk. Aigoo, jantungku yg tak jantungan serasa seperti jantungan saat ini. *Ngomong apa sih lu Thor?*-,-*

Aku terselamatkan dengan kedatangan yeoja yg bernama Na Na dan membawakan 1 gelas minuman yg diberikan padaku, sepertinya dia tadi tak tau kalau aku bersama Hyuk.

"YA! Kau lagi, dan kenapa kau hanya membawa satu minuman untuk Hae?", aigoo, monyet ini memang tak punya sopan santun.
"Eh monyet jeleg, siapa suruh kau tak nongol tadi, mana tau aku kalau kamu juga ikut dengan Oppa ini?", katanya sambil menunjuk tajam ke arahku.

Oppa ini katanya? Dasar yeoja ini. -,-

"YA! Dimana-mana tamu adalah raja, apalagi tamunya setampan aku".
"Cih!"

Sepertinya mereka mengganggu suasanaku dengan Mona, aku segera menarik tangan Mona menuju ke teras rumah, dia menurut. Dan dua makhluk yg sedang ribut itu, tak menyadari kepergian kami, mereka terlalu asyik, hihihi.

"Geureom, namamu Mona Aidy ya?", ucapku sedikit gugup setelah kami duduk di teras rumah.
"Nde, tapi kau bisa memanggilku Ah Na, Chan Ah Na", dia tersenyum lagi padaku, aigoo, rasanya jantung ini sudah ingin keluar dari sangkarnya.
"Namamu hampir sama dengan namaku, Aidy dan Aiden, menarik", aku memang sedikit ceplas ceplos, entah mengapa aku begitu nyaman didekatnya.
"Nde", dia terkekeh kecil, omo~ gyeopta.

Untung dia mengerti bahasaku, jadi kami tak kesulitan untuk berbicara. Setelah mendengar ceritanya barusan sih, katanya dia kuliah jurusan sastra korea. Apa dia menyukai dunia korea?

"Kenapa kau mengambil sastra korea? Kau menyukai negaraku?", ucapku setelah beberapa detik hening karena tak ada bahasan.
"Nde, aku menyukai kalian, Super Junior johahaeyo", ucapnya sambil memandang ke arah langit gelap.
"Kau E.L.F?".
"Aku tak menganggap diriku seperti itu, terlalu berlebihan rasanya, tapi aku memang benar-benar menyukai kalian".
"Di antara SJ Member siapa yg paling kau sukai?", Lee Donghae, kumohon sebutkan nama itu.
"Yesung Oppa", dia nyengir ke arahku dengan muka watadosnya yg berhasil meremukkan hatiku.

Kenapa harus Yesuung Hyung? Kenapa tidak aku saja?? *Donghae nangis berok-berok (?) sambil jambak-jambak rambut Author*-,-*

"Kau tak menyukaiku?", omo~ Apa yg kuucapkan barusan? Babo Donghae!
"Haha, kau bisa saja Oppa, aku menyukai kalian semua", dia kembali memandang ke langit gelap.

Tiba-tiba ada yg menarik tanganku dan membawaku pergi dari tempat yg membuatku nyaman.

"YA! Kajja kita pergi, bisa-bisa aku gila lama-lama disini", Hyukkie semarah ini? Dasar lebeh lu Hyuk *Author: Iya Hyuk lu lebeh*Hyuk: Ke laut aje sono Thor*
"Cih! Aku juga tak berharap kau kembali monyet jeleg", omo~ yeoja ini menakutkan sekali, kalo marah sama seperti Hyuk.

"Maafkan saudaraku ini, kami pamit dulu, annyeong~", sapaku ramah kepada mereka berdua, Hyuk semakin menarikku, aiisshh bocah ini.
"Nde, Oppa, gumawo", aaiissshh yeoja itu tersenyum lagi padaku, sebaiknya aku pergi saja sebelum jantungku tak bisa deselamatkan lagi.

Sesampainya di hotel, kulihat Hyuk langsung menjatuhkan diri di kasur dengan kesal, mereka ini ngapain sih? Belum kenal aja uda kaya gini, aigoo.
"Eunhyuk-ah, sudahlah", kataku sambil melepaskan kaos yg kukenakan.

"Hae-ya", ucapnya lirih, aiisshh kenapa lagi dia ini?
"Nde?"
"Apa benar aku ini orang jeleg sok tampan tak tau diri yg terdampar di Super Junior?", ucapnya lemah.
"BWAHAHAHAHAHAHA, kau ini bicara apa sih Hyuk Jae", ternyata dia masih memikirkan kata-kata yeoja itu.
"Hae, jawab aku doong", omo~ mukanya sedih banget, dasar monyet ini, aku jadi tak tega melihatnya.

"Aniyo, Hyuk-ah, kau tampan walau tak setampan aku dan Siwon, dan kau tak terdampar bertemu dengan kami, itu takdir", ucapku 'sok' bijaksana dengan sambil mengelus punggungnya.
"Ya! Kau ini benar-benar tak bisa menghiburku ya", dia menepis tanganku, aku hanya terkekeh.

<<KEESOKAN HARINYA, TEPATNYA MALAM HARI>>

"Wonnie, apa kau melihat Hyuk Jae? Ini sudah jam 11 tapi dia belum juga pulang, apa dia kesasar?", aku khawatir mengetahui coupleku itu tak kunjung kembali, padahal tadi dia pamit katanya hanya ingin merefreshkan pikiran, aigoo anak ini merepotkan sekali.
"Molla, Hyung, tadi dia berkata padaku dia hanya ingin merefreshkan pikiran", aku tau itu Tuan Muda Choi, aiisshh.
"Kajja, kita cari dia, sebelum Leeteuk Hyung memarahi kita karena membiarkan Hyuk pergi", aku langsung mengambil kunci mobil dan aksesoris untuk menutupi identitasku, Siwon juga.

-Na Na's POV-

Hari ini melelahkan, cafe Ah Na tak kunjung sepi, baru jam 10 pengunjung sudah mulai berlalu, aku berniat menutupnya saja.

"Ah Naaa, kita tutup saja yaa?", ucapku sedikit berteriak karena Ah Na sedang berada di dapur, sedang aku di meja kasir.
"Nde, kita tutup saja", ucapnya terdengar pelan dan cukup jauh.

Ketika aku akan beranjak dari tempatku untuk menutup cafe, tiba-tiba ada seorang namja yg mukanya tertutup masker dan mengenakan kacamata hitam masuk ke cafe. Kurasa aku mengenalinya, dia aku yakin adalah Lee Hyuk Jae a.k.a Eunhyuk a.k.a monyet jelek itu, aissshh. Karena aku tak mau dipecat oleh bosku, terpaksa aku harus bersikap sopan padanya.

"Annyeoong~, maaf sebelumnya, tapi cafe kami sudah tutup, anda bisa kembali lagi besok", ucapku sopan padanya dan tentu aku menggunakan bahasa korea.
"A-akuu..", BRUUKK!!

Dia terjatuh dilantai, aku terkejut, bagaimana ini?

"Ah Naaaaa, bantu akuu", aku berteriak pada Ah Na, aku sudah berusaha mengangkat namja ini, tapi tak kuasa, uggh berat sekali sih.
"Waeyo Na Na? Ini sudah ma-", kata-katanya terpotong melihat namja yg sedang berusaha aku bopong ini, kenapa kau hanya melongo, banyu aku Ah Na, pikirku. Tapi kuurungkan niatku untuk mengatakan hal itu.

"Aku harus membawanya, maaf aku tak bisa membantumu menutup cafe, kalo ingin tanya besok saja ya Na, annyeeoong~", aku segera pergi sambil membopong tubuh namja ini, dia sudah mulai sadar tapi tubuhnya masih lemah. Aku melingkarkan tanganku di pinggangnya, dan tangannya melingkar di leherku. Berat sekali namja ini. Kemudian, kulihat dia membuka masker dan kacamata hitamnya, napasnya sedikit terengah-engah.

*******
-Hyuk Jae's POV-

Aku tak bisa menghilangkan ingatanku tentang yeoja itu, Na Na, aku marah sekali padanya, tapi kenapa aku tak bisa melupakannya, aiisshh, aku tak tahan, aku ingin keluar, aku pamit pada Donghae dan Siwon, aku ingin jalan-jalan sebentar. Di jalan, aku melihat sebuah club malam, aku tertarik untuk masuk kesana, hanya ingin minum sedikit.

Sedikit? Kurasa tidak, karena aku memesan sampai bergelas-gelas dan berhasil membuatku cukup mabuk, aku berniat untuk pulang saja, tapi aku lupa dimana letak hotelku, pandanganku mulai sedikit kabur, aku melihat sebuah bangunan kecil yg masih nampak terang di ujung jalan sana, sebaiknya aku kesana saja dan bertanya, sesampainya disana, bayangan yeoja itu kembali muncul, aiisshh kenapa dia muncul lagi dalam pikiranku, dia.. dia terlihat sangat cantik sekali, tiba-tiba dia menghampiriku dan BRUKK!!

*******

-Na Nas POV-

"Dimana kau menginap?", aku bertanya padanya sambil terus membopong tubuhnya, sudah tak terasa berat, dia sudah tidak pingsan lagi.
"Open up your mind and see like me, open up your plans and damn you're free, look into your heart and you'll find love, love, love".

Aiisshh, memalukan sekali, sedari tadi yg kudengar hanyalah dia bernyanyi tak jelas seperti monyet di hutan rimba.

"Ya! Berhentilah bernyanyi, suaramu jelek tau", aku sedikit berteriak padanya.
"Kau ini kenapa chagi? Aku kan menyanyi khusus untukmu".

CHU~

DEG!
Omo~ apa katanya tadi? Dan, dan, dia mencium pipiku. Dia??? Aiisshh mukaku pasti sudah memerah, aku sudah semakin kesal dibuatnya, tapi aku tak tega membiarkannya disini, bagaimana kalo tiba-tiba besok aku mendapatinya hanya tinggal tulang belulang karena Elf menemukannya dan langsung memangsanya?

Tiba-tiba...

CKLIK!
Kudengar seperti suara seseorang telah memotret kami, kurasakan tadi blitz kamera yg menyilaukan mataku, dan tiba-tiba tubuh namja ini langsung berdiri tegak, kulihat dia menghampiri seseorang yg mengambil gambar kami tadi dan.. BUGH!!

Dia memukul wajah seseorang itu, aku yg terkejut hanya bisa menutup mulutku yg menganga dengan tanganku, kulihat Author begitu antusias melihat kejadian itu, kulihat dia melotot ke arah kejadian sambil asyik makan popcornnya *Abaikan*-,-a*

"Ya! Jangan ganggu aku dan calon istriku, kami akan segera menikah", setelah Hyuk Jae berkata seperti itu, seseorang itu langsung kabur.

MWO?? Aku baru saja sadar. Apa yg dia katakan barusan??

-TBC-

Gimana? Jelek ya readers? Mianhae klo crita agag gaje. Gumawo~^^
Tunggu next partnya yaaa. Doain Author ga sibuk :D

No comments:

Post a Comment