Author : Shin Rye Ra
Cast :
. Lee Hyuk Jae
. Lee Donghae
. Kim Na Na *Fiction*
. Chan Ah Na *Fiction*
Rate : AG
Genre : Romance enggak, humor enggak. -,- *Apa deh*
Annyeeeoooong~
*Tebar-tebar uang*, Author jelek balik lagi dengan FF nya yg juga
jelek.. Tetap seperti biasa, author buat FF nya di temenin abang nya
Author, Kyuntet Oppa, eh salah, Kyuhyun Oppa maksud nya *Kyu : Yak!
Siapa loh?* Ini part 3 nya Onde Onde Imut yg cerita nya makin gak
nyambung, capcus daaah :D
Gumawo~ and happy reading^^
-Na Na’s POV-
“Mianhae
Na~ha, aku tak bisa menjagamu, padahal aku sudah berjanji pada Hae dan
Eunhyuk Oppa”, rautnya ada sedikit rasa bersalah, memangnya mereka
berdua janji apa?
“Memangnya ada apa?”
“Yah itu tadi, kau
harus hati-hati dengan para E.L.F yg terlalu fanatik, terutama para
jewels”, Ah Na menggosok-gosokkan handuk di kepalaku yg baru saja aku
keramasi.
“Ah, aniyo, tak perlu kau pikirkan begitu”
~Nanana~New message~08********
KAU AKAN MATI JIKA TAK MENJAUHI HYUK JAE KAMI!!!
Omona~ Apa ini?
Tiba-tiba
Ah Na langsung merebut ponselku, mungkin dia melihat ekspresiku yg
seperti kucing garong kesambet setelah membaca sms tadi.
“Omo~
Kenapa mereka jahat sekali Na?”, ucap Ah Na sambil menutup mulutnya
karena kemasukan lalat, eh salah, karena terkejut melihat apa yg ada di
ponselku. Aku hanya menggeleng pelan, menundukkan kepalaku, sejujurnya
aku takut, kalian tau kan aku ini orangnya suka parno.
“Gwaenchannayo”, kata Ah Na dan langsung memelukku yg tertunduk.
>
-Hyuk Jae’s POV-
“Gwaenchannayo?”, Donghae membangunkan lamunanku.
“Nde, wae?”, ucapku malas, sambil masih terus menatap ke arah pantai.
Kami
sedang berada di Osaka karena ada SS4 yg diselenggarakan disini. Aku
sekarang berada di kamar hotelku yg menghadap langsung ke pantai. Aku
tak sekamar lagi dengan Hae dan Won, entah kenapa, tapi aku sekamar
dengan Si Anak Setan Kyuntet itu dan Heechul Hyung. Kalian tau? Ini
petaka buatku, karena kamar hotelku tak pernah bisa tenang jika ada
mereka berdua yg tak pernah akur.
*Nyadar gak? Kan di Osaka SS4 kagak ada Chullie*Kekekeke~*Buat aja ada*
“Kau terlihat suram seperti setan nyasar ke Kalimantan *lho?*”, kata Hae peduli.
“Aisshh, kau ini bicara apa? Naneun gwaenchannayo”
“Hyuk”, katanya pelan.
“Wae?”,
aiisshh, namja ini mengganggu saja sih, apa dia tak tau moodku sedang
buruk karena aku kehilangan separuh jiwaku selama 2 tahun ini?
“Apa
tak ada kabar dari istrimu?” DEG! Istriku? Ya, memang selama 2 tahun
ini kami tak saling berhubungan, ani, dia yg tak menghubungiku,
e-mailku tak pernah sekalipun ia balas. Mungkin itu yg membuatku
kehilangan separuh jiwaku selama ini. Apa iya?
“Aniyo”,
jawabku masih singkat. Bayang-bayang wajah yeoja itu mulai
terngiang-ngiang di kepalaku. Dimana dia sekarang? Dengan siapa?
Semalam berbuat apa? *lho kok nyasar ke Kangen Band?*
“Aku..
Aku rindu yeojaku, kau tau? Aku hampir mati memikirkannya terus, sudah
7 bulan ini ia tak menghubungiku”, Mwo?? Baru 7 bulan?? Kau tau Hae, 2
tahun lamanya istriku tak menghubungiku!!!
Aku tak
meresponnya. Aku beranjak dari tempatku dan menuju tempat tidurku dan
membuka laptop, melakukan rutinitasku *Bukan nge-yadong readers* selama
2 tahun ini, mengirim e-mail ke istriku yg tak pernah 1 pun dapat
balasan. Ada apa dengan yeoja gila ini? Hampir setiap jam aku
mengiriminya e-mail, mungkin sekarang sudah mencapai 10000 e-mail yg
kukirim padanya *Secara 2 tahun dan hampir tiap jam gitu loh*
To : Kim Na Na
Subject : Where are you chagi~ya??? TT_TT
Bogoshippeoyo!
2
tahun lamanya aku tak mendengar suara cemprengmu, tak melihat wajah
jelekmu, pipi kembungmu, dan semuanya. 2 tahun lamanya kau tak membalas
e-mailku ini. 2 tahun lamanya aku kehilangan separuh jiwaku. Apa kau
merasakan apa yg ku rasakan sekarang Na Na? Kembalilah padaku. Bukankah
kau hanya butuh waktu 2 bulan untuk menyelesaikan kuliahmu?
Setelah
selesai mengetik e-mailku dan mengirimnya (untuk yg kesekian kalinya)
pada Na Na, aku lihat Hae sedang asyik duduk di sebelahku sambil asyik
(lagi) menatap layar laptopku. Aiisshh, dasar Odong-Odong sialan!
“MWO?? 2 tahun?”, ucapnya dengan terkejut sampai matanya terjatuh dari tempatnya *lho??*
“Aiisshh, kau ini mengganggu saja”, aku mendorongnya, berusaha mengusirnya, tapi ia malah berbalik menatapku, menatapku nanar.
"Kau mencintainya?", tanya Donghae tiba-tiba.
"Aiisshh, kau ini bicara apa Hae?", tanyaku sambil memukul dadanya pelan.
"YAK!
Magnae kurang ajar! Aku ini Hyungmu babo!!", suara itu menggema menuju
kamar hotelku, aku yakin itu, siapa lagi kalau bukan Hee Hyung.
"Yak! Heechul, pelankan suaramu, aiisshh memalukan", kali ini itu pasti suara besar milik Kyuntet, eh salah, Kyuhyun maksudnya.
"Yak!
Panggil aku Hyung" BRAKK!! Pintu kama hotelku terbuka, dan disitu
berdirilah 2 makhluk dengan pakaian comprang dan muka lusuh dan
berkata, "Sak welas e maas" *Lho?*Abaikan*
"Shireo!", kata Kyuhyun sambil mengibas-ibaskan tangannya ke tanah, eh ke udara maksudnya.
Aku
diam, tak menanggapi mereka, masalahnya kalo aku nanggepin pertengkaran
mereka, aku yg akan jadi korban paling mengenaskan, dan ini sudah
pernah terjadi sebelumnya.
>
Aku sedang menikmati tidur siangku, tiba-tiba...
"Mwo?? Kenapa gulingnya cuma 1?", suara Kyuhyun bergeming dalam mimpiku, ani, ini masih nyata, aku belum benar-benar tidur.
"Ya jelaslah ciiin, guling yg satunya kan aku pakek, cipek deeh", kataku pada Kyuhyun sambil tetap memejamkan mata.
"Yak! Itu gulingku, jelek!", kali ini aliens satunya yg juga sekamar denganku mulai bersuara. Aigoo~
"Andwae, aku menemukannya duluan Hyung"
"Kau
harus hormat kepada Hyungmu kau tau, sini berikan padaku", Heechul
tetap saja ngotot, telingaku mulai membengkak mendengar suara mereka
berdua.
"SHIREO!!", mereka mulai tarik-tarikkan guling yg hanya
satu itu, sungguh malang nasibmu guling harus bertemu dengan 2 aliens
jelek ini, pikirku.
"YAK!!"
"ANDWAE!!"
"CHO KYUHYUN!!"
"KIM HEECHUL!!"
"YAK!! TAK SOPAN!!"
“HORMAAAAT GRAKK!!"
"TEGAAAAK GRAKK!!" *Abaikan, author mulai ngelantur*
"YAK!! Bisakah kalian diam! Aku sedang mencoba menikmati tidur siangku!", aku mulai muak.
Mereka
menghentikan kegiatan mereka, kemudian memandangku tajam setajam silet.
Kulihat Heechul melepaskan genggamannya dari guling itu, Kyuhyun merasa
menang. Heechul berjalan ke arahku, firasatku tak enak.
"Berikan gulingnya padaku", tangannya menengadah padaku.
"Andwae Hyung"
"BE-RI-KAN GU-LING-NYA PA-DA-KU", dia menekan setiap kata yg dia ucapkan.
BRUKK!!
Sesuatu
yg empuk mendarat di kepalaku, ani, menghantam kepalaku, 1 detik.. 2
detik.. aku terkejut. Aku mengambil benda itu dari kepalaku yg ternyata
adalah bantal. Dan aku juga mendapati 2 aliens sudah tertidur dengan
tenang di samping kanan dan kiriku dengan memeluk gulingnya
masing-masing, mwo?? Gulingku! Aiisshh. Dasar setan alas, genderuwo,
nenek lampir, wewe gombel, Choi Siwon, Park Jung Soo, Kim Ryeowook
*Lho??*
"Yak! Gulingku Hyung", aku menggoyang-goyangkan tubuhnya yg tidur membelakangiku di samping kananku. Tak ada respon.
"Yak!
Berikan aku guling itu Anak Setan!", kini aku ganti mengguncang tubuh
Kyu yg tidur membelakangiku juga di sebelah kiriku. Juga tak ada respon.
Aku
mulai merengek-rengek berusaha membangunkan mereka dan mendapat apa yg
aku inginkan, alhasil, nothing happened. Tapi aku tak menyerah, aku
terus saja mengguncang tubuh mereka, dan mereka berdua bangun, akhirnya.
Kyu
dan Hee Hyung saling bertatapan, Kyu mengeluarkan EvilSmirknya,
firasatku tak enak dan aku merasakan adanya aura jahat dari samping
kiri dan kananku. Aku mencari aman dan segera beranjak dari tempat
tidur tanpa mengatakan apapun, HAPP! Mereka berdua dengan sigap
menangkap kedua tanganku. Ya Tuhan selamatkan hambamu yg tak memiliki
dosa ini *Ape lu kata Nyuk?*
Mereka berdua mengangkatku,
entah mau dibawa kemana, aku terus meronta, tapi rupanya mereka lebih
kuat. Sungguh setan mereka ini!
BYUURR!!!
Mereka
menceburkanku ke bak mandi, otomatis bajuku basah semua, dan mereka
melongos begitu saja tanpa rasa bersalah. Aku beranjak dari bak mandi,
segera menuju kamar dan mendapati mereka kembali ke posisi semula
dengan gulingnya masing-masing, ani, salah satunya adalah gulingku.
"Yak!!", aku berteriak ke mereka.
"Wae?", kata Kyuhyun sambil tetap memejamkan matanya.
"Aku minta pertanggungjawaban babo! Aku basah semua", aku sedikit berteriak.
"Nde?"
"Aku minta pertanggungjawaban, aku hamil" *Abaikan*
Dan
pada akhirnya aku berakhir dengan tidur di sofa sehari semalam, kalian
tau kenapa? Itu karena ketika aku mencoba tidur di kasur, mereka selalu
menendangku hingga aku jatuh, aiisshh, kurang ajar bukan?
>
"Kau jelek Kim Heechul", kata Kyuhyun dengan nada mengejek sambil memasuki kamar hotel kami, aku dan Donghae hanya diam.
"Yak!--"
BRUKK PLAKK JEDHEERR GUBRAKK KROMPYAANG! Heechul menjitaki kepala anak
itu habis-habisan hingga tak tersisa, entah kenapa aku menikmati
pemandangan itu, kekeke~ Kurasa Hae juga, wajahnya terlihat sedikit
berseri.
Heechul puas setelah menjitaki Magnae Sialan
itu, wajahnya memancarkan wajah puas yg amat amat dalam sedalam pakaian
dalam di jemuran paling dalam.
"Yak! Lee Hyuk Jae, Lee Donghae,
kata Leeteuk nanti kita gladi bersih karena besok sudah hari H SS
kita", kata Heechul sambil menunjuk-nunjuk ke arahku dan Hae.
"Nde", jawab aku dan Hae bersamaan.
*******
Aku berada di panggung, membawakan lagu Superman, dan...
Aku
teringat saat pertama kali aku bertemu yeoja itu, istriku, Kim Na Na.
Ragaku di panggung ini, tapi nyawaku tak disini, ragaku tengah mencari
ragaku yg lain yg telah menghilang 2 tahun terakhir ini.
SuShow telah berakhir, kini aku berada di hotel, tapi di kamar Hae, aku malas melihat 2 aliens itu bertengkar lagi di kamarku.
"Hae,
kau tau? Kurasa aku ingin menarik kata-kataku yg waktu di pesawat dulu
bahwa aku tak mungkin mencintai yeoja seperti dia", ucapku sedih, Hae
menatapku.
"Kau percaya takdir?", tanyanya padaku.
"Wae?"
"Jika
takdir memang milik kalian berdua, sejauh apapun kalian dipisahkan oleh
tembok yg begitu tebal, tembok itu akan tetap runtuh pada akhirnya",
jelasnya.
"Bagaimana jika takdir bukan milikku dan dia?"
"Maka
berharaplah agar kau bisa membahagiakannya walau hanya sekali", Donghae
tersenyum padaku, dia ini.. memang namja romantis, aku aja sampe leleh
karena kepanasan, eh salah, maksudnya leleh denger kata-katanya *Lho?*
"Aku
percaya takdir, jika memang Ah Na bukan takdirku, setidaknya aku ingin
membahagiakannya sekali saja, tapi mungkin untuk saat ini memang belum
waktunya", aku bisa melihat wajahnya yg sedih, kau tak bisa menutupinya
Hae, aku tau sebenarnya kau juga berharap bahwa ia adalah takdirmu, aku
juga begitu.
"Apa kau tak mencoba menghubungi Yoon Ra?", tanyanya lagi yg membuatku bingung.
"Tanya apa? Emang siapa itu Yoon Ra? *Jedheeerr*Author sakit hati di lupain Jae*", tanyaku polos.
"Yak!
Babo! 2 tahun menikah dengan Na Na kau bahkan tak tau saengnya, atau
jangan-jangan kau memang tak tau bahwa Na Na memiliki dongsaeng"
JEDHEERR!!!!
Kenapa
aku bisa lupa bahwa Na Na punya Yoon Ra dan halmeoninya yg tinggal
disini. Babo ya aku? *Iyaaa*Sambil bersorak sujud syukur bareng
Kyu*Akhirnya nyadar lu Kunyuk*
"A-aku.. aku.. aku hanya lupa", aku gugup, memang aku lupa kok, lupa kalo Na Na punya dongsaeng.
"Aigoo, kau memang bukan suami yg baik, Hyuk", katanya sambil geleng-geleng ajeb-ajeb. Mwo?? Apa katanya??
PLETAK!!
"Kau ngomong apa babo!!", aku menjitak kepalanya gemas, berani sekali dia berkata begitu.
-Na Na’s POV-
Uhh sakitnya, aku terbangun dari tidurku. Eodiseo? Rumah sakit? An--
“Kau sudah sadar Na? Syukurlah”, Ah Na menghampiriku dan memelukku.
“Kenapa
aku disini sih?”, aku langsung bangkit dari kubur sambil gendong anak,
eh salah, bangkit dari tempat tidurku sambil melepas infus yg menancap
di tanganku, aku benci rumah sakit!
“Na~ha, jebal, kali ini aja kamu nurut sama aku”, Ah Na menggenggam tanganku sebelum aku berhasil melepas infus dari tanganku.
“Naneun gwaenchannayo?”, tanyaku pasrah pada Ah Na.
“Gwaenchanna, tapi untuk saat ini, kau aman disini”, katanya lagi sambil mengelus dadaku.
“Memang
aku kenapa bisa terdampar disini?”, tanyaku dengan sedikit
menggembungkan pipi dan mengerucutkan bibirku seperti orang sedang
ngambek.
“Kau tak ingat? Para Elf selalu berusaha mendapatkanmu,
terakhir kali mereka nekat meracunimu di sebuah café saat kau sedang
makan siang denganku. Kau keracunan parah dan, mmm—“, dia tak
melanjutkan ucapannya.
“Dan apa Na?”, tanyaku penasaran.
“Dan
kau tak sadarkan diri selama sekitar 7 bulan”, perkataannya barusan
membuat mulutku menganga lebar hingga gorila saja bisa masuk *Apa
deh?*-,-*
“Bukan saatnya bercanda Ah Na”, aku sedikit membentaknya, berharap itu tak nyata. Secara, 7 bulan gitu loohh.
“Aku
tak bercanda yeoja babo!! 7 bulan terakhir hanya aku yg merawatmu, aku
tak berani menghubungi orang tuamu karena mereka juga kan belum tau
bahwa kau sudah memiliki suami, aku juga tak berani menghubungi Haeppa
dan suamimu, aku takut mereka mengkhawatirkanmu, aiisshh, aku rindu
Namjachinguku yg pendek dan jelek itu *PLAK*Ah Na ditabok ELFishy*”
“Gumapta~”, jawabku singkat, aku masih tak percaya, 7 bulan??
“Nde, cheonman”, ia mengacak rambutku pelan.
“Na, apa kau masih tak ingin menghubungi HyukJae atau mungkin membalas e-mailnya?”, tanyanya sedikit ragu. Aku mengangguk pasti.
Semenjak
aku kembali ke Indonesia, aku tak pernah menghubungi namja itu, kalian
tau kenapa? Aku berniat ingin melupakannya, menganggapnya tak pernah
muncul dalam kehidupanku, dia petaka buatku, mengusik kehidupanku,
bahkan aku terkapar beginipun itu karena ulah cerobohnya, jika sudah
siap aku akan kembali ke Korea sambil membawa surat cerai dari KUA
*Lhooo??*
“Ah Na, jika siap aku akan meminta cerai”, ucapku lirih, aku sendiri tak yakin akan mengucapkan itu.
“Mwo??
Wae? Hyuk Oppa saranghanda aniya?”, tanyanya kaget sambil menggoyang
pinggul ala Inul, eh salah, menggoyang pundakku pelan.
“Molla,
sudah ya Na, aku malas bicara tentang itu”, aku kembali membaringkan
tubuhku di tempat tidur rumah sakit ini sambil membelakanginya, lalu
pura-pura memejamkan mata.
Mianhae halmeoni, mianhae
Yoon Ra, mianhae Hyuk, aku tak menepati janjiku untuk langsung kesana.
Mianhae Hyuk, mungkin ini keputusan yg terbaik.
-Ah Na’s POV-
“Molla,
sudah ya Na, aku malas bicara tentang itu”, dia tidur membelakangiku,
aku keluar dari ruangan Na Na. Duduk di salah satu kursi ruang tunggu.
Apa
yg harus kulakukan? Na apa kau tak tau bahwa Eunhyuk Oppa begitu
mencintaimu? Kau menyuruhku untuk membuka setiap e-mailnya, dia terluka
Na, dia terluka karena kau tak ada. Dia akan lebih terluka lagi jika
melihatmu seperti ini.
Apa aku harus menghubungi Haeppa?
YA! Harus! Aku tak mau kalian berdua berpisah, aku tau kalian saling mencintai.
To : HaeFish
Subject : Oppa^^
Oppa^^
Annyeong~
Mianhae aku tak menghubungimu sebentar, apa kau merindukanku?
Kekeke~ Aku merindukanmu Oppa..
Tak membutuhkan banyak waktu untuk mendapat balasan e-mailnya, mungkin ia sedang tak sibuk.
From : HaeFish
Subject : Oppa^^
Aigoo~ 7 BULAN ITU SEBENTAR?
Aku hampir mati karenamu Na!!
Kemana saja kau selama ini? TToTT *Aiihh, kenapa Hae selalu lebeh?*
Omona~ Dia marah :o
To : HaeFish
Subject : Oppa^^
Kau tak bersyukur aku menghubungimu? -,-
Mianhae Oppa..
Ada sesuatu hal penting yg membuatku tak bisa menghubungimu..
From : HaeFish
Subject : Oppa^^
Waeyo?
Kalau ada masalah, kau ceritakan padaku chagi~ya
To : HaeFish
Subject : Oppa^^
Ini bukan masalahku, tapi Na Na..
Ia baru saja sadar dari komanya setelah 7 bulan terakhir ini..
Dia keracunan, para E.L.F yg nekat melakukan hal itu..
Mianhae Oppa L
-Donghae’s POV-
Aku
sedang duduk di dalam pesawat, di sebelahku ada monyet yg sedang
benar-benar gila kehilangan istrinya selama 2 tahun, kami akan kembali
ke Korea.
Sedang asyik mendengarkan lagu Kangen Band *Lhoo??* di I-Phoneku, aku mendapat e-mail.
From : MonaaAidy
Subject : Oppa^^
Oppa^^
Annyeong~
Mianhae aku tak menghubungimu sebentar, apa kau merindukanku?
Kekeke~ Aku merindukanmu Oppa..
Mwoyaaa?? Ini Ah Na-ku, sebentar katanya?!?!?!
Aigoo, anak ini tak berubah, aku semakin merindukannya saja.
Aku terus melepas rinduku dengan e-mail e-mailan dengannya, tapi aku terkejut ketika membaca e-mailnya yg baru saja ia kirim.
From : MonaaAidy
Subject : Oppa^^
Ini bukan masalahku, tapi Na Na..
Ia baru saja sadar dari komanya setelah 7 bulan terakhir ini..
Dia keracunan, para E.L.F yg nekat melakukan hal itu..
Mianhae Oppa L
Aku segera membangunkan Hyuk yg ngorok (?) sambil menganga lebar di sebelahku.
“Hyuk, hyuk, bangunlah”, aku mengguncang bumi, eh pundaknya maksudku.
“Nde, Na Na, chakkam mmm—“, matanya tak terbuka, ia hanya menggeliat, dan dia tadi.. Na Na? Aiisshh, kasihan sekali namja ini.
“Hyuk, banguuunn!!”, aku sedikit berteriak sambil memencet hidungnya dan menariknya.
“Kyaaaa, appo~”, dia bangun sambil mengusap-usap hidungnya. Rasain lu, jarang-jarang gue nyiksa lu Hyuk *Hae memanfaatkan momen*
“Wae?”, tanyanya jutek kepadaku. Aigoo~ Anak ini marah? Kayak anak kecil aja.
Aku tak berkata apapun, aku hanya menyodorkan ponselku agar ia bisa membaca semua e-mailku dengan Ah Na tadi.
3 detik ia membacanya..
“Yak! Kau mau pamer kalau yeojamu sudah menghubungimu?”, cibirnya jutek.
Aisshh, dasar cerewet.
“Baca saja sampai akhir, babo!!”, aku melipat kedua tanganku di dadaku.
1
menit ia membaca, kemudian ia mengembalikan ponselnya padaku tanpa
berkata apapun, wajahnya.. Ia terlihat begitu gelisah, dan ia.. ia
menangis.
-Hyuk Jae’s POV-
DEG!
7 bulan lamanya dia koma?? Dan aku baru mengetahuinya sekarang??
Suami macam apa aku ini!!
Aku
tak kuasa, aku sangat mengkhawatirkannya, bagaimana keadaannya sekarang
Tuhan? *Iiiih, monyet bisa nyebut*Kekeke~* Cairan bening mengalir deras
di sungai Han, eh di pipiku maksudnya.
Aku harus menemuinya! Ya! Aku harus menemui istriku!
“Hae..”, aku memanggil Ikan Kembung di sebelahku ini sambil mengusap sisa air mata dan ingusku.
“Nde?”,
ia menatapku, tatapannya padaku seperti ia melihat seorang pengemis tua
berpakaian lusuh dgn celana comprang dan berbadan kurus kering *Hyuk :
Yak! Emang gua apaan Thor??*Author : Lu monyetkan??*Sambil pasang
tampang blo’on*
“Aku harus menemui istriku!”, ucapku tegas.
“Eodiseo?”, dia tanya sambil pasang tampang blo’on pengen gua gampar aja nih anak *Ups*
“Di Indonesia lah babo!!”, aku mendengus kesal, dia ini kenapa sih? Lemot amat *Hyuk digampar elfishy*
“Tapi bagaimana deng—“
“Dia
sakit Hae, dia membutuhkanku, aku suaminya, 7 bulan ia tak sadarkan
diri saja aku tak tau, aku tak mau menjadi suami yg buruk untuknya, dia
terluka begitupun karenaku”, aku nyerocos di depan muka Hae sampe
muncrat-muncrat ke mukanya *Abaikan*
“I will help you”, kata Hae
sok pake bahasa Inggris, padahal juga ancur semua cara bicaranya *Yak!
Emang lu bisa?*Hyuk : Kagak sih Thor, kekeke~*
Kami sampai di Korea, aku segera menuju ruangan Soo Man dan meminta ijin padanya untuk menjenguk istriku.
“Kau tak boleh kemanapun!”, ucapnya tegas.
“Tapi
istriku membutuhkanku, kau yg menyuruhku untuk segera menikah
dengannya, kini kau yg menghalangiku”, ucapku sedikit dengan nada
tinggi, Hae yg di sebelahku mengelus Heebum, eh punggungku maksudnya.
“Beri dia kesempatan, jebal”, Donghae angkat bicara.
Soo Man tampak berpikir sejenak.
“Tetap tidak bisa, tapi istrimu bisa kau suruh ke Korea”, ucapnya sambil tersenyum kecil.
“Tapi, dia masih sak—“
“Keputusan
yg tak bisa di ganggu gugat”, ucapnya sambil melipat kedua tangannya
ke dada. Aiisshh, dasar pak tua jelek menyebalkan.
-Na Na’s POV-
“Bagaimana jika aku bilang bahwa ia mencintaimu”, DEG! Ucapan Ah Na itu, aish, ada apa denganku?
“Andwae, tak mungkin”, jawabku jutek.
Aku masih di rumah sakit, dan hanya Ah Na lah yg setia menemaniku.
“Kapan aku bisa keluar dari tempat ini?”, tanyaku padanya yg terdiam (?)
“Besok”
“Besok kita kembali ke Korea, aku.. aku akan langsung minta cerai”, ucapku ragu. Aish, aku ini kenapa sih.
“Ne, tapi pikirkan secara matang dulu”, ucap sahabatku ini dengan raut sedih.
>
“Kyaaa,
Eonnie, kenapa kau lama sekali kembalinya?”, Yoon Ra histeris saat
melihatku keluar dari airport, ia langsung menghampiriku dan memelukku,
kulihat halmeoni hanya tersenyum sambil berjalan ke arah kami.
“Mianhae, aku agak sibuk Ra”, aku membalas pelukannya, aigo, aku merindukan saengku ini.
“Kajja, kita pulang”, Yoon Ra menarik tanganku dan tangan Ah Na.
*******
“Eomma? Appa? Sedang apa kalian disini?”, kataku setelah sampai di rumah Halmeoni.
PLETAK!!
Appa menjitak kepalaku, memangnya ada yg salah dari kata-kataku?
“Yak!
Kau ini, bukannya senang bertemu Eomma dan Appa, tapi malah seolah
ingin mengusir kami”, kata Appa gemas, Eomma hanya cekikikan kuntilanak.
“Aish, Appa, aku sudah dewasa, jangan menjitakiku lagi”, aku protes sambil mengusap-ngusap kepalaku yg terkena jitakan.
“Ne, Na Na sudah dewasa, ia bahkan sudah memiliki suami”, kata Halmeoni yg baru saja masuk ke rumah.
“MWOO?? Suami??”, kata Appa histeris. Appa lebeh deh -,-
Kulihat
raut yg berbeda antara Eomma dan Appa. Eomma kini wajahnya bertambah
cerah sumringah, sedangkan Appa, ia terlihat marah. Tak perlu mereka
bicarapun aku tau apa pendapat mereka masing-masing.
“Apa benar itu?”, suara Eomma yg lembut yg sangat kurindukan.
“Ne Eomma, tapi itu hanya sebuah kecelakaan”, aku berusaha jujur.
“Mwoya?? Kau married by accident?”, kata Appa dengan suara yg menggempakan dunia.
“Ne, Appa”, aku menikah dengannya memang karena sebuah kecelakaan kan?
“IGE MWOYAA?? Kau hamil diluar nikah??”, JEDHEERR!! *Efek suara petir*
Appa tambah gilaaaa!!
“Yak! Aku masih normal Appa, aku tak ingin dibunuh Appa”, kataku kesal pada Appa, penyakit lebehnya gak sembuh-sembuh.
Kuedarkan pandanganganku, rupanya Yoon Ra dan Ah Na sudah masuk ke kamar masing-masing.
“Siapa suamimu? Kenalkan pada Appa dan Eomma”, ucap Eomma lembut yg berhasil membangunkanku dari dunia lamunan.
“Lee
Hyuk Jae”, jawabku singkat, kenapa ketika akan menyebutkan nama itu
bibirku jadi bergetar? Aigoo aigoo~ Kamu kena penyakit apa Na..
“Kenalkan pada kami”
“Aku kesini saja berniat menceraikannya”
“Hahaha, bagus”, kata Appa tiba-tiba *Sambil nge-smirk*
“Kau masih terlalu muda untuk menikah Na”, lanjut Appa.
Aku
mengajak mereka duduk di ruang tamu, aku menceritakan semua
kronologisnya mulai dari awal aku bertemu dengannya, hingga sampai aku
berakhir di rumah itu bersama Hyuk Jae.
“Jadi, begitu, kau yakin kan kau belum disentuh olehnya?”, kata Appa dengan gaya sok mendetektif.
“Ne, Appa, tenanglah”
“Kalian harus cerai”, kata Appa tegas.
“Kalian tidak boleh cerai”, aku menoleh ke arah Eomma dengan tatapan ‘mwo?’
“Cerai!”
“Gak! Na Na gak boleh cerai”
Kalau sudah begini, mereka pasti lama, aku tinggal mandi dulu aaah, kekeke~
*******
Setelah
selesai mandi, aku menghampiri kedua orang tuaku yg berwajah aneh
*Anaknya juga dong?*, Appa wajahnya seperti abis di tindas, sedangkan
Eomma wajahnya seperti serigala abis dapet mangsa. Dari sini aku udah
bisa nyimpulin kalo aku gak bisa cerai sama Hyuk Jae T_T
Eomma dan Appa memang slalu gitu, dan slalu dimenangkan oleh Eomma, kekeke~ Mereka pasangan yg lucu, mumumu~
“Eomma, Appa kenapa?”, tanyaku selagi menghampiri mereka sambil mengusap rambut basahku dengan handuk.
“Kapan kau bisa kenalkan suamimu sayang?”, Eomma mengacuhkan pertanyaanku.
“Molla”, jawabku singkat, Eomma, sebenarnya aku ingin menceraikannya.
“Sepertinya
Eomma pernah denger nama Lee Hyuk Jae, dimana ya?”, aku tak
menghiraukan pertanyaan Eomma, aku melongos pergi ke kamar aja, cari
aman. Bukannya aku gak mau Eomma tau, tapi aku gak mau sombong, kekeke~
Lagian tak ada yg bisa kubanggakan pada Eomma tentang suami
jadi-jadianku itu -,-
-Hyuk Jae’s POV-
“Won~ah, eottokkhe?”, aku menangis lagi, di depan Siwon, Hae sedang ada job.
“Percaya kepada Tuhan bahwa ia pasti kembali padamu, berdoalah” *Kyaaaaaa ustadz Miwon, eh Siwon*
“Bagaimana kalo ia bukan jodohku?”, tanyaku khawatir.
“Cari pacar lagi” *Siwon nyanyi pake nada ST12*Kekeke~ Author sarap*PLAK*
Aku ingin sekali menemui istriku, bogoshippeoyo.
Selagi
aku terlarut dalam pikiranku, kurasakan ponselku menyala, ada e-mail
masuk, ah pasti job lagi, pikirku. Dengan malas-malasan aku membukanya,
dan mataku langsung membulat dengan sempurna seperti kue donat. E-mail
itu dari Na Na, dari ISTRIKU.
From : Kim Na Na
Subject : Monyet Jelek!
Kunyuk~ah, aku di Korea, di rumah Halmeoni, jika ada waktu kemarilah, Appa Eomma ingin bertemu denganmu.
MWO??
Aigoo jantungku mau copot, senengnya setengah hidup membaca e-mail darinya.
“Won~ah, temani aku ke rumah Halmeoni ya? Bersama Hae juga”, mohonku pada Siwon.
“Ye” Tumben anak ini berkunjung ke Halmeoninya, pikir Siwon.
Aku langsung mengambil ponselku, menelpon Hae.
~”Yeoboseyo”~
“Hae, kapan kau selesai? Temani aku ke rumah Halmeoni”
~”Aku sudah di depan dorm”~ TUUT TUUUT. Aku memutus sambungan telepon.
Aku
begitu tak sabar, aku akan segera bertemu dengan istriku yg selama ini
membuatku gila, aku juga akan bertemu dengan Eomma dan Appanya, dandan
dulu aaaahh *Kunyuk endel, mo caper tuh*Kekeke~*
*******
Untung aku masih bisa mengingat sedikit-sedikit rumah Halmeoni Na Na, walau masih banyak nyasarnya, kekeke~
“Kau yakin kau tau jalan? Bukankah kita sudah melewati tempat ini 2 kali Hyuk”, kata Donghae khawatir.
“Percaya
saja padaku”, aku masang tampang percaya diri biar mereka gak curiga
kalo sebenernya aku khawatir gak tau jalan, kekeke~
Akhirnya setelah setengah jam muter-muter, aku nemu juga rumahnya :P
“Aku tak tau Halmeonimu tinggal disini”, tanya Hae heran.
“Sudahlah”, aku mulai tersenyum-senyum gak jelas mengingat sebentar lagi aku akan segera melihat wajahnya.
TINGTONG TINGTONG ~Anggep aja suara bel~Maksa~
Seseorang
membukakan pintu, bukan Na Na, tapi wajahnya mirip sekali dengan Na Na,
aku dapat menyimpulkan bahwa ini Eommanya Na Na.
“Annyeoong~”, sapaku ramah.
“Annyeong, nuguseyo?”, busyet nih orang, masa kagak tau orang paling cakep se Korea sih *BRUKK*Banting Kunyuk*
“A—“
“Masuklah”, potong seseorang di belakang Eomma Na Na, dan itu adalah ISTRIKU. Omona~ Dia makin cantik saja.
*******
“Oh,
jadi kamu suami dari anakku, Na Na? Aigoo, tampannya. Tampan standard
internasional”, kata Eomma Na Na bukan padaku, kuulangi BUKAN PADAKU.
“Eomma,
itu Siwon Oppa”, kata Na Na sedikit terkekeh sambil menunduk. Kau pasti
senang Siwon dibilang suamimu Na, awas saja kau ya >,
“Aigoo, bukan yg ini, terus yg namanya Lee Hyuk Jae yg mana?”, kata Eomma Na Na sambil garuk-garuk kepala kebingungan.
“Annyeeoooong~ Lee Hyuk Jae imnida”, aku tersenyum pada wanita itu. Dia terlihat terkejut kayak liat setan. *Kekeke~*
“Oh, jadi kau suaminya. Hmmm, tampan standard Korealah, lumayan”
JLEB!
Ini
Eomma Na Na omongannya beneran kayak nenek lampir, pengen aku sumpel
aja mulutnya *Ketularan Kyu nih kayaknya*Kyu langsung nge-smirk*
Aku melihat ke arah Na Na, Siwon, dan Donghae, mereka tertawa cekikikan kayak tuyul abis dapet duit, sialan!
Mataku beralih ke Appa nya Na Na, tatapannya dingin terhadapku, hii merinding.
Aku
lihat Ah Na keluar, dia terkejut melihat ada Hae, Hae malah lebih
terkejut sampek mulutnya kemasukan banteng karena menganga terlalu
lebar *Apa deh?*-,-* Setelah itu kulihat Hae dan Ah Na keluar dari
rumah bersama, temu kangen deh. Setelah itu kulihat Siwon juga keluar,
entah kemana.
“Sepertinya aku pernah melihatmu dan
mendengar namamu”, kata Eomma Na Na membangunkanku dari liang kubur, eh
dari lamunanku maksudnya.
Akhirnya nih nenek lampir
nyadar juga kalo gue cakep *PLAK*Kunyuk gak sopan* Kulihat Na Na hanya
menunduk, dia seperti sedang gelisah, ada apa sih orang-orang ini,
pantas saja anaknya aneh, keluarganya saja aneh, Eomma nya, Appa nya,
aish.
“Ah, ne, kau pelawak terkenal Korea itu kan?”,
JEDHEERR! Aku terkejut mendengar pernyataannya, aigoo, cobaan apa yg
sedang kualami.
“Eomma, dia Eunhyuk Super Junior”, kata Na Na pelan sambil mencolek-colek lengan Eommanya.
“aigoo,
pantas saja aku pernah liat wajahmu, di kebun binatang di kandang
monyet, eh di TV maksudnya”, kata wanita itu sambil memukul pundakku.
“Yesungdahlah,
kalian berdua dulu saja, kami tinggal dulu”, lanjutnya sambil mendorong
Appa Na Na untuk menyingkir, Appa nya sempat menolak dan kembali
menatapku tajam setajam tutup botol kecap (?), tapi akhirnya ia menurut
dan menyingkir. Kini tinggal aku dan Na Na. Kami diam.
“A—“, ucapku bebarengan dengan Na Na.
“Ladies first”, ucapku belepotan, maklum bahasa Inggris, kekeke~
“Sebenernya aku kemari berniat untuk minta cerai, tapi..”
JLEB!
Sakitnya. Apa katanya barusan? Minta cerai?
“Tapi Eomma sepertinya bahagia kini aku memiliki suami”, dia tertunduk.
Ahahahaha, nenek lampir itu menguntungkan juga ternyata *YAK! Sumpah Kunyuk gak sopan, Kyuppang kampret*Kyu : Yak! Gua lagi*
“Kenapa kau ingin minta cerai?”
“Aku.. aku tak tau”
“Mianhae,
aku memang suami yg buruk, bahkan aku tak bisa menjagamu ketika kau di
rumah sakit dan koma selama 7 bulan, mianhae yeobo~ah, tapi aku sangat
mencintaimu, saranghae”, ku menangis dipangkuannya, aku tak kuat
menahan air mataku, aku ini memang dasar cengeng.
-Na Na’s POV-
“Mianhae,
aku memang suami yg buruk, bahkan aku tak bisa menjagamu ketika kau di
rumah sakit dan koma selama 7 bulan, mianhae yeobo~ah, tapi aku sangat
mencintaimu, saranghae”
DEG!
DEG!
DEG!
Jantungku mulai gak stabil. Apa yg dia katakan barusan? Dia mencintaiku? Apa dia serius?
Tanpa
aku pandu, tanganku secara refleks mengelus lembut kepalanya yg sedang
menangis di pangkuanku. Namja ini.. kenapa terlihat begitu lemah.
Kunyuk, kumohon jangan menangis L
“Kunyuk~ah, kau dengar,
Eomma memintaku untuk tidak meminta cerai, aku tak mungkin bisa lagi
minta cerai padamu, sampai kau sendiri yg memintanya”
“Aku tak akan menceraikanmu, sampai kapanpun”, ucapnya tegas, dia beranjak dari pangkuanku, menatap mataku.
“Tapi,
bukankah pernikahan kita ini karena terpaksa? Karena kecelakaan?”,
ucapku masih sambil masih terus menatap matanya yg menatapku. Aigoo,
kenapa ketika melihat matanya aku jadi merasa damai.
“Sssstt,
jangan pernah beranggapan seperti itu, mulai dari pertemuan kita,
hingga kita menikah, itu takdir”, katanya sambil menaruh telunjuknya di
bibirku.
Apa bener itu takdir?
Apa sekarang aku sudah mulai bisa dan siap untuk membuka hati untuknya?
Aku
merasakan bahwa mukanya sekarang benar-benar berada di dekat mukaku yg
mulai memerah, entah sejak kapan ia begitu, omona~ omona~ dia akan
menciumku. Aku memejamkan mataku, kurasakan hembusan napasnya berada
dekat sekali dengan wajahku. DEG! DEG! DEG! Aigoo~ Aigoo~ Aku gugup.
“Hatchii
hatchii”, aku mendengar suara orang bersin, aku membuka mata, Hyuk Jae
sudah menjauhkan wajahnya dari wajahku, dan mukanya.. mukanya begitu
merah, merah seperti saos tomat.
Aku mengedarkan pandanganku ke seluruh ruangan, mencari asal suara yg bersin tadi. Haeppa!
Sejak
kapan mereka berempat -Haeppa, Wonppa, Ah Na, Yoon Ra- ada disitu?
Aigoo~ Aku malu, Kunyuk juga terlihat malu, kekeke~ lucu sekali
wajahnya, seperti monyet jantan yg kepergok mau nyium monyet betina, eh
gua monyet juga dong?
“YAK! Kalian ini mengganggu saja”,
Eunhyuk terlihat seperti menutupi rasa malunya. Mereka berempat
menghampiri kami dan duduk di sofa yg kosong *Ya iyelah, masa duduk di
pangkuan Author*Kekeke~*
“Sebenernya kami ingin melihat
kelanjutannya, tapi aku tak bisa menahannya, yah kelepasan deh,
mianhae”, ucap Haeppa polos sambil tersenyum blo’on. Yang lain hanya
cekikikan kuntilanak.
“Mwo?? Aish, kalian jahat sekali”,
Eunhyuk mengacak-acak rambutnya. Tawa mereka semakin menggelegar hingga
menimbulkan petir dimana-mana *Lebeh* Aku tersenyum kecil melihat muka
namja ini semakin memerah.
-Author’s POV-
“Apa kau masih tidak setuju, yeobo~ah?”, kata Mrs. Kim pada suaminya, mereka sedang membicarakan sesuatu yg serius di kamarnya.
“Nde, aku tak setuju, dia itu masih kecil”, jawab Mr. Kim sedikit mengacuhkan istrinya.
Sebenarnya
bukannya ia tak menyetujui, tapi ia hanya khawatir karena ia sangat
menyanyangi anaknya itu. Ia belum siap jika ia harus menyerahkan anak
gadisnya pada namja lain.
“Waeyo?”
“Dia masih 22 tahun, dia masih kecil”, matanya menatap istrinya dengan raut khawatir, hal ini membuat istrinya gemas.
“Aigoo~
Nae namphyeon, kau bahkan menikahiku ketika usiaku 19 tahun”, kata Mrs.
Kim dengan nada gemas sambil menjiwiti pipi suaminya itu.
“Yeobo,
percayalah padaku, bisa kulihat dari matanya, dia namja yg baik *Ndukun
ah*, percayalah padaku, percayalah padanya, percayalah pada anak kita”,
kini Mrs. Kim menatap lembut wajah suaminya sambil mengelus pipi
suaminya. Dan Mr. Kim –entah dengan berat hati atau dengan hati tulus-
mengangguk pelan.
-Hyuk Jae’s POV-
Donghae
dan Siwon kusuruh pulang duluan, aku masih ingin bersama istriku, tapi
Donghae malah pergi kencan dengan Ah Na, dan akhirnya dengan mendengus
kesal Siwon pulang sendirian, kekeke~ *Author tiba-tiba langsung
tancep*Temenin Yeobo~ah aaaaahh XD*
“Na”, panggilku ketika kami duduk di bangku taman, aku menatap langit biru yg begitu luas.
“Ne?”
“Kenapa kau begitu lama meninggalkanku? Apa kau tak tau aku sakit parah”, aku masih tetap menatap langit.
“Mwo?? Sakit apa Nyuk? Mana yg sakit?”, dia terlihat terkejut, diwajahnya tergambar raut sangat cemas, keke~ Lucunya istriku.
Kini aku menoleh ke arahnya, menatap matanya yg indah, kuraih kedua tangannya dan kuletakkan di dadaku.
“Disini”, ucapku sambil tersenyum.
“Kyaa,
Kunyuk babo, kupikir kau sakit beneran”, dia memukul-mukul dadaku
pelan, mukanya merah, aigoo~ kau lucu sekali sih Onde Onde Gyeoptaku.
Aku mengacak rambutnya pelan, lalu kembali menatap langit. Malam ini
aku bahagia.
“Na”, panggilku lagi.
“Wae? Aku tak mau kau kerjai lagi”, ia menunduk, ia masih malu, kekeke~
“Malam
ini muncul satu bintang, padahal hari-hari sebelumnya tak pernah ada
bintang, mungkin bintang itu tau bahwa kau telah kembali untukku, kau
bintangku, chagi~ya”, aku tersenyum kearahnya, dia membalas senyumku,
tapi bisa kulihat bahwa ia malu setengah hidup.
“Tapi aku lebih
suka melihat matahari yg berwarna merah di pagi hari atau sore hari
dari pada melihat bintang, lebih cantik”,dia tersenyum dan kembali
menatap langit.
“Hahaha, kau ini tetap saja yeoja aneh, semua
yeoja menyukai pemandangan bintang di malam hari, kau malah menyukai
matahari, ckckck”
“Aish, kau berani menyebutku aneh Kunyuk jelek”
“Yak! Berhenti memanggilku Kunyuk!”
“Lalu apa? Mr. Yadong?”, dia menjulurkan lidah padaku.
“Ya! Kalo aku Mr. Yadong berarti kau Mrs. Yadong!”, ganti aku yg menjulurkan lidah padanya.
“Kyaaaaaa, Kunyuk sialaan!”, dia memukuli dadaku, kekeke~ menggemaskan sekali yeoja ini.
“Oppa?”,
aku mendengar suara dari belakang kami, kurasa Na Na juga, ia
menghentikan pukulannya padaku, aku mencari si pemilik suara.
“Si Hae~ah?”
-TBC-
Yeeeeeyy,
part ini selesai juga setelah Author belain begadang ama abangnya
Author, Kyuppang lontong, kekeke~ *Ditabok Sparkyu* Jangan lupa RCL
yaa, cus itu yg nyemangatin Author buat ngelanjutin part selanjutnya :D
Gumawoo~ *Bow with Kyu*
March 10, 2012
March 03, 2012
ONDE ONDE IMUT –Ep02-
Author : Shin Rye Ra
7 cm ..
Cast :
. Lee Hyuk Jae
. Lee Donghae
. Kim Na Na *Fiction*
. Chan Ah Na *Fiction*
Rate : AG
Annyeoong~ Masih inget FF ini?
Ini part 2 nya chinguu, yg uda baca, silahkan baca part 2 ini, bagi yg blum,
silahkan ubrak-abrik librarynya Author yaaaaaaa.
Gumawoo~
-Na Na’s POV-
"Ya! Jangan ganggu aku dan
calon istriku, kami akan segera menikah", setelah Hyuk Jae berkata seperti
itu, seseorang itu langsung kabur.
MWO?? Aku baru saja sadar. Apa yg
dia katakan barusan??
Aku berniat untuk meninggalkannya
saja, enak saja apa yg dia bicarakan barusan, dia pikir aku cewek apaan
brani-braninya dia bilang gitu. Cih! Andaikan Siwon atau Donghae Oppa yg bilang
seperti itu, aku sih tak masalah, hihihi *BRUAAAKK!*Na Na dilempar truk ama
Author*
Tiba-tiba.. BRUKK! Namja itu
ambruk. Aiisshh, menyusahkan saja. Tapi, aku tak mungkinkan meninggalkannya
disini malam-malam begini? Bayangan namja ini yg hanya tinggal tulang belulang
kembali terlintas dalam imajinasiku, aiissh, menjijikkan.
Akhirnya, aku menelepon Ah Na,
memintanya menjemputku dan namja yg tengah tak sadarkan diri ini di tempat kami
berada.
*******
“Ayolaaah Ah Na, 1 malam iniii
sajaaa”, aku memohon kepada sahabatku ini agar dia mau menampung namja ini di
rumahnya selama satu malam.
"Hhhh, baiklah, tapi kau
temani aku ya, aku takut nanti dia macam-macam padaku, kau kan
biasa menjadi bodyguardku"
PLETAK! Apa katanya barusan?
Aku dan Ah Na membopong tubuh
namja setengah bernyawa dan setengah gila ini. Sesampainya di rumah Ah Na, kami
menidurkannya di kamar tamu rumah Ah Na. Tetapi, aku dan Ah Na tertidur bersama
di depan TV, karena semalam nonton TV sampai larut.
-Hyuk Jae's POV-
Aiihh kepalaku, appo~
Eh? Aku dimana?
Aku bangun dari tidur tidak
nyenyakku dan mendapati aku sedang tidak berada di tempat biasanya aku tidur,
biasanya aku bersama Fishy dan Wonnie, tapi ini, kamar siapa ini?
Aku berjalan keluar kamar, aissh,
kenapa kepalaku sakit sekali sih, omo~? Bukankah ini tempat...
dompet itu?
Donghae?
Yeoja itu?
Kenapa aku bisa ada disini?
Eh? Bukankah itu yeoja yg...
Kenapa mereka tidur disini?
*Aduuuh.. Kamu ini ngomong apaan
sih Nyuk?*Kyu: Iye bang, kasihan noh readersnya gak mudeng kamu itu kenapa
sampe mereka ngiler-ngiler gaje*JEDHEEER*Langsung ada petir yg berasal dari
mata para readers*
"Na-ha, bangun, kenapa aku
ada disini, Na-ha, bangunlah", aku mengguncang-ngguncang yeoja yg kusebut
namanya pelan. Alhasil, tetap tidak ada reaksi.
"Yak! Kebo jelek!
Bangun!", kini aku mencubit-cubit pipinya cukup keras dan aku senang
karena -akhirnya- dia bangun juga.
"Aiissh, appo~",
kulihat dia mengusap-ngusap pipinya. Aisshh, yeoja ini imut sekali saat bangun
tidur. Tapi aku segera menepis pikiran tentangnya itu.
"Yak! Kenapa aku ada
disini?", aku bertanya lagi padanya sambil memegang kedua pipinya dan
memukul-mukulnya pelan.
"Kau ingin menikah
denganku", MWO?? Mwo??
"MWO?? Shireo"
"Yak! Aku tak mengajakmu
menikah, tapi kau yg bilang kau ingin menikah denganku semalam", ucapnya
santai.
"Tak mungkin, babo! Aiissh,
sudahlah, kau membuatku semakin gila", aku memutuskan untuk pergi dari
tempat itu, kudengar dia cekikikan tak jelas.
*******
PLETAK!
"Yak! Kau ini dari mana saja
sih monyet?"
Itulah sambutan pertama Donghae
kepadaku yg baru saja memasuki kamar hotelku. Aiissh, tak ingat apa bahwa aku
lebih tua darinya, main jitak saja. Tanpa basa basi dan tanpa menjawab
pertanyaannya, aku merebahkan tubuhku di tempat tidur. Tapi, kini ada seseorang
yg sedang menjawil-jawil (?) perutku, aku menggeliat kegelian dan dengan
terpaksa aku membuka mataku.
"Hyung, kau kenapa?",
tanya Siwon.
"Aniyo", aku memindah
posisiku menjadi membelakanginya.
"Hyung, kau dari mana saja
semalam? Leeteuk hyung mengkhawatirkanmu", tanyanya lagi, tetapi aku tak
meresponnya.
Tak ada lagi suara darinya. Kurasa
dia jerah menanyaiku. Namun, kini aku mendengar suara TV.
-"Ya! Jangan ganggu aku dan
calon istriku, kami akan segera menikah"-
Kurasa aku mengenali suara itu,
aku membuka mata, kemudian melirik kearah Siwon, dia seperti sedang terkejut,
mulutnya menganga lebar, kini mataku tertuju ke arah TV, dan.. MWO??
Jadi tadi i.. itu suaraku?
SUARAKU?? Dan aku mengatakan.. itu.. anu.. Aiisshh.. Yeoja jelek itu? Aku
akan.. MENIKAH DENGAN YEOJA ITU???
"Kyaaaaa, apa itu benar
monyet?", Donghae yg aku tak tau sejak kapan dia ada disini tiba-tiba
mengoyak-ngoyak tubuhku tak percaya.
"Jadi, semalam kau tak
pulang untuk melamar seorang yeoja Indonesia
hyung? Kenapa kau tak jujur saja?", kata Siwon sambil geleng-geleng dan
berdecak pelan.
"Ya! A-aku.. anu.. bukan
begitu, aku bahkan tak ingat aku mengucapkan hal itu", kini aku tau aku
harus apa, aku harus PANIK!
BRUAKK!
"Hyung, kau akan
menikah??", Kyuhyun masuk kamar hotelku dengan kasar dan langsung berdiri
tepat di depan mataku.
"Ani", jawabku singkat,
aku masih terlalu bingung dan shock. Apa benar itu aku yg bicara?
Dan tanpa ku duga, semua hyung
dan dongsaengku berada di kamar hotelku, menanyakan hal yg sama, termasuk
Leeteuk hyung, mukanya terlihat, ehhm.. marah.
"Ya Allah, kali ini apa yg
telah diperbuat dongsaengku ini?", kata Leeteuk hyung *Nahloh?*Abaikan aja
readers*Author sarap*
"Ya! Diamlah kalian! Aku tak
menikah, apa lagi dengan yeoja seperti dia", aku menunjuk tajam-tajam ke
arah TV yg menampilkan kejadian semalam antara Na Na, aku, dan seseorang yg
memotret kami semalam. Semua terpampang jelas, sampai ketika aku mencium
pipinya pun terekam disitu. MWO?? Aku menciumnya??
Tiba-tiba Leeteuk hyung mendapat
telepon yg aku tak tau dari siapa, aku masih sibuk memegangi kepalaku yg
bingung.
"Yeoboseyo?"
-"......."-
"Nde?"
-"......."-
"A--"
-"......."-
"Ah, ye, arasto", KLIK.
Dia mematikan sambungan teleponnya.
Kini kulihat wajah Leeteuk hyung
terlihat semakin berat sambil menghampiriku. Firasatku tak enak. Siapa yg
meneleponnya tadi?
"Hhhh, kau, Lee Hyuk Jae, hhhh,
lusa kau akan menikah dengan yeoja itu di Korea, jadi besok kita semua harus
kembali ke Korea ,
dengan yeoja itu", ucapnya yg sangat sukses membuat jantungku berhenti
kalau saja aku memiliki penyakit jantung.
"M-mwo? Si-siapa--"
"Soo Man sudah mengetahuinya,
berita itu sekarang menjadi berita yg sangat hangat. Soo Man sempat marah, tapi
akhirnya tak ada pilihan lain jika memang kalian saling mencintai",
jawabnya pasrah seolah tak ada pilihan lain.
"Tapi ak-- "
"Waah, itu berarti aku dan
Author punya peluang untuk segera menikah pula", Siwon memotong
pembicaraanku *PLAKK*Author kumat*Abaikan*-,-*
"Hyung", wajahku
memelas menatap Leeteuk Hyung, aku tak mau menikah dengan yeoja itu, terlalu
awal, dan lagipula aku tak mencintainya.
Dan Leeteuk Hyung hanya merespon
dengan menggelengkan kepala dan meninggalkan kami, meninggalkanku yg sedang
terhanyut.
-Na Na's POV-
"Kyaaaaa, Na Na, kenapa kau
tak bilang padaku kalau hubunganmu dengan Jae sudah sampai sejauh itu?",
Ah Na meneriakkan hal itu untuk yg kesekian kalinya setiap melihat beritaku dan
Eunhyuk yg ditayangkan di seluruh channel TV.
"Sudah kubilang Ah Na, aku
tidak akan menikah dengannya, dia itu semalam sedang mabuk", kataku
marah-marah.
"Tapi i--"
~TINGTINGTING~
"Sana ,
buka pintunya, dari pada ngegosip", aku menyuruh Ah Na membuka pintu yg
berbunyi (?)
"Aissh, kau masih saja belum
mau mengakuinya, kau anggap apa aku ini Na Na?", ucapnya sambil beranjak
dari tempat duduknya.
Beberapa detik kemudian...
"N-Na Na, k-kau di.. eh..
dilamar", kata Ah Na terbata-bata.
"M-mwoo??", tak mungkin
aku tak terkejut kan ? Siapa yg
akan melamarku?
"Annyeeoong~", aku
melihat ke arah pemilik suara, ternyata itu adalah suara Donghae Oppa dan
kawan-kawannya.
MWO?? Donghae Oppa? Siwon Oppa?
"Kami tau hubunganmu dengan saudara
kami, maka dari itu, kami meminta untuk melaksanakan pernikahannya di Korea ",
kata Donghae Oppa sambil mengacak pelan rambutku.
Mwoya?? Ape dia kata??
"Tapi, a-aku tidak--"
"Ini permintaan Soo Man
langsung, kita tak mungkin bisa mengelak", ucapnya lagi.
Siapa sih Soo Man itu? Aiisshh,
pikiranku semakin kacau, eomma, appa, aku belum ingin menikah, eotthokke?
*******
Malam ini aku harus ke Korea ?
Kemudian besok menikah? Aigoo, kenapa hidupku jadi serumit ini. Aku terus
merutuki nasibku sambil terus meneteskan air mata. Pikiranku terlalu kalut.
Kemudian, kurasakan layar laptopku menyala, ada e-mail masuk.
From: Yoonie Ra
Subject: Jinjja??
Eonnieee, gimana kabarnya?
Kudengar kau akan segera menikah. Kenapa tak bilang padaku?
Dan kudengar lagi kau akan menikah dengan Lee Hyuk Jae Super Junior.
Jinjja?
Aiisshh, nae eonnie memang hebat..
Kutunggu kau disini ya eonnie. Saranghae^^
Reply.
To: Yoonie Ra
Subject: Jinjja??
Ani, ini hanya salah paham, aku memang akan kesana, dan akan aku
ceritakan semuanya.
Bagaimana kau dan halmeoni disana? Baik-baikkah? Nae Yoon Ra neomu
saranghae^^
-Hyuk Jae's POV-
"Yeoboseyo?"
-"Nde, ini eomma"-
"Eomma, a--"
-"Kau akan menikah?
Syukurlah, akhirnya eomma akan segera memiliki cucu darimu"-
"Tapi, eomma, ini ha--"
-"Sudah-sudah, eomma sibuk,
jangan kecewakan eomma. Eomma menyayangimu"- TUUT TUUUT.
'Jangan kecewakan eomma'
Kata-kata itu terus terngiang di
pikiranku. Aku harus bagaimana sekarang? Menuruti eomma dan menikahi yeoja itu?
Atau mengikuti perasaanku? Ah, aku tau. Aku tanya saja pada kedua saudaraku
itu.
*******
"Jadi begitu
kejadiannya?", kata Siwon setelah mendengar semua penjelasanku. Donghae
hanya melongo ke arahku seolah tak percaya apa yg telah aku lakukan. Kami
sedang berada di kamar hotel bertiga, aku tak tau dimana Leeteuk Hyung, kami
sudah membereskan semua barang-barang kami untuk kembali ke Korea
malam ini. Hanya tinggal menunggu beberapa jam lagi.
"Nde, sekarang aku harus
bagaimana?", ucapku memelas.
"Bagaimanapun juga surga ada
di telapak kaki ibu, Hyuk", kata Donghae ala ustadz *Lho?*Abaikan aja*
"Nde, sekarang aku harus
bagaimana?", ucapku memelas.
"Menikahlah. Cinta bisa
datang karena terbiasa", kata Donghae sambil menepuk-nepuk pundakku.
"Nde, aku tau, tapi--"
"Sudahlah, Hyung,
bahagiakanlah orang tuamu karena Tuhan akan selalu ada di sisimu", kata
Siwon yg semakin membuatku tak karuan. Apa benar aku harus menikah dengan yeoja
itu? Apa itu keputusan terbaik untukku? Menikah? Di usiaku yg masih 25 tahun
ini?
"Kami akan selalu membantumu
jika kau ada kesulitan, tapi untuk saat ini, kau turuti saja Lee Soo Man dan
eommamu, kami akan tetap membantumu", kata Donghae seraya memelukku, Siwon
juga ikut memelukku, aku tak membalas pelukan mereka, aku masih kalut.
-Author's POV-
Na Na sedang membereskan
barang-barangnya untuk segera berangkat ke Korea, Ah Na juga, tentu saja itu
permintaan Na Na yg langsung disetujui oleh Donghae. Dan biaya transport Ah Na
ditanggung oleh Donghae, tentunya.
Para anggota Super Junior dan
para krunya plus 2 yeoja, Ah Na dan Na Na, kini sudah berada di Bandara
Soekarno-Hatta, 5 menit lagi mereka harus lepas landas.
Na Na tak duduk bersama Ah Na,
tapi bersama 'calon suami'nya, member lain yg menyuruhnya, dengan sangat sangat
terpaksa mereka harus duduk berdua seperti sepasang kekasih. Donghaelah yg
duduk bersama Ah Na dan Siwon kini duduk bersama Author di dalam pesawat
*Abaikan*-,-*
"Ini semua karena ulahmu,
jelek", Na Na yg memulai pembicaraan di antara mereka berdua. Na Na paling
tidak tahan kalau harus diam seperti yg ia alami selama setengah jam
sebelumnya.
"Mwoya?? Enak saja",
Hyuk Jae menjawabnya sambil membuang muka dan menatap ke arah luar jendela.
"Yak! Kau tak lihat apa kau
sendiri yg bilang kau akan menikahiku? Kuliahku belum selesai, aku masih 20
tahun kau tau? Dan kini aku harus menjadi seorang ibu rumah tangga, ah ani,
menjadi pembantu seorang aliens sepertimu", cerocos Na Na.
"Mwo?? Kau mulai lagi. Aku
ini calon suamimu, tak bisakah kau bersikap lembut?", kata Hyuk Jae sambil
menatap tajam ke arah Na Na. Na Na yg tak terima dengan ucapan Hyuk Jae
langsung menjambaki rambut Hyuk Jae.
"Yak! Yak! Lepaskan aku
yeoja aneh!", Eunhyuk menggeliat berusaha menghindari serangan Na Na, tapi
Na Na terus saja menjambaki namja malang
itu.
"Kau yg sangat menyebalkan,
Kunyuk jelek", kata Na Na yg tak berhenti dari kegiatannya.
"Berhenti memanggilku
Kunyuk", namja malang ini
masih berusaha melepaskan tangan Na Na yg bertengger di kepalanya.
"Kunyuk jelek, Kunyuk jelek,
Kunyuk jelek", Hyuk Jae semakin kesal karena ulah yeoja ini, dia memegang
pergelangan tangan Na Na dan menghentakkannya, Na Na terkejut dan akhirnya
terjatuh dari tempat duduknya, Eunhyuk yg masih memegang tangan Na Na secara
tak langsung ikut terjatuh tepat di atas yeoja itu.
-Hyuk Jae's POV-
BRUKK! A--
DEG!
Kenapa jantungku mau copot
begini? A-aku, posisiku dengannya? Aiisshh, yeoja ini cantik sekali, tanpa
kusadari aku semakin memajukan kepalaku, tiba-tiba aku ingin sekali menciumnya.
Tubuhnya tiba-tiba menegang.
Kami semakin dekat..
5..
3..
"Oppa, berat", ucapnya
lirih yg membuatku salah tingkah. Aigoo, malunya aku, apa yg baru saja
kulakukan? Aku langsung bangun dan menariknya untuk ikut bangun. Kami duduk
kembali ke tempat kami, tak ada ucapan, tak ada kata-kata, kami diam. Kulihat
mukanya sekilas, merah seperti kepiting yg sudah sangat matang. Aku tertawa
pelan melihatnya, untung dia tidak tau aku menertawainya. Kemudian kulihat ia
beranjak dari tempat duduknya, mungkin ke kamar mandi.
"Yaaaaah, kenapa kalian
berhenti? Kan lagi
seru-serunya", kudengar Hae yg duduk dengan Ah Na di seberangku mulai
menggodaku, omo~ aku lupa kalau ia duduk disitu, jadi sedari tadi dia melihat
semua kejadianku dengan... Aiisshh.
"Apa maksudmu?",
tanyaku pura-pura tidak tau. Kulihat Ah Na juga melihat ke arahku dengan tatapan
menggoda yg sangat licik menurutku.
Kulihat Hae berbicara sebentar
pada Ah Na, entah bicara apa, lalu dia beranjak dari tempat duduknya dan duduk
di sebelahku.
"Apa kau sudah mulai
mencintainya? Apa kau sudah menyadari perasaanmu?", katanya sambil memukul
lenganku pelan.
"Ya! Apa kau gila? Aku tak
mungkin MENCINTAI yeoja kasar seperti dia", ucapku sedikit berteriak
dengan penekanan di bagian 'mencintai'.
"Aiisshh, kau ini masih
belum mau mengaku, aku saja sudah mengaku kalau aku mencintai Ah Na", ucapnya
riang sambil kembali ke tempat duduknya.
MWO?? Jadi mereka sudah..
Aiisshh, secepat itukah mereka memutuskan untuk pacaran? Dasar Ikan Mokpo .
"Kau dari mana?",
kataku setelah melihat Na Na kembali duduk di tempatnya.
"Kamar mandi", balasnya
singkat, mungkin dia masih malu dengan kejadian tadi, pikirku.
-Na Na's POV-
Aigoo, aku malu sekali dengan
kejadian tadi. Aku sedang menatap wajah merahku di cermin, aku sebenarnya tak
ingin kembali dan melihat muka Kunyuk, tapi mau bagaimana lagi, akhirnya aku
hanya mencuci tanganku saja dan berniat kembali, aku membuka pintu kamar mandi,
berjalan menuju tempatku dan..
"Apa kau sudah mulai
mencintainya? Apa kau sudah menyadari perasaanmu?", kudengar ada yg sedang
berbicara dengan Kunyuk, mungkin Hae Oppa.
"Ya! Apa kau gila? Aku tak
mungkin MENCINTAI yeoja kasar seperti dia"
DEG!
Aku tersentak mendengar
jawabannya, segitu bencinya kah dia denganku? Kenapa tiba-tiba aku ingin sekali
menangis, eomma?
Setelah melihat Hae kembali ke
tempatnya, aku duduk di tempat dudukku, aku tak ingin berbicara dengannya.
"Kau dari mana?", dia
bertanya setelah aku duduk di tempat dudukku.
"Kamar mandi", balasku
singkat, sudah kubilangkan aku tak ingin bicara dengannya.
*******
Aku sampai di Incheon
Airport , tepatnya di Korea .
Sebenarnya aku sangat senang, akhirnya aku bisa menginjakkan kakiku disini.
Kalian tau kenapa aku tak pernah ke Korea
padahal aku memiliki keturunan Korea
dan bahkan adikku tinggal di Korea ?
Itu karena aku tak pernah punya waktu, haha, mungkin itu alibi saja, aku tak
tau pasti kenapa alasannya.
"Eonnieeee", itu suara
dongsaengku, Yoon Ra, dia menghampiriku dan memelukku, kami tak pernah bertemu
selama kurang lebih 10 tahun, aiisshh, rupanya dongsaengku ini sangat cantik
sekali, usianya masih 16 dan sebentar lagi berusia 17 tahun pada tanggal 1 Juli
nanti *Ini asli Author lhoooo, Author masih 16 taun, entar 1 Juli 2012 baru 17
taun, hihihi, klo Leeteuk Oppa 1 Juli entar umur 29 apa 30 ye? Lupa
ding*Readers: Kaga peduli Thor*
"Aiisshh,
bogoshipeoyo", aku membalas pelukannya kemudian mencium pipi kiri dan
kanannya.
"Eonnie", dia menarik
tanganku sambil ingin membisikiku sesuatu.
"Nde?"
"Calon suamimu yg
mana?", dia bertanya dengan polos.
Aigoo, jangan bilang kau tak tau
Super Junior Yoon Ra. Kau sudah di Korea
selama berapa taun?
"Aiisshh, jangan bilang kau
tak tau Super Junior?", aku mengacak pelan rambutnya.
"Ah, eonnie, tentu saja aku
tau, siapa yg tak kenal mereka? Tapi aku tak hafal dengan wajah membernya, kau kan
tau aku hanya menyukai Avenged Sevenfold", kata Yoon Ra sambil membenarkan
rambutnya yg ku acak tadi.
"Ahh, aku tak ingin
membahasnya Yoon Ra, nanti kau juga tau", aku menggandeng tangannya dan
berniat mengajaknya pergi.
"Yak! Na Na, kau mau kemana?
Kenapa kau meninggalkan suamimu yg malang
ini?", kata Donghae Oppa yg baru saja berhasil keluar dari kerumunan para
E.L.F
Pandanganku kini ke arah si
Kunyuk jelek itu, ia menatapku, aku mengacuhkannya, aku kembali menatap Hae
Oppa dengan tatapan tajam.
"Di-a bu-kan
su-a-mi-ku", kataku pada Hae Oppa sambil menunjuk-nunjuk ke arah Eunhyuk.
Aku berbalik dan kembali menggandeng tangan dongsaengku ini, sebelum dia sempat
berkata, aku mengisyaratkannya untuk diam.
"Yak! Kim Na Na, tunggu
aku", tiba-tiba saja Ah Na sudah berdiri di sampingku.
"Eh, siapa yeoja cantik
ini?", ucapnya lagi.
"Ini dongsaengku, Yoon Ra,
Ra, ini sahabatku, Ah Na", kataku sambil memperkenalkan mereka.
"Annyeoong~ eonnie",
Yoon Ra membungkukkan tubuhnya dan begitu juga dengan Ah Na.
"Aku tak tau kau punya
keturunan Korea ?",
ucap Ah Na lagi padaku.
"Aku memang tak
menceritakannya, 'kan ?",
jawabku tanpa menoleh ke arahnya.
"Aiisshh, kau ini sahabat
atau sahabat sih?", aku mengacuhkannya. Jujur saja aku sedang malas
berdebat. Kepalaku masih terngiang-ngiang dengan ucapan Si Kunyuk jelek tadi.
*******
Kini aku dan Kunyuk sedang duduk
di ruangan seorang lelaki agak tua, di mejanya terdapat papan nama bertuliskan
'LEE SOO MAN'.
"Ehemm, jadi ini yeoja yg
kau maksud Hyuk?", lelaki tua itu memulai pembicaraannya. Orang ini
menakutkan sekali menurutku.
"Nde, tapi itu hanya
sal--"
"Baiklah, malam ini juga
kalian akan menikah"
"MWO??", ucapku
bebarengan dengan Kunyuk.
Aku menatap Ku arah namja yg akan
menjadi suamiku ini, ia tertunduk, seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Geureom, apa aku akan dikeluarkan
dari Super Junior?", aku sempat terkejut mendengar pertanyaannya. Apa
kalau salah satu dari anggota SJ yg akan menikah, maka ia harus keluar dari
Super Junior? Aku melihat lelaki tua itu, raut wajahnya menjadi semakin serius
dan.. menakutkan.
"Sebenarnya, awal aku
mengetahui berita ini, aku berniat akan mengeluarkanmu dari Super Junior, tapi
Lee Donghae menghubungiku dan terus meyakinkanku bahwa kalian memang saling
mencintai, setelah kupikir, kalian semua memang sudah matang untuk menikah, aku
juga tak bisa menghalangi kalian untuk meneruskan hidup. Jadi, aku putuskan
untuk memperbolehkan kalian untuk menjalin suatu hubungan dengan seorang yeoja,
dan nanti sebelum acara pernikahan, kita adakan konferensi pers untuk
membenarkan bahwa hubungan kalian benar adanya", jelas lelaki tua itu.
"Tapi, apa tak apa-apa kalau
kami tak jadi menikah saja?", kata Eunhyuk.
PLETAK! Aku terkejut melihat
lelaki tua itu menjitak kepala Hyuk Jae, aku sedikit tertawa melihat
ekspresinya itu.
"Kau tak boleh berbicara
begitu di depan calon istrimu, nanti dia bisa sakit hati, aku tak membesarkanmu
untuk menyakiti perasaan yeoja Eunhyuk-sshi", kata lelaki tua itu sambil
menyilangkan tangannya di dada.
"Kau bukan appa eomma, sejak
kapan kau membesarkanku?", ucap Eunhyuk santai, aku melongo mendengar
ucapannya, berani sekali dia. Aku berbalik menatap lelaki tua itu, asap-asap
sudah muncul melalui lubang hidung dan lubang telinganya.
"Kau memang tak punya sopan
santun, Eunhyuk-sshi", lelaki tua itu menjewer-jewer telinga Eunhyuk,
Eunhyuk kesakitan dibuatnya, aku tak bisa menahan tawaku.
*******
"Kau akan menjadi istriku,
jadi bersikap baiklah pada calon suamimu ini", ucapnya setelah kami keluar
dari ruangan lelaki-tua-yg-menakutkan.
"Tak perlu dipaksa, tak
perlu menikah denganku, kau juga tak mungkin MENCINTAI yeoja kasar
sepertiku", aku mengatakannya dengan nada persis seperti yg dia katakan
waktu di pesawat itu, kemudian aku melongos pergi meninggalkannya.
Aku sempat melihatnya terkejut
mendengar ucapanku. Dia mengejarku dan mensejajarkan langkahnya denganku. Lalu,
kemudian dia menarik tanganku dan kini aku tepat berada di depannya, dia
menatap mataku penuh arti *Author gak tau arti apa, hahaha*
"Kau mendengar ucapanku ke
Donghae tadi?", dia memegang kedua lenganku sambil terus menatapku.
Aku tak menjawabnya, aku hanya
memalingkan muka untuk menutupi mataku yg mulai berkaca-kaca. Kau ini kenapa
menangis Na Na babo!
"Lihat aku!", dia
menghentakkan lenganku, mau tak mau aku kembali menatapnya, dia mengusap air
mataku. Aku bahkan tak menyangka seorang Hyuk Jae bisa selembut ini terhadap
yeoja.
"Tak usah kau dengar
perkataanku tadi, aku berkata begitu hanya untuk membuat Hae pergi dari
hadapanku, percayalah", dia memelukku, DIA MEMELUKKU pemirsa.
".......", aku masih
tak mengucapkan sepatah katapun.
"Menikahlah denganku
Onde-Ondeku", aku tercengang mendengar pernyataannya barusan. Kurasakan
dia melepas pelukannya dari tubuhku, aku masih melongo.
"Aisshh, sudahlah tak perlu
kau jawab, kita memang sudah tak bisa mengelak", kemudian dia menggandeng
tanganku dan menuntunku entah kemana.
*******
"Kau tau, sebenarnya jika
boleh memilih, aku ingin menikahi Won Oppa atau Hae Oppa", aku tersenyum
licik ke arahnya yg sedang menyetir mobil di sebelahku.
PLETAK!
"Yak! Kenapa kau menjitakku
Kunyuk jelek?", aku mengelus-ngelus kepalaku yg memang terasa sakit.
"Akulah calon suamimu,
harusnya kau bersyukur bisa menikah dengan namja tampan sepertiku, banyak yeoja
disana yg ingin menikah denganku babo!", ucapnya.
"Kau terlalu jelek untukku",
jawabku singkat, aku berniat menggodanya, tapi tiba-tiba ia menghentikan
mobilnya begitu saja, kini dia menatap ke arahku tajam.
"Apa kau ingin aku
macam-macam padamu, Na Na? Aku tak akan macam-macam padamu kalau saja kau tak
mengejekku jelek, gadis manisku", dia semakin mendekatkan tubuhnya padaku,
otomatis aku memundurkan tubuhku, hingga aku benar-benar tak bisa mundur,
aisshh, eottokkhe?
"Apa kau sadar apa yg kau
katakan barusan?", dia terus memajukan tubuhnya padaku, kami semakin
dekat.
"Aiisshh, arra arra,
mianhae", aku menutup mukaku dengan kedua tanganku, aku takut dia
macam-macam padaku.
"Tak semudah itu
chagi-ya", kini kurasakan hembusan nafasnya di punggung tanganku. Dia
memanggilku apa barusan? Sayang? Dasar namja yadong!
"Eomma.. Eomma..", aku
merintih pelan. Tuhaan, tolong aku. Selamatkan aku.
Tiba-tiba kurasakan ada yg
menjewer kedua telingaku, otomatis itu membuatku melepas tanganku dari mukaku
teriak kesakitan, "Kyyaaaaaa"
"Bwahahhahahahaa, kau harus
lihat ekspresimu itu yeoja jelek, kau pikir aku mau macam-macam dengan yeoja
sepertimu", dia mengacak pelan rambutku, aiisshh, namja ini memang sangat
sangat menyebalkan. Awas kau Kunyuk jelek.
Kemudian, ia menyalakan mesin
mobilnya dan melanjutkan perjalanan, aku tak tau aku mau di bawa kemana,
mungkin pulang ke rumah halmeoniku. Aku dan Ah Na tinggal di rumah halmeoni dan
dongsaengku dan menolak untuk tinggal di hotel.
-Hyuk Jae's POV-
Kau tau Na Na? Kau menggemaskan
sekali saat aku menggodamu tadi, sebenarnya aku benar-benar ingin menciummu,
tapi aku tak tega, kurasa aku.. ehmm.. mulai.. mm.. menyukaimu. Na Na-ha,
johahaeyo.
*******
Aku tak membawa Na Na kembali ke
rumah, aku membawanya ke dorm, entah kenapa aku ingin terus bersama yeoja ini.
Tapi ternyata itu keputusan yg salah besar menurutku, di dorm, bukannya ia
harusnya menemani calon suaminya, ia malah asyik bercanda dengan Wonnie dan
Hae. Dan dengan melihat hal itu saja, sukses membuat mataku panas hingga ingin
keluar dari tempatnya.
"Yak! Jelek! Temani aku
makan, naega baegopha, palliyo", aku langsung menarik tangan Na Na yg
duduk diantara Hae dan Wonnie, mereka sedikit terkejut atas apa yg aku lakukan,
begitu juga Na Na.
"Yak! Appo~ Tak perlu
menarik tanganku, Kunyuk", dia berusaha melepaskan cengkramanku, sia-sia
saja Na Na.
"Aku ini calon suamimu,
harusnya kau menemaniku, bukan malah bersenda gurau dengan namja lain",
kurasakan dia berhenti berusaha melepaskan cengkramanku.
"Nde, apa kau cemburu
chagi-ya?", ucapnya dengan nada menggoda yg aku yakin pasti dibuat-buat.
Dia melirikku sambil mengangkat-angkat alisnya padaku.
"A-ani, aku hanya
memberitahumu saja bagaimana kau harus bersikap pada calon suamimu",
aigoo, kenapa aku jadi gugup begini berada di dekat yeoja ini.
*******
Aku tengah duduk di depan para
wartawan, tepatnya di sebelah Leeteuk Hyung. Konferensi pers akan segera
dimulai, aku bahkan masih bertanya pada diriku sendiri. Apa benar aku ini akan
menikah dengan Na Na? Apa aku dan ia bisa menjalaninya?
"Wartawan sekalian dan semua
yg hadir disini, saya, Park Jung Soo, selaku ketua dari Super Junior, saya
bersama Lee Hyuk Jae akan menyatakan kebenaran dari berita yg akhir-akhir ini
tersebar tentang Lee Hyuk Jae dengan seorang yeoja bernama Kim Na Na",
Leeteuk Hyung membuka acara.
"Berita itu...",
sebelum melanjutkan ucapannya, Leeteuk Hyung sempat melirik ke arahku, hyung
aku tak tau harus bagaimana, aku hanya menundukkan kepalaku.
"Berita itu benar adanya,
nanti malam akan diadakan pernikahan antara Lee Hyuk Jae dan Kim Na Na",
DEG! Nama itu... Kenapa jantungku berdetak semakin cepat.
Lampu-lampu blitz semakin
mengganggu penglihatanku, para wartawan terus mengambil gambar kami berdua, aku
dan Leeteuk Hyung berdiri berniat untuk meninggalkan ruangan, tetapi..
"TUNGGU DULU!", aku
mendengar suara seorang yeoja berteriak dari pintu ruangan, aku menoleh ke arah
suara itu, dan..
"Park Si Hae??" secara
tak sadar aku meneriakkan nama itu, dialah yg berteriak tadi, dia.. dia mantan
yeojachinguku.
Ia menghampiriku dan..
PLAKK!! Dia menamparku pemirsa.
Ige mwoya??
"Apa kau berbohong Lee Hyuk
Jae? Katakan padaku kau berbohong Hyuk Jae! Katakan!", ia mengoyak-ngoyak
bajuku sambil terus meneteskan air mata.
"Wae?", tanyaku sambil
berusaha melepaskan tangannya dari pakaianku, apa dia tak tau ini pakaian
sangat mahal *PLAKK*Author gampar Eunhyuk*
"Kau tak serius kan
tentang pernikahanmu?", tubuhnya mulai melemah, dia masih terus menangis.
"Kau sebaiknya jangan bicara
disini, banyak mata disini", Leeteuk Hyung mendorongku keluar ruangan.
Kami bertiga keluar ruangan. Lalu menuju mobil, menuju dorm.
*******
"Saranghae, Oppa", Si
Hae mengecup pipiku pelan, aku terkejut melihat apa yg baru saja ia lakukan
padaku. Kami sedang berada di lorong dekat dormku.
"Mianhaeyo, Sihae~ah, kita
sudah mengakhiri semua, dan masalah pernikahanku itu, semua benar, aku akan
segera menikah, mianhae", aku pergi meninggalkannya. Aku masih bisa
mendengar suara tangisnya, tapi entah mengapa kakiku tetap saja tak ingin
kembali untuk menenangkannya, mungkin memang aku sudah tak mencintainya.
*******
"Yak! Hyung! Kau ini kemana
saja? Bentar lagi pernikahanmu, kau masih saja keluyuran", kata Siwon
setelah aku sampai di dorm.
"Ada
sedikit masalah dengan Sihae", aku menjawab apa adanya, kulihat wajah
Siwon langsung menegang.
"Yeoja itu lagi?", aku
tak menjawab pertanyaannya, aku membaringkan tubuhku di sofa, jujur aku masih
lelah dengan kejadian yg menimpaku akhir-akhir ini.
Aku ingin sekali memejamkan mata,
namun itu semua tertahan ketika aku melihat seorang malaikat yg sangat cantik
mengenakan gaun pengantin keluar dari kamarku dan Hae. Ani, dia bukan malaikat,
setelah kuperhatikan dengan jelas, dia Na Na, CALON ISTRIKU. Apa benar dia
calon istriku? Neomu neomu neomu yeppeo. Kurasa dia menghampiriku, dia
tersenyum ke arahku, aku segera menegakkan tubuhku, dan..
"Oppa, bagaimana
menurutmu?", dia bukan menghampiriku, tapi menghampiri Siwon. SIWON?? Yak,
Na Na! Calon suamimu itu aku, bukan kuda jelek itu!
"Kau cantik sekali Na Na,
walau tak secantik Author *Abaikan*-,-*, tuh calon suamimu saja sampai melongo
melihatmu keluar tadi", kata Siwon. Aku langsung memalingkan muka darinya
tanda aku marah pada calon istriku itu.
"Oppa, kau terpesona ya
padaku", yeoja itu
“Kenapa tak sekalian saja semua
namja disini kau tanyai?”, jawabku singkat dengan tanpa menatapnya, tentu saja
aku masih kesal dibuatnya.
“Waeyo, Oppa?”, dia menyandarkan
kepalanya di pundakku. DEG! Omo~ Kau mau membunuhku Na Na? Kumohon jangan
sekarang.
“Supaya kau puas”
“Mmmmm, apa kau cemburu, Oppa?”,
tanyanya polos sambil mengangkat kepalanya dari bahuku dan kini ia menatapku
dengan tatapan tanpa dosanya.
“A-ani, bukankah wajar aku
begini, aku kan calon suamimu,
aiisshh, sudahlah, aku mau bersiap”, aku meninggalkannya. Kenapa aku tak mau
jujur pada diriku sendiri bahwa aku cemburu? Nde, aku cemburu. CEMBURU Na Na!
Kenapa kau tak pernah menganggapku ada? WAE?? Aiisshh, sudahlah, kenapa aku
jadi memikirkannya sih. Molla molla molla!
-Na Na’s POV-
Kenapa sih namja itu? Bawaannya
sensi mulu kalo ketemu aku, cih! DASAR KUNYUK JELEEEEK! Aku berteriak dalam
hati menatapnya pergi meninggalkanku sendiri di dorm yg cukup ramai ini.
Bodo amat ah sama namja gila itu.
*******
Kini aku tengah berdiri di depan
pintu gereja, di dalam sana sudah
sangat banyak sekali yg menantiku, termasuk Lee Hyuk Jae, calon suamiku. Yg
disebelahku ini adalah halmeoniku, tentu saja, orang tuaku ada di Belgia dan
mereka belum tau tentang pernikahanku ini, omo~ Aku lupa, appa dan eommaku
belum mengetahuinya, itu berarti aku belum mendapat restu dari orangtuaku.
Omo~! Eottokkhae?
Pintu terbuka, halmeoniku mulai
menggandengku menuju namja tampan di depanku itu, omo~ dia tampan sekali. Apa
aku tak salah lihat? Apa dia yg akan menjadi suamiku? Ia mengenakan setelan jas
warna hitam dengan bunga mawar merah terletak di dada sebelah kirinya. Rambutnya
berwarna merah ke oranyean tersisir rapi, dia tersenyum padaku, omo~ Tampan
sekali namja ini. Dan dia.. dia.. dia CALON SUAMIKU mas bro! *Kyu: Ngomong apa
sih lu, Na? Orang muka kek monyet gitu dibilang tampan, gantengan juga
aku*Author: Yak! Kyuntet gilak! Jangan ganggu FF gua napa?*Kyu: Yak! Stop
panggil gua Kyuntet, Thor*Akhirnya Author dan Kyuhyunpun
jambak-jambakan*Abaikan*-,-*
Aku melangkahkan kakiku menuju
calon suamiku, perasaanku saja atau memang begitu adanya, tapi namja ini terus
menatapku tanpa mengedipkan mata, aisshh, malunya aku.
Kini aku sudah berdiri di depan
namja ini, halmeoni melepaskan tanganku, aku sempat melihatnya dengan tatapan
aku-harus-apa-nek?, tapi halmeoni hanya mengangguk dan tersenyum ke arahku.
Mataku kembali tertuju pada namja tampan di depanku, dia.. sungguh sangat beda
malam ini. Aku aja baru sadar, ternyata dia sangat tampan *Kyu: Cukup untuk
memuji Hyung! Gak liat tuh kepalanya udah mau meledak gara-gara
kegedean?*Author: Yak! Kau mulai lagi babo! Bantuin gua buat FF napa? Jangan
malah ganggu, dasar Kyuntet jelek!*
Upacara pernikahan berlangsung
normal. Upacara ini hanya dihadiri orang-orang tertentu. Yg pasti adalah
halmeoniku, Yoon Ra, Ah Na, semua member Super Junior, ah ani, semua SM Town
termasuk staff-staffnya. Oh ya, dan orang tua Kunyuk + Noonanya Kunyuk, Lee
Sora eonnie.
“Pengantin laki-laki
dipersilahkan mencium mempelai wanitanya”, suara itu membangunkanku dari
lamunanku.
Mwo?? MWO?? Apa Hyuk Jae bakal
cium aku? Thor, tolongin guaa :’( *Yee, lu diem aje napa? Gausa ikut campur,
biar gua yg buat FF ini*PLETAKK*Kyu jitak kepala Author*
Kulihat Hyuk Jae juga terkejut,
dia menatap mataku, aku menghindari pandangannya, mukaku pasti udah merah
banget nih.
Pelan tapi pasti, dia semakin
mendekatkan mukanya padaku, semakin dekat, dekat, dekat, aku memejamkan mata,
bukan untuk membalas ciumannya, tapi aku takut saja, hanya takut.
“Aku tak akan menciummu, sebelum
kau mengijinkannya”, suara itu terdengar pasti di telingaku, aku masih bisa
merasakan hembsan napasnya di telingaku, kemudian ia menjauh dan tersenyum
padaku, aku membalas senyumnya, gumawoeyo Oppa, walau kau sempat pernah mencium
pipiku, ucapku dalam hati.
*******
Kini aku sedang tiduran di kamar
bagian belakang rumah baru kami –Aku dan Kunyuk-, untung saja kamar di rumah
ini ada 2, memang aku yg meminta untuk beda kamar, aku belum siap kalau harus
satu kamar dengannya, aku menikah dengannya saja terpaksa. Dia tidur di kamar
depan dekat ruang tamu yg jadi satu dengan ruang tv. Kamarku di belakang dekat
dapur, aku ini, seperti pembantunya saja, tapi itu memang permintaanku, mau
bagaimana lagi?
Malam ini normal, tidak terjadi
apa-apa, hanya saja semalam dia sempat merengek memintaku untuk memasakkannya
sesuatu, tapi aku menyuruhnya makan rumput di kebun depan rumah baru kami, dan
bodohnya dia memakannya *Abaikan*-,-*
Pagi ini aku terbangun dengan
perasaan biasa saja, karena memang tak ada yg spesial, tapi ada satu hal yg
membuatku terbangun dengan perasaan yg tidak biasa. Hyuk Jae! Dia tepat berada
di depanku ketika aku membuka mataku.
“Kyaaaaaa, apa yg kau lakukan
disini babo!”, aku berteriak terkejut sambil memukul kepalanya dengan bantalku.
Dan itu sukses membangunkannya dari pabrik pulaunya.
“Aissh, bersikaplah lembut pada
suamimu, eh iya, kenapa aku bisa disini? Hehe, mianhae aku salah kamar”, dan
dia melongos keluar dari kamarku begitu saja.
Apa katanya barusan? Salah kamar?
Hyuk Jae babo!
-Hyuk Jae’s POV-
Malam ini aku diijinkan libur
oleh Soo Man dengan alasan, malam ini adalah malam pertama, jadi aku pun juga
diliburkan dari SUKIRA. Bosan juga sih di rumah tak ada kerjaan, Na Na juga
udah molor duluan, dasar kebo!
Aku memasuki kamarku yg berada di
dekat ruang tamu, aku menyalakan lampu kamar, sepi… Aisshh, biasanya aku tidur
dengan Hae dan Wonnie, dan itu membuatku tak kesepian, aku memang tak biasa
tidur sendiri. Aku memutuskan untuk tidur di kamar belakang, kamar Na Na, toh
dia juga sudah tidur, dia tak tau kalau aku menyelinap di kamarnya.
Aku membuka pintu kamarnya
pelan-pelan, dan benar saja, aku mendapati satu makhluk yg sedang asyik ngorok
di dunia mimpinya *Abaikan yg bagian ngorok*-,-*
Aku mendekatinya, aku
membaringkan tubuhku di sebelahnya. Kini wajahku dan wajahnya bertemu, omona~
dia cantik sekali malam ini. Aku mengelus pipinya pelan, membelai rambutnya,
aku tersenyum melihatnya. Yang ada di dalam pikiranku sekarang adalah, yeoja
cantik di depanku ini adalah istriku, ya, dia istriku. Kemudian aku terlelap,
tertidur begitu saja.
-Author’s POV-
“Kunyuk~ah, aku ingin kembali ke Indonesia
dan melanjutkan kuliahku”, kata Na Na setelah dia keluar kamarnya dan mendapati
suaminya sedang asyik menonton TV.
“Yak! Berhentilah memanggilku
Kunyuk, apa kau tak bosan?”, kata Eunhyuk sedikit kesal.
“Aku ingin kembali ke Indonesia .
Aku ingin menyelesaikan kuliahku”, ulang Na Na yg tak merespon perkataan
suaminya tadi.
“Apa kau yakin?”, tanya Eunhyuk
yg kini dengan raut yg serius.
“Nde”, Na Na mengangguk pasti.
Hyuk Jae sempat berpikir sejenak,
Author juga gak tau dia lagi mikir apa, mungkin mikir gimana caranya misahin
Siwon ama Author yg makin lengket *Nahloh?*
“Aracchi, yeobo~ah, selesaikan
kuliahmu, baru kembali lagi padaku”, kata Eunhyuk sambil mencubit pipi istrinya
pelan dan langsung memeluknya. Dan otomatis itu membuat Na Na malu tak karuan,
mukanya sudah memerah atas perlakuan suaminya barusan.
“Berhentilah menyentuhku,
Kunyuk!”, Na Na menginjak kaki suaminya itu, Eunhyuk yg kesakitan langsung
melepaskan pelukannya dan nyengir menatap istrinya yg bermuka merah.
-Donghae’s POV-
“Apa kau serius akan kembali ke Indonesia
chagi?”, tanyaku pada yeojachinguku ini.
“Nde, Oppa, aku dan Na Na ingin
menyelesaikan kuliah kami dulu, setelah itu kami akan langsung pindah kesini”,
ucapnya dengan sedikit ada rasa tak tega meninggalkanku.
“Ah, jinjja? Kau akan pindah
kesini?”, tanyaku semangat, ia mengangguk pasti sambil tersenyum ke arahku,
aiisshh, yeojachinguku memang cantik sekali.
“Baiklah kalau begitu, aku
relakan kau tapi sebentar saja ya, aku tak mau mati karena merindukanmu, dan
aku mohon kau menjaga Na Na dari para E.L.F, kau tau sendiri kan ?
Itu pesan Hyuk Jae padaku untuk kusampaikan padamu”
“Nde Oppa, pasti, dia sahabatku,
aku tak mungkin melepasnya begitu saja”, jawabnya penuh kepastian.
-Na Na’s POV-
Dan disinilah kami, negara
tercinta kami, tadi aku sempat berpamitan dengan saeng dan halmeoniku tentunya,
aku menangis, secara aku jarang sekali bisa berkumpul dengan salah satu
keluargaku, bertahun-tahun. Mereka juga menangis, seperti tak rela melepas
kepergianku, aku berjanji pada mereka, setelah aku selesai dengan urusan di
Indonesia aku akan langsung mengangkut semua barangku ke Korea, alias pindah,
itu juga janjiku pada namphyeonku, Lee Hyuk Jae, Si Kunyuk Monster Gila itu.
Tadi aku juga melihat Hae Oppa
tak rela melepas yeojachingunya, aisshh, lebeh banget deh pokoknya, biasaa, Hae
Oppa kan emang gitu
*PLAK*Digampar Hae Oppa + Elfishy*
Baru beberapa langkah aku dan Ah
Na keluar dari bandara Soekarno-Hatta, sudah banyak sekali mata yg tertuju
padaku, aku tau pasti alasannya, aku ini istri Lee Hyuk Jae, banyak yg gak
terima aku deket sama idola mereka, apalagi jadi istri.
“Yak! Kau gadis jelek kampungan
yg merebut Eunhyuk kami”
PLOKK!
Berakhirlah aku dengan berbagai
macam bahan makanan seperti telur dan tomat dikepalaku, eomma aku sudah siap
dimasak dan dihidangkan untuk para jewels yg terlihat ingin sekali menyantapku.
*******Di Rumah Ah Na*******
“Mianhae Na~ha, aku tak bisa
menjagamu, padahal aku sudah berjanji pada Hae dan Eunhyuk Oppa”, rautnya ada
sedikit rasa bersalah, memangnya mereka berdua janji apa?
“Memangnya ada apa?”
“Yah itu tadi, kau harus
hati-hati dengan para E.L.F yg terlalu fanatik, terutama para jewels”, Ah Na
menggosok-gosokkan handuk di kepalaku yg baru saja aku keramasi.
“Ah, aniyo, tak perlu kau
pikirkan begitu”
~Nanana~New message~08********
KAU AKAN MATI JIKA TAK MENJAUHI HYUK JAE KAMI!!!
-TBC-
Huaaaaaahh, akhirnya selesai juga
part ini, maaf ya lamaa, author cukup sibuk. Oh ya, untuk pembuatan FF ini,
author slalu ditemenin ama Kyuntet, eh salah, Kyuhyun maksudnya. Jadi ya Author
becanda-bencanda di dalem FF ini ya sama Kyuntet, eh salah lagi ding, Kyuhyun
maksudnya. *PLETAKK*Author di jitak Kyuhyun*Kyuhyun langsung melongos pergi
ninggalin Author yg nangis darah gara-gara di jitak ama Si Anak Setan itu*
Hahaha~ cukup cuap-cuapnya,
tunggu part 3 nya ya readers :D Gumawoeyo buat yg udah baca.
Subscribe to:
Posts (Atom)