March 03, 2012

ONDE ONDE IMUT –Ep02-

Author : Shin Rye Ra
Cast :
. Lee Hyuk Jae
. Lee Donghae
. Kim Na Na *Fiction*
. Chan Ah Na *Fiction*
Rate : AG

Annyeoong~ Masih inget FF ini? Ini part 2 nya chinguu, yg uda baca, silahkan baca part 2 ini, bagi yg blum, silahkan ubrak-abrik librarynya Author yaaaaaaa.
Gumawoo~

-Na Na’s POV-

"Ya! Jangan ganggu aku dan calon istriku, kami akan segera menikah", setelah Hyuk Jae berkata seperti itu, seseorang itu langsung kabur.

MWO?? Aku baru saja sadar. Apa yg dia katakan barusan??

Aku berniat untuk meninggalkannya saja, enak saja apa yg dia bicarakan barusan, dia pikir aku cewek apaan brani-braninya dia bilang gitu. Cih! Andaikan Siwon atau Donghae Oppa yg bilang seperti itu, aku sih tak masalah, hihihi *BRUAAAKK!*Na Na dilempar truk ama Author*

Tiba-tiba.. BRUKK! Namja itu ambruk. Aiisshh, menyusahkan saja. Tapi, aku tak mungkinkan meninggalkannya disini malam-malam begini? Bayangan namja ini yg hanya tinggal tulang belulang kembali terlintas dalam imajinasiku, aiissh, menjijikkan.

Akhirnya, aku menelepon Ah Na, memintanya menjemputku dan namja yg tengah tak sadarkan diri ini di tempat kami berada.

*******

“Ayolaaah Ah Na, 1 malam iniii sajaaa”, aku memohon kepada sahabatku ini agar dia mau menampung namja ini di rumahnya selama satu malam.
"Hhhh, baiklah, tapi kau temani aku ya, aku takut nanti dia macam-macam padaku, kau kan biasa menjadi bodyguardku"

PLETAK! Apa katanya barusan?

Aku dan Ah Na membopong tubuh namja setengah bernyawa dan setengah gila ini. Sesampainya di rumah Ah Na, kami menidurkannya di kamar tamu rumah Ah Na. Tetapi, aku dan Ah Na tertidur bersama di depan TV, karena semalam nonton TV sampai larut.

-Hyuk Jae's POV-

Aiihh kepalaku, appo~
Eh? Aku dimana?
Aku bangun dari tidur tidak nyenyakku dan mendapati aku sedang tidak berada di tempat biasanya aku tidur, biasanya aku bersama Fishy dan Wonnie, tapi ini, kamar siapa ini?

Aku berjalan keluar kamar, aissh, kenapa kepalaku sakit sekali sih, omo~? Bukankah ini tempat...

dompet itu?
Donghae?
Yeoja itu?

Kenapa aku bisa ada disini?
Eh? Bukankah itu yeoja yg... Kenapa mereka tidur disini?

*Aduuuh.. Kamu ini ngomong apaan sih Nyuk?*Kyu: Iye bang, kasihan noh readersnya gak mudeng kamu itu kenapa sampe mereka ngiler-ngiler gaje*JEDHEEER*Langsung ada petir yg berasal dari mata para readers*

"Na-ha, bangun, kenapa aku ada disini, Na-ha, bangunlah", aku mengguncang-ngguncang yeoja yg kusebut namanya pelan. Alhasil, tetap tidak ada reaksi.
"Yak! Kebo jelek! Bangun!", kini aku mencubit-cubit pipinya cukup keras dan aku senang karena -akhirnya- dia bangun juga.
"Aiissh, appo~", kulihat dia mengusap-ngusap pipinya. Aisshh, yeoja ini imut sekali saat bangun tidur. Tapi aku segera menepis pikiran tentangnya itu.
"Yak! Kenapa aku ada disini?", aku bertanya lagi padanya sambil memegang kedua pipinya dan memukul-mukulnya pelan.
"Kau ingin menikah denganku", MWO?? Mwo??
"MWO?? Shireo"
"Yak! Aku tak mengajakmu menikah, tapi kau yg bilang kau ingin menikah denganku semalam", ucapnya santai.
"Tak mungkin, babo! Aiissh, sudahlah, kau membuatku semakin gila", aku memutuskan untuk pergi dari tempat itu, kudengar dia cekikikan tak jelas.

*******

PLETAK!
"Yak! Kau ini dari mana saja sih monyet?"

Itulah sambutan pertama Donghae kepadaku yg baru saja memasuki kamar hotelku. Aiissh, tak ingat apa bahwa aku lebih tua darinya, main jitak saja. Tanpa basa basi dan tanpa menjawab pertanyaannya, aku merebahkan tubuhku di tempat tidur. Tapi, kini ada seseorang yg sedang menjawil-jawil (?) perutku, aku menggeliat kegelian dan dengan terpaksa aku membuka mataku.

"Hyung, kau kenapa?", tanya Siwon.
"Aniyo", aku memindah posisiku menjadi membelakanginya.
"Hyung, kau dari mana saja semalam? Leeteuk hyung mengkhawatirkanmu", tanyanya lagi, tetapi aku tak meresponnya.

Tak ada lagi suara darinya. Kurasa dia jerah menanyaiku. Namun, kini aku mendengar suara TV.

-"Ya! Jangan ganggu aku dan calon istriku, kami akan segera menikah"-

Kurasa aku mengenali suara itu, aku membuka mata, kemudian melirik kearah Siwon, dia seperti sedang terkejut, mulutnya menganga lebar, kini mataku tertuju ke arah TV, dan.. MWO??

Jadi tadi i.. itu suaraku? SUARAKU?? Dan aku mengatakan.. itu.. anu.. Aiisshh.. Yeoja jelek itu? Aku akan.. MENIKAH DENGAN YEOJA ITU???

"Kyaaaaa, apa itu benar monyet?", Donghae yg aku tak tau sejak kapan dia ada disini tiba-tiba mengoyak-ngoyak tubuhku tak percaya.
"Jadi, semalam kau tak pulang untuk melamar seorang yeoja Indonesia hyung? Kenapa kau tak jujur saja?", kata Siwon sambil geleng-geleng dan berdecak pelan.
"Ya! A-aku.. anu.. bukan begitu, aku bahkan tak ingat aku mengucapkan hal itu", kini aku tau aku harus apa, aku harus PANIK!

BRUAKK!
"Hyung, kau akan menikah??", Kyuhyun masuk kamar hotelku dengan kasar dan langsung berdiri tepat di depan mataku.
"Ani", jawabku singkat, aku masih terlalu bingung dan shock. Apa benar itu aku yg bicara?

Dan tanpa ku duga, semua hyung dan dongsaengku berada di kamar hotelku, menanyakan hal yg sama, termasuk Leeteuk hyung, mukanya terlihat, ehhm.. marah.

"Ya Allah, kali ini apa yg telah diperbuat dongsaengku ini?", kata Leeteuk hyung *Nahloh?*Abaikan aja readers*Author sarap*

"Ya! Diamlah kalian! Aku tak menikah, apa lagi dengan yeoja seperti dia", aku menunjuk tajam-tajam ke arah TV yg menampilkan kejadian semalam antara Na Na, aku, dan seseorang yg memotret kami semalam. Semua terpampang jelas, sampai ketika aku mencium pipinya pun terekam disitu. MWO?? Aku menciumnya??

Tiba-tiba Leeteuk hyung mendapat telepon yg aku tak tau dari siapa, aku masih sibuk memegangi kepalaku yg bingung.

"Yeoboseyo?"
-"......."-
"Nde?"
-"......."-
"A--"
-"......."-
"Ah, ye, arasto", KLIK. Dia mematikan sambungan teleponnya.

Kini kulihat wajah Leeteuk hyung terlihat semakin berat sambil menghampiriku. Firasatku tak enak. Siapa yg meneleponnya tadi?

"Hhhh, kau, Lee Hyuk Jae, hhhh, lusa kau akan menikah dengan yeoja itu di Korea, jadi besok kita semua harus kembali ke Korea, dengan yeoja itu", ucapnya yg sangat sukses membuat jantungku berhenti kalau saja aku memiliki penyakit jantung.

"M-mwo? Si-siapa--"
"Soo Man sudah mengetahuinya, berita itu sekarang menjadi berita yg sangat hangat. Soo Man sempat marah, tapi akhirnya tak ada pilihan lain jika memang kalian saling mencintai", jawabnya pasrah seolah tak ada pilihan lain.
"Tapi ak--"
"Waah, itu berarti aku dan Author punya peluang untuk segera menikah pula", Siwon memotong pembicaraanku *PLAKK*Author kumat*Abaikan*-,-*
"Hyung", wajahku memelas menatap Leeteuk Hyung, aku tak mau menikah dengan yeoja itu, terlalu awal, dan lagipula aku tak mencintainya.

Dan Leeteuk Hyung hanya merespon dengan menggelengkan kepala dan meninggalkan kami, meninggalkanku yg sedang terhanyut.

-Na Na's POV-

"Kyaaaaa, Na Na, kenapa kau tak bilang padaku kalau hubunganmu dengan Jae sudah sampai sejauh itu?", Ah Na meneriakkan hal itu untuk yg kesekian kalinya setiap melihat beritaku dan Eunhyuk yg ditayangkan di seluruh channel TV.
"Sudah kubilang Ah Na, aku tidak akan menikah dengannya, dia itu semalam sedang mabuk", kataku marah-marah.
"Tapi i--"

~TINGTINGTING~

"Sana, buka pintunya, dari pada ngegosip", aku menyuruh Ah Na membuka pintu yg berbunyi (?)
"Aissh, kau masih saja belum mau mengakuinya, kau anggap apa aku ini Na Na?", ucapnya sambil beranjak dari tempat duduknya.

Beberapa detik kemudian...

"N-Na Na, k-kau di.. eh.. dilamar", kata Ah Na terbata-bata.
"M-mwoo??", tak mungkin aku tak terkejut kan? Siapa yg akan melamarku?

"Annyeeoong~", aku melihat ke arah pemilik suara, ternyata itu adalah suara Donghae Oppa dan kawan-kawannya.

MWO?? Donghae Oppa? Siwon Oppa?

"Kami tau hubunganmu dengan saudara kami, maka dari itu, kami meminta untuk melaksanakan pernikahannya di Korea", kata Donghae Oppa sambil mengacak pelan rambutku.

Mwoya?? Ape dia kata??

"Tapi, a-aku tidak--"
"Ini permintaan Soo Man langsung, kita tak mungkin bisa mengelak", ucapnya lagi.

Siapa sih Soo Man itu? Aiisshh, pikiranku semakin kacau, eomma, appa, aku belum ingin menikah, eotthokke?

*******

Malam ini aku harus ke Korea? Kemudian besok menikah? Aigoo, kenapa hidupku jadi serumit ini. Aku terus merutuki nasibku sambil terus meneteskan air mata. Pikiranku terlalu kalut. Kemudian, kurasakan layar laptopku menyala, ada e-mail masuk.

From: Yoonie Ra
Subject: Jinjja??

Eonnieee, gimana kabarnya?
Kudengar kau akan segera menikah. Kenapa tak bilang padaku?
Dan kudengar lagi kau akan menikah dengan Lee Hyuk Jae Super Junior. Jinjja?
Aiisshh, nae eonnie memang hebat..
Kutunggu kau disini ya eonnie. Saranghae^^

Reply.
To: Yoonie Ra
Subject: Jinjja??

Ani, ini hanya salah paham, aku memang akan kesana, dan akan aku ceritakan semuanya.
Bagaimana kau dan halmeoni disana? Baik-baikkah? Nae Yoon Ra neomu saranghae^^

-Hyuk Jae's POV-

"Yeoboseyo?"
-"Nde, ini eomma"-
"Eomma, a--"
-"Kau akan menikah? Syukurlah, akhirnya eomma akan segera memiliki cucu darimu"-
"Tapi, eomma, ini ha--"
-"Sudah-sudah, eomma sibuk, jangan kecewakan eomma. Eomma menyayangimu"- TUUT TUUUT.

'Jangan kecewakan eomma'
Kata-kata itu terus terngiang di pikiranku. Aku harus bagaimana sekarang? Menuruti eomma dan menikahi yeoja itu? Atau mengikuti perasaanku? Ah, aku tau. Aku tanya saja pada kedua saudaraku itu.

*******

"Jadi begitu kejadiannya?", kata Siwon setelah mendengar semua penjelasanku. Donghae hanya melongo ke arahku seolah tak percaya apa yg telah aku lakukan. Kami sedang berada di kamar hotel bertiga, aku tak tau dimana Leeteuk Hyung, kami sudah membereskan semua barang-barang kami untuk kembali ke Korea malam ini. Hanya tinggal menunggu beberapa jam lagi.

"Nde, sekarang aku harus bagaimana?", ucapku memelas.
"Bagaimanapun juga surga ada di telapak kaki ibu, Hyuk", kata Donghae ala ustadz *Lho?*Abaikan aja*

"Nde, sekarang aku harus bagaimana?", ucapku memelas.
"Menikahlah. Cinta bisa datang karena terbiasa", kata Donghae sambil menepuk-nepuk pundakku.
"Nde, aku tau, tapi--"
"Sudahlah, Hyung, bahagiakanlah orang tuamu karena Tuhan akan selalu ada di sisimu", kata Siwon yg semakin membuatku tak karuan. Apa benar aku harus menikah dengan yeoja itu? Apa itu keputusan terbaik untukku? Menikah? Di usiaku yg masih 25 tahun ini?

"Kami akan selalu membantumu jika kau ada kesulitan, tapi untuk saat ini, kau turuti saja Lee Soo Man dan eommamu, kami akan tetap membantumu", kata Donghae seraya memelukku, Siwon juga ikut memelukku, aku tak membalas pelukan mereka, aku masih kalut.

-Author's POV-

Na Na sedang membereskan barang-barangnya untuk segera berangkat ke Korea, Ah Na juga, tentu saja itu permintaan Na Na yg langsung disetujui oleh Donghae. Dan biaya transport Ah Na ditanggung oleh Donghae, tentunya.

Para anggota Super Junior dan para krunya plus 2 yeoja, Ah Na dan Na Na, kini sudah berada di Bandara Soekarno-Hatta, 5 menit lagi mereka harus lepas landas.

Na Na tak duduk bersama Ah Na, tapi bersama 'calon suami'nya, member lain yg menyuruhnya, dengan sangat sangat terpaksa mereka harus duduk berdua seperti sepasang kekasih. Donghaelah yg duduk bersama Ah Na dan Siwon kini duduk bersama Author di dalam pesawat *Abaikan*-,-*

"Ini semua karena ulahmu, jelek", Na Na yg memulai pembicaraan di antara mereka berdua. Na Na paling tidak tahan kalau harus diam seperti yg ia alami selama setengah jam sebelumnya.
"Mwoya?? Enak saja", Hyuk Jae menjawabnya sambil membuang muka dan menatap ke arah luar jendela.
"Yak! Kau tak lihat apa kau sendiri yg bilang kau akan menikahiku? Kuliahku belum selesai, aku masih 20 tahun kau tau? Dan kini aku harus menjadi seorang ibu rumah tangga, ah ani, menjadi pembantu seorang aliens sepertimu", cerocos Na Na.
"Mwo?? Kau mulai lagi. Aku ini calon suamimu, tak bisakah kau bersikap lembut?", kata Hyuk Jae sambil menatap tajam ke arah Na Na. Na Na yg tak terima dengan ucapan Hyuk Jae langsung menjambaki rambut Hyuk Jae.

"Yak! Yak! Lepaskan aku yeoja aneh!", Eunhyuk menggeliat berusaha menghindari serangan Na Na, tapi Na Na terus saja menjambaki namja malang itu.
"Kau yg sangat menyebalkan, Kunyuk jelek", kata Na Na yg tak berhenti dari kegiatannya.
"Berhenti memanggilku Kunyuk", namja malang ini masih berusaha melepaskan tangan Na Na yg bertengger di kepalanya.
"Kunyuk jelek, Kunyuk jelek, Kunyuk jelek", Hyuk Jae semakin kesal karena ulah yeoja ini, dia memegang pergelangan tangan Na Na dan menghentakkannya, Na Na terkejut dan akhirnya terjatuh dari tempat duduknya, Eunhyuk yg masih memegang tangan Na Na secara tak langsung ikut terjatuh tepat di atas yeoja itu.

-Hyuk Jae's POV-

BRUKK! A--
DEG!
Kenapa jantungku mau copot begini? A-aku, posisiku dengannya? Aiisshh, yeoja ini cantik sekali, tanpa kusadari aku semakin memajukan kepalaku, tiba-tiba aku ingin sekali menciumnya.

Tubuhnya tiba-tiba menegang.
Kami semakin dekat..
7 cm..
5..
3..

"Oppa, berat", ucapnya lirih yg membuatku salah tingkah. Aigoo, malunya aku, apa yg baru saja kulakukan? Aku langsung bangun dan menariknya untuk ikut bangun. Kami duduk kembali ke tempat kami, tak ada ucapan, tak ada kata-kata, kami diam. Kulihat mukanya sekilas, merah seperti kepiting yg sudah sangat matang. Aku tertawa pelan melihatnya, untung dia tidak tau aku menertawainya. Kemudian kulihat ia beranjak dari tempat duduknya, mungkin ke kamar mandi.

"Yaaaaah, kenapa kalian berhenti? Kan lagi seru-serunya", kudengar Hae yg duduk dengan Ah Na di seberangku mulai menggodaku, omo~ aku lupa kalau ia duduk disitu, jadi sedari tadi dia melihat semua kejadianku dengan... Aiisshh.
"Apa maksudmu?", tanyaku pura-pura tidak tau. Kulihat Ah Na juga melihat ke arahku dengan tatapan menggoda yg sangat licik menurutku.

Kulihat Hae berbicara sebentar pada Ah Na, entah bicara apa, lalu dia beranjak dari tempat duduknya dan duduk di sebelahku.

"Apa kau sudah mulai mencintainya? Apa kau sudah menyadari perasaanmu?", katanya sambil memukul lenganku pelan.
"Ya! Apa kau gila? Aku tak mungkin MENCINTAI yeoja kasar seperti dia", ucapku sedikit berteriak dengan penekanan di bagian 'mencintai'.
"Aiisshh, kau ini masih belum mau mengaku, aku saja sudah mengaku kalau aku mencintai Ah Na", ucapnya riang sambil kembali ke tempat duduknya.

MWO?? Jadi mereka sudah.. Aiisshh, secepat itukah mereka memutuskan untuk pacaran? Dasar Ikan Mokpo.

"Kau dari mana?", kataku setelah melihat Na Na kembali duduk di tempatnya.
"Kamar mandi", balasnya singkat, mungkin dia masih malu dengan kejadian tadi, pikirku.

-Na Na's POV-

Aigoo, aku malu sekali dengan kejadian tadi. Aku sedang menatap wajah merahku di cermin, aku sebenarnya tak ingin kembali dan melihat muka Kunyuk, tapi mau bagaimana lagi, akhirnya aku hanya mencuci tanganku saja dan berniat kembali, aku membuka pintu kamar mandi, berjalan menuju tempatku dan..

"Apa kau sudah mulai mencintainya? Apa kau sudah menyadari perasaanmu?", kudengar ada yg sedang berbicara dengan Kunyuk, mungkin Hae Oppa.
"Ya! Apa kau gila? Aku tak mungkin MENCINTAI yeoja kasar seperti dia"

DEG!
Aku tersentak mendengar jawabannya, segitu bencinya kah dia denganku? Kenapa tiba-tiba aku ingin sekali menangis, eomma?
Setelah melihat Hae kembali ke tempatnya, aku duduk di tempat dudukku, aku tak ingin berbicara dengannya.

"Kau dari mana?", dia bertanya setelah aku duduk di tempat dudukku.
"Kamar mandi", balasku singkat, sudah kubilangkan aku tak ingin bicara dengannya.

*******

Aku sampai di Incheon Airport, tepatnya di Korea. Sebenarnya aku sangat senang, akhirnya aku bisa menginjakkan kakiku disini. Kalian tau kenapa aku tak pernah ke Korea padahal aku memiliki keturunan Korea dan bahkan adikku tinggal di Korea? Itu karena aku tak pernah punya waktu, haha, mungkin itu alibi saja, aku tak tau pasti kenapa alasannya.

"Eonnieeee", itu suara dongsaengku, Yoon Ra, dia menghampiriku dan memelukku, kami tak pernah bertemu selama kurang lebih 10 tahun, aiisshh, rupanya dongsaengku ini sangat cantik sekali, usianya masih 16 dan sebentar lagi berusia 17 tahun pada tanggal 1 Juli nanti *Ini asli Author lhoooo, Author masih 16 taun, entar 1 Juli 2012 baru 17 taun, hihihi, klo Leeteuk Oppa 1 Juli entar umur 29 apa 30 ye? Lupa ding*Readers: Kaga peduli Thor*

"Aiisshh, bogoshipeoyo", aku membalas pelukannya kemudian mencium pipi kiri dan kanannya.
"Eonnie", dia menarik tanganku sambil ingin membisikiku sesuatu.
"Nde?"
"Calon suamimu yg mana?", dia bertanya dengan polos.

Aigoo, jangan bilang kau tak tau Super Junior Yoon Ra. Kau sudah di Korea selama berapa taun?

"Aiisshh, jangan bilang kau tak tau Super Junior?", aku mengacak pelan rambutnya.
"Ah, eonnie, tentu saja aku tau, siapa yg tak kenal mereka? Tapi aku tak hafal dengan wajah membernya, kau kan tau aku hanya menyukai Avenged Sevenfold", kata Yoon Ra sambil membenarkan rambutnya yg ku acak tadi.
"Ahh, aku tak ingin membahasnya Yoon Ra, nanti kau juga tau", aku menggandeng tangannya dan berniat mengajaknya pergi.

"Yak! Na Na, kau mau kemana? Kenapa kau meninggalkan suamimu yg malang ini?", kata Donghae Oppa yg baru saja berhasil keluar dari kerumunan para E.L.F

Pandanganku kini ke arah si Kunyuk jelek itu, ia menatapku, aku mengacuhkannya, aku kembali menatap Hae Oppa dengan tatapan tajam.

"Di-a bu-kan su-a-mi-ku", kataku pada Hae Oppa sambil menunjuk-nunjuk ke arah Eunhyuk. Aku berbalik dan kembali menggandeng tangan dongsaengku ini, sebelum dia sempat berkata, aku mengisyaratkannya untuk diam.

"Yak! Kim Na Na, tunggu aku", tiba-tiba saja Ah Na sudah berdiri di sampingku.
"Eh, siapa yeoja cantik ini?", ucapnya lagi.
"Ini dongsaengku, Yoon Ra, Ra, ini sahabatku, Ah Na", kataku sambil memperkenalkan mereka.
"Annyeoong~ eonnie", Yoon Ra membungkukkan tubuhnya dan begitu juga dengan Ah Na.
"Aku tak tau kau punya keturunan Korea?", ucap Ah Na lagi padaku.
"Aku memang tak menceritakannya, 'kan?", jawabku tanpa menoleh ke arahnya.
"Aiisshh, kau ini sahabat atau sahabat sih?", aku mengacuhkannya. Jujur saja aku sedang malas berdebat. Kepalaku masih terngiang-ngiang dengan ucapan Si Kunyuk jelek tadi.

*******

Kini aku dan Kunyuk sedang duduk di ruangan seorang lelaki agak tua, di mejanya terdapat papan nama bertuliskan 'LEE SOO MAN'.

"Ehemm, jadi ini yeoja yg kau maksud Hyuk?", lelaki tua itu memulai pembicaraannya. Orang ini menakutkan sekali menurutku.
"Nde, tapi itu hanya sal--"
"Baiklah, malam ini juga kalian akan menikah"
"MWO??", ucapku bebarengan dengan Kunyuk.

Aku menatap Ku arah namja yg akan menjadi suamiku ini, ia tertunduk, seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Geureom, apa aku akan dikeluarkan dari Super Junior?", aku sempat terkejut mendengar pertanyaannya. Apa kalau salah satu dari anggota SJ yg akan menikah, maka ia harus keluar dari Super Junior? Aku melihat lelaki tua itu, raut wajahnya menjadi semakin serius dan.. menakutkan.

"Sebenarnya, awal aku mengetahui berita ini, aku berniat akan mengeluarkanmu dari Super Junior, tapi Lee Donghae menghubungiku dan terus meyakinkanku bahwa kalian memang saling mencintai, setelah kupikir, kalian semua memang sudah matang untuk menikah, aku juga tak bisa menghalangi kalian untuk meneruskan hidup. Jadi, aku putuskan untuk memperbolehkan kalian untuk menjalin suatu hubungan dengan seorang yeoja, dan nanti sebelum acara pernikahan, kita adakan konferensi pers untuk membenarkan bahwa hubungan kalian benar adanya", jelas lelaki tua itu.

"Tapi, apa tak apa-apa kalau kami tak jadi menikah saja?", kata Eunhyuk.

PLETAK! Aku terkejut melihat lelaki tua itu menjitak kepala Hyuk Jae, aku sedikit tertawa melihat ekspresinya itu.

"Kau tak boleh berbicara begitu di depan calon istrimu, nanti dia bisa sakit hati, aku tak membesarkanmu untuk menyakiti perasaan yeoja Eunhyuk-sshi", kata lelaki tua itu sambil menyilangkan tangannya di dada.

"Kau bukan appa eomma, sejak kapan kau membesarkanku?", ucap Eunhyuk santai, aku melongo mendengar ucapannya, berani sekali dia. Aku berbalik menatap lelaki tua itu, asap-asap sudah muncul melalui lubang hidung dan lubang telinganya.

"Kau memang tak punya sopan santun, Eunhyuk-sshi", lelaki tua itu menjewer-jewer telinga Eunhyuk, Eunhyuk kesakitan dibuatnya, aku tak bisa menahan tawaku.

*******

"Kau akan menjadi istriku, jadi bersikap baiklah pada calon suamimu ini", ucapnya setelah kami keluar dari ruangan lelaki-tua-yg-menakutkan.
"Tak perlu dipaksa, tak perlu menikah denganku, kau juga tak mungkin MENCINTAI yeoja kasar sepertiku", aku mengatakannya dengan nada persis seperti yg dia katakan waktu di pesawat itu, kemudian aku melongos pergi meninggalkannya.

Aku sempat melihatnya terkejut mendengar ucapanku. Dia mengejarku dan mensejajarkan langkahnya denganku. Lalu, kemudian dia menarik tanganku dan kini aku tepat berada di depannya, dia menatap mataku penuh arti *Author gak tau arti apa, hahaha*

"Kau mendengar ucapanku ke Donghae tadi?", dia memegang kedua lenganku sambil terus menatapku.

Aku tak menjawabnya, aku hanya memalingkan muka untuk menutupi mataku yg mulai berkaca-kaca. Kau ini kenapa menangis Na Na babo!

"Lihat aku!", dia menghentakkan lenganku, mau tak mau aku kembali menatapnya, dia mengusap air mataku. Aku bahkan tak menyangka seorang Hyuk Jae bisa selembut ini terhadap yeoja.

"Tak usah kau dengar perkataanku tadi, aku berkata begitu hanya untuk membuat Hae pergi dari hadapanku, percayalah", dia memelukku, DIA MEMELUKKU pemirsa.
".......", aku masih tak mengucapkan sepatah katapun.
"Menikahlah denganku Onde-Ondeku", aku tercengang mendengar pernyataannya barusan. Kurasakan dia melepas pelukannya dari tubuhku, aku masih melongo.
"Aisshh, sudahlah tak perlu kau jawab, kita memang sudah tak bisa mengelak", kemudian dia menggandeng tanganku dan menuntunku entah kemana.

*******

"Kau tau, sebenarnya jika boleh memilih, aku ingin menikahi Won Oppa atau Hae Oppa", aku tersenyum licik ke arahnya yg sedang menyetir mobil di sebelahku.

PLETAK!

"Yak! Kenapa kau menjitakku Kunyuk jelek?", aku mengelus-ngelus kepalaku yg memang terasa sakit.
"Akulah calon suamimu, harusnya kau bersyukur bisa menikah dengan namja tampan sepertiku, banyak yeoja disana yg ingin menikah denganku babo!", ucapnya.
"Kau terlalu jelek untukku", jawabku singkat, aku berniat menggodanya, tapi tiba-tiba ia menghentikan mobilnya begitu saja, kini dia menatap ke arahku tajam.

"Apa kau ingin aku macam-macam padamu, Na Na? Aku tak akan macam-macam padamu kalau saja kau tak mengejekku jelek, gadis manisku", dia semakin mendekatkan tubuhnya padaku, otomatis aku memundurkan tubuhku, hingga aku benar-benar tak bisa mundur, aisshh, eottokkhe?

"Apa kau sadar apa yg kau katakan barusan?", dia terus memajukan tubuhnya padaku, kami semakin dekat.
"Aiisshh, arra arra, mianhae", aku menutup mukaku dengan kedua tanganku, aku takut dia macam-macam padaku.
"Tak semudah itu chagi-ya", kini kurasakan hembusan nafasnya di punggung tanganku. Dia memanggilku apa barusan? Sayang? Dasar namja yadong!
"Eomma.. Eomma..", aku merintih pelan. Tuhaan, tolong aku. Selamatkan aku.

Tiba-tiba kurasakan ada yg menjewer kedua telingaku, otomatis itu membuatku melepas tanganku dari mukaku teriak kesakitan, "Kyyaaaaaa"

"Bwahahhahahahaa, kau harus lihat ekspresimu itu yeoja jelek, kau pikir aku mau macam-macam dengan yeoja sepertimu", dia mengacak pelan rambutku, aiisshh, namja ini memang sangat sangat menyebalkan. Awas kau Kunyuk jelek.

Kemudian, ia menyalakan mesin mobilnya dan melanjutkan perjalanan, aku tak tau aku mau di bawa kemana, mungkin pulang ke rumah halmeoniku. Aku dan Ah Na tinggal di rumah halmeoni dan dongsaengku dan menolak untuk tinggal di hotel.

-Hyuk Jae's POV-

Kau tau Na Na? Kau menggemaskan sekali saat aku menggodamu tadi, sebenarnya aku benar-benar ingin menciummu, tapi aku tak tega, kurasa aku.. ehmm.. mulai.. mm.. menyukaimu. Na Na-ha, johahaeyo.

*******

Aku tak membawa Na Na kembali ke rumah, aku membawanya ke dorm, entah kenapa aku ingin terus bersama yeoja ini. Tapi ternyata itu keputusan yg salah besar menurutku, di dorm, bukannya ia harusnya menemani calon suaminya, ia malah asyik bercanda dengan Wonnie dan Hae. Dan dengan melihat hal itu saja, sukses membuat mataku panas hingga ingin keluar dari tempatnya.

"Yak! Jelek! Temani aku makan, naega baegopha, palliyo", aku langsung menarik tangan Na Na yg duduk diantara Hae dan Wonnie, mereka sedikit terkejut atas apa yg aku lakukan, begitu juga Na Na.

"Yak! Appo~ Tak perlu menarik tanganku, Kunyuk", dia berusaha melepaskan cengkramanku, sia-sia saja Na Na.
"Aku ini calon suamimu, harusnya kau menemaniku, bukan malah bersenda gurau dengan namja lain", kurasakan dia berhenti berusaha melepaskan cengkramanku.
"Nde, apa kau cemburu chagi-ya?", ucapnya dengan nada menggoda yg aku yakin pasti dibuat-buat. Dia melirikku sambil mengangkat-angkat alisnya padaku.
"A-ani, aku hanya memberitahumu saja bagaimana kau harus bersikap pada calon suamimu", aigoo, kenapa aku jadi gugup begini berada di dekat yeoja ini.

*******

Aku tengah duduk di depan para wartawan, tepatnya di sebelah Leeteuk Hyung. Konferensi pers akan segera dimulai, aku bahkan masih bertanya pada diriku sendiri. Apa benar aku ini akan menikah dengan Na Na? Apa aku dan ia bisa menjalaninya?

"Wartawan sekalian dan semua yg hadir disini, saya, Park Jung Soo, selaku ketua dari Super Junior, saya bersama Lee Hyuk Jae akan menyatakan kebenaran dari berita yg akhir-akhir ini tersebar tentang Lee Hyuk Jae dengan seorang yeoja bernama Kim Na Na", Leeteuk Hyung membuka acara.

"Berita itu...", sebelum melanjutkan ucapannya, Leeteuk Hyung sempat melirik ke arahku, hyung aku tak tau harus bagaimana, aku hanya menundukkan kepalaku.
"Berita itu benar adanya, nanti malam akan diadakan pernikahan antara Lee Hyuk Jae dan Kim Na Na", DEG! Nama itu... Kenapa jantungku berdetak semakin cepat.

Lampu-lampu blitz semakin mengganggu penglihatanku, para wartawan terus mengambil gambar kami berdua, aku dan Leeteuk Hyung berdiri berniat untuk meninggalkan ruangan, tetapi..

"TUNGGU DULU!", aku mendengar suara seorang yeoja berteriak dari pintu ruangan, aku menoleh ke arah suara itu, dan..
"Park Si Hae??" secara tak sadar aku meneriakkan nama itu, dialah yg berteriak tadi, dia.. dia mantan yeojachinguku.

Ia menghampiriku dan..
PLAKK!! Dia menamparku pemirsa. Ige mwoya??

"Apa kau berbohong Lee Hyuk Jae? Katakan padaku kau berbohong Hyuk Jae! Katakan!", ia mengoyak-ngoyak bajuku sambil terus meneteskan air mata.
"Wae?", tanyaku sambil berusaha melepaskan tangannya dari pakaianku, apa dia tak tau ini pakaian sangat mahal *PLAKK*Author gampar Eunhyuk*
"Kau tak serius kan tentang pernikahanmu?", tubuhnya mulai melemah, dia masih terus menangis.

"Kau sebaiknya jangan bicara disini, banyak mata disini", Leeteuk Hyung mendorongku keluar ruangan. Kami bertiga keluar ruangan. Lalu menuju mobil, menuju dorm.

*******

"Saranghae, Oppa", Si Hae mengecup pipiku pelan, aku terkejut melihat apa yg baru saja ia lakukan padaku. Kami sedang berada di lorong dekat dormku.
"Mianhaeyo, Sihae~ah, kita sudah mengakhiri semua, dan masalah pernikahanku itu, semua benar, aku akan segera menikah, mianhae", aku pergi meninggalkannya. Aku masih bisa mendengar suara tangisnya, tapi entah mengapa kakiku tetap saja tak ingin kembali untuk menenangkannya, mungkin memang aku sudah tak mencintainya.

*******

"Yak! Hyung! Kau ini kemana saja? Bentar lagi pernikahanmu, kau masih saja keluyuran", kata Siwon setelah aku sampai di dorm.
"Ada sedikit masalah dengan Sihae", aku menjawab apa adanya, kulihat wajah Siwon langsung menegang.
"Yeoja itu lagi?", aku tak menjawab pertanyaannya, aku membaringkan tubuhku di sofa, jujur aku masih lelah dengan kejadian yg menimpaku akhir-akhir ini.

Aku ingin sekali memejamkan mata, namun itu semua tertahan ketika aku melihat seorang malaikat yg sangat cantik mengenakan gaun pengantin keluar dari kamarku dan Hae. Ani, dia bukan malaikat, setelah kuperhatikan dengan jelas, dia Na Na, CALON ISTRIKU. Apa benar dia calon istriku? Neomu neomu neomu yeppeo. Kurasa dia menghampiriku, dia tersenyum ke arahku, aku segera menegakkan tubuhku, dan..

"Oppa, bagaimana menurutmu?", dia bukan menghampiriku, tapi menghampiri Siwon. SIWON?? Yak, Na Na! Calon suamimu itu aku, bukan kuda jelek itu!
"Kau cantik sekali Na Na, walau tak secantik Author *Abaikan*-,-*, tuh calon suamimu saja sampai melongo melihatmu keluar tadi", kata Siwon. Aku langsung memalingkan muka darinya tanda aku marah pada calon istriku itu.

"Oppa, kau terpesona ya padaku", yeoja itu
“Kenapa tak sekalian saja semua namja disini kau tanyai?”, jawabku singkat dengan tanpa menatapnya, tentu saja aku masih kesal dibuatnya.
“Waeyo, Oppa?”, dia menyandarkan kepalanya di pundakku. DEG! Omo~ Kau mau membunuhku Na Na? Kumohon jangan sekarang.
“Supaya kau puas”
“Mmmmm, apa kau cemburu, Oppa?”, tanyanya polos sambil mengangkat kepalanya dari bahuku dan kini ia menatapku dengan tatapan tanpa dosanya.
“A-ani, bukankah wajar aku begini, aku kan calon suamimu, aiisshh, sudahlah, aku mau bersiap”, aku meninggalkannya. Kenapa aku tak mau jujur pada diriku sendiri bahwa aku cemburu? Nde, aku cemburu. CEMBURU Na Na! Kenapa kau tak pernah menganggapku ada? WAE?? Aiisshh, sudahlah, kenapa aku jadi memikirkannya sih. Molla molla molla!

-Na Na’s POV-

Kenapa sih namja itu? Bawaannya sensi mulu kalo ketemu aku, cih! DASAR KUNYUK JELEEEEK! Aku berteriak dalam hati menatapnya pergi meninggalkanku sendiri di dorm yg cukup ramai ini.

Bodo amat ah sama namja gila itu.

 *******

Kini aku tengah berdiri di depan pintu gereja, di dalam sana sudah sangat banyak sekali yg menantiku, termasuk Lee Hyuk Jae, calon suamiku. Yg disebelahku ini adalah halmeoniku, tentu saja, orang tuaku ada di Belgia dan mereka belum tau tentang pernikahanku ini, omo~ Aku lupa, appa dan eommaku belum mengetahuinya, itu berarti aku belum mendapat restu dari orangtuaku. Omo~! Eottokkhae?

Pintu terbuka, halmeoniku mulai menggandengku menuju namja tampan di depanku itu, omo~ dia tampan sekali. Apa aku tak salah lihat? Apa dia yg akan menjadi suamiku? Ia mengenakan setelan jas warna hitam dengan bunga mawar merah terletak di dada sebelah kirinya. Rambutnya berwarna merah ke oranyean tersisir rapi, dia tersenyum padaku, omo~ Tampan sekali namja ini. Dan dia.. dia.. dia CALON SUAMIKU mas bro! *Kyu: Ngomong apa sih lu, Na? Orang muka kek monyet gitu dibilang tampan, gantengan juga aku*Author: Yak! Kyuntet gilak! Jangan ganggu FF gua napa?*Kyu: Yak! Stop panggil gua Kyuntet, Thor*Akhirnya Author dan Kyuhyunpun jambak-jambakan*Abaikan*-,-*

Aku melangkahkan kakiku menuju calon suamiku, perasaanku saja atau memang begitu adanya, tapi namja ini terus menatapku tanpa mengedipkan mata, aisshh, malunya aku.

Kini aku sudah berdiri di depan namja ini, halmeoni melepaskan tanganku, aku sempat melihatnya dengan tatapan aku-harus-apa-nek?, tapi halmeoni hanya mengangguk dan tersenyum ke arahku. Mataku kembali tertuju pada namja tampan di depanku, dia.. sungguh sangat beda malam ini. Aku aja baru sadar, ternyata dia sangat tampan *Kyu: Cukup untuk memuji Hyung! Gak liat tuh kepalanya udah mau meledak gara-gara kegedean?*Author: Yak! Kau mulai lagi babo! Bantuin gua buat FF napa? Jangan malah ganggu, dasar Kyuntet jelek!*

Upacara pernikahan berlangsung normal. Upacara ini hanya dihadiri orang-orang tertentu. Yg pasti adalah halmeoniku, Yoon Ra, Ah Na, semua member Super Junior, ah ani, semua SM Town termasuk staff-staffnya. Oh ya, dan orang tua Kunyuk + Noonanya Kunyuk, Lee Sora eonnie.

“Pengantin laki-laki dipersilahkan mencium mempelai wanitanya”, suara itu membangunkanku dari lamunanku.

Mwo?? MWO?? Apa Hyuk Jae bakal cium aku? Thor, tolongin guaa :’( *Yee, lu diem aje napa? Gausa ikut campur, biar gua yg buat FF ini*PLETAKK*Kyu jitak kepala Author*

Kulihat Hyuk Jae juga terkejut, dia menatap mataku, aku menghindari pandangannya, mukaku pasti udah merah banget nih.

Pelan tapi pasti, dia semakin mendekatkan mukanya padaku, semakin dekat, dekat, dekat, aku memejamkan mata, bukan untuk membalas ciumannya, tapi aku takut saja, hanya takut.

“Aku tak akan menciummu, sebelum kau mengijinkannya”, suara itu terdengar pasti di telingaku, aku masih bisa merasakan hembsan napasnya di telingaku, kemudian ia menjauh dan tersenyum padaku, aku membalas senyumnya, gumawoeyo Oppa, walau kau sempat pernah mencium pipiku, ucapku dalam hati.

*******

Kini aku sedang tiduran di kamar bagian belakang rumah baru kami –Aku dan Kunyuk-, untung saja kamar di rumah ini ada 2, memang aku yg meminta untuk beda kamar, aku belum siap kalau harus satu kamar dengannya, aku menikah dengannya saja terpaksa. Dia tidur di kamar depan dekat ruang tamu yg jadi satu dengan ruang tv. Kamarku di belakang dekat dapur, aku ini, seperti pembantunya saja, tapi itu memang permintaanku, mau bagaimana lagi?

Malam ini normal, tidak terjadi apa-apa, hanya saja semalam dia sempat merengek memintaku untuk memasakkannya sesuatu, tapi aku menyuruhnya makan rumput di kebun depan rumah baru kami, dan bodohnya dia memakannya *Abaikan*-,-*

Pagi ini aku terbangun dengan perasaan biasa saja, karena memang tak ada yg spesial, tapi ada satu hal yg membuatku terbangun dengan perasaan yg tidak biasa. Hyuk Jae! Dia tepat berada di depanku ketika aku membuka mataku.

“Kyaaaaaa, apa yg kau lakukan disini babo!”, aku berteriak terkejut sambil memukul kepalanya dengan bantalku. Dan itu sukses membangunkannya dari pabrik pulaunya.
“Aissh, bersikaplah lembut pada suamimu, eh iya, kenapa aku bisa disini? Hehe, mianhae aku salah kamar”, dan dia melongos keluar dari kamarku begitu saja.

Apa katanya barusan? Salah kamar? Hyuk Jae babo!

-Hyuk Jae’s POV-

Malam ini aku diijinkan libur oleh Soo Man dengan alasan, malam ini adalah malam pertama, jadi aku pun juga diliburkan dari SUKIRA. Bosan juga sih di rumah tak ada kerjaan, Na Na juga udah molor duluan, dasar kebo!

Aku memasuki kamarku yg berada di dekat ruang tamu, aku menyalakan lampu kamar, sepi… Aisshh, biasanya aku tidur dengan Hae dan Wonnie, dan itu membuatku tak kesepian, aku memang tak biasa tidur sendiri. Aku memutuskan untuk tidur di kamar belakang, kamar Na Na, toh dia juga sudah tidur, dia tak tau kalau aku menyelinap di kamarnya.

Aku membuka pintu kamarnya pelan-pelan, dan benar saja, aku mendapati satu makhluk yg sedang asyik ngorok di dunia mimpinya *Abaikan yg bagian ngorok*-,-*

Aku mendekatinya, aku membaringkan tubuhku di sebelahnya. Kini wajahku dan wajahnya bertemu, omona~ dia cantik sekali malam ini. Aku mengelus pipinya pelan, membelai rambutnya, aku tersenyum melihatnya. Yang ada di dalam pikiranku sekarang adalah, yeoja cantik di depanku ini adalah istriku, ya, dia istriku. Kemudian aku terlelap, tertidur begitu saja.

-Author’s POV-

“Kunyuk~ah, aku ingin kembali ke Indonesia dan melanjutkan kuliahku”, kata Na Na setelah dia keluar kamarnya dan mendapati suaminya sedang asyik menonton TV.
“Yak! Berhentilah memanggilku Kunyuk, apa kau tak bosan?”, kata Eunhyuk sedikit kesal.
“Aku ingin kembali ke Indonesia. Aku ingin menyelesaikan kuliahku”, ulang Na Na yg tak merespon perkataan suaminya tadi.
“Apa kau yakin?”, tanya Eunhyuk yg kini dengan raut yg serius.
“Nde”, Na Na mengangguk pasti.

Hyuk Jae sempat berpikir sejenak, Author juga gak tau dia lagi mikir apa, mungkin mikir gimana caranya misahin Siwon ama Author yg makin lengket *Nahloh?*

“Aracchi, yeobo~ah, selesaikan kuliahmu, baru kembali lagi padaku”, kata Eunhyuk sambil mencubit pipi istrinya pelan dan langsung memeluknya. Dan otomatis itu membuat Na Na malu tak karuan, mukanya sudah memerah atas perlakuan suaminya barusan.

“Berhentilah menyentuhku, Kunyuk!”, Na Na menginjak kaki suaminya itu, Eunhyuk yg kesakitan langsung melepaskan pelukannya dan nyengir menatap istrinya yg bermuka merah.

-Donghae’s POV-

“Apa kau serius akan kembali ke Indonesia chagi?”, tanyaku pada yeojachinguku ini.
“Nde, Oppa, aku dan Na Na ingin menyelesaikan kuliah kami dulu, setelah itu kami akan langsung pindah kesini”, ucapnya dengan sedikit ada rasa tak tega meninggalkanku.
“Ah, jinjja? Kau akan pindah kesini?”, tanyaku semangat, ia mengangguk pasti sambil tersenyum ke arahku, aiisshh, yeojachinguku memang cantik sekali.
“Baiklah kalau begitu, aku relakan kau tapi sebentar saja ya, aku tak mau mati karena merindukanmu, dan aku mohon kau menjaga Na Na dari para E.L.F, kau tau sendiri kan? Itu pesan Hyuk Jae padaku untuk kusampaikan padamu”
“Nde Oppa, pasti, dia sahabatku, aku tak mungkin melepasnya begitu saja”, jawabnya penuh kepastian.

-Na Na’s POV-

Dan disinilah kami, negara tercinta kami, tadi aku sempat berpamitan dengan saeng dan halmeoniku tentunya, aku menangis, secara aku jarang sekali bisa berkumpul dengan salah satu keluargaku, bertahun-tahun. Mereka juga menangis, seperti tak rela melepas kepergianku, aku berjanji pada mereka, setelah aku selesai dengan urusan di Indonesia aku akan langsung mengangkut semua barangku ke Korea, alias pindah, itu juga janjiku pada namphyeonku, Lee Hyuk Jae, Si Kunyuk Monster Gila itu.

Tadi aku juga melihat Hae Oppa tak rela melepas yeojachingunya, aisshh, lebeh banget deh pokoknya, biasaa, Hae Oppa kan emang gitu *PLAK*Digampar Hae Oppa + Elfishy*

Baru beberapa langkah aku dan Ah Na keluar dari bandara Soekarno-Hatta, sudah banyak sekali mata yg tertuju padaku, aku tau pasti alasannya, aku ini istri Lee Hyuk Jae, banyak yg gak terima aku deket sama idola mereka, apalagi jadi istri.

“Yak! Kau gadis jelek kampungan yg merebut Eunhyuk kami”
PLOKK!

Berakhirlah aku dengan berbagai macam bahan makanan seperti telur dan tomat dikepalaku, eomma aku sudah siap dimasak dan dihidangkan untuk para jewels yg terlihat ingin sekali menyantapku.

*******Di Rumah Ah Na*******

“Mianhae Na~ha, aku tak bisa menjagamu, padahal aku sudah berjanji pada Hae dan Eunhyuk Oppa”, rautnya ada sedikit rasa bersalah, memangnya mereka berdua janji apa?
“Memangnya ada apa?”
“Yah itu tadi, kau harus hati-hati dengan para E.L.F yg terlalu fanatik, terutama para jewels”, Ah Na menggosok-gosokkan handuk di kepalaku yg baru saja aku keramasi.
“Ah, aniyo, tak perlu kau pikirkan begitu”

~Nanana~New message~08********

KAU AKAN MATI JIKA TAK MENJAUHI HYUK JAE KAMI!!!


-TBC-

Huaaaaaahh, akhirnya selesai juga part ini, maaf ya lamaa, author cukup sibuk. Oh ya, untuk pembuatan FF ini, author slalu ditemenin ama Kyuntet, eh salah, Kyuhyun maksudnya. Jadi ya Author becanda-bencanda di dalem FF ini ya sama Kyuntet, eh salah lagi ding, Kyuhyun maksudnya. *PLETAKK*Author di jitak Kyuhyun*Kyuhyun langsung melongos pergi ninggalin Author yg nangis darah gara-gara di jitak ama Si Anak Setan itu*

Hahaha~ cukup cuap-cuapnya, tunggu part 3 nya ya readers :D Gumawoeyo buat yg udah baca.

No comments:

Post a Comment