May 09, 2012

WHEN THE BATTLE DANCE BEGINS –Ep02- KyuJi Story

Author : Shin Rye Ra

Cast :
Superman Team
. Cho Kyuhyun (Leader)
. Lee Hyuk Jae
. Lee Donghae
. Kim Kibum
. Henry Lau
Bonamana Team
. Park Min Ji (Leader)
. Chan Ah Na
. Kim Na Na
. Choi Ye Eun
. Lee Hae Yeon
Genre : Syntax Error alias tidak terdefinisi, kekeke~

Annyeoong~ WBDB 2 is coming :D Kali ini Ra mutusin bahwa gak cuman abangnya Ra yg jadi cast utama, Ra pengen buat couple story dari masing-masing cast, eotthe, eotthe? *Kedip-kedipin mata* Untuk kali ini KyuJi Couple dulu, part selanjutnya, secret :D

Happy reading^^

-Min Ji’s POV-

Pagi ini aku yg bangun duluan, masih pukul setengah 7 pagi dan pasti studio juga belum buka. Aku keluar kamar, sepi. Biasanya Elfishy Team sudah memenuhi meja makan. Tumben, pikirku.

Sambil menguap aku berjalan menuju ruang TV, di meja depan TV aku melihat ada sebuah amplop. Aku membukanya.

To : Elfishy Team

Sangat disayangkan team kalian telah tereliminasi dan tidak lolos untuk mengikuti Audisi Battle Dance yg diselenggarakan 1 Juli 2012 nanti. Kami sangat menyesal mengumumkannya. Better luck next time. Kalian dipersilahkan meninggalkan asrama. ELFWorld

Mwo??
Tereliminasi??
Bagaimana bisa?

“Hoaahhm, kau sudah bangun Min Ji~ah?”, kata salah satu sahabatku yg baru saja keluar dari kamar, rupanya itu Ah Na.
“Ne, Elfishy Team sudah tereliminasi”, ucapku lemah padanya, ia membelalak terkejut.
“Mwo?? Terus kita akan seasrama dengan siapa?”, tanyanya bingung.
“Molla”
“Kuharap dengan namja yg tampan, kekeke~” PLETAK! Aku menjitak kepalanya yg isinya hanya namja-namja gak jelas.

Aku segera berjalan menuju kamar Hae Yeon untuk membangunkannya. Kenapa? Karena dia satu-satunya yeoja yg bisa memasak untuk kami. Di asrama ini makanan memang tersedia tapi hanya roti dan buah-buahan saja yg siap makan, dan lainnya masih mentah dan harus dimasak dahulu.

“Yeon~ah, bangun, palliyo”, aku mengguncang tubuhnya pelan.
“Waeyo, Ji~ah, aku ngantuk”, dia hanya menggeliat pelan.
“Aku lapar, ayolaah, sebentar lagi kita juga harus latihan”, aku semakin mengguncang tubuhnya hingga mengakibatkan gempa dan tsunami di Jepang.

Ia tak bergeming. Aigoo, dasar kebo, mana aku lapar lagi -,-

-Kyuhyun’s POV-

Tumben pagi ini ia tak ke taman, aigoo, aku merindukannya. Aish, dasar setan cilik. Berani-beraninya ia membuatku seperti ini, apalagi yg aku tau kini kau berpacaran dengan monyet dekil itu *Abang digebukin Jewels*

“Ya! Sedang apa kau ngelamun disini? Kau tau? Aku dengar Elfishy Team sudah tereliminasi, aigoo, padahal yeojanya cantik-cantik”, kata Hyuk Jae yg langsung duduk di bangku taman, tepatnya disebelahku tadi.

Mwo? Kau sudah berpacaran dengan Min Ji masih saja melirik yeoja lain? Beraninya kau menyakiti Min Ji yg harusnya menjadi milikku.

“Aku mau cari makan”, ucapku ketus sambil meninggalkannya.
“Henry sudah memasak untuk kita”, ucapnya agak berteriak karena jarakku dengannya sudah agak jauh, aku mengacuhkannya.

Aku berjalan menuju café, aku sedang tak ingin bertemu dengan teman-temanku. Aku beli nasi uduk aja di café, pikirku *PLAK* Sampai di café, rupanya masih tak ada siapapun, mungkin para peserta lain lebih memilih menghemat biaya dengan masak sendiri di asrama.

Aku memesan apa yg ingin aku makan, cukup banyak, lalu duduk di bangku paling ujung. Ketika aku duduk, aku melihat sesosok yeoja yg aku kagumi, aku sukai, entahlah mengapa aku langsung menyukainya, mungkin karena wajahnya yg lucu ketika mukanya mulai memerah.

Dia sedang memesan makanan dan duduk di bangku yg cukup jauh dari tempatku. Ia tak melihatku, tapi mataku tak bisa lepas dari sosoknya.

“Ya! Semua member mencarimu. Bukannya aku sudah bilang Henry memasak untuk kita?”, Eunhyuk yg baru saja datang langsung duduk di depanku dan mencomot strawberry milk milikku.
“Kau mau aku mati?”, aku kembali menyantap makananku dengan malas.
“Aigoo kau ini, ah ada Min Ji, aku kesana dulu ya”, ia pergi ketempat Min Ji dan melambai tangan padaku dengan cerianya. Cih!

Aku semakin panas melihat mereka tertawa bersama. Apa aku ini egois karena tidak rela sahabatku bahagia? Aku tak peduli. Aku membanting sumpitku dan meninggalkan café itu dengan emosi.

-Min Ji’s POV-

“Ya! Sedang apa kau disini?”, ada seorang namja dari belakang yg mengacak-acak rambutku, rupanya itu Eunhyuk.
“Aish, kau ini mengganggu saja sih Hyuk”, dengusku kesal.
“Ya! Aku ini Oppamu sekarang, panggil aku Oppa!”
“Shireo! Jangan harap EUNHYUK!”, aku memeletkan lidahku ke arahnya, mukanya terlihat kesal, aku tertawa melihatnya. Muka namja ini lucu sekali sih, jadi pengen nonjok rasanya *PLAK*
“Ya! Hyuk, aku ingin menantangmu”, kataku dengan seringai jahatku.
“Kau mau apa gadis kecil? Pulanglah dan minta susu pada Eomma”, PLETAK!! Aku menjitak kepalanya dengan tangan kiriku.
“Yak! Kau tak sopan sekali pada Oppamu!”, ucapnya yg semakin kesal.
“Aku ingin menantangmu, dari team kita siapa yg tereliminasi dulu, maka ia yg kalah. Team yg kalah harus menjadi budak team yg menang selama 3 hari penuh”, ucapku mengacuhkan ucapannya.
“Apa kau yakin? Apa kau tau siapa saja anggota teamku?”, ia menyeringai.
“Molla, haha, tak penting buatku, rundingkan ini bersama teammu ya Hyuk”, kataku sambil beranjak dan pergi meninggalkannya.
“Ya! Panggil aku Oppa!”, ia berteriak padaku, aku hanya menjulurkan lidahku padanya.

“Ya! Kemarilah”, aku memanggil Na Na dan Hae Yeon yg berada di dapur.
“Waeyo?”, tanya Na Na setelah duduk di depanku bersama Hae Yeon.
“Dimana Ah Na dan Ye Eun?”
“We’re here sweetheart”, kata seorang yeoja dari belakangku, rupanya itu Ah Na dan Ye Eun yg sedang menghampiriku dan ikut duduk di dekatku, kini kami duduk melingkar.

“Aku ingin bicara”, ucapku sok serius.
“…”, sialan! Gak ada yg respon. Merekaini bego atau apa sih -,-
“Apa kalian tau Superman Team?”, tanyaku dan mereka semua menggeleng.
“Mereka namja team dan aku kenal salah satu namja di team tersebut”, ucapku lagi.
“Lalu?”, tanya Ah Na bingung.
“Lalu itu namjachingumu?”, tanya Ye Eun polos. Kyaa, apa-apaan sih mereka ini. Apa mentang-mentang aku tak pernah pacaran, mereka jadi menanyaiku masalah namjachingu terus.

“Bukan. Aku menantang teamnya”
“Menantang apa?”, kata Na Na.
“Kenapa kau menantangnya?”, tanya Ye Eun lagi.
“Molla, ingin saja aku menantangnya. Begini tantangannya, dari team kita dengan teamnya, siapa dulu yang tereliminasi maka ia team yg kalah, dan team yg kalah harus mau menjadi budak team yg menang selama 3 hari”, ucapku dengan EvilSmirk khasku.

“MWO??”, ucap mereka bebarengan.

PLETAK!! PLETAK!!
Mereka menjitakiku dan mencubiti pipi dan wajahku.

“Kyaa, apa yg kalian lakukan?”, aku meronta-ronta.
“Kau babo atau apa? Bagaimana kalau kita yg kalah?”, cerocos Na Na, satu persatu mereka menghentikan siksaannya padaku, tetapi mereka masih menatapku ganas.
“Ya bersiaplah kita untuk menjadi budak selama 3 hari”, ucapku sambil langsung ngacir ke kamar dan menguncinya. Mereka meneriaki namaku sambil kesal. Hahaha.

Siang ini seperti biasa, kami latihan di studio kami dan aku sedang mengajari mereka koreografi baru.

“Ji~ah, hari ini latihannya jangan lama-lama ya?”, kata Ye Eun saat kami istirahat.
“Tiba-tiba aku teringat ex~ku, aku jadi menyesal memutuskannya”, lanjutnya lesu.
“Ya! Apa kau mau menjadi budak selama 3 hari? Tapi, baiklah, hari ini aku juga sedikit tidak enak badan”, ucapku. Sejak pagi aku memang merasa agak pusing.

Kami keluar dari studio kami dan kulihat studio-studio yg lain masih dipenuhi para peserta untuk latihan.

“Oo?”, aku melihat ke dalam salah satu studio, Oppaku sedang berlatih disana, omona~ dia keren sekali :o
“Ji~ah, kau melihat apa?”, tanya Na Na sambil ikut melihat apa yg aku lihat.
“Kau mengenali mereka?”, lanjutnya, rupanya hanya tinggal aku dan Na Na, yg lainnya sudah ngacir duluan.
“Mereka Superman Team yg aku tantang”
“Mwo?? Mereka yg hebat itu?”, tanyanya terkejut.
“Ye, sudahlah, kajja kita kembali”, aku menarik tangannya dan pergi.

Sejak aku kembali dari studio tadi, suhu tubuhku terus meninggi. Aigoo, kumohon jangan sekarang Tuhan. Bagaimana dengan teamku nanti?

Nanana~Eomma~calling

Mwo?? Tumben Eomma menelpon?

“Yeoboseyo?”
~”Min Ji~ah”~
“Ne Eomma”
~”Bagaimana kabarmu?”~

Eh, tumben. Ini pertama kalinya ia menelponku dan menanyai kabarku. Alhamdulillah ya sesuatu *Syahrini eoy*

“Sejak siang tadi suhu badanku terus meninggi Eomma”, aku berusaha untuk biasa, jujur aku sangat senang Eomma seperti ini.
~“Pantas feeling Eomma tak enak”~, aku sangat terkejut mendengarnya, ia bahkan merasa bahwa aku sedang sakit?

~”Kau pasti minum susu strawberry lagi ya?”~
“Ani, Eomma, ah iye, tadi pagi sewaktu sarapan, mianhae aku lupa Eomma”, ia juga tau aku alergi strawberry, rupanya selama ini ia sedikit-sedikit memperhatikanku X’)
~”Jaga kesehatanmu!”~, ucapnya sedikit membentak dengan nada khawatir.
“Ne Eomma, ah Eomma ada yg ingin aku bicarakan, tapi tak bisa ditelepon”
~”Tunggu keadaanmu membaik baru kau temui Eomma. Arrachi?”~
“Arasto”, KLIK.

Senangnya bukan main. Sungguh seperti bukan Eomma yg selama ini dingin terhadapku. Dan aku ingin menanyainya tentang Eunhyuk, ah maksudku Oppa.

^^^^^^^

Sudah 3 hari semenjak ELFishy tereliminasi aku masih sakit dan kami kesepian. Aigoo~ kenapa mereka harus tereliminasi sih? Sebulan sudah berlalu dan tersisa dua bulan lagi. Dan untungnya kami masih bertahan disini.

“Aku bosan”, keluh Ah Na. Tiap pukul 7 malam kami selesai latihan, dan biasanya di asrama kami dan ELFishy bermain monopoli bersama untuk refreshing *PLAK*
“Aku mau tidur dulu. Kepalaku semakin sakit”, aku pamit pada teman-temanku. Mereka mengangguk khawatir.
“Aku temani. Na Na malam ini kau tidur bertiga bersamaku dan Min Ji”, Ye Eun mengekoriku.

Di kamar aku tidak tidur malah bercanda-bercanda gak jelas dengan Ye Eun. Aigoo~ apa aku mulai tertular gilanya sahabat-sahabatku ini.

-Author’s POV-

“Ya! Cepat bereskan barang kalian”, kata Kyuhyun kepada teman-temannya.
“Apa kita tereliminasi? Dan kemana Camomile?”, tanya Eunhyuk sambil asyik memainkan PSP hasil rampasannya dari Kyuhyun.
“Aniyo. Kita hanya di suruh pindah asrama, Camomile juga. Mereka pindah ke asrama 1”, terang Kyuhyun. Teman-temannya hanya mengangguk-angguk sok mengerti.
“Lalu kita ke asrama mana?”, tanya Henry sambil menyeruput es moccacinonya.

Kyuhyun terlihat bingung.

“Ah ye, aku lupa menanyakannya, hehehe”, jawabnya sambil cengar-cengir gak jelas.
“Sudah kalian bereskan barang kalian dulu. Aku akan bertanya, setelah aku kembali kalian harus sudah siap”, perintah sang leader lalu langsung melongos pergi.

-Kyuhyun’s POV-

“Asrama 2?”, aku terkejut. Itu berarti aku akan seasrama dengan Min Ji. Disatu sisi aku senang karena bisa seasrama dengan Min Ji, disisi lain aku tak tau bagaimana perasaanku nanti karena aku baru ingat bahwa Eunhyuk adalah namjachingu Min Ji dan mereka juga seasrama.

“Ne. malam ini asrama 3 harus sudah kosong”

Aku berjalan lesu menuju asrama. Eottokhe?
Apa aku sanggup?

“Eotthe? Kita di asrama mana?”, tanya Donghae sambil terus menjilati cupacupsnya.

aku tak menghiraukan mereka. Dan mereka kini menatapku aneh yg sedang berjalan menuju kamar untuk mengambil tas dan barang-barangku.

“Kajja, kita di asrama 2”, ucapku setelah keluar dari kamar.
“Penghuninya yeoja atau namja?”, tanya Eunhyuk. Si mesum ini benar-benar ingin kuhajar apa? Apa tak sadar ia sudah memiliki yeojachingu.
“Yeoja”, balasku singkat. Dan Eunhyuk berjingkrak kegirangan.

-Author’s POV-

TOK..TOK..TOK..

Ah Na, Hae Yeon, dan Na Na yg sedang asyik nonton TV serempak langsung menoleh ke arah pintu.

“Kau yg buka”, kata Hae Yeon pada Ah Na.
“Andwae! Na Na saja”, katanya sambil menunjuk Na Na.
“Aish, bagaimana kalo hompimpa saja” *PLAK*
“Hompimpaalaihom gambreng”, kata mereka bebarengan *PLAK lagi*

Dan hompimpa dikalahkan oleh Na Na, mau tak mau ia yg membukanya.

CKLEK!

“Annye--, mwo? Kau?”, kata Eunhyuk terkejut melihat yeoja dihadapannya. Yeoja yg telah mengerjainya beberapa minggu lalu.
“Mau apa kau kesini?” tanya yeoja itu sinis.

Hae Yeon dan Ah Na yg melihat ada beberapa namja di depan pintu langsung ngacir masuk ke kamar mereka buat ganti baju. Mereka terbiasa memakai pakaian sangat terbuka karena selama ini teman asrama mereka adalah yeoja.

“Annyeonghaseyo, Kyuhyun imnida. Kami teman asrama kalian yg baru”, jawab Kyuhyun ramah yg entah sejak kapan berada disebelah Eunhyuk yg terlihat kesal.
“Mwo? Seasrama dengan makhluk ini?”, kata Na Na terbelalak sambil menunjuk ke arah Eunhyuk.
“Kalau kau tak ingin, kami bisa membuangnya”, kata Donghae sambil cekikikan kuntilanak sambil melirik kearah Eunhyuk.

PLETAK!!
Eunhyuk menjitak kepala Hae dengan sangat keras.

“Apa kami tak boleh masuk ke asrama baru kami?”, tanya Henry yg sudah tak sabar.
“Ah ne, mianhae, kamarku dan temanku ada di sebelah kiri, jadi kalian bisa tempati 2 kamar di sebelah kanan”, jelas Na Na.

Tiba-tiba Eunhyuk langsung saja menyerobot masuk tanpa mempedulikan Na Na, Na Na hanya bisa mendengus kesal.

“Kok hanya kamu? Mana yg lain?”, tanya Kibum pada Na Na yg berjalan paling belakang.
“1 sakit, 1 sudah tidur, dan yg 2 entahlah”, kata Na Na.
“Baiklah, nikmati malam kalian disini. Aku ke kamar dulu”, lanjut Na Na dan masuk kamarnya, ani, tapi masuk kamar Hae Yeon dan Ah Na.

“Yak! Kenapa kalian meninggalkanku?”, cerocos Na Na pada kedua temannya.
“Kau tak ingat aku tadi mengenakan tank top yg tak menutupi perut dan super hot pants? Apalagi yg bertamu tadi adalah namja. Siapa sih mereka? Kayak mau tawuran aja”, kata Hae Yeon.
“Teman seasrama baru kita”
“Jinjja? Aigoo~  kita tak bisa sebebas biasanya dong”, kata Ah Na.

TOK..TOK..TOK..
Ada yg mengetuk pintu kamar mereka.

“Nuguya?”, kata Hae Yeon sedikit berteriak tanpa beranjak sedikitpun dari tempat tidurnya.
“Apa kalian tak ingin berkenalan dengan kami?”, teriak seorang namja dari luar.
“Ah, ne, tunggu di ruang depan saja”

Mereka bertiga pun keluar. Ah Na melotot terkejut manatap wajah yg pernah ia temui di café waktu itu, Donghae, begitu juga sebaliknya. Hae Yeon dan Ah Na duduk di dekat mereka, sedangkan Na Na menuju kamarnya untuk membangunkan Min Ji dan Ye Eun.

“Untunglah kalian belum tidur, diluar ada teman asrama baru kita. Cepatlah keluar”, kata Na Na pada kedua temannya yg masih cekikikan sundel bolong.
“Jinjja? Yeey, jadi tak sepi lagi deh”, sorak Ye Eun.

Mereka bertiga pun keluar dan duduk di sebelah kedua temannya.

“Eunhyuk?”, kata Min Ji kaget.
“Sedang apa kau disini Min Ji~ah?”, tanya Eunhyuk polos. *Polos atau blo’on gak ada bedanya kalo buat Eunhyuk*PLAK*

Ye Eun kaget setengah hidup dan wajahnya langsung memerah ketika melihat namja yg pernah bertelanjang dada di depannya sedang tersenyum ke arahnya.

“Sepertinya kalian sudah saling kenal”, kata Kyuhyun tiba-tiba.
“Tidak juga”, kata Hae Yeon yg memang tak kenal satupun diantara kelima namja di depannya ini.
“Kami Superman Team. Aku Cho Kyuhyun sebagai leader yg paling tampan disini dan ini Lee Hyuk Jae, Henry Lau, Kim Kibum, dan Lee Donghae”, kata Kyuhyun sambil menunjuk ke arah teman-temannya satu persatu.

Serentak mereka semua, kecuali Kyu, muntah-muntah gak jelas setelah mendengar apa yg baru diucapkan Kyu tentang dirinya *Abaikan*

MWO?? Superman Team?? Team yg di tantang oleh Min Ji??, pikir Ah Na, Hae Yeon, dan Ye Eun. Na Na dan Min Ji sih tak kaget karena mereka sudah tau.

“Aku Park Min Ji sebagai leader dan ini teman-temanku. Bangapseumnida”, jelas Min Ji singkat.
“Ya! Kau tak perkenalkan temanmu satu persatu?”, cerocos Eunhyuk.
“Hhhhh, ini Kim Na Na, Chan Ah Na, Choi Ye Eun, dan ini Lee Hae Yeon”, kata Min Ji.

^^^^^^^

Semua sudah kembali ke kamar masing-masing kecuali Min Ji dan Eunhyuk yg sedang asyik berbincang entah apa yg sedang mereka bincangkan. Kyuhyun yg melihat kejadian itu memanas dan langsung menuju dapur untuk mencari makanan.

“Hyuk, Eomma menelponku”, kata Min Ji ceria.
“Jinjja?”
“Ne, dia menanyai kabarku, dia tau aku sedang sakit”

Otomatis tangan Eunhyuk langsung ia letakkan di dahi yeoja itu dan memang terasa panas.

“Aigoo~ tubuhmu panas. Bersiaplah kau untuk menjadi budakku”, ia menyeringai jahat.
“Ya! Kupikir kau akan perhatian padaku Hyuk”, Min Ji kesal.
“Panggil aku Oppa babo!”, Eunhyuk menjitak kepala Min Ji.

-Kyuhyun’s POV-

Aish, mereka berdua menjengkelkan sekali, membuatku cemburu saja. Emosiku tak tertahankan aku segera menghampiri mereka berdua dan menarik tangan Eunhyuk keluar asrama.

“Katakan padaku kalau kau benar-benar mencintainya!”, bentakku pada Eunhyuk setelah mendorongnya ke tembok.
“Mwo?”, ia tampak bingung.
“Katakan padaku kalau kau bersungguh-sungguh pada Min Ji!”
“Apa maksudmu? Kau pikir kami berpacaran?”, katanya dengan sedikit nada tinggi.
“Ne”
“Aigoo, sayaang, aku tak berpacaran dengannya”, kata Eunhyuk *Hoeekks*
“Lalu? Kenapa kau begitu dekat dengannya dan selalu bersamanya dan kau menyuruhnya memanggilmu Oppa dan dan—“
“Itu karena dia adalah saengku”, ucapnya santai sambil nyengir.

Mwo??

“Mwo?? Bagaimana bisa? Bukannya kau—“
“Kau cemburu padanya ya karena dia bisa dekat denganku?”, nyengirnya semakin lebar.
“Kau yg menyukaiku kenapa aku yg cemburu. Harusnya kau yg khawatir karena bukan kau yg kusukai”, terangku *Ups ketahuan*

PLETAK!!

“Gue waras mamen!”, ucapnya kesal *PLAK*
“Bagaimana ceritanya ia bisa punya Oppa sejelek kau?”, tanyaku blak-blakkan.

PLETAK! Lagi.

“Aku ini tampan, dia yg jelek. Dia adik tiriku, jadi kau tak perlu cemburu padaku, tapi aku tak sudi punya adik ipar sepertimu”, ia melongos pergi dengan wajah jutek yg di buat-buat. Cih! Emang gue pikirin. Aku seorang Cho Kyuhyun, aku bisa melakukan apapun yg kuinginkan.

Aku masuk lagi ke dalam asrama dengan hati bersemak-semak *Sodaranya bunga*, kulihat Eunhyuk kembali duduk bersama Min Ji, tapi itu tak masalah lagi buatku. Aku melongos masuk kamar sambil bersenandung ria menyanyikan lagu Cicak Cicak di Dinding.

-Min Ji’s POV-

“Ye Eun~ah, kau kenapa?”, aku lihat dari tadi wajah sahabatku ini merah gak reda-reda. Apa perlu di semprot baygon dulu ya? *Gak nyambung*
“It’s just.. I’m just.. Ah molla”, ia terlihat bingung sendiri.
“Jangan bicara bahasa Inggris denganku. Aku terlalu pintar untuk mengerti bahasa alienmu itu”, ucapku dengan nada mengejek, aku tak bisa bahasa Inggris, hahaha.
“Kau tau namja sipit yg punya pipi menggemaskan kayak bayi tadi?”, tanyanya dengan wajah serius.
“Mmm, Lau, Lau siapa tadi? Lupa aku. Wae?”, tanyaku.
“He embarassed me to death”
“I’m fine, thank you”, ucapku dan langsung ambil posisi tidur untuk tidur *Gak nyambung Min Ji*

-Author’s POV-

Di kamar Henry, Kyu, dan Eunhyuk, Henrylah yg bangun duluan.

“Ya! Bangun. Apa Hae bisa masak?”, kata Henry pada Eunhyuk yg masih asyik tidur. Mau tak mau Eunhyuk bangun sambil mengusap-usap air liur yg menggenangi wajahnya.
“Hae? Ia bodoh”, ucap Eunhyuk sambil masih terkantuk-kantuk.
“Kibum?”, tanya Henry lagi.
“Ia apalagi”
“Lalu siapa yg akan memasak untuk kita? Aku tak mau kalian muntah-muntah seperti kemarin karena masakanku. Aigoo~ aku lapar”, ucap Henry bingung.


Henry keluar kamar. Eunhyuk kembali tertidur pulas di sebelah Kyu dan sesekali kembali mengusap air liurnya yg tergenang seperti sungai han.

“Oo, Ye Eun~ah, annyeoong~”, kata Henry setelah ia keluar dari kamar dan mendapati Ye Eun juga baru saja keluar kamar.
“A-annyeoong~”, Ye Eun terlihat gugup. Ia langsung melongos pergi entah kemana, yg ada dipikirannya ia harus menghindari namja itu.

“Annyeoong~”, sapa seorang yeoja pada Henry yg tak lain adalah Hae Yeon yg sedang asyik berkutat di singgasananya, dapur.
“Banyak sekali kau masak, siapa namamu kemarin? Aku lupa”, tanya Henry bingung sambil garuk-garuk rambut belakang.
“Hae Yeon. Kita kan bersepuluh, mana mungkin tak habis”, Hae Yeon bersenandung ria. Ia memang hobi sekali memasak seperti Ryeowook Super Junior, kekeke~
“Gumapta, kebetulan aku lapar sekali”, kata Henry senang sambil mengambil salah satu paha ayam yg menggoda, tapi sebelum ia dapat mengambilnya, tangannya sudah dihalangi terlebih dahulu.
“Syarat untuk bisa memakan masakanku adalah harus sudah mandi”, kata Hae Yeon sok diktator.
“Aigoo, kau pelit sekali”

Rupanya masih ada yg memakai kamar mandinya, mau tak mau Henry harus menunggu sambil memegangi kandungannya yg terus menendang-nendang alias perutnya kelaperan.

Dear diary, something good happened today
He finally called me by my name
I didn’t know how to bahave
What to say or do? I was so confused
Dear diary, I wanna talk to him again
But, whenever he is with his friends
He keeps tryin’ into pretend
But I already see the way he feels for me
What can I do? Tell me what can I say
When do I let him know I feel the same way

Lagu Dear Diary milik M2M itu terlantun dengan indah dan fasihnya oleh sang pemilik suara yg berada di dalam kamar mandi. Henry yg sejak tadi mendengar nyanyian dari awal hingga akhir hanya bisa tersenyum-senyum sendiri.

CKLEK!
Pintu kamar mandi terbuka. Muncul seorang yeoja yg sedang mengusap-usap rambutnya yg basah dengan handuknya.

“Suaramu bagus Eun~ah”, kata Henry pada yeoja itu sambil tersenyum lebar.
“A--, gumawo, kau menunggu lama? Mianhae”, ucap yeoja itu sedikit tertunduk.
“It’s okay”, jawab Henry dengan masih tersenyum pada yeoja yg tak menatap mata Henry sama sekali.

^^^^^^

“Kau harus mandi dulu baru bisa memakannya”, kata Hae Yeon pada seorang namja yg akan duduk di meja makan.
“Ya! Kau pelit sekali. Aish, aku lapar. Aku tak peduli”, dia sudah siap untuk mencomot paha ayam yg menggoda iman itu.

PLETAK!!
Jitakan datang dari arah belakang namja itu.

“Kau bau! Mandilah dulu babo!”, kata yeoja itu ketus.
“Min Ji~ah?”, Kyuhyun nampak terkejut.
“Ne, wae? Apa aku terlalu mempesonamu? Ya! Hae Yeon~ah, bangunkan Na Na. jika tak kau bangunkan, ia tak kan bangun, biar aku yg jaga”, Kyuhyun melotot melihat apa yg baru saja dikatakan yeoja itu. Mempesonanya? Pikirnya *Abang munafik ah*-,-*

Hae Yeon langsung pergi untuk membangunkan Na Na yg memang paling kebo.

“Palli, mandilah”, kata Min Ji pada Kyuhyun ketika mereka hanya berdua di dapur.
When I see your face, there’s not a thing that I would change, cause you’re amazing just the way you are”, Kyuhyun menyanyikan potongan lagu milik Bruno Mars.
“Mwo?”, Min Ji terlihat bingung.
“Aniya, arrachi, aku mandi, kau jangan ngintip ya. Aku tak mau kau semakin menyukaiku”, goda Kyu pada Min Ji.
“Aish menyukaimu saja tidak”, cibir Min Ji.

Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi dan mereka baru saja akan makan.

“Finally we’re eating”, kata Henry sambil mengelus-elus kandungannya, hehehe.
“You’re welcome”, kata Eunhyuk sembarangan. Saat itu juga Ye Eun tak bisa menahan tawanya mendengar jawaban Eunhyuk.

“Hahahahaha, Eunhyuk~sshi, kau pintar sekali, just like Min Ji”, kata Ye Eun sambil sedikit tersedak karena ia tertawa sambil makan.
“I don’t like Min Ji, stupid!”, kata Eunhyuk lagi.

Kini tawa Ye Eun semakin lebar diikuti tawa Henry dan Kibum. Yang lainnya hanya diam sambil menyantap makanan mereka karena sebenarnya mereka juga tak mengerti apanya yg lucu, menurut mereka ucapan Eunhyuk tak ada salahnya karena memang mereka juga tak mengerti bahasa Inggris, hahaha.

“Ya! Kalian ini tinggal makan apa susahnya sih”, protes Min Ji yg merasa namanya disebut-sebut.

^^^^^^^

“Hari ini kita latihan ekstra, aku tak ingin kalah dari para aliens yg kini menetap di asrama kita”, kata Min Ji berkobar-kobar sambil mengepalkan tangannya ke udara penuh harap. Dan yg lainnya mengangguk antusias.

“Min Ji~ah, apa Eunhyuk itu namjachingumu?”, tanya Hae Yeon di sela-sela mereka latihan.
“Aniya, dia kakak tiriku, ia anak kandung Eommaku”, kata Min Ji sambil mengusap keringatnya dengan handuk.
“Jinjja? Wah, dunia memang sempit”

-Min Ji’s POV-

Mendengar pertanyaan Hae Yeon aku jadi teringat aku harus menemui Eomma. Aku segera mengambil ponselku dan menelpon Eomma.

~”Yeoboseyo?”~
“Eomma, apa kau sibuk?”
~”Aniya, apa kau sudah sembuh?”~
“Ne”
~”Syukurlah. Eomma di supermarket dekat tempatmu menetap. Temui Eomma di taman”~
“Tunggu ya Eomma”, KLIK.

Aku segera pergi untuk menemui Eomma, aku sudah ijin pada teman-temanku. Mereka bisa berlatih tanpaku karena sudah banyak gerakan yg aku beritahu pada mereka. Di taman, aku melihat sesosok wanita yg selama ini aku sayangi. Aku langsung menghampirinya dan memeluknya erat.

“Eomma bogoshippeoyo”, ucapku.
“Eomma lebih merindukanmu. Kau tak tau seberapa beratnya aku melepasmu selama 3 bulan”, ia mengacak pelan rambutku sambil tersenyum.
“Tapi kenapa, ehm, Eomma tak pernah—“
“Itu karena Eomma hanya belum siap. Tiap Eomma melihatmu, Eomma selalu teringat anak Eomma yg dulu, mungkin seumuran hanya beda 3 atau 4 tahun denganmu”, jelasnya dengan sedih.
“Anak Eomma laki-laki?”
“Ne, bagaimana kau tau?”, tanya Eomma.
“Aku bertemu dengannya di ELFWorld. Kini aku seasrama dengannya”, ucapku riang.
“Jadi anak Eomma masih hidup?”, ia terkejut.
“Ne”, dan ia kembali memelukku.

“Perlu kubawa ia kesini sekarang Eomma?”, tanyaku setelah aku berjalan-jalan di taman dengan Eomma dan membeli es krim.
“Apakah bisa sayang?”, tanyanya dan aku mengangguk.

Aku langsung mengeluarkan ponselku dan menelpon Eunhyuk.

~”Yeoboseyo? Ada apa Min Ji~ah? Tumben kau telpon? Apa kau ingin minta susu?”~
“Ya! Tak bisakah kau diam sejenak Hyuk Jae!”, aish, orang ini menyebalkan. Ngidam apa Eomma punya anak kayak dia, kekeke~
~”Panggil aku Oppa!”~
“Shireo! Aku tak kan memanggilmu Oppa. Kemarilah, palliyo. Kutunggu kau di taman”
~”Waeyo?”~ KLIK. Aku memutus sambungan teleponnya.

PLETAK!!

“Ya! Kau ini tak sopan pada Oppamu”, kata Eomma setelah menjitak kepalaku.
“Appo~ Eomma”, keluhku.

15 menit kemudian Hyuk Jae datang. Ia menghampiriku tetapi ia berhenti ketika melihat seorang yeoja di sebelahku. Ia berlari dan langsung memeluk Eomma. Eomma sempat terkejut dan bingung, namun perlahan ia mengelus lembut rambut Hyuk Jae.

“Jadi ini anak Eomma? Kenapa jelek sekali? Eomma saja cantik”, ucapku di sela-sela mereka berpelukan.

DUG!!
Dia menendang kakiku!!!!

“Kyaaaa, sakit Hyuk Jae!”, teriakku.
“Ya! Min Ji~ah, sopanlah sedikit ke Oppamu”, Eomma menjewer-jewer telingaku T_T ibu sama anak sama aja ternyata -,-

Akhirnya aku memutuskan untuk meninggalkan mereka yg sedang asyik bertemu kangen. Aku berjalan-jalan sekitar taman, ada Kyuhyun sedang duduk di salah satu bangku di taman.

“Kau tak latihan?”, tanyaku padanya setelah aku duduk di sebelahnya.
“Aku menunggu Abangmu”, ia sedang menghadap ke arah langit, entah apa yg ia lihat.
“Kau bersamanya tadi?”, tanyaku dan ia mengangguk.

“Ji~ah”, ucapnya setelah beberapa menit kami sama-sama terdiam. Ia menatapku. Ia punya mata yg besar dan aku sangat suka melihat matanya itu.
“Ne?”
“Tak jadi, kajja, kau tak kembali?”, ia mengacak rambutku pelan.
“Kau tak menunggu Eunhyuk?”, tanyaku.
“Ia pasti lama kalau sudah temu kangen”, ia menyentuh tanganku, ani, tapi menggandeng tanganku. Namja ini kenapa.. aish, sudahlah.

Aku kembali ke studioku dan dia pun juga, aku kembali berlatih dan sesuai kesepatkatan kami tadi, kami akan latihan hingga larut malam.

“Ji~ah, kurasa aku jatuh cinta lagi. Jadi tidak menyesal deh memutuskan mantanku”, ucap Ye Eun sumringah. Aigoo~ anak ini mudah sekali jatuh cinta.
“Dengan Henry?”, tanyaku pasti.
“Ne”, ia semakin girang kayak tante girang *Lho?*
“Aku sangat suka tatapannya itu, dan senyumnya, dan pipinya, aish, kurasa semua”, cerocosnya.
“Aish, kajja kita kembali, sudah hampir pukul 11”

Kami semua keluar dari studio dan menuju asrama kami, entah kenapa aku sekarang selalu agak canggung ketika memasuki asramaku ini, mungkin karena di asramaku ada namja dan aku tak terbiasa.

CKLEK!
Aku membuka pintu. Dan..

“MWOO??!?!”, ucapku dan temanku bebarengan melihat asrama kami yg sudah seperti rumah yg terkena angin puting beliung.

Aku memasuki asrama dan langsung mencari namja-namja penghuni asrama karena aku yakin merekalah pelakunya, siapa lagi coba? Karena aku ketua, aku merasa bertanggung jawab disini, bertanggung jawab untuk memarahi namja-namja kurang ajar itu, kekeke~

Mereka tak ada di manapun, hanya saja kamar mereka tertutup rapat.

“Jangan sentuh apapun yg ada disini, apalagi membereskannya!”, perintahku pada teman-temanku, mereka mengangguk dan masuk ke dalam kamar masing-masing.

BRUAAKK!!
Aku mendobrak pintu, aku tak peduli itu terkunci aku tidak.

Rupanya itu kamar Kyuhyun, Henry, dan Eunhyuk. Jangan-jangan memang mereka bertiga biang keroknya.

“Ya! Bangun! Bereskan asrama dulu sebelum kalian tidur!”, teriakku pada mereka.

 Mereka hanya menggeliat tak bergeming.

“Ya! Bangun!”, aku menjewer telinga mereka satu persatu. Dan mereka terbangun sambil marah-marah.

“Bersihkan asrama dulu sebelum kalian tidur, palliyo”, aku mendorong tubuh mereka keluar kamar satu persatu.

Kini aku beralih ke kamar Hae dan Kibum. To the point, aku langsung menjewer telinga mereka dan meneriaki mereka untuk membersihkan asrama dulu. Aigoo~ ini tak enaknya seasrama dengan namja -,-

Mereka semua sudah berada di luar kamar, tapi tak ada yg mereka lakukan, mereka tidur lagi. Tidur di atas karpet dan sofa depan TV. Aku marah. Aku kesal. Mereka tak punya tanggung jawab. Aku memasuki kamar dan langsung menutupi tubuhku dengan selimut. Aku tak ingin melakukan apa-apa sekarang. Aish, menyebalkan. Padahalkan aku benci sekali tempat yg jorok.

^^^^^^^

“Ji~ah, kau mau kemana?”, tanya Hae Yeon dari dapur saat melihatku keluar kamar dan sudah rapi.
“Bukan urusanmu”, balasku singkat.
“Dia sedang marah pada para namja karena tak ada yg mau membersihkan asrama sampai sekarang”, bisik Na Na pada Hae Yeon tapi aku masih bisa mendengarnya.

Aku tak tau mau pergi kemana, mungkin ke supermarket, aku ingin susu strawberry. Aku mengambil beberapa kotak susu strawberry dan membawanya ke taman, aku akan meminumnya disana.

5 kotak susu habis dalam sekejap dan saat itu pula kepalaku mulai terasa pusing dan pandanganku kabur. Aku segera beranjak dari bangku taman untuk kembali ke asrama, sampai di koridor dekat asrama, semua terlihat gelap dan BRUKK!!

-Kyuhyun’s POV-

Kemana Min Ji? Ini masih sangat pagi tapi kenapa ia sudah tak ada. Aku langsung menuju taman untuk mencarinya. Biasanya sepagi ini jika ia tak ada di asrama, maka ia di taman.

Dari kejauhan aku melihat seperti ada buaya merangkak, hiii, aku mendekatinya dan semakin jelas buaya itu, ia tak bergerak sedikitpun, omo?!?! Itu bukan buaya Kyuhyun babo! Itu Min Ji yg mirip buaya *PLAK*

“Min Ji~ah, Ji~ah, Ji~ah, gee gee gee gee baby baby baby *PLAK*Abaikan yg gee*”, aku menggoyang-goyangkan pundaknya.

Bagaimana ia bisa tertidur disini sih? Ah ani, ia pingsan Kyuhyun babo!

Aku langsung menggendongnya ala pengantin baru dan membawanya ke asrama dan menaruhnya di sofa. Semuanya mulai mengerubungiku dan Min Ji.

“Ji~ah kau apakan Hyun~ah?”, tanya Eunhyuk sedikit nada tinggi.
“Aku tak berbuat apa-apa. Aku menemukannya pingsan di koridor”, suaraku terlihat bergetar. Aku khawatir.

Tiba-tiba Na Na mendekatkan wajahnya ke wajah Min Ji. Mwo?! Apa ia akan menciumnya? Memberinya napas buatan?

“Aku tak menciumnya babo!”, ia berkata padaku seperti tau apa yg ada dipikiranku.
“Ia baru saja mengkonsumsi strawberry, mungkin ia baru saja minum susu strawberry. Ia alergi”, lanjut Na Na pada kami semua.
“Yaah, untunglah dia alergi. Aku jadi tak perlu repot-repot berbagi susu strawberry dengannya nanti”, kata Eunhyuk santai.

PLETAKK!!
Sebelum aku berhasil menjitaknya. Rupanya Na Na sudah menjitaknya duluan.

“Yak! Apa yg kau lakukan?”, protes Eunhyuk.
“Babo!”, Na Na menjulurkan lidah pada Eunhyuk, Eunhyuk kesal dibuatnya.

^^^^^^^

Sudah 4 jam ia pingsan dan tak kunjung bangun. Aku hanya berdua dengannya di asrama, yg lainnya sedang latihan. Dan sejak tadi aku terus melihati wajah yeoja yg kucintai ini. Ah ye, kini rasa sukaku tumbuh menjadi rasa cinta. Secepat itu? Ne, salahkan Min Ji yg telah menggunakan ilmu sihir sehingga aku seperti ini *PLAK*


“Ji~ah bangunlah”, aku mengguncang tubuhnya pelan berharap ia akan bangun.
“Ne, aku sudah bangun sejak tadi”, ucapnya santai dan mulai bangun dari tidurnya.
“Mwo?”, aku terkejut.
“Aku sudah bangun sejak 2 jam yg lalu babo! Tapi aku ngantuk, jadi aku tidur saja”, jelasnya.
“Ya! Aku mengkhawatirkanmu kau malah enak-enakkan tidur”, aku menjendul kepalanya.
“Salah sendiri, siapa suruh mengkhawatirkanku”, jawabnya sinis. Ia kenapa?

Dia masih duduk di kursi dan aku berada di bawahnya karena aku tidak di kursi. Aku mulai memegang kedua tangannya dan menggenggamnya, this is it *Fara Queen ding*

“Ji~ah, saranghae”, kataku mantap.
“I know”, jawabnya singkat sambil melepaskan tangannya dari genggamanku dan beranjak dari sofa dan meninggalkanku.
“Mwo? Dari mana kau tau?”, siapa yg gak kaget coba? Ada namja nyatain perasaan ke yeoja, eh si yeojanya udah tau. Kan malu *_*
“Aku mendengar percakapanmu dengan Eunhyuk saat kau menariknya keluar, hehe, aku nguping”, dia cengir-cengir tak berdosa.
“Jadi apa kau mau jadi yeojaku?”, tanyaku bersemangat.
“Tak mau. Kau mau menyatakan perasaan kepada siapa dengan cara seperti itu?”, ucapnya sambil menyilangkan tangan di dadanya.

Aku hanya bisa melongo :o

“Bersihkan seluruh asrama dulu, lalu kau lakukan sekali lagi dengan lebih baik, maka aku akan pertimbangkan pernyataanmu. Arrachi?”, lanjutnya sambil mengedipkan satu matanya padaku.

Tuhan salah apa aku bisa menyukai yeoja sesetan dia T_T *Nyadar bang nyadar*

Setelah berkata seperti itu ia pergi meninggalkanku sendiri di asrama. Apa aku akan menurutinya untuk membersihkan seluruh asrama? TIDAK AKAN.

^^^^^^^

Sudah 2 jam berlalu, akhirnya asrama ini bersih juga. Aigoo~ lelahnya, Min Ji kampret! Kenapa jadi aku yg disalahin? Bukannya dia yg ngerusak suasana saat aku menyatakan perasaan? Aarrgh Min Ji sialan!

Sekarang aku harus memikirkan ide bagaimana caraku untuk menyatakan perasaanku. Hae! Aku tanya Hae  dan Kibum saja, mereka kan namja yg romantis.

“Jebaal, bantu aku”, aku memohon pada mereka setelah aku bercerita ke mereka, tentu saja aku tak menyebutkan siapa yeojanya.
“Kau nyanyikan ia lagu, lagu yg menggambarkan isi hatimu”, kata Hae. Ide bagus!
“Kalau bisa kau juga beri dia kejutan. Yeoja suka kejutan”, tambah Kibum. Perfect!

Masalahnya lagu apa dan kejutan apa? Aish, aku ini babo sekali!

“Ada ide untuk kejutan?”, tanyaku pada mereka berdua. Mereka terlihat berpikir.
“I have an idea, !@#$%^&*()_+_)(*&^%$#@!”, kata Kibum sambil membisikiku sesuatu. Dan aku tersenyum puas dibuatnya.
“Gumawo”, aku tersenyum dan langsung pergi untuk menjalankan rencanaku.

^^^^^^^

~”Yeoboseyo?”~
“Ji~ah, kutunggu di taman”
~“Wae?”~
“Palliyo”, KLIK.

-Min Ji’s POV-

Rupanya ia benar-benar membersihkan asrama ini. Apa ia sungguh-sungguh? Aku berlari masuk ke kamar Eunhyuk, kebetulan ia sendiri disitu.

“Eunhyuk~ah”, panggilku manja.
“Ya! Berapa kali ak—“
“Oppaaaa”, panggilku aku semakin manja.
“Wae?”, ucapnya jutek. Aigoo~ namja ini benar-benar menjengkelkan sejak awal aku bertemu dengannya hingga aku terdampar menjadi dongsaengnya.
“Tadi Kyuhyun menyatakan perasaan padaku”, ucapku sambil menggembungkan pipiku karena kesal dengan perlakuannya barusan.
“Jinjja? Kau jawab apa?”, baru inilah ia menatapku. Aigoo.
“Aku bilang tidak, karena ia menyatakannya tak meyakinkan. Jadi aku suruh ia bersihkan asrama dulu baru nyatakan lagi padaku dengan lebih baik”, jawabku sekenanya.
“Aigoo, jadi dia yg membersihkan asrama ini tadi? Tumben, biasanya ia tak pernah mau jika disuruh untuk masalah beres-beres”, kata Eunhyuk sambil berdecak dan geleng-geleng ajeb-ajeb.
“Lalu bagaimana jika ia menyatakan perasaannya lagi padaku Oppa?”, tanyaku khawatir. Jujur saja, aku memang bingung harus jawab apa, aku tak tau jatuh cinta itu seperti apa. Mungkin ini tak enaknya kalau tak pernah memiliki namjachingu.
“Bagaimana perasaanmu padanya?”, tanyanya menyelidiki.
“Mollaseoyo. Aku tak pernah memiliki namjachingu”, ucapku lemah.
“BWAHAHAHAHAHAHA”, ia begitu terbahak. Sungguh tawanya seperti setan.
“Yak! Apa maksudmu?”, aku memarahinya.
“Ani, kau lucu. Umur 22 tahun masih belum pernah memiliki namjachingu sama sekali”, ia tertawa lagi.
“Oppa, jebaal, aku harus apa? Aku tak tau apa aku mencintainya. Hanya saja aku suka melihat mata besarnya itu”
“Kalau kau tak menemukan jawabannya sekarang, maka kau pasti akan temukan jawabannya nanti setelah ia menyatakannya padamu”, ia tersenyum padaku lalu memelukku.

Nanana~Kyupret~calling *PLAK*

“Yeoboseyo?”
~”Ji~ah, kutunggu di taman”~ DEG! Ia benar-benar menyatakannya lagi?
“Wae?”
~”Palliyo”~, TUUT TUUUT.

“Hwaiting Min Ji~ah!”, ucap Eunhyuk setelah aku menaruh ponselku di saku celanaku.

Aku hanya bisa menghela napas panjang dan meninggalkannya menuju taman. Menemui malaikat pencabut nyawaku *Lho?*

Di taman aku tak melihat adanya tanda-tanda si pencabut nyawaku itu, sudah 5 menit aku mencarinya, tapi tetap saja tak kutemukan sosoknya. Tiba-tiba ada tangan besar berbulu yg menutup mataku. Masa ini tangan Kyu sih? Aku melepaskan tangannya dari mataku dan mendapati boneka kucing besar yg aku yakin di dalamnya ada orang, entah siapa.

“Kyaaa, gyeoptaa”, aku langsung memeluk boneka itu tak peduli siapa di dalamnya. Aku suka kucing.

Setelah aku melepas pelukanku seseorang itu membuka kepala boneka itu, dan benar saja, itu Kyu. Aku baru saja memeluk Kyu! Ia meletakkan kepala boneka itu di bangku taman dan ia menyentuh kedua tanganku.

Deg! Deg! Deg!
Apa ini saatnya ia mencabut nyawaku? YA BENAR!

Take me where I’ve never been, help me on my feet again
Show me that the good things come to those who wait
Tell me I’m not on my own, tell me I won’t be alone
Tell me what I’m feeling isn’t some mistake
Cause if anyone can’t make me fall in love, you can
Baby, when you look at me, tell me what do you see?
Are these the eyes of someone you could love?
Cause everything that brought me here, well, not it all seems so clear
Baby, you’re the one that I’ve been dreaming of
If anyone can’t make me fall in love, 

“You can, Park Min Ji, saranghae”, setelah ia selesai menyanyikannya untukku, ia berlutut dan mencium lembut tanganku.

DEG! DEG! DEG!
Apa nyawaku sudah tercabut sekarang?

“Apa kau mau menjadi kekasihku?”, lanjutnya.
“Ne”, YA! Nyawaku kini sudah benar-benar dicabut olehnya.
“Gumawo chagi~ya”, ia berdiri dan langsung memelukku. Sebuah senyum kecil tersungging di bibirku.

“Min Ji~ah, lihat itu”, ia menunjuk ke arah balon-balon warna-warni yg bertebaran di tengah indahnya sunset.
“Kyaa, yeppeo! Gumawo Kyu untuk surprisenya”, aku langsung memeluk lengan kanannya.
“Surprise apa?”, tanyanya.
“Semua balon itu”, aku menunjuk ke arah balon yg masih bertebaran.
“Ah itu, itu bukan rencanaku, aku tak tau itu milik siapa. Aku hanya menunjukkannya padamu saja, hehehe”, ia cengar-cengir gaje sambil garuk-garuk rambut belakangnya.
“Mwo?!”

-TBC-

Mianhae readers, cerita yg ini agak garing plus gaje. Author nge-blank total, hehehe. But gumawo buat yg udah read, tinggal CommentLike~nya aja ditunggu ama Author^^

No comments:

Post a Comment