May 09, 2012

WHEN THE BATTLE DANCE BEGINS –Ep03- HenEun Story

Author : Shin Rye Ra
Cast :
Superman Team
. Cho Kyuhyun (Leader)
. Lee Hyuk Jae
. Lee Donghae
. Kim Kibum
. Henry Lau
Bonamana Team
. Park Min Ji (Leader)
. Chan Ah Na
. Kim Na Na
. Choi Ye Eun
. Lee Hae Yeon
Genre : Romance gajelas -,-

WBDB 3 is comiing, annyeooong :D
Di part 3 ini couple yg bakal main itu Henry ama author *plak* Henry ama Ye Eun maksudnya. Tanpa cupacups, langsung aja deh, yuukk..

Enjoy reading :D

-Min Ji’s POV-

Waktu kami disini tinggal sebulan, baiknya aku masih bertahan, dan buruknya kenapa team namjachinguku juga masih bertahan -,-

“Ya!”, panggil seorang namja yg membangunkan lamunanku di depan layar TV. Aku mendongak.
“Hyuk? Waeyo?”

Pletak!
Ia menggetok kepalaku dengan remote TV. Inilah hobinya padaku yg masih tidak berubah -,-

“Arrasto, arrasto. Waeyo, oppa?”, tanyaku sinis.

Aku kembali menatap layar TV yg sedang menayangkan boyband Korea yg beranggotakan 13 orang bernama Super Simple #plak Mereka sedang menyanyikan lagu mereka yg cukup terkenal, Boom Boom Car #plak lagi

“Ya! Kau lihat itu? Namja yg pinter ngedance dan bakat rapp itu, wajahnya mirip sekali denganku”, kata Eunhyuk sambil menunjuk salah satu namja di layar TV.
“Aku setuju, tapi bedanya tampangmu lebih mesum darinya”, jawabku sekenanya. Dan dia menggetok kepalaku lagi namun kali ini lebih terasa sakit, Tuhan apa salahku punya abang kayak dia? Udah jelek, pendek, item, dekil *gak author lanjut dari pada di gampar jewels, kekeke~ kaboooor*

“Oppa, kalau kita sama-sama masuk ke audisi battle dance yg sesungguhnya gimana? Maksudku tak ada yg tereliminasi diantara kita”, tanyaku.
“Lihat siapa yg juara lebih tinggi, maka ia yg menang”, ucapnya dengan seringainya.
“Arrastoyo”, ucapku lemah. Bagaimana kalau teamku kalah? Huh.

“Ye Eun~ah, kau mau kemana?”, tanyaku ketika melihat Ye Eun keluar kamar terlihat rapi, tak biasanya.
“Café, aku lapar”, ucapnya dan langsung melongos pergi.

-Ye Eun’s POV-

Pagi ini aku mendapat kabar bahwa mantan namjachinguku akan segera menikah, kenapa rasanya masih menyakitkan? Cepat sekali ia menggantikanku dengan yeoja lain, bahkan ia akan segera menikah. Sepanjang perjalanan melewati koridor aku tak ada hentinya menjatuhkan air mataku.

Brukk!
Aku menubruk seseorang, siapa sih pagi-pagi gini udah keluyuran, pikirku.

“Jeosonghamnida, jeosonghamnida”, ucapku sambil membungkuk padanya, kini aku menunduk karena takut ketahuan bahwa aku menangis.

“Kau nangis?”, Yak! Padahal kan udah aku tutup-tutupin, nih orang dukun ye? #plak

Aku mendongak dan mendapati namja berkulit seperti bayi dan bermata sipit, siapa lagi namja yg berhasil menyapu hatiku (?) kalau bukan Henry Lau?

“Annyeoong~ Ye Eun~ah”, seperti biasa, tiap bertemu denganku ia selalu mengucapkan hal itu sambil tersenyum yg membuat matanya hilang entah kemana. Aku hanya menggangguk untuk memjawab kata-katanya. Moodku sedang buruk karena satu namja sialan itu, Kim Jong Woon mantan namjachinguku.

“Masih pagi tak baik wanita cantik sepertimu menangis”, katanya lembut sambil menyodorkan cupacups padaku *emang di Korea ada permen merk cupacups?*-,-*. Dikira aku anak balita?

Aku hanya diam tak mengambil permen itu.

“Mau temani aku makan?”, tanyaku akhirnya setelah aku mendongak dan berani menatap wajahnya.
“That would be great”, dia tersenyum padaku, namja ini hobi sekali sih seperti itu.
“Good”, aku langsung menarik tangannya cepat dan membawanya ke café yg masih sepi karena memang masih pagi dan biasanya memang sepi, hahaha.

Kami makan dalam diam, aku pikir namja ini orang yg cerewet, ternyata tidak juga.

“Aku patah hati, Henry~sshi”, ucapku akhirnya untuk memecah keheningan. Ia mendongak.
“Ne?”
“Aku memutuskan namjachinguku yg masih aku cintai dan pagi tadi ia mengirimiku pesan bahwa ia akan segera menikah, ia bahkan mengirim undangannya padaku. Aku ingin datang, tapi aku tak mau terlihat begitu lemah dimatanya karena akulah yg memutuskannya”, jelasku.
“Kalau gitu jadi yeojachinguku saja”
“Mwo?”, tanyaku untuk memastikan pendengaranku masih baik.
“Ani, maksudku, kau datang saja sambil membawaku sebagai namjachingu palsumu, aku akan membantumu”, terangnya.

Aku berpikir sejenak. Apa ini cara yg baik? Mungkin memang benar, jika aku tak pergi sendiri aku bisa lebih tenang. Tapi apa aku bisa tenang jika berjalan dengan namja seperti dia? Henry Lau, namja yg aku kagumi.

“Kapan acaranya?”, tanyanya tanpa menungguku menjawab.
“Nanti malam pukul 8”, jawabku masih sambil menimbang atas tawarannya tadi.
“Arrachi, kutunggu jam 8 nanti. Dandan yg cantik ya”, ucapnya sambil mengacak rambutku lalu melongos pergi dan aku hanya bisa melongo. Hello, aku bahkan belum bilang iya padanya.

Aku masih bisa mendengar suara derap kakinya sambil ia melantunkan lagu Dear Diary milik M2M yg pernah kunyanyikan dulu, hihihi, aku tertawa cekikikan melihat tingkah lakunya.

^^^^^^^

“Kau yakin Ye Eun~ah?”, tanya Hae Yeon masih tak percaya bahwa aku akan pergi ke pernikahan Kim Jong Woon dengan entah siapa, aku lupa namanya.
“Ye”, jawabku sambil membenarkan gaun yg sengaja kubawa kesini untuk jaga-jaga. Ternyata ada gunanya kan? Gaunku berwarna biru sapir di bawah lutut dan tanpa lengan. Ada bunga-bunga berwarna sama di bagian kerahnya mempercantik gaun ini.
“Kau pergi sendiri? Aku taku—“
“Ani”, potongku. Aish, yeoja ini cerewet sekali sih. Eommanya ngidam nenek lampir ya.
“Dengan siapa?”, tanyanya yg sudah seperti sang penyelidik.

“Ye Eun~ah, kau sudah siap?”, tanya seseorang yg berdiri dengan gagah di ambang pintu kamarku. Namja itu memakai dasi kupu berwarna hitam dan tuxedo biru tua yg membuat kami terlihat serasi.
“Dengannya”, ucapku pada Hae Yeon. Aku langsung beranjak dan menghampiri pria imut di depanku itu, dapat kulihat dari ekor mataku Hae Yeon melongo bersama author, Hae Yeon begitu terkejut tak percaya sedangkan author melongo tak terima Henry sedang bersamaku sekarang, hahaha, mampus lu Thor #plak

“Kajja”, ia menggandeng tanganku dan membawaku keluar dari asrama, aku hanya bisa diam dan mengikuti namja ini. Apa aku benar diam? ANDWAE! Jantungku berdetak tak karuan dan rasanya sudah ingin lepas dari tempatnya.

Sebelum aku keluar dari asrama aku sempat melihat ketiga temanku lainnya sedang melongo bersama melihatku, mereka berlebihan sekali -,-

“H-Henry~sshi, kita kembali saja ya?”, kataku saat kami sampai di depan gedung pernikahan.
“Aku lapar”, ucapnya sambil mengelus perutnya kemudian langsung membawaku ke dalam gedung megah ini. Apa-apaan sih namja ini? Hobi sekali ambil keputusan sendiri.

Saat kami di dalam keadaan cukup ramai, aku memutar bola mataku untuk mencari sesosok yg aku takut untuk menemuinya dan wallah! Dia melihatku, Kim Jong Woon kini menghampiriku, matilah aku!

“Annyeonghaseyo, Yejung”, ia memanggilku dengan panggilan ketika kami masih memiliki hubungan dulu, apa maunya?
“Oo, Yesung~ah?”, untuk menghindari kegugupanku, aku pun ikut memanggilnya dengan panggilanku padanya ketika kami masih memiliki hubungan.
“Chukkaeyo”, ucap Henry tiba-tiba sambil menyalami Yesung. Tak lama kemudian Yesung menatapku dengan tatapan siapa-namja-ini-?
“Nae na-namjachingu, Henry”, kataku gugup sambil menunduk.  Nae namjachingu?

Kulihat Henry tersenyum manis pada Yesung seolah ia benar-benar namjachinguku, Yesung kemudian memperkenalkan dirinya pada Henry dan mereka berpelukan sesaat. Ia bakat acting juga ^_^

“Enjoy your time”, lanjut Yesung lalu meninggalkan kami berdua.

Aku melirik kearah Henry dan rupanya ia sedang tersenyum menatapku, blush *_*

“Neo.. neomu yeppeoyo”, deg!
“Kajja, kita makan. Kau bilang kau lapar kan?”, aku langsung menarik tangannya menuju tempat makan, kuharap ia tak melihat muka kepiting rebusku.

Ditengah kami menikmati camilan pesta..

“Annyeonghaseyo, saya dan istri baru saya ingin berbagi kebahagiaan, maka dari itu untuk pasangan-pasangan disini diwajibkan untuk berpartisipasi untuk berdansa bersama pasangan kalian masing-masing. Luapkan rasa cinta kalian pada pasangan kalian. Let’s play the music”, kata Yesung melalui mikrofon yg tak berpengaruh terhadapku karena memang aku tak memiliki pasangan, akhirnya aku melanjutkan acara makanku.

Tiba-tiba ada seseorang mengulurkan tangan tepat di depanku, aku mendongak.

“Can I have this dance?”, tanya seseorang yg mengulurkan tangan padaku, Henry.
“Dansa itu hanya untuk pasangan”, kataku mengingatkan.
“We’re a couple, remember?”, ah ne! kita memang couple untuk saat ini.

Mau tak mau aku menyambut tangannya dan ia segera membawaku ke lantai dansa, kami berdansa dalam jarak tubuh yg agak cukup jauh, aku canggung. Untung aku memiliki bakat dansa yg pernah Appa ajarkan padaku.

“Kau hebat juga”, katanya tersenyum puas.
“Don’t call me Choi Ye Eun if I can’t dance, boy”, kataku dengan kebanggaan yg tinggi.

Dansa kami kini bukan sekedar tarian yg hanya bergerak sana sini, tubuh kami bergerak dengan sendirinya menyesuaikan irama lagu seperti couple dance, aku dan Henry seolah sudah sering melakukan hal ini karena tubuh kami begitu satu dan kompak dan baru kusadari kini semua orang sedang memperhatikan kami dan bertepuk tangan ke arah kami.

“Wow, you’re really great, girl”, puji Henry lagi padaku di tengah kami berdansa.

Alunan lagu kini semakin lembut. Semua pasangan kembali berdansa mesra dengan pasangannya masing-masing, begitupun juga aku dan Henry, kami mulai berdansa biasa, bukan dance yg kami lakukan tadi. Aku memeluk lehernya sedang ia memeluk pinggangku. Ia menarik pinggangku hingga tak ada jarak diantara kami.

I really can’t breathe. Jarak muka kami saja hanya 7 cm dan dia terus menatap mataku, siapa yg gak jantungan? Tetapi lama-lama aku mulai terbiasa, aku menikmati alunan lagu yg sangat lembut, menikmati tatapan matanya yg damai, kini aku larut dalam suasana, sungguh aku seperti orang mabuk.

Chu~~
Sesuatu mendarat lembut di bibirku, aku sempat terkejut namun aku begitu terlarut dalam suasana, aku begitu menikmati ciuman itu, aku sungguh gila. Ia mempererat pelukannya dan aku juga mempererat memeluk lehernya sehingga membuat kami benar-benar tak berjarak. Dan ini berlangsung sangaat lama.

“A-aku mau ke toilet”, setelah aku kembali ke alam sadarku aku melepas ciuman itu, dia sempat terkejut. Oh malunya aku!

Di kamar mandi aku bingung harus apa, aku hanya menatap bayanganku yg terpantul di cermin, mengingat kejadian yg baru saja terjadi. Itu ciuman pertamaku!

“Kita pulang yuk, aku mengantuk”, kataku pada Henry setelah aku kembali dari kamar mandi.

Sepanjang perjalanan aku hanya memejamkan mata, pura-pura tidur. Aku tak ingin menatap wajahnya, membahas kejadian tadi, atau apapun. Aku masih belum siap. Jantungku saja masih berdegup sangat kencang tak ada hentinya seperti musik stereo dengan bass yg sangat tinggi.

“Ye Eun~ah, kau tidur?”, tanyanya tiba-tiba yg membangunkanku dari dunia khayalku. Karena aku terkejut, bodohnya aku membalas, “Ne”, oh sungguh aku merutuki diriku yg sangat bodoh saat ini.

“Hahaha, kau lucu sekali”, ucapnya sambil mengacak rambutku pelan, mau tak mau aku membuka mataku karena memang sudah ketahuan pura-puraku.

“Ye Eun~ah”, oh Tuhan, kumohon jangan biarkan ia berbicara tentang kejadian tadi.
“Mm?”
“Apa tadi mantan namjachingumu? Yg memanggilmu Yejung”, tanyanya, aku sedikit menghela napas lega, fiuh.
“Ne, waeyo?”
“Aigoo, lebih tampan aku”, ucapnya sambil berdecak *Henry di mutilasi Clouds*
“Ya! Percaya diri sekali kau Mr. Lau”, kataku sedikit terkejut.
“Kau jujur saja Miss Choi. Aku tanya, tampan aku atau dia?”, tanyanya sambil menatapku menyelidik sebelum kembali fokus menatap jalan karena ia sedang menyupir.
“A-aku.. lebih tampan Andrew Choi Super Simple”, kataku gugup.
“Ya! Tak ada di pilihan, kau tak boleh curang”, protesnya.
“Tak ada yg tampan diantara kalian, makanya aku menyebut Andrew Choi yg memang paling tampan se-Korea Selatan”, ucapku sambil mencubit pipinya gemas, entah aku mendapat keberanian dari mana bisa mencubit pipinya.

“Sudahlah, aku lelah”, lanjutku sambil kemudian kupejamkan mata berharap aku bisa benar-benar tidur.

“Kalau di perhatikan kau jelek sekali kalau sedang tidur”, aku mendengar suaranya di sela aku memejamkan mata. Aku membuka mata.
“Kyaaaaaaaa!!”, aku terkejut saat mendapati jarak muka kami hanya tinggal 5 cm, sempat kulihat tadi ia bukan akan menciumku, melainkan sedang memperhatikanku tidur dengan raut wajahnya yg terheran-heran.

Refleks aku mendorong mukanya jauh-jauh dari mukaku dan itu membuat kepalanya terbentur jendela pintu mobil. Dukk!

“Argh, appo~”, rintihnya sambil mengusap-usap kepalanya yg sakit.
“Mi-mianhaeyo, Henry~sshi”, sesalku. Ia menoleh ke arahku, tatapannya sangat tajam seperti ia sedang marah besar, menakutkan sekali, aku kan tidak sengaja L
“Kiss me”

“MWO??”, teriakku terkejut.
“Tak mau? Yesungdah, tak kumaafkan”, ucapnya sambil memalingkan muka dariku dan beranjak keluar dari mobil.
“Yak! Yak! Chakkamaniyo, Henry~sshi”, aku keluar dari mobil dan menarik tangannya untuk menghadapku.

Pelan tapi pasti aku menarik kepalanya mendekatiku, kukecup cukup lama pada bagian yg terbentur tadi, I’m really embarrased to death.

“Gumawo”, ia kembali tersenyum sambil mengacak rambutku, aku hanya bisa diam sambil menggembungkan pipiku kesal.

“Annyeong, Kyuhyun~sshi”, sapaku pada Kyuhyun yg sedang asyik menonton TV berdua bersama Min Ji. Yang lain? Aku yakin sudah pada ngorok.
“Ya! Kenapa Kyuhyun saja, bagaimana dengan sahabat bertahun-tahunmu ini”, cerocos Min Ji memprotes, sedangkan yg kusapa hanya tersenyum ramah padaku.
“Justru karena kita sudah bertahun-tahun, aku bosan melihatmu, hehehe”, kataku cengengesan dan satu bantal meluncur tepat di depan mukaku.
“Annyeoong~”, Henry masuk dan menghentikan kegiatan Min Ji yg aku yakin akan menghampiriku dan mencekikku hingga mati.
“Eh, kau bersama Henry tadi?”, tanya Kyuhyun tiba-tiba.
“Kalian berdua—“, kata Min Ji terpotong sambil menunjukku dan Henry bergantian.
“Ani” “Ne”, ucapku bebarengan dengan Henry, aku menjawab ‘Ani’ dan Henry sebaliknya, apa maksudnya ia?
“Pasangan aneh, tak seperti kita ya chagi~ya?”, ejek Kyuhyun pada kami yg memang tak berpacaran.

Tiba-tiba Min Ji langsung memencet dan menarik hidung mancung Kyuhyun dan itu berhasil membuatku, Henry, dan Min Ji tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Kyuhyun yg seperti itu tadi.

“Dasar pasangan aneh”, aku balik mengejek mereka sambil berjalan memasuki kamarku, Henry juga begitu.

-Author’s POV-

“Kau sudah mandi?”, tanya Hae Yeon ketus pada Kibum yg memang baru saja keluar dari kamar dengan pakaian kusut dan wajah semakin kusut seperti wajan dan dapat dipastikan bahwa ia belum mandi.
“Ne”, jawab Kibum singkat sambil duduk di meja makan *bayangin gimana Kibum tiba-tiba duduk di atas meja makan*-,-* #plak
“Kau yakin?”, Hae Yeon mendekati tubuh Kibum seperti ia sedang menelusuri sesuatu, memperhatikan setiap inci tubuh Kibum, dan itu membuat Kibum salah tingkah.
“Ap-apa yg kau lakukan? Arra, aku belum mandi, tapi aku sudah lapar”, protes Kibum.

Hae Yeon hanya mengibas-ibaskan tangannya seperti ia sedang mengusir anak ayam, dan Kibum menurut dengan menghembuskan napas panjang.

Beberapa detik kemudian satu kutu makanan lainnya muncul, Kyuhyun, si raja makan #plak

“Baegopha”, keluhnya sambil mengelus-elus perutnya yg sudah bernyanyi dengan merdu semerdu suaranya.
“Oppa, mandilah dulu”, rengek Hae Yeon yg mulai lelah menghadapi para kutu ini.
“Kau ini sudah seperti satpol pp yg siap menggusur para banci saja”, keluh Kyuhyun sambil berlalu menuju kamar mandi.

Semua sudah mandi dan siap menyantap makanannya masing-masing. Awalnya mereka makan dalam diam, namun beberapa detik kemudian kelima yeoja itu mulai ricuh bergossip ria tentang BB Korea Selatan yg paling terkenal karena bakat dan ketampanannya, siapa lagi kalau bukan Super Simple?

“Omona~ kau lihat berita tadi malam? Andrew Choi akan membintangi film drama Korea terbaru berjudul ‘Oh! My Teddy’ Kyaaa, pasti sangat bagus, secara ia kan tampan sekali”, Ye Eun bercerita begitu antusias dan histeris.
“Aniyo, lebih tampan Aiden Lee, ia begitu romantis, lembut selembut kapas, dan hatiku rasanya meleleh ketika melihatnya, hhhh”, kata Ah Na dengan mata menerawang.

Dan ocehan semakin berlanjut, kelima namja itu hanya bisa terdiam sambil mengunyah makanannya tak bergeming. Yang ada dipikiran mereka semua sama, mereka ini cerewet sekali.

“Ya! Tak lihatkah kau ada 5 namja yg lebih tampan dari mereka disini?”, tiba-tiba Eunhyuk membuka pembicaraan diantara kegiatan para yeoja. Namja lain yg awalnya hanya makan dalam diam kini ikut manggut-manggut seperti boneka Mr. Bean.

“Kau percaya diri sekali Oppa”, cibir Min Ji.

Eunhyuk yg memang tepat berada disebelah Min Ji langsung menggetok kepala Min Ji dan itu sempat membuat Kyuhyun melirik tajam ke arah Eunhyuk, Eunhyuk acuh.

“Kau tampan Hyuk~sshi, tapi muka yadong dan muka monyetmu menutupi semua ketampananmu”, sontak seluruh isi ruangan tertawa mendengar pernyataan Na Na kecuali Eunhyuk tentunya.

Pipinya memerah tamda kesal. Ia beranjak dari bangkunya dan menghampiri Na Na yg masih sibuk tertawa. Tiba-tiba Eunhyuk langsung memencet kedua pipi Na Na sangat keras.

“Kyaaaaaaa”, teriak Na Na karena sakit dan terkejut.

^^^^^^^

Kini asrama sepi tak berpenghuni karena para penghuni sedang sibuk latihan untuk mempersiapkan pertandingan battle mereka. Setiap minggu peserta terus berkurang namun kedua team penghuni asrama 2 itu masih setia bertahan di tempat itu.

Waktu berlalu dari siang manjadi malam, seharian mereka berlatih mati-matian untuk memenangkan kompetisi ini dan juga tak ada diantara mereka yg mau menjadi budak selama 3 hari.

“Aigoo, lelah”, keluh Na Na ada teman-temannya. Mereka sedang terkulai lemas di karpet depan TV asrama mereka. Para namja belum kembali dari latihan dan para yeoja kini sedang membaringkan diri ria, tumpuk-tumpukkan seperti pindang, di karpet.

Tiba-tiba.. Lap!!
Lampu mati seketika. Semua gelap, hening.

“Kyaaaaaaaaaaaaaaaaa”, sebuah suara memecah keheningan membuat suara lain bermunculan, suara ketakutan, khawatir bercampur menjadi satu disitu.

Cklek!
Pintu terbuka.

“Min Ji~ah, Min Ji~ah, eodiga?”, teriak salah satu namja yg terlihat khawatir pada yeojachingunya setelah ia mendengar suara teriakan, namja itu Kyuhyun.
“Kyu”, suara itu terdengar bergetar, keadaan memang sangat-sangat gelap dan tak memungkinkan mereka untuk melihat hal kekecil apapun itu.

Kyuhyun menyalakan light di ponselnya dan langsung menghampiri yeojanya yg sedang berpelukan ala teletubbies dengan teman-temannya. Ia langsung mendekapnya seolah tak ingin melepas yeoja itu.

Merasa sahabat mereka aman berada di dekapan seorang namja, merekapun berhamburan mencari dan menuju namja-namja yg sedang diam-diaman karena memang mereka bingung harus apa.

“Yak! Ige mwoya?”, teriak Donghae yg terkejut karena tiba-tiba ada seseorang yg memeluknya. Eunhyuk, Henry, dan Kbum pun juga sama terkejutnya dengan Donghae.

*Yeeey, couple-couple~an, author cari kesempatan langsung peluk Siwon, minta gendong, minta cium, minta motor, minta mobil, minta credit card*plak*-,-*Abaikan*

Berjam-jam para namja terduduk dengan seorang yeoja memeluk tubuh para namja erat, kecuali Kyuhyun yg memang memeluk erat yeojachingunya *enak bangeet* T_T hingga mereka tertidur. Mereka semua.

Keesokan paginya, mereka sama-sama terbangun karena suara berisik dari arah luar. Mata mereka melotot tanpa terkecuali, menyadari semalaman mereka tengah tidur bersama dalam posisi berpelukan. Min Ji bersama Kyuhyun, Kibum bersama Na Na, Eunhyuk bersama Hae Yeon, Donghae bersama Ye Eun, dan Henry bersama Ah Na, Walau mereka tak melakukan apapun, rasa canggung tetap menginap di dalam benak mereka masing-masing.

Mereka melakukan aktifitas pagi ini dalam diam, larut dalam pikiran masing-masing. Tak ada sepatah katapun yg keluar dari mulut mereka. Mandi, makan, semua dalam diam.

Kini mereka semua, termasuk para peserta lain yg masih tersisa, tengah berkumpul di gedung utama ELFWorld, karena akan ada pengumuman dari panitia battle dance.

“Annyeonghaseyo. Saya disini hanya akan mengumumkan bahwa nanti malam akan diadakan pesta dansa yg wajib dihadiri oleh peserta disini, pesta dimulai pukul 9 malam. Dan para peserta juga wajib memiliki pasangan karena nanti para peserta harus berdansa dengan pasangan masing-masing dengan tarian-tarian unik di sela-sela mereka berdansa, bagi pasangan terbaik akan mendapatkan 2 tiket gratis memasuki taman hiburan”, jelas salah satu lelaki yg berdiri di atas panggung gedung utama.

Setelah lelaki itu selesai berbicara, suara di gedung mulai gaduh. Ada suara kecewa ada juga suara teriakan senang. Sama halnya dengan para penghuni asrama 2. Min Ji dan Kyuhyun begitu bersemangat karena mereka memang telah memiliki pasangan, dan untuk ke delapan penghuni lainnya? Hanya nasib yg menentukan mereka *kaya apa aja*

^^^^^^^

“Kau enak sekali, Min Ji~ah. Kau sudah memiliki pasangan, tak perlu repot mencari”, keluh Ah Na pada Min Ji. Ketiga teman lainnya mengangguk menyetujui perkataan Ah Na.
“Ya! Namja disini juga tak kurang kan?”, protes Min Ji yg merasa seolah ia dihakimi seorang diri.

“Chagi~ya”, panggil Kyuhyun kepada Min Ji dari dapur. Min Ji menghampirinya.
“Wae?”, tanya Min Ji heran. Tumben ia bicara dengan Min Ji sembunyi-sembunyi.
“Keempat monyet itu juga bingung mencari pasangan. Aku ada ide, bagaimana kalau kita pasangkan saja mereka berempat. Tapi acak, jadi para yeoja atau namja akan mengambil kertas yg berisi nama seseorang yg akan menjadi pasangan mereka, eotthe?”, jelas Kyuhyun antusias setelah tak sengaja menguping pembicaraan para yeoja.
“Deal!”, ucap Min Ji riang sambil mengecup pipi namjanya lalu berlalu meninggalkannya menuju teman-temannya.

“Aku tak setuju”, protes Eunhyuk setelah mendengar penjelasan Kyuhyun dan Min Ji mengenai pasangan. Para yeoja hanya diam, mereka bukan setuju dan bukan tak setuju.
“Aku setuju”, kata Donghae antusias. Eunhyuk menatap Donghae tajam dan Donghae juga membalasnya, akhirnya mereka tatap-tatapan hingga mata mereka benjol semua karena tatap-tatapan #plak
“Henry~ya, Kibum~ah, kalian bagaimana?”, tanya Kyuhyun terlihat frustasi dengan dua temannya yg masih tatap-tatapan.
“Sepertinya lebih asyik jika mencari pasangannya dengan lampu dimatikan seperti kemarin”, ucap Henry riang. Semua yeoja menatap ke arah Henry dengan tatapan garang seperti author yg siap menerkam Henry dan Kyuhyun jika mereka bertemu dimanapun dan kapanpun #plak

“Deal!”, kata Kibum tiba-tiba dan.. Lapp!

Lampu mati begitu saja. Sontak para yeoja berteriak terkejut kecuali Min Ji yg sejak awal sudah berada dipelukan namjachingunya.

Tak seperti sebelumnya, para yeoja tak ketakutan seperti waktu itu, jadi mereka tak terlalu histeris. Para yeoja diam. Bukan diam takut, melainkan diam dari para namja agar para namja kesusahan mencarinya, salah sendiri, siapa suruh ambil keputusan sendiri.

Kibum, Hae, dan Eunhyuk sudah memegang lengan yeoja yg tak mereka ketahui. Sedangkan Henry yg memang bermata sipit alias gak punya mata *di getok strings* sedikit kesusahan untuk melihat dan akhirnya ia tersandung sesuatu dan jatuh tersungkur di liang kubur #plak

“Kyaa”, teriak seorang yeoja yg kakinya merasa di jatuhi oleh Henry.

Keadaan mulai sedikit ricuh karena khawatir mendengar suara gedebuk plus suara teriakan yeoja, dengan sigap Kyuhyun sebagai ketua *hoeeks, gak pantes*plak* langsung menyalakan lampu.

*abaikan bagian ini*
#Siwon : Hayoo, sapa tau pasangan-pasangannya?
Author : Mollaseoyo, yg jelas aku dengan suamiku *lirik Siwon genit*
Siwon : *pura-pura gak denger dan langsung ninggalin author*
Author : Yak! Yeobo~ah! *lempar Siwon pake kaos kaki Hyuk*#
*sudah author bilang abaikan*-,-*

Mereka mengerjap-ngerjapkan mata untuk membiasakan mata mereka pada cahaya, Ye Eun terlihat kaget karena yg menindihi kakinya adalah Henry, namja yg ia kagumi.

“M-mianhaeyo, Ye Eun~ah”, kata Henry gagap karena ia baru saja melukai yeoja.
“Gwaenchannayo”, kata Ye Eun sambil tersenyum walau kakinya sedikit nyeri.

Na Na menganga lebar mendapati namja yg memegang lengannya adalah Eunhyuk, monyet bebuyutannya, Eunhyuk juga sama terkejutnya dengan Na Na. Hal sama juga terjadi pada Ah Na yg mendapati Donghae memegang lengannya dan juga Kibum yg sedang memegangi lengan Hae Yeon.

Kibum dan Donghae langsung melepas tangannya canggung sambil garuk-garuk kepala gak jelas buat ngilangin ketombe plus kutu yg bersemayam di kepala mereka #plak

“Yak! Kenapa aku bersamamu, setan?”, kata Eunhyuk sambil melepas tangannya yg memegang lengan Na Na. Na Na cemberut sambil menggembungkan pipinya kesal.
“Lee Byuk Jae! Kau sungguh sopan”, kata Na Na ketus sambil menyilangkan tangannya di dadanya. Yang lain sudah pergi entah kemana, malas mendengar ocehan 2 insani yg tiap hari tak ada hentinya.
“Sejak kapan kau berani mengganti namaku, babo!”, Eunhyuk menggetok kepala Na Na gemas.

Na Na hanya memasang wajah jeleknya sambil menjulurkan lidah lalu melongos ke kamar meninggalkan Eunhyuk sendirian.

^^^^^^^

Satu jam kemudian mereka siap untuk ke pesta dansa. Sebelumnya, semuanya sempat kembali ke rumah masing-masing untuk mengambil pakaian yg akan mereka kenakan untuk pesta dansa karena memang mereka tak memiliki persiapan, hanya Hae Yeon dan Ye Eun yg tak perlu kembali ke rumah.

“Siap? Kajja”, Kyuhyun menggandeng Min Ji ala pangeran dengan putrinya yg cantik.

Sedangkan keempat pasangan lainnya menjaga jarak mereka, terutama Na Na dan Eunhyuk. Tetapi, Donghae dan Ah Na cukup dekat dan menikmati perjalanan mereka menuju Hall Room ELFWorld dimana pesta dansa diadakan.

-Ye Eun’s POV-

Oh my God! Kenapa harus dengan namja ini? Aigoo, malunya aku ketika kembali teringat bahwa ialah yg merebut ciuman pertamaku.

Kami sampai di Hall Room, sudah cukup ramai dengan muda-mudi yg cantik nan tampan. Mereka semua tampak menikmati walau sedikit canggung sama seperti kami.

“Mau makan?”, tanya Henry yg membangunkanku dari lamunan.
“Ne”, aku mengangguk, ia menggandengku dan membawaku ketempat makanan. Sempat kulihat sekilas Kyuhyun dan Min Ji sudah mulai berdansa mengikuti alunan musik klasik yg begitu lembut.

Beberapa menit kami makan dalam diam, aku sendiri tak tau harus apa. Akhirnya aku hanya asyik menonton Na Na yg sedang berdebat tak jelas dengan Eunhyuk. Mereka sungguh pasangan serasi.

“May I have this dance?”, kata Henry tiba-tiba sambil mengulurkan tangannya padaku, ini kedua kalinya ia mengajakku berdansa.

-Author’s POV-

“Aigoo, aku bosan. Ya! Berdansa yuk”, celoteh Eunhyuk sambil mengajak Na Na yg sedari tadi cemberut akibat perdebatan sengit mereka.
“Aku terlalu hebat untuk hal itu”, cibir Na Na masih tetap cemberut.
“Aigoo, aigoo, kau percaya diri sekali, kajja”, tiba-tiba Eunhyuk menarik tangan Na Na membawanya ke tengah ruangan.

~di sisi lain~

“Haruskah kita berdansa?”, tanya Donghae canggung. Ah Na menggeleng dengan cepat.
“Waeyo?”, lanjut Donghae.
“Aku tak seberapa bagus dalam hal berdansa”, kata Ah Na sambil menunduk menatap jari-jari kakinya yg ia gerak-gerakkan.
“Kau tak harus berdansa, menarilah bersamaku”, Donghae tersenyum sambil mengulurkan tangan pada Ah Na. Ah Na mengangguk dan menerima tangan Donghae.

~di dunia lain~ #plak

“Kibum~ah, kau tak bosan?”, tanya Hae Yeon cemberut karena sedari tadi mereka berdua tak melakukan apapun, berbicara saja tidak. Kibum menggeleng pelan.
“Apa kau sibuk?”, lanjut Hae Yeon. Dan Kibum hanya menggeleng seperti tadi.
“Aku bosan. Kalau begitu kau temani aku berdansa”, tanpa menunggu jawaban dari Kibum, Hae Yeon langsung menarik tangan Kibum.

~kembali ke dunianya Koko Henry ama Ye Eun~

-Ye Eun’s POV-

“You’re beauty today”, kata Henry padaku di tengah kami berdansa begitu mesranya.
“Sudah banyak namja yg mengatakan hal seperti itu padaku”, ucapku dengan nada sedikit menyombongkan diri.
“Omona~ berapa namja yg pernah kau kencani Ye Eun~ah?”, tanya Henry dengan ekspresi lucu sekali, aish, menggemaskan sekali namja ini.
“Sejauh ini? Hmm, 17 mungkin”, ucapku seadanya.
“Mwo?? Kau—“
“Eits, tapi aku bukan yeoja yg suka aneh-aneh atau macam-macam, aku tak pernah berciuman kecuali dengan kau”, jelasku keceplosan *ups

Ia memandangku heran sedikit terkejut, aku hanya bisa menunduk melihat langkah kaki kami.

“Jinjjayo?”, tanyanya setelah beberapa detik ia memandangku. Aku hanya menunduk.
“Kajja, kita lakukan tarian seperti waktu itu”, ia mulai memutar tubuhku dan aku juga mengikuti gerakan irama musik.

25 menit kami berdansa dan melakukan gerakan-gerakan sesuai dengan alunan musik akhirnya kami merasa kelelahan. Kami berhenti sejenak dengan posisi masih sama ketika kami berdansa.

Chu~
Ia menciumku lagi di tengah aku terengah-engah setelah melakukan tarian-tarian itu >,< dan bodohnya aku aku tak mengelak ciuman rasa mint itu, tapi juga tak membalasnya. Aku hanya bisa diam melotot menatap ia menikmati ciuman ini sambil memejamkan mata, aku benar-benar terlihat bodoh kali ini.

“Ah, mianhae, aku terbawa suasana”, ucapnya sambil garuk-garuk kepala bagian belakang setelah ia melepas bibir lembutnya dari bibirku.

Mwo?? Terbawa suasana? Jadi tadi cuma main-main? Kyaa >,< kenapa kau kecewa Ye Eun babo!

-Author’s POV-

“Waah, kau hebat juga”, kata Eunhyuk terkagum pada Na Na yg menari dengan lincahnya.
“Kim Na Na gitu loh”, ucap Na Na yg saat ini ada digendongan Eunhyuk dengan sangat bangga.

Brukk!
Tiba-tiba Eunhyuk menjatuhkan Na Na begitu saja, Na Na merintih kesakitan.

“Kyaaaa, dasar monyet gila!”, teriak Na Na sambil mengelus pantatnya yg baru saja mencium lantai.
“Kau percaya diri sekali, aku menyesal memujimu, hahaha”, ucap Eunhyuk sambil tertawa evil yg baru ia pelajari dari Kyuhyun.

Pletak! Pletak! Pletak!
Setelah Na Na berhasil meranjak dari posisinya terjatuh tadi, ia langsung menjitak dan menjambaki kepala Eunhyuk sejadi-jadinya.

~masih di dunia lain~ -,-

“Kau tak buruk”, kata Donghae pada Ah Na sambil masih tetap memeluk tubuh mungil Ah Na.
“Gumawo, Donghae~sshi”, Ah Na tersenyum canggung.
“Oh ya, kau masih berhutang padaku karena kau telah meninggalkanku di café waktu itu”, kata Donghae yg membuat Ah Na bingung.
“What??”, Ah Na sedikit berteriak. Donghae hanya mengerlingkan matanya pada Ah Na.

~di dunia lain lagi~

“Chagi~ya, lihat Henry dan Ye Eun itu”, Kyuhyun menunjuk ke arah Henry dan Ye Eun yg sedang berciuman, ani, Henry yg mencium Ye Eun.
“Lalu?”, tanya Min Ji bingung.
“Ciuuum”, kata Kyuhyun manja sambil agak membungkuk dan memonyongkan bibirnya tepat di depan muka Min Ji.
“Kyaa, mesuum”, sontak Min Ji langsung menimpuk muka Kyuhyun dengan kue tart yg ada di tangannya yg sebenarnya akan ia makan.
“Yak! Park Min Ji!!!”

~kembali ke dunia author yg lebih horor~

Semua penghuni asrama 2 kini sedang berkumpul di depan TV. Bingung akan melakukan apa, channel TV hanya menayangkan sinetron seperti Cinta Fitri, Putri yg Tertukar, dll dan juga hanya menayangkan gosip-gosip belaka tentang istri-istri Ahmad Dhani #plak

“Bagaimana kalau kita bermain kartu remi saja?”, usul Donghae.
“Ah, tidak seru”, kata Kyuhyun sambil terus melanjutkan kegiatannya yaitu bermain PSP kesayangannya.
“Ani, kita bermain remi bukan sekedar permainan. Yang kalah harus mengambil salah satu kertas yg bertuliskan nama-nama kita, kemudian ia harus mencium seseorang yg namanya tertera d kertas yg ia pilih, itu sebagai hukuman”, seringai Eunhyuk.
“SeSUJU!”, teriak Hae Yeon bersemangat.
“Mwoya?”, teriak yeoja lain tanda tak sesuju.

Beberapa detik kemudian, para namja mengangguk sesuju kecuali Kyuhyun karena mungkin ia khawatir kalau yeojachingunya akan mencium namja lain.

Permainanpun di mulai. Untuk sesi pertama, mereka bermain berpasang-pasangan dan bagi pasangan yg kalah, mereka berdua juga sama-sama menerima hukuman. Na Na berpasangan dengan Min Ji, Ah Na dengan Hae Yeon, Kyuhyun dengan Henry, Eunhyuk dengan Donghae, dan Ye Eun dengan Kibum.

“Yak! Aku menang”, teriak Hae sambil bertoss ria dengan Eunhyuk.

Kini pertandingan hanya tersisa 2 pasangan, Ah Na-Hae Yeon dan Ye Eun Kibum. Mereka berempat begitu tegang, wajah mereka terlihat serius tetapi menyiratkan rasa khawatir, keringat bercucuran layaknya air mancur #plak lebeh

“Booyaa! Aku menang”, teriak Ah Na dan Hae Yeon senang plus lega. Namun tidak untuk Ye Eun dan Henry.

Mereka berdua mulai mengambil kertas yg akan menentukan hidup mereka nantinya *apa deh*-,-*

“Mworaguyo? Eunhyuk hyung??”, teriak Kibum terkejut melihat nama yg tertera di kertas yg ia pilih. Semuanya begitu antusias dengan apa yg akan terjadi, Kibum akan mencium Eunhyuk, hahaha, author ngakak.

Kibum melirik Eunhyuk yg sedang memonyong-monyongkan bibirnya sambil mengerlingkan mata genit pada Kibum.

“Hyung, stop it, yaiks”, keluh Kibum.

Kibum pasrah. Ia tak punya pilihan. Omona~ kuharap ini yg pertama dan terakhir aku mencium seekor monyet, pikir Kibum *dibantai jewels* ia mulai mendekatkan wajahnya ke muka monyet itu, eh Eunhyuk maksudnya. Semua begitu serius sambil menahan tawa mereka melihat Kibum akan mencium Eunhyuk dan chu~~ sampailah bibir Kibum di pipi Eunhyuk.

Sekarang giliran Ye Eun untuk membuka kertas yg telah ia pilih.

DONGHAE.

Itulah nama yg tertera di kertas itu, ada raut kecewa di wajahnya, author juga gak tau kenapa, Ye Eun gak bilang #plak

“Bisakah aku yg menggantikan Ye Eun untuk mencium Donghae?”, kata Henry tiba-tiba ketika bibir Ye Eun akan mendarat di pipi mulus Donghae. Semua menatap Henry.
“Waeyo?”, tanya Eunhyuk.
“A-ani, aku hanya—“
“Gwaencahanyo, Henry~sshi”, kata Ye Eun kemudian langsung mencium pipi Donghae.

Permainan berlanjut namun kali ini peraturan berganti menjadi tak berpasangan, dan dua orang yg paling terakhir harus berciuman, LIPS TO LIPS!

Permainan yg kedua ini berlangsung sangat tegang terutama Kyuhyun dan Min Ji yg tak rela jika kekasihnya harus berciuman dengan orang lain. Beberapa menit berlalu, dan dua orang yg paling akhir dan harus berciuman adalah *jengjeng* Eunhyuk dan Na Na.

“Kyaa, kenapa aku”, rengek Na Na. Eunhyuk melotot tak percaya bahwa mereka berdua yg biasanya memiliki perdebatan sengit kini harus berciuman di depan teman-temannya.

“Cium! Cium! Cium!”, semuanya bersorak pada Eunhyuk dan Na Na yg mukanya sudah seperti cabe merah.
“Aku ngantuk, aku tidur dulu ya”, kata Eunhyuk segera beranjak dari duduknya, namun Kyuhyun dengan sigap menarik tangannya untuk kembali duduk.
“Once you’re in, you can’t go out”, seringai Henry dan Kyuhyun juga menyeringai tajam.
“Eomma, do’akan anakmu selamat ya, karena anakmu ini akan dicium oleh monyet rabies”, kata Na Na sambil menelungkupkan tangannya layaknya orang berdoa.
“Yak! Apa maksudmu sapi gendut?”, Eunhyuk tak terima.
“Ya! Palliyo. Hukumannya adalah kalian harus berciuman, bukan perdebatan”, protes Min Ji. Mendengar hal itu, Na Na langsung menatap Min Ji tajam dengan tatapan teganya-kau-menjualku-pada-monyet-gila-ini.

“kau jangan ketagihan ya, kemarilah”, Eunhyuk mengibas-ibaskan tangannya pada Na Na menyuruhnya untuk mendekat.
“Andwae! Mana mungkin aku ketagihan babo! Shireo! Kau saja yg kemari”, Na Na menyilangkan tangannya ke dada sambi berpaling dari Eunhyuk.
“Yak! Palliyo!”, yg lainnya mulai memprotes.

Mau tak mau Eunhyuk mendekati Na Na, raut wajahnya serius namun canggung. Na Na juga begitu, ia menatap wajah Eunhyuk yg semakin mendekati mukanya, ia tak tau harus apa. Tak terdengar suara apapun dari ruangan itu kecuali suara author yg lagi cuci piring #plak Semua tegang, terutama Eunhyuk dan Na Na yg menjadi sorotan utama.

7 cm..
5 cm..
3 cm..
Chu~~
Dan mereka berciuman..
5 detik. 10 detik. 17 detik. 1 menit 20 detik.

“Mereka ini tiap saat bertengkar tapi kenapa giliran berciuman lama sekali”, bisik Kyuhyun pada Min Ji, Min Ji terkekeh.

Eunhyuk yg mendengar hal itu tiba-tiba langsung menarik ciuman itu dan mundur. Rupanya Na Na juga mendengarnya, mukanya langsung pucat dan memerah.

“Aigoo, kalian ini, ckckck”, Henry berdecak sambil geleng-geleng dzikiran.
“A-ani, bukan begitu”, muka Eunhyuk memerah dan ia seperti bingung harus berkata apa.
“Aish, sudahlah”, lanjut Eunhyuk sambil beranjak dan menuju kamar. Mukanya benar-benar merah padam seperti tomat.

Kini semua menatap Na Na.

“Aku tak tau apa-apa. Ia yg menciumku”, protes Na Na yg juga sambil beranjak dan menuju kamarnya. Ia merasa keadaan tak aman baginya sekarang, apalagi tak ada Eunhyuk, si biang kerok.

“Lanjut?”, tanya Donghae memecah keheningan sesaat.
“Lanjuuuuuutt”, teriak yg lainnya bebarengan dengan penuh semangat.

Dikamar Na Na..

“Aigoo, aku ini kenapa? Na Na babo!!”, Na Na mulai merutuki dirinya sendiri karena tak segera melepas ciuman hangat dari seorang Lee Hyuk Jae.

Dikamar Eunhyuk..

Ia sedang tidur dengan mulut terbuka dan mengeluarkan suara aneh yg disebut ngorok, hehehehehe #plak

Kembali ke ruang tengah..

“Peraturan diganti, yg kalah harus berakting menyatakan perasaannya pada seseorang yg namanya tercantum di kertas yg ia pilih, eotthe?”, tantang Hae Yeon, ia memang suka sekali dengan tantangan.

Kyuhyun kembali mendesah panjang khawatir kalau dia atau yeojachingunya akan bernasib buruk.

“Sesujuuuu!!”, teriak yg lain bersemangat.

10 menit berlalu..

“Pas banget dah aku apes”, keluh Henry karena memang ia kalah dalam permainan.
“Palliyo ambil kertasnya”, kata Ah Na semangat.

Sebelum Henry sempat membukanya, kertas itu langsung diambil paksa oleh Donghae.

“Dan malam ini, Henry akan menyatakan cintanya pada *jengjeng*efek petir* uri YE EUN, yeeee, beri tepuk tangan pemirsa”, kata Donghae bersemangat dan langsung disambut tepukan tangan yg lainnya kecuali Ye Eun dan Henry.

“Palliyo”, kata Kyuhyun sambil mendorong-dorong tubuh Henry pake kaki *gak sopan oppa >,

“Ye Eun~ah, n-nae—“
“You don’t have to do it if you don’t want to”, potong Ye Eun terlihat tenang. Tapi sebenarnya ia benar-benar gugup setengah mati dan jantungnya sudah siap meluncur lepas landas ke bulan -,-
“Ani. Ye Eun~ah, sejak p-pertemuan pertama kita..”, Henry menelan ludah, keringatnya bercucuran. Yang lainnya, termasuk author, sedang asyik melongo menonton sinetron gratis sambil makan popcorn dan soda yg entah dapat dari mana #plak
“..yg kebetulan itu. Saat kau melihatku bertelanjang dada dan kau memelukku, sungguh sejak saat itulah aku menyukaimu, dan kini aku sungguh mencintaimu”, lanjut Henry gugup namun dengan wajah serius dan meyakinkan.
“Wow, bertelanjang dada?”, tukas Kibum heran.
“Kau serius?”, tanya Donghae terkejut.

Hening. Henry menatap Ye Eun penuh harap. Ye Eun bingung harus apa, ia tak tau apa ini sandiwara atau sungguhan. Ia menoleh ke arah ketiga temannya yg lain, dan mereka bertiga sama-sama mengacungkan jempolnya dan tersenyum.

“Ya! Palliyo, Ye Eun~ah”, kata Donghae yg membuat Ye Eun sedikit terkejut.

“Ne, na do saranghaeyo”, jawab Ye Eun ragu.

“Yaa, acting kalian sungguh bagus hari ini, benar-benar seperti 2 insan yg saling jatuh cinta”, Ah Na berdecak kagum dan yg lainnya mengangguk menyetujui pernyataan Ah Na.

Keesokan harinya..

Ye Eun baru saja bangun tidur dan ia segera keluar dari kamar.

Slepp!!
Ada yg memeluknya dari belakang setelah ia keluar dari kamar.

“Good morning, chagi~ya”, kata seseorang itu riang, rupanya itu Henry.
“He-Henry~sshi?”, Ye Eun tergagap kayak ajiz gagap #plak
“Yak! Kenapa kau masih memanggilku dengan sebutan itu?”, Henry memprotes sambil menjiwit pipi Ye Eun.
“Aku kemarin serius”, lanjut Henry dengan wajah serius kali ini.
“Eh?”
“Ne, aku serius. Sejak pertama kita bertemu, aku sudah menyukaimu dan tertarik padamu. Dan kini aku ingin memilikimu karena aku mencintaimu. Bolehkan aku memilikimu?”, tanya Henry masih dengan wajah serius.

Beberapa detik kemudian Ye Eun tersenyum dan mengangguk. Henry langsung memeluk tubuh mungil Ye Eun dan Ye Eun membalasnya.

“Gumawo chagi~ya”, ucapnya sambil melepas pelukannya.
“Kalau gitu, sekarang ijinkan aku menghapus bekas pipi Donghae di bibirmu”, kata Henry dan langsung mencium bibir Ye Eun, untuk yg ketiga kalinya.

5 menit mereka berciuman dengan posisi tangan Ye Eun melingkar di leher Henry dan tangan Henry melingkar di pinggang Ye Eun.

“Ehhmmm, uhukk uhuk”

Mendengar suara itu, sontak Henry dan Ye Eun melepas ciumannya dan menoleh ke arah sumber suara. Mereka mendapati 6 manusia yg hanya kelihatan kepalanya karena badannya bersembunyi di tembok, sudah seperti namja yg mengintip ke ruang ganti yeoja.

“Ehehehe, mianhae. Kami tak ingin mengganggu sebenarnya, tapi kami sudah kelaparan karena melihat kalian seperti itu sejak awal”, kata Eunhyuk cengengesan.

Sontak Ye Eun dan Henry menatap ke arah 6 manusia yg cengengesan seperti seorang penguntit yg kepergok.

Kyuhyun tiba-tiba menatap Min Ji manja, semua mata beralih menatap Kyuhyun.

“Chagi~ya, aku ingin seperti itu tadi”, kata Kyuhyun manja sambil menunjuk ke arah Henry dan Ye Eun.

Mata Min Ji langsung melotot ke arah Kyuhyun dan.. PLETAK!! Kyuhyun K.O!

-TBC-

Selesai juga bagiannya Henry. Kurang 3 couple lagi ya? Hayoo tebaak siapa pasangan selanjutnya? Ehehehehehe. Gumawoyo buat yg udah baca, Love you all muach *readers langsung ngemut sandal* Paipaaaai^^

No comments:

Post a Comment