August 11, 2012

Bad CHOcolate



Author : Shin Rye Ra
Cast : Cho Kyuhyun and Seo Joo Hyun
Rating : 15
Genre : Romance

Annyeonghaseyo, saya baya FF oneshoot yg castnya oppa sama eonnie nya author. Oh ya, mianhae, FF ini pasti super garing soalnya gak ada comedynya, full of romance. Author mau pake sifat pendiamnya nae eonnie. Selamat menikmati >,

Cinta terkadang tidak buta, namun takdir tak bisa kita pungkiri

-Joo Hyun’s POV-

aku sedang menikmati pemandangan yg akhir-akhir ini menjadi kebutuhanku, kenapa? Karena jika sehari saja aku tak melihat pamandangan ini, pikiranku sudah kalang kabut seperti tenggelam di lautan yg luas, haha lebay.

Perkenalkan namaku Seo Joo Hyun dan usiaku masih 17 tahun. Aku adalah yeoja yg cukup tinggi hingga oppaku menyebutku ‘long kid’. Rambutku hitam panjang tergerai lurus hingga pinggangku layaknya wewe gombel. Aku juga yeoja yg pendiam dan tak banyak bicara pada siapapun kecuali pada Hae Ra, sahabatku, dan oppaku, sifat asliku selalu kutunjukkan pada mereka. Dan, oh ya, sebenarnya aku yeoja yg sangat sederhana walau aku berasal dari keluarga berada, tapi walau aku sederhana, aku tetap menginginkan sesuatu yg perfeksionis untuk masalah asmaraku. Belum tau maksudku? Maksudku adalah aku menginginkan namja yg menjadi cinta pertamaku adalah namja yg tidak bergaya seperti anak nakal, aku ingin namja itu memiliki sopan santun dan setidaknya terlihat berkelas dan gayanya tak norak seperti namja-namja nakal pada umumnya. Aku tak mengharapkan namja itu kaya atau tidak, aku hanya ingin namja itu terlihat berkelas dan tak norak, aku sangat membenci namja nakal dengan gaya sangat norak.

Mau tau seperti apa aku? Ini dia.


Tapi untuk akhir-akhir ini, masalah perfeksionis itu tak berjalan dengan baik. Entahlah, tapi yg pasti itu semua karena satu namja yg sedari tadi menjadi pemandangan indahku. Ia teman seangkatanku di Baehee High School, tapi kami tak sekelas. Kami sekarang duduk di kelas 3 dan akan segera melaksanakan ujian negara. Namanya? Namanya adalah Cho Kyuhyun, nama yg indah bukan? Dia adalah namja yg benar-benar bertolak belakang dengan masalah perfeksionisku yg tadi aku jelaskan. Dia namja nakal selalu membantah guru dan membuat ulah di sekolah, seragamnya tak pernah ia masukkan dan selalu berantakan. Tapi aku menyukainya. Sangat menyukainya.

Apa kalian juga mau tau Cho Kyuhyun yg kumaksud? Check this out..


Ganteng bukan? Tapi emang gaya berpakaiannya agak terlihat seperti anak nakal. ini yg membuatku tak menyukainya, tapi aku mencintainya.

“Hyunnie~ah”, aku menoleh ke arah sumber suara yg memanggilku dan aku mendapati sahabatku yg juga sekaligus yeojachingu oppaku yg baru saja muncul dan duduk di sebelahku.
“Hm?”, gumamku pelan.
“Kau tak bosan melihatnya terus?”, tanyanya. Aku memang setiap hari melihatnya latihan basket di lapangan basket sekolah, memangnya kenapa?
“Ani, aku ingin puas-puaskan dulu melihatnya sebelum aku membuang perasaan ini jauh-jauh”, terangku pada Lee Hae Ra, sahabatku. Ia sudah tau semuanya, tentang masalah perfeksionis itu, dan bagaimana aku mencintai namja yg bernama Cho Kyuhyun yg ingin segera kubuang jauh-jauh perasaan itu.
“Mau sampai kapan?”, tanyanya khawatir.
“Aku akan segera melupakannya, kau tau kan aku tak mungkin bersama namja seperti dia?”, jawabku penuh keyakinan.

^^

Bel pulang sekolah berbunyi, seperti biasa, aku kembali menuju salah satu bangku di dekat lapangan basket, aku hanya ingin melihat pemandanganku.

“Dia tak ada?”, gumamku pelan sambil mencari-cari sosok namja itu.

Lama aku menunggunya, akhirnya aku memutuskan untuk pulang karena hari sudah semakin gelap. Karena waktu supirku tadi menjemputku aku menyuruhnya pulang dulu, alhasil aku harus pulang naik bus sekarang.

Bus yg aku tunggu datang, bus ini terlihat sepi penumpang. Tapi, ketika aku masuk, aku mendapati beberapa namja yg sepertinya beberapa dari mereka satu sekolah denganku sedang asyik menghirup rokoknya di bangku bus paling belakang, aigoo, aku benci hal seperti ini. Dan apa itu.. Cho Kyuhyun juga ada disitu? Bersama segerombolan namja nakal itu. Aku langsung duduk di bangku paling depan, aku takut jika harus dekat-dekat dengan namja penghisap rokok itu. Apa Cho Kyuhyun juga merokok? Aish, tentu saja babo!

“Uhuuk uhuk”, tak dapat kupungkiri aku memang tidak tahan dengan asap rokok. Aku berusaha seminim mungkin mengeluarkan batukku ini, aku tak mau mereka tersinggung dengan sikapku.

“Ya! Bukankah yeoja itu satu sekolah dengan kita?”, tanya salah seorang namja pada temannya, mampus lo Hyun!

Oh sungguh aku bersyukur pada Tuhan saat ini juga karena aku sudah sampai, tanpa pikir panjang aku langsung turun dari bus yg penuh dengan asap rokok itu, aku heran kenapa supir bus itu mengijinkan mereka merokok di dalam. Sebelum aku keluar aku sempat melirik ke arah namja itu, namja yg kusukai. Mata kami bertemu, ia memandangku datar dan itu makin membuatku salah tingkah. Aku segera memalingkan wajahku dan turun dari bus. Tuhan, kenapa aku harus mencintai namja seperti dia? Oh, sungguh ini adalah cobaan terberatku.

^^

“Hyunnie, kau tak sarapan?”, suara merdu eomma terdengar saat aku berlari menuju rak sepatu di mata sepatu sekolahku bersemayam.
“Ah, ne. aku hampir saja lupa”, oh ya, ada lagi satu hal tentangku yg bisa di bilang kebiasaan burukku sejak lahir, aku ini sangat pelupa.
“Ahjumma hari ini masak apa eomma?”, tanyaku sambil duduk di salah satu bangku meja makan.
“Steak. Aigoo, kau ini kenapa selalu lupa? Kau tak kasihan pada eomma yg hampir tiap hari selalu sarapan sendiri karena appamu sudah berangkat sejak matahari belum benar-benar terbit dan oppamu masih sibuk di kamarnya?”, eommaku kembali cerewet. Ini sifat yg aku suka darinya, walau kadang aku sedikit membenci sifatnya ini.
“Mianhae, eomma”, itulah kata yg bisa kuucapkan, aku tak bisa membantah dan aku memang tak pernah membantah kedua orantuaku. Oh, sungguh kau anak yg berbakti Seo Joo Hyun.

“Eomma, oppa, aku berangkat”, kataku pada eomma dan oppaku. Oppaku langsung menghampiriku dan melakukan ritualnya seperti biasa, mencium pipi kiri dan kananku.
“Hati-hati”, katanya sambil melambaikan tangannya padaku.

Oppaku namanya Eunhyuk, ia sudah kuliah namun kami masih sangat dekat dan masih melakukan hal-hal kekanak-kanakkan, ya contohnya seperti ritual tadi. Oppaku sangat menyayangiku dan aku juga sangat menyayanginya. Aku benar-benar beruntung memiliki oppa seperti dia.

Ini dia oppaku..


Tampan bukan?

Pagi ini aku tak diantar supir, aku ingin naik bus saja dan berharap bertemu dengan namja itu lagi. Aish, padahal aku sudah berjanji pada Hae Ra untuk melupakannya. Tapi memang rasanya sulit untukku untuk melupakannya.

“Hyunnie~ah”, ada yg memanggilku, sontak aku menoleh.
“Ne?”, apa benar orang ini yg memanggilku? Di halte tak ada siapa-siapa selain namja itu. Aku tak mengenalinya dan dia juga menatapku dengan tatapan bertanya-tanya.
“Hyung”, kini suara lain datang dari belakangku, aku menoleh dan omona~

Cho Kyuhyun?

“Kau mengenalinya?”, tanya namja yg tadi sepertinya memanggilku pada Kyuhyun. Ah babo! Ia tadi memanggil Kyuhyun, bukan aku, iysh malunya aku >,
“Aku hanya tau dia teman sekolahku, aku tak tau namanya. Wae?”, jawab Kyuhyun sambil memperhatikanku.
“Aniyo. Tadi sewaktu aku memanggilmu yeoja ini menoleh ke arahku”, aku sudah seperti orang bodoh sekarang. Mereka membicarakanku tepat di depanku dan aku hanya bisa melongo.
“Ah, jeosonghamnida. Naneun Seo Joo hyun imnida. Kau menyebut nama Hyunnie aku pikir kau memanggilku, jeosonghamnida”, aku membungkuk ke mereka berdua dan langsung meninggalkan mereka memasuki bus yg baru saja datang. Iysh, malunya!

-Kyuhyun’s POV-

Aku mendekati Siwon hyung di halte, kurasa ia tadi memanggilku.

“Hyung”, aku memanggilnya. Ia menoleh dan aku baru sadar ada yeoja disini yg juga ikut menoleh ke arahku. Bukankah ini yeoja yg kemarin?
“Kau mengenalinya?”, tanya Siwon hyung padaku sambil menunjuk yeoja di sebelahku ini.
“Aku hanya tau dia teman sekolahku, aku tak tau namanya. Wae?”, jawabku sekenanya.
“Aniyo. Tadi sewaktu aku memanggilmu yeoja ini menoleh ke arahku”, Siwon hyung berlebihan sekali -,-
“Ah, jeosonghamnida. Naneun Seo Joo Hyun imnida. Kau menyebut nama Hyunnie aku pikir kau memanggilku, jeosonghamnida”, ucapnya dan langsung melongos masuk ke salam bus sambil terus menundukkan kepalanya, aku yakin ia sudah malu setengah hidup.

Joo Hyun?
Sepertinya kau gadis yg menarik *evilsmirknya keluar*

Ia duduk di bangku yg sama dengan kemarin, ia duduk sendirian. Yeoja ini pendiam?

“Hyunnie~ah”

Kalau tidak salah, aku pernah melihatnya di, ehm, dimana ya, oh ya, di bangku dekat lapangan basket sekolah. Ia sering sekali duduk disitu, kenapa aku baru sadar.

“Hyunnie~ah”

Aigoo, dia cantik sekali. Seperti malaikat. Tapi mana bisa seorang setan sepertiku mendekati malaikat cantik sepertinya? -,- Hellow, sejak kapan percaya dirimu menyusut, kau adalah seorang Cho Kyuhyun ingat? Aish, sudahlah. Aku tak ingin memikirkannya, dia bukan tipeku.

“Yak! HYUNNIE~AH!!”, telingaku berdengung sekarang, aish, orang ini kenapa harus berteriak sih. Semua orang, tak terkecuali yeoja itu, menoleh ke arahku. Mau di taruh mana muka tampanku ini? *di bawah bantal author aja oppa >,

“Tak bisakah kau tak berteriak hyung?”, hyungku yg satu ini memang menyebalkan. Aku punya 2 hyung dan aku hanya tinggal dengan mereka berdua disini. Orang tuaku di Jepang. Hyungku yg ini bernama Siwon, ia masih kuliah, sedangkan hyung tertuaku sudah bekerja, namanya adalah Hangeng. Dan asal kalian tau, mereka gila, gak percaya, check this..


Untuk catatan, hyung tertuaku bukan yg nggendong, tapi yg digendong hhh~ mereka gila bukan?

“Aku sudah memanggilmu berkali-kali babo! Tapi kau hanya bengong saja seperti orang blo’on”, ia menggerutu.
“Waeyo?”, tanyaku mengalah. Beginilah nasib jadi magnae -,- Tapi sifat jahatku tak pernah kalah dari mereka, hahaha *tanduknya keluar*
“Yeoja tadi manis”, ia tersenyum-senyum gak jelas banget.
“Aku tak peduli”, balasku singkat. Tapi, entah kenapa mataku selalu ingin menatapnya walau hanya dapat melihat rambut indahnya yg hitam berkilau seperti iklan sunsilk.

-Joo Hyun’s POV-

“Hae Ra~ya, aku sakit hati”, ucapku lemah pada sahabatku saat kami sedang di kantin, hari ini mungkin aku tak akan melihat pemandanganku itu.
“Wae? Wae? Ia punya yeojachingu?”, tanya Hae Ra sambil memencet-mencet pipi tembemku, iysh >,
“Aniyo, kurasa aku tak bisa melupakannya. Aku terlalu menyukainya, mungkin aku mencintainya”, kataku lemah.

Ya, kurasa aku mencintai namja itu. Namja yg sudah setahun ini telah merebut hatiku. Namja nakal yg telah merebut hatiku.

“Andwae!”, Hae Ra mulai berteriak.
“Waeyo?”, tanyaku sinis.
“Aniyo, jangan sampai sakit hati”, katanya sok bijak kemudian meninggalkanku. Iysh, tega banget temennya lagi galau gini ditinggal sendiri >,

^^

Pagi ini adalah hari minggu. Oppaku menyuruhku menemaninya entah kemana. Ia selalu begitu, tiba-tiba mengajakku tapi aku tak diberitahu akan kemana. Aku seperti diculik gitu ceritanya, huhu, diculik oppa sendiri.

“Hyunnie~ah, palliyo”, oppaku mulai merengek.
“Ne oppa. Kau tak mengajak Hae Ra saja?”, tanyaku sambil aku turun dari kamarku yg memang berada di lantai 2.
“Aniyo. Ia masih tidur”, ia merangkul bahuku dan menggiringku ke mobil. Aigoo, jahat sekali namja ini.

-Author’s POV-

Seekor makhluk tengah meringkuk di kamarnya dengan keadaan seluruh tubuhnya tertutupi oleh selimut yg cukup tebal.

“Yak! Ireonaaa!!”

Makhluk itu masih setia meringkuk di tempat tidurnya.

“Hyunnieeee~aaahh!!”, namja yg sedari tadi berteriak berusaha membangunkan makhluk itu semakin memerah mukanya karena kesal.

Tiba-tiba namja itu keluar dari kamar itu, karena masih tak ada tanda-tanda kehidupan dari balik selimut. Beberapa detik kemudian namja itu kembali dengan membawa seorang namja juga bersamanya.

“Do it”, kata namja itu pada temannya.

Sedetik kemudian kedua namja itu langsung menerkam makhluk yg berada di balik selimut dan mengitik-itiknya tiada ampun.

“Arrrgghhhh, hyung apa yg kau lakukaaaann?”, setelah di selidiki ternyata makhluk itu bernama Cho Kyuhyun, setan tertampan #plak
“Ireoonaaaa!”, hyungnya yg bernama Hangeng mulai berteriak-teriak tepat di telinga Kyuhyun.
“Ini kan minggu hyung, iysh”, Kyuhyun terduduk dan mengacak frustasi rambutnya. Kedua hyungnya duduk di sisi kiri dan kanannya.
“Kau tak ingin keluar untuk mengisi liburan bersama?”, Siwon mengacuhkan kata-kata Kyuhyun.
“Aniyo, aku di rumah saja”
“Ah, kau ini tidak berubah. Bagaimana kalau kita taruhan main game saja?”, Hangeng mengusulkan.
“SeSUJU!!”, Kyuhyun berteriak semangat sambil mengepalkan kedua tangannya ke udara dengan mata berkobar-kobar *kebakaraaan kebakaraaaan*ups
“Ne. kalau gitu kau yg beli cd gamenya, palliyo!”, tiba-tiba Siwon mendorong tubuh Kyuhyun.
“Yak! Kenapa aku hyung?”, Kyuhyun memprotes kedua hyungnya yg sedang mengeluarkan tawa jahatnya *sekeluarga setan semua -,-*
“Kau mau tidak?”, tanya kedua hyungnya kompak.
“Ne”, ucap Kyuhyun lemah sambil langsung menuju kamar mandi.

-Joo Hyun’s POV-

“Oppa kita kemana?”
“Sampai”, katanya sambil melepas seatbeltnya.

Aku melihat sekeliling dan mendapati toko CD di sebelah kananku. Mau apa kesini?

“Kajja”, ia membukakan pintu untukku, rupanya sedari tadi masih larut dengan pertanyaan di pikiranku, haha lebeh.
“Oppa mau apa kesini?”, tanyaku setelah kami memasuki toko melalui pintu *-,-*

Ia tak menghiraukan pertanyaanku dan malah meninggalkanku ke salah satu rak CD yg di kerubungi oleh banyak orang, memangnya film baru apa yg baru di rilis? Aish, aku di tinggal sendiri >,< Seo Eunhyuk babo!

“Oppa, kau mengajakku kemari tapi kau tak bertanggung jawab”, kataku sambil memukul dadanya setelah aku mengejar menghampirinya.
“Mianhae, oppa tak mau kehabisan”, ucapnya sambil nyengir-nyengir banci.

Karena aku tak mau mati sia-sia karena terlindas orang-orang yg sedang berburu CD entah apa, aku mundur saja, aigoo, sulit sekali sih menghindar dari orang-orang ini.

“Kyaaaa”, seseorang berteriak tepat di telingaku, ups, kurasa aku tak sengaja menginjak kakinya.

Aku menoleh berniat untuk meminta maaf.
Deg!

“Kyuhyun~sshi? Ah mianhae”, kataku sambil noleh kanan noleh kiri tanda gugup, tentu saja aku tak berani menatap matanya, apalagi menatap kepalanya pake batu bata *eh
“Seo~sshi?”, ia juga terlihat terkejut. Aku dan dia memutuskan untuk menghindari keramaian.
“Namaku Joo Hyun”, kataku sedikit manyun, sedih juga ia tak ingat namaku.
“Seohyun, hmm”, ucapnya sambil bergumam kemudian meninggalkanku menuju kerumunan itu, bisa kulihat sedari tadi matanya tak lepas dari rak CD yg dikerumuni banyak orang itu. Aku sedikit kecewa kami hanya berbicara sebentar.

Akhirnya aku menunggu oppaku sambil melihat-lihat CD-CD tak jelas yg tertata rapi di rak, aku tak benar-benar melihat CD-CD itu sih, mataku terus saja tertuju pada namja yg sedang berebut untuk mengambil CD yg sepertinya juga diburu oppaku, siapa lagi kalau bukan anaknya Mr. Cho itu, seperti ada magnet dimataku sehingga aku terus menatapnya. Aaa, andwae andwae andwae! >,

“Kajja”, oppaku yg entah sejak kapan berada disebelahku menarik tanganku menuju mobil.
“Oppa, apa yg kau beli?”, tanyaku setelah ia mulai mengemudikan mobilnya.

Ia menyodorkanku tas plastik, sesuatu yg ia beli tadi. Aku membukanya dan ternyata itu adalah Starcraft yg terbaru.

“Oppa, kau mengajakku pagi-pagi begini hanya untuk membeli ini?”, protesku.
“Hehehe”, ia hanya cengar cengir gak jelas hingga menampakkan gusi-gusinya yg khas.

Aku mendengus kesal.

-Kyuhyun’s POV-

Kenapa aku harus bertemu yeoja itu lagi? Mata bulat polosnya itu, pipi tembemnya, bibir mungil merahnya yg sedari tadi sudah ingin kulahap, kenapa ia begitu sempurna? Andwae andwae Kyuhyun, ia bukan tipemu, titik.

^^

“Nih”, aku menyodorkan CD yg tadi aku beli, Hangeng hyung langsung mengambilnya dengan penuh semangat.
“Yak, kenapa starcraft lagi?”, ia memprotes.
“Memangnya kenapa? Bukankah kalian ingin bermain game?”, tanyaku heran.
“Tadi aku sudah mencoba menelponmu, tapi ponselmu tak kau bawa. Kita akan main Plant VS Zombie seharusnya”, Siwon hyung mendengus kesal.

Mwo?
Plant VS Zombie?
Permainan cupu itu? Apa aku gak salah dengar?
Aku langsung membersihkan telingaku dengan jari-jariku.
Ani, telingaku bersih, berarti aku tak salah dengar.

“Ah sudahlah, aku tak berselera untuk bermain”, Hangeng hyung kembali ke ruang kerjanya, Siwon hyung juga pergi menuju ruang studio latihan bandnya.

Apa-apaan mereka ini? Membangunkanku secara paksa, kemudian menyuruhku membeli CD game hanya untuk ini? Bodoh amat, siapa peduli dengan mereka.

Akhirnya, aku memutuskan untuk bermain sendiri dengan CD yg baru saja kubeli.

^^

“Yak, Hyunnie~ah, hyungmu ada?”, aku yg sedang asyik bermain menoleh ke arah sumber suara yg berada di ambang pintu rumahku.
“Hmm”, jawabku singkat sambil kembali melanjutkan kegiatanku yg sempat terganggu sedetik.
“Ya! Kau mendapatkannya juga? Padahal itu kan limited edition, kenapa aku tak bertemu denganmu tadi. Aigoo, padahal aku kemari ingin mengajak hyungmu bermain itu, Hyunnie~ah”, siapa sih namja ini, cerewet sekali -,- dan kenapa juga dia memanggilku dengan panggilan seperti itu, aku tak suka di panggil seperti itu.
“Jangan panggil aku Hyunnie”, kataku sambil tetap menatap layar.
“Bukankah itu namamu? Hyungmu biasanya memanggilmu dengan seperti itu, ya yg aku tau itulah namamu”, jelasnya panjang lebar dari sabang sampai merauke.
“Hyung tidak suka bermain ini”, aku berusaha mengalihkan pembicaraan.
“Jinjjayo? Aigoo, baiklah aku pulang saja”
“Chakkamaniyo, bermain denganku saja hyung”, usulku. Aku memang sedikit bosan bermain sendiri.

-Author’s POV-

“Eunhyuk? Sejak kapan kau disini?”, Siwon yg baru saja selesai latihan drum distudionya langsung menghampiri Kyuhyun dan Eunhyuk yg sedang asyik bermain.
“O? Baru saja. Baru 2 jam yg lalu”, jawab Eunhyuk tanpa berpaling.
“Kenapa kau tak menghampiriku?”, Siwon duduk di sebelah Eunhyuk.
“Anak ini menahanku”, kata Eunhyuk sambil menunjuk Kyuhyun.
“Yak! Hyung, enak saja”, Kyuhyun memprotes.

Tiba-tiba ponsel Eunhyuk berdering tanda ada telepon.

“Yeoboseyo?”
OPPA?!!? EODIGA? UMMA PERGI, AKU SENDIRIAN DI RUMAH! PALLIWA PULANG!!!”, seseorang yg menelpon Eunhyuk berteriak sejadi-jadinya hingga Kyuhyun tersentak kaget dan Siwon menautkan alisnya heran.
“Yak! Tak usah berteriak!”, klik.

“Nuguya? Yeojachingu?”, Siwon bertanya sambil menautkan alisnya.
“Aniyo, nae dongsaeng”, jawab Eunhyuk sambil mengeluh.
“Dongsaengmu ganas sekali, hyung”, pletak! Tanpa pikir panjang Eunhyuk langsung menjitak kepala Kyuhyun yg tadi sempat cengengesan sambil menghina dongsaengnya.
“I really gotta go”, kata Eunhyuk sambil menepuk bahu Siwon, Kyuhyun hanya merengut kesal.

^^

“Oppa, kenapa kau meninggalkanku?”, rengek Joo Hyun setelah oppanya sampai di rumah.
“Oppa hanya mengunjungi teman oppa sebentar, aish, kau ini, segeralah mencari namja. Apa kau tak kesepian?”, kata Eunhyuk sambil memeluk bahu dongsaengnya dan mengacak-acak rambut dongsaengnya itu yg sudah mulai manyun kayak ikan cumi *eh

tiba-tiba saja, tanpa di pandu, muka Joo Hyun langsung merah padam sambil tertunduk. Eunhyuk yg menyadari perubahan mimik wajah Joo Hyun langsung mengernyitkan dahinya.

“Kau menyukai seorang namja?”, tanya Eunhyuk to the point sambil mengangkat dagu Joo Hyun.
“Andwae, oppa”, jawab Joo Hyun sambil menepis tangan oppanya dan pergi ke kamar.
“Hahaha, tenang saja Hyunnie, oppamu pasti akan tau siapa namja itu”, kata Eunhyuk sambil berjalan menuju dapur.

-Joo Hyun’s POV-

Aish, oppaku apa-apaan sih. Aku tak menyukai namja manapun. Ya, aku tak menyukai namja manapun memang, kecuali namja satu itu, Cho Kyuhyun >,< Kyuhyun~ah, apa kau tak bosan terus berputar-putar di dalam pikiran dan hatiku? Bisakah kau menghentikannya sekarang juga? Aku lelah, desahku dalam hati.

~Keesokan paginya~

“Oppa, umma, aku berangkat”, pamitku pada oppa dan ummaku. Dan seperti biasa, Eunhyuk menghampiriku dan mencium kedua pipi tembemku.
“Hati-hati”, kata oppaku sambil menunjukkan seringai jahatnya. Ada apa? Aku jadi khawatir akan keselamatan hidup dan perasaanku *lebeh ah

^^

“Hyunnie~ah, makan yuk”, Hae Ra menyeret tanganku, aku dengan malas mengikutinya.

Sesampaiya di kantin yg tak cukup ramai karena memang belum waktu istirahat, aku hanya memesan susu coklat favoritku.

“Joo Hyun~sshi”, sebuah suara kecil seorang yeoja memanggilku.
“Ne?”, jawabku sambil mendongak menghadapnya.
“Kim sonsaengnim memanggilmu di ruangannya”, ucapnya.
“Mwo? Untuk apa?”, tanyaku heran. Yeoja itu hanya menggeleng dan melongos pergi.

Akhirnya, aku pamit pada Hae Ra dan berjalan menuju ruangan Kim sonsaengnim, ia adalah guru matematika sekaligus guru bahasa Inggrisku.

“Annyeonghaseyo”, aku memasuki ruangan.

Jeng!
Kenapa ada Kyuhyun? Joo Hyun~ah, kau ini jangan terlalu memikirkannya, begini deh imajinasimu jadi berkembang sangat pesat hingga mengalahkan sinyal Indosat.

“Masuklah, Joo Hyun~sshi”, kata Kim Sonsaengnim. Mataku terus menatapnya dan aku baru sadar bahwa dia nyata, baboya! -,-

Lihatlah pakaiannya yg lusuh dan keluar semua, sungguh tidak rapi, dan ia juga tak memakai kaus kaki. Seharusnya aku jijik melihat namja seperti ini, tapi kenapa aku nyaman-nyaman saja melihatnya, bahkan seperti ada magnet dimataku untuk terus menatapnya.

“Kalian saya suruh datang kemari karena saya ingin bicara serius dengan kalian”, tatapan Kim sonsaengnim sangat tajam, guru ini biasanya sangatlah baik, namun memang agak cerewet, Kim Taeyeon, itu namanya. Kuakui wajah guruku ini sangatlah menggemaskan. Tapi, cerewetnya itu lho, omaygat banget cyiiiin.

*Hayooo, tadi sapa yg ngira kalo Kim sonsaengnim itu Kim Heechul angkat jempol kaki bias, hahaha*

Apalagi yg diperbuat namja nakal di sebelahku ini? Dan juga apa salahku hingga aku terseret kemari? -,-

“Kalian ibu pilih untuk mendapatkan beasiswa di Kyunghee university”, suara Kim sonsaengnim sungguh membuatku tersedak.
“Ne sonsaengnim?”, tanyaku memastikan.
“Kyuhyun beasiswa matematika dan Joo Hyun~sshi beasiswa bahasa Inggris. Kepala sekolah yg memutuskan”, seperti mengerti pertanyaan dalam pikiranku, ia menjawab semua yg aku tanyakan di dalam pikiranku kecuali satu, namja ini pintar matematika?
“Ada yg ditanyakan Kyuhyun~sshi?”, tanya Kim sonsaengnim yg membuarkan berhasil membuyarkan lamunanku.
“Animinka, sonsaengnim”, kata Kyuhyun tegas. Raut wajahnya tak menunjukkan ekspresi terkejut sama sekali, apa benar namja yg pintar matematika?
“Baiklah kalian bisa keluar sekarang, saya akan hubungi kalian tentang rincian dan persyaratan beasiswanya”, kami keluar ruangan. Aku melongo dan masih tak percaya. Aku? Dan namja ini? Beasiswa? Kyunghee? Semua pertanyaan itu berkelubat dalam otakku.

“Kau yg waktu itu kan?”, tanyanya tiba-tiba.
“Ne”, jawabku tanpa menatap matanya.
“Semoga kita berhasil”, ucapnya sambil memukul puncak kepalaku pelan dan kemudian pergi meninggalkanku.

Apa ini? Aigoo, apa aku benar-benar mencintainya? Bagaimana bisa aku mencintainya? Apa yg ada dalam dirinya sehingga aku mencintainya Tuhan? Takdir-Mu sungguh memberatkanku.

^^

Sesampainya aku di rumah, oppaku langsung menghampiriku dengan tatapan.. entahlah tatapan apa, ia hobi sekali merubah ekspresi sesuai mud. Dan bisa diliat dari ekspresinya sekarang, ia seperti baru saja memenangkan suatu perlombaan.

“Wae oppa?, tanyaku malas.
“I know something”, jawabnya sambil tersenyum penuh arti dan menunjukkan gusinya yg besar.
“Great! Finally you know something”, kataku sambil melongos menuju kamar. Aku sedang tak ingin meladeni oppaku. Aku masih harus memikirkan bagaimana nasib perasaanku nanti ketika aku bekerja sama dengan namja itu.

Brak!
Pintu kamarku terbuka dengan agak kasar, dan kulihat ternyata oppaku yg terlihat begitu antusias. Aduh, kapan sih autis oppa sembuh? -,- *di getok jewels*

“It’s about that guy right?”, tanyanya tiba-tiba.
“Nugu?”
“Kyuhyun”, deg! Deg! Deg!
“M-maksud oppa apa?”, tanyaku gagap.
“Kau menyukai namja bernama Kyuhyun kan?”, jleb! Bagaimana oppa tau? Hanya satu jawabannya.

Tanpa pikir panjang dan tanpa menjawab pertanyaan oppaku, aku langsung meraih ponsel dan mengetik nomor yg sudah kuhapal.

Yeoboseyo?
“YAK! HAE RA! KAU BILANG APA SAJA PADA OPPAKU?!?!”, kulihat oppaku cengengesan gak jelas dengan ekspresi wajah penuh kemenangan.
Hehe, mianhae Hyunnie~ah. Aku keceplosan. Oppamu memang penuh pesona. Sudah ya, umma memanggilku”, tuut tuuut. Sial!

“Ceritakan padaku”, oppa langsung duduk di sebelahku dengan tatapan serius.
“Ne, dia namja itu”, aku menghela napas panjang.
“Lalu?”, oppa mengernyitkan dahi.
“Tapi aku tak mungkin mencintainya, ia namja nakal”, aku menghela napas lagi.
“Jika kau benar-benar mencintaimu, dan ia juga mencintaimu, ia bisa berubah menjadi lebih baik dengan cara kau tuntun secara perlahan”, oppa memeluk bahuku sebentar lalu keluar dari kamarku.

Aku berpikir untuk sejenak, berusaha mencerna kata-kata oppaku barusan, kenapa hasilnya nihil. Aish, apa sih yg dimaksud oppa tadi?

Ponselku berdering, tapi nomornya tak dikenal. Pasti orang iseng, siapa lagi?

“Yeoboseyo?”
Seohyun, kutunggu di taman belakang sekolah, palliwa!
“Namaku Joo Hyun, nuguseyo?”
Palliwa!”, tuut tuuut.

Aish, benar kan? Pasti orang iseng. Dan aku tak mungkin menurutinya.

15 menit kemudian, aku sedang berjalan menuju halaman belakang sekolah.

“Joo Hyun~ah, apa yg kau lakukan? Hhh”, aku mengeluh pada diriku sendiri.

-Kyuhyun’s POV-

Apa yg baru saja kau lakukan babo?! Menelponnya dan menyuruhnya menemuinya?! Kyuhyun babo!! Sejak kapan kau jadi semelow ini hah?!

Aku merutuki diriku sendiri. Aku yg tadi menelpon Seohyun dan entah apa alasannya. Aku hanya.. hanya ingin bertemu dengannya mungkin. Tapi, setelah bertemu aku harus bicara apa? Babo!! *nyadar deh lo Kyu -,-*Author ilang dimutilasi Sparkyu*

Sudah 20 menit aku menunggunya, ia belum juga datang. Apa ia tak datang? Sebaiknya aku pulang saja, kurasa ia memang tak datang.

“kyuhyun~sshi?”, seorang yeoja memanggilku dari belakang, aku menoleh.
“Seohyun?”, aku tak menyangka ia akan datang. Ia.. ia cantik sekali seperti biasanya.
“Apa Kyuhyun~sshi yg menelponku? Ada apa?”
“A-Aku..”

-Joo Hyun’s POV-

Aku sampai di halaman belakang, aku tak mendapati siapapun disini. Tapi, eh?

“Kyuhyun~sshi?”, panggilku memastikan.
“Seohyun?”, orang yg di telepon tadi juga memanggilku dengan panggilan seperti itu, apa ia yg menelponku.
“Apa Kyuhyun~sshi yg menelponku? Ada apa?”
“A-aku..”, ia berjalan mendekatiku, sontak aku mundur, tapi langkahnya lebih besar dari langkahku dan hap! Ia menangkap kedua lenganku sambil menatapku dalam.
“Seohyun~ah”, tatapannya dalam menatapku, sepertinya aku akan tau apa yg akan terjadi selanjutnya.
“Ne Kyuhyun~sshi? Namaku Joo Hyun”, ucapku berusaha biasa saja.
“Neo.. aku tak tau kenapa, tapi kau benar-benar menbuatku gila selama ini. Sejak pertemuan pertama kita, kau selalu mengganggu pikiranku. Aku bukanlah namja yg pandai berkata-kata, tapi, maukah kau menerimaku sebagai namjachingumu?”, slep!

Meskipun aku sudah tau apa yg akan terjadi, tapi kenapa tetep aja jantungan nih -,- Joo Hyun~ah, ini saatnya bilang TIDAK! Arrachi?

“Ne”, mwo? Mwo? Aku bilang apa barusan? Joo Hyun kau sadar gak sih!
“Gumawo chagi~ya”, ia memelukku, membenamkanku dalam tubuhnya. Dan rasanya? Sangat nyaman dan hangat. Jangan lepas Kyu, jangan lepas. *sparkyu ngiler, author juga*

“From now on, you have to call me oppa”, ucapnya setelah melepas pelukannya dan sambil menoel hidungku.
“Ne, oppa”, aku kembali membenamkan diri ke dalam tubuhnya, nyaman. Kurasa ini akan menjadi hobi baruku ^^

-Author’s POV-

“Kau kenapa?”, Eunhyuk bertanya pada dongsaengnya yg baru saja pulang sambil mesem-mesem sendiri.
“Kurasa aku baru saja membuat kesalahan besar oppa”, kata Joo Hyun sambil tersenyum-senyum memeluk oppanya.
“Mwo? Kau ini kenapa sih Hyunnie~ah?”, Eunhyuk memencet-mencet pipi Joo Hyun gemas.
“Kyuhyun”
“Namja nakal itu? Wae?”, tanya Eunhyuk masih terlihat bingung *a Kunyuk beloon*plak
“Kami berpacaran kini”, jawab Joo Hyun masih dalam imajinasinya.
“Jinjjayo?”, wajah Eunhyuk terlihat sumringah dan langsung menggendong Joo Hyun sambil berputar-putar ria.
“Oppa, take me down!”, Joo Hyun berteriak.
“Kuharap namja yg kau maksud itu bisa menjagamu, kalau tidak, aku akan menciuminya hingga mati *eh*”, wajah Eunhyuk terlihat serius.
“Aish, oppa apa-apaan sih”, Joo Hyun memukuli punggung oppanya.

-Joo Hyun’s POV-

“Ehhhmmm”, seseorang berdehem dari belakang. Aku dan oppaku menoleh bersamaan.
“Sebenarnya aku tak inginmengganggu kalian, tapi aku sudah berdiri disini sejak setengah jam yg lalu dan rambutku sudah mulai tumbuh uban”, Hae Ra bercerewet ria dengan ekspresi kesal.
“Aigoo”, oppaku langsung menghampirinya dan mengacak-acak rambutnya
“Raaa!”, aku juga langsung menghampirinya dan memeluknya.
“Waeyo? Tumben kau seperti ini?”, tanya Hae Ra padaku. Sebelum menjawab, kulihat oppa pergi dan menonton TV entah acara apa.
“I make a big mistake”, jawabku antusias.
“So if you make a mistake, why do you have to be so excited?”, tanyanya heran sambil menggiringku untuk duduk di sofa, di sebelah oppaku.
“I’m Kyuhyun’s girlfriend now”, aku berteriak.
“Kyaaaa, jinjjayo?”, aku mengangguk.
“Kyaaaaaaa”, aku dan Hae Ra berteriak bersamaan.
“Yak! Tak lihat aku sedang menonton TV?!”, Eunhyuk mulai berteriak-teriak di telingaku. Aish, aku langsung meliriknya tajam.
“Apa kau tak senang dongsaengmu bahagia?”, protesku, Hae Ra menjulurkan lidahnya pada Eunhyuk, haha, inilah kenapa aku selalu setuju kalau oppa sama Hae Ra dan aku gak bakal biarin mereka pisah. They’re my treassure, and Kyuhyun :”>

^^

Hari ini adalah hari pertama aku berkencan dengan Kyuhyun, dan kalian tau? Aku gugup setengah mati.

-Author’s POV-

Terlihat seorang namja tampan bertubuh tinggi tengah memencet tombol sebuah rumah. Beberapa detik kemudian, seorang namja tak seberapa tinggi namun berperawakan sixpack membukakan pintu untuk namja bertubuh tinggi itu.

“Hyunnie~ah?”, kata Eunhyuk kaget.
“Hyung? Sedang apa disini?”, saat itu juga Eunhyuk langsung menjendul kepala Kyuhyun dengan gemas.
“Ini rumahku babo! Harusnya aku yg bertanya seperti itu padamu. Kau ada apa kesini? Apa Siwon yg menyuruhmu kesini?”, cerocos Eunhyuk.
“Aniyo. Aku ingin menjemput—“
“Oppa”, suara lembut seorang yeoja memotong kata-kata Kyuhyun.
“Wae?”, Eunhyuk menyaut.
“Kau mau kemana?”, lanjut Eunhyuk.
“Pergi dengannya. Wae?”, Joo Hyun menghampiri 2 namja di depannya itu.
“Siapa? Teman baru? Perasaan temanmu hanya Hae Ra”, Eunhyuk garuk-garuk kepala sampe rambutnya rontok semua *eh
“Dia namja yg ingin kau cium kalau ia berani menyakitiku”, jawab Joo Hyun santai sambil cekikikan.
“Hyung??”, Kyuhyun langsung melotot ke arah Eunhyuk.
“Oh, jadi namamu Kyuhyun, Hyunnie~ah?”, tanya Eunhyuk berusaha mengalihkan pembicaraan.
“Kalian saling kenal?”, tanya Joo Hyun heran.
“Aniyo, dia dongsaeng temanku. Dan kau Hyunnie, jangan apa-apakan dongsaengku atau kau akan merasakan ciuman seekor monyet yadong *eh ngaku*”, ancam Eunhyuk pada Kyuhyun.
“Aku akan menjaganya hyung, jangan khawatir”, ucap Kyuhyun sambil menggandeng tangan Joo Hyun dan mengajaknya pergi.
“Chakkamaniyo”, Eunhyuk menahan mereka berdua *nih orang ganggu orang pacaran dah -,- sini ma gue aja Nyuk*ups
“Kau melupakan sesuatu”, lanjut Eunhyuk sambil langsung mencium kedua pipi dongsaengnya. Kyuhyun langsung melotot kaget.
“Hyung, dia sekarang yeojaku”, protes Kyuhyun.
“Dia dongsaengku”, Eunhyuk tak mau kalah.
“Sudahlah! Oppa, kami berangkat”, kata Joo Hyun tak sabar sambil pamit pada Eunhyuk.

^^

Kemana mereka akan pergi? Ya, mereka akan ke Namsan Tower terlebih dahulu untuk mengukir janji cinta mereka.

“Aku sudah siapkan gembok untuk kita, chagi~ya”, Kyuhyun langsung memasang gembok itu pada salah satu pagarnya.

“Saranghae”, ucap Kyuhyun setelah ia berhasil mengunci gemboknya.
“Na do saranghae, oppa”, kata Joo Hyun malu-malu.

First boy first love…

Kyuhyun mendekatkan wajahnya pada Joo Hyun, ia benar-benar ingin mengecup bibir merah Joo Hyun, yeoja yg sudah membuatnya gila. Ketika bibirnya akan menyentuh Joo Hyun, tiba-tiba..

“Oppa”, Kyuhyun terperanjat dan menghentikan aksinya itu *ah, padahal author uda tegang pengen liat kelanjutannya*plak yadong ah
“Waeyo?”, muka Kyuhyun terlihat kecewa, Joo Hyun menundukkan kepalanya.
“Aku tak mencium namja perokok”, jawab Joo Hyun dengan suara sangat pelan, namun Kyuhyun masih dapat mendengarnya dengan jelas.
“Apa aku terlihat seperti perokok?”, tanya Kyuhyun sambil membelai lembut pipi yeojanya itu.

Sungguh ini bukanlah Kyuhyun yg biasanya. Bukan Kyuhyun yg suka berkata pedas, bukan Kyuhyun yg tak pernah bersikap lembut kepada yeoja, bukan Kyuhyun dengan tatapan sinisnya, kali ini bisa di bilang tatapannya begitu dalam dan lembut. Itu semua karena yeoja di depannya ini, Seo Joo Hyun, yeoja yg benar-benar membuatnya berubah drastis dan membuatnya gila tiap memikirkannya.

“Aku sering melihatmu dan teman-temanmu yg merokok”, Joo Hyun menjelaskan. Sebenarnya ia tenggelam dalam belaian Kyuhyun yg begitu lembut dan hangat.
“Apa kau pernah melihatku merokok secara langsung?”, tanya Kyuhyun sambil mensejajarkan mukanya tepat di depan muka Joo Hyun.
“A—ani”, jawab Joo Hyun gagap sambil memalingkan wajahnya dari wajah namja di depannya itu.

Setelah mendengar jawaban itu, Kyuhyun langsung mengangkat dagu Joo Hyun dan langsung mencium bibirnya lembut. Joo Hyun terkejut, matanya membulat namun beberapa detik kemudian ia ikut menikmati alunan bibir Kyuhyun sambil memejamkan mata.

“Oppa, kau mencuri ciuman pertamaku secara paksa”, kata Joo Hyun manyun, ia bermaksud menggoda Kyuhyun.
“Kau menikmatinya kan?”, slep! Joo Hyun speechless. Rupanya kata-kata yg membuat orang di sekitarnya tak bisa berkutik itu masih melekat dengan manis di bibir seksinya.

*author ngiler meeen*

^^

Hari-hari Joo Hyun di sekolah semakin indah di warnai oleh namja yg sudah sejak lama ia cintai. Walaupun penampilan Kyuhyun masih tetap sama, dan masih hobi membuat ulah di sekolah, namun kini itu semua tak masalah bagi Joo Hyun.

“Oppa, apa kau benar bukan namja perokok?”, tanya Joo Hyun saat mereka sedang berduaan di taman belakang sekolah.
“Ne, aku benci merokok”, jawab Kyuhyun santai, tak ada raut kebohongan dari wajahnya.
“Tapi, teman-temanmu—“
“Aku memang berteman dengan mereka karena aku nyaman, tapi aku tak pernah merokok. Sekali lagi kau bertanya, akan kucium kau disini”, ancam Kyuhyun mulai kesal dengan yeojanya yg tak percaya padanya.
“Ne, ne oppa”, jawab Joo Hyun terburu-buru.

-Joo Hyun’s POV-

“Kau mau ikut?”, tanya oppaku setelah ia duduk tepat di sebelahku ketika aku sedang menonton tv.
“Eodiga?”, tanyaku. Hari ini hari minggu, dan oppaku ini selalu mengajakku entahlah kemana. Sudah banyak tempat yg kami kunjungi.
“Rumah Kyuhyun”, ia menyandarkan tubuhnya di sofa.
“Mau apa? Aku malas oppa”, jawabku sekenanya. Aku tak sedang bertengkar dengan Kyuhyun, namun hari minggu aku lebih suka menghabiskan waktuku di rumah, tapi oppaku selalu saja mengganggu -,-
“Jebaaaal”, ia mulai mencubiti pipiku, aagh dasar Eunhyuk babo!!
“Shireo, oppa!”, aku menjambaki rambutnya.

“Hyukkie”, suara riang seorang yeoja memanggil oppaku.
“Hae Ra, bantu aku!”, teriakku pada sahabatku setelah mendapati bahwa ialah yg memanggil oppaku.
“Yak! Panggil aku oppa!”, oppaku mulai memprotes.
“Yak! Lepaskan sahabatku babo!”, Hae Ra berteriak dan menjewer telinga Eunhyuk.
“Kau ini ada di pihak siapa sih? Aku namjachingumu”, Eunhyuk memprotes, namun Hae Ra hanya menjulurkan lidah pada Eunhyuk.

-Author’s POV-

Tiba-tiba pikiran nakal muncul di kepala Eunhyuk. Ia menghentakkan tubuh mungil yeojanya ke tembok dan menguncinya dengan tubuhnya yg lebih besar dari yeojanya.

“Kau masih mau macam-macam denganku chagi~ya?”, bisik Eunhyuk dengan nada manja tepat di telinga Hae Ra. Hae Ra yg mendapat perlakuan seperti itu langsung merinding setengah pingsan.

Pukk!
Sesuatu mendarat di kepala Eunhyuk.

“Jangan macam-macam dengannya oppa”, ucap Joo Hyun setelah memukul kepala Eunhyuk dengan remote tv di tangannya.
“Yak! Hyunnie~ah, appo~”, Eunhyuk meringis kesakitan sambil mengelus kepalanya.

Joo Hyun mengacuhkannya dan malah menggandeng Hae Ra mengajaknya ke kamar.

“Joo Hyun~ah, oppamu parah”, Hae Ra langsung nyerocos setelah sampai di kamar Joo Hyun.
“Siapa suruh kau mau dengannya”, kata Joo Hyun sambil kembali menaungi dunia mayanya.
“Aish, kau ini. Yak! Kau sedang apa?”
“Aish, namja ini tampan sekali”, Joo Hyun bergumam sendiri.

Sejak dulu ia mengagumi sesosok pengusaha yg cukup terkenal. Sesosok yg mewarisi perusahaan besar milik ayahnya, Hyundai corp.. Sudah banyak prestasi yg ia buat membuatnya ia dikenal di berbagai kalangan, salah satunya yeoja ini. Ia begitu mengaguminya.

“Aigoo, kau sudah memiliki Kyuhyun, kenapa masih mengagumi namja itu?”, cibir Hae Ra.

Brak!
Pintu terbuka dan sesosok monyet yadong terpampang di depan pintu *author cari mati*

“Joo Hyun~ah, jebaal temani aku ke rumah Kyuhyun”, Eunhyuk kembali merengek.
“Hae Ra bagaimana?”, tanya Joo Hyun.
“Yaah, karena dia sudah terlanjur disini mau tak mau kita bawa saja dia”, jawab Eunhyuk sambil merangkul pundak Hae Ra yg mulai bibirnya mulai manyun.

*Hyukkie, lu romantis abis dah*cium Hyukkie*eh

Akhirnya, mereka bertiga berangkat ke rumah keluarga Cho yg berisi 3 namja super tampan, Kyuhyun, Siwon, dan Hangeng. Kenapa Eunhyuk memaksa Joo Hyun untuk ikut? Hal itu karena Kyuhyun mengancam kalau tidak mengajak Joo Hyun, maka ia tak akan dipinjami PSP terbaru milik Kyuhyun *jedheeer*Kunyuk babo -,-*

“Annyeoong~”, tanpa menunggu ia langsung nyelonong masuk ke rumah mewah itu. Joo Hyun tak percaya dengan apa yg dilihatnya karena ia berpikir bahwa dengan penampilan Kyuhyun seperti itu, ia bukan dari keluarga berada. Tapi nyatanya?

Kyuhyun langsung keluar dan menyambut yeojachingunya yg sudah ia rindukan. Ia langsung memeluk Joo Hyun, dan Joo Hyun hanya bisa melongo.

“Yak! Jangan macam-macam pada dongsaengku”, Eunhyuk berusaha melepaskan pelukan Kyuhyun pada Joo Hyun.
“Bagaimana kau bisa melarang Kyuhyun kalau kau sendiri melakukan hal yg lebih parah dari itu padaku”, cibir Hae Ra yg langsung disambut tawa dari Joo Hyun dan Kyuhyun yg meledak.

Pletak!
Eunhyuk menjitak kepala Hae Ra.

“Baboya!!”, Hae Ra menjambak rambuk Eunhyuk. Dan pertengkaran itu berlangsung cukup lama. Bukan pertengkaran dalam suatu hubungan, namun terlebih seperti pertengkaran antar balita -,-

Kyuhyun dan Joo Hyun sudah tak berada disitu lagi sebagai penonton, mereka menuju ruang tengah dan lebih memilih untuk menonton tv berduaan. Beberapa menit kemudian, 3 sosok manusia memasuki ruang tengah tersebut. Siwon, Enhyuk, dan Hae Ra. Sepertinya Siwon berhasil melerai pertengkaran sahabatnya dengan yeoja sahabatnya itu.

“Kau? Kita bertemu lagi. Annyeong~”, Siwon menunduk 90 derajat setelah menyapa Joo Hyun.
“Hyung, dia yeojaku sekarang, jangan menggodanya”, ucap Kyuhyun lantang. Sifatnya memang kekanak-kanakkan, tapi itu karena ia benar-benar mencintai yeojanya.

“Annyeonghaseyo, waw, ada acara apa ini ramai-ramai?”, Hangeng yg baru saja pulang dari urusan bisnisnya tersenyum hangat kepada para hoobaes dan dongsaengnya.

Slep!
Mata Joo Hyun membulat, Hae Ra juga.

-Joo Hyun’s POV-

Gege oppa? Gege oppa pemilik perusahaan Hyundai corp.? Gege oppa super tampan itu? Gege oppa yang, yang, yang apa, aish..

*Hayooo, sapa yg tadi ngira kalo pemilik Hyundai itu Siwon acungkan hidungnya, haha*

“Oppa, dia siapa?”, tanyaku pada Kyuhyun yg terlihat biasa saja.
“Hyungku. Wae?”, tanyanya dan langsung kubalas dengan gelengan pasti.

Ini bukan mimpikan? Oh, aku bertemu idolaku dan apa tadi? Ia hyungnya Kyhyun? Hyung namjachinguku? Omona~ Aku tak menyangka bahwa Kyuhyun benar-benar anak berada, tapi kenapa ia tak terlihat seperti itu? Aish, aku makin mencintai namja ini.

“Ya! Jangan melihat hyungku seperti itu!”, kurasakan Kyuhyun menoel-noel pipiku ketika aku sedang asyik memandang tubuh tegap seorang namja yg sedang berjalan ke dapur.
“Wae?”, tanyaku sinis. Aku sempat mengedarkan pandanganku, namun tak mendapati oppaku dan Hae Ra, entahlah mereka kemana.
“Aniyo”, ia memalingkan pandangannya dariku.
“Kau tau? Sudah sejak lama aku mencintaimu, namun aku takut mengungkapkannya”, ucapku malu-malu.
“Kau ingat saat kita pertama bertemu? Disitulah kau mulai membuatku gila hingga saat ini”, dan chu~ ia mengecup lembut bibirku, cukup hangat, cukup lama, cukup..
“Ehemhemhemhem”, suara deheman yg disengaja. Kami menoleh dan mendapati 3 makhluk seperti sedang asyik menonton kami.

Yak! Malunya aku Tuhaaan! Apa lagi di depan Gege oppa ~,~

“Kalian mengganggu saja”, protes Kyuhyun. Dan mereka bertiga hanya cekikikan kuntilanak sambil pergi meninggalkan kami.

“Kau tau? Sudah sejak lama aku mengidolakan anak pewaris Hyundai corp. yg kini menjadi pemilik perusahaan tersebut”, ucapku sengaja menggoda Kyuhyun.

-Author’s POV-

“Kau tau? Sudah sejak lama pula aku mengidolakan monyet yadong, tapi malah mendapatkan dongsaengnya”, Kyuhyun tertawa cekikikan *note : Kyuhyun gak serius, itu Cuma buat bales godaan Joo Hyun. Capcuuuss -->
“Aish, oppa”, Joo Hyun memukul-mukul gemas dada bidang Kyuhyun.

>

“Hyukkie”
“Yak! Panggil aku oppa!”
“Shirreoyo!”
“Berani macam-macam kau ya?”, Eunhyuk mulai memencet-mencet hidung Hae Ra.
“Yak! Lepaskan!”, Hae Ra kembali menjambaki rambut Eunhyuk dan Eunhyuk tetap memenceti hidung Hae Ra sambil menjiwiti pipi Hae Ra pula.

-END-

Mianhae, ini cerita aneh bin gaje bin ajaib. Tapi makasih buat yg udah baca *bow with Henry* *cium readers* Author gak maksa buat klik ‘like’, tapi kalo ada kritik mohon langsung komen yaah :D Kamsahamnida :) *cium pipi Henry*eh