May 09, 2012

WHEN THE BATTLE DANCE BEGINS –Ep04- KiYeon Story

Author : Shin Rye Ra
Cast :
Superman Team
. Cho Kyuhyun (Leader)
. Lee Hyuk Jae
. Lee Donghae
. Kim Kibum
. Henry Lau
Bonamana Team
. Park Min Ji (Leader)
. Chan Ah Na
. Kim Na Na
. Choi Ye Eun
. Lee Hae Yeon
Genre : Sedikit horror

Annyeonghaseyo^^
Saya hadir membawa Kibum dan Hae Yeon, hehe *jangan dibayangin gimana bawanya* Para readers tebakannya salah semua, napa sih pada minta abang Kunyuk untuk next partnya? -,-  Author kasih bocoran deh, abang Kunyuk nih bagian terakhir, special dah buat readers, hahaha *garing* Jadi bagi yg menanti EunNa Couple harap ikuti part ini sampai akhir, hahahahahahahahaha *ala bonamana*

Ah, author banyak cincong nih, langsung bekicot aja deh..
Happy reading^^

-Author’s POV-

“Min Ji~ah, Hae Yeon mana?”, Ah Na yg sedang cuci piring bertanya kepada Min Ji yg sedang ngupasin telur rebus bareng namjanya, kekeke~ Note : Kyu di paksa Min Ji buat bantuin dia, katanya dari pada main PSP mending bantuin ngupas telur rebus, hahaha.

“Masih tidur mungkin, aku belum melihatnya keluar kamar”, kata Ah Na tanpa menoleh dan masih terus melanjutkan kegiatannya.

“Yak, Kibum~ah, kau mau kemana?”, Kyuhyun yg sedari tadi diam bete mulai berteriak-teriak.
“A-aku hanya ingin mencari udara segar”, tanpa menunggu pertanyaan lain atau respon dari Kyuhyun, Kibum langsung nyelonong pergi.

“Min Ji~ah, aku lelah”, ia kembali memohon pada Min Ji dengan tatapan puppy eyesnya yg penuh harap. Min Ji hanya bisa menghela napas melihat perlakuan namjanya itu.
“Baiklah”, 2 detik kemudian Kyuhyun sudah berada di ruang tengah sambil memainkan PSPnya.

>

“Shall we go now?”, tanya Kibum Hae Yeon pada Kibum. Dan Kibum hanya mengangguk pelan.

Mereka berdua sedang berada di taman hiburan. Ya, mereka adalah pasangan yg berhasil mendapatkan 2 tiket gratis memasuki taman hiburan.

“Kibum~sshi”, Hae Yeon memanggil Kibum setelah  mereka memasuki taman hiburan.
“Ne?”, tanya Kibum.
“Kau mau mencoba apa dulu?”, tanya Hae Yeon sambil matanya terus menyapu isi taman hiburan.
“That place”, kata Kibum yakin sambil menunjuk tempat yg terlihat cukup menyeramkan dan kini wajahnya dipenuhi senyum yg sangat membunuh author.
“Great”, kata Hae Yeon sambil menunjukkan ekspresi kepuasan di wajahnya.

>

“Aku bilang apa? Mereka ngedate”, kata seorang yeoja yg sedang bersembunyi di semak bersama ketiga temannya.
“Ssst, jangan berisik babo! Entar mereka tau”, salah satu teman namjanya yg punya gummy smile menarik kepalanya kembali bersembunyi di semak.
“Apa harus kita ikuti mereka?”, tanya temannya yg lain lagi.
“Kita sudah bayar masuk sini, sia-sia kalo hanya sampai sini, setidaknya kita juga bisa bersenang-senang disini”, jelas temannya lagi.
“Kajja”, sambil tetap berusaha bersembunyi dari kedua insan yg tak berdosa, Hae Yeon dan Kibum.

*Hayoo sapa bisa nebak sapa mereka berempat itu?*

Mereka berempat adalah Kyuhyun, Min Ji, dan pasangan yg gak pernah akur mulai dari FF OOI sampe FF ini juga *apa seh*, Eunhyuk dan Na Na.

Kibum dan Hae Yeon mulai berjalan ke tempat yg di tunjuk Kibum tadi, yaitu Rumah Sakit Hantu, keempat temannya pun mulai menguntit mereka berdua dengan jarak cukup dekat namun dapat dipastikan Kibum dan Hae Yeon tak akan menyadarinya. Maklum, mereka berempat mantan maling *plak

Hae Yeon dan Kibum masuk, tak ada rasa takut di wajah Hae Yeon ataupun Kibum. Beda lagi dengan 2 pasangan penguntit tersebut, wajah Min Ji sudah setengah matang saking takutnya dan yg pasti ia sekarang sudah benar-benar ada di pelukan Kyuhyun. Na Na? sebenarnya ia takut, namun ia tak ingin menjatuhkan harga dirinya di depan rival sejatinya, Eunhyuk, kkk~

“Disini mana ada suster seksi, aish”, Eunhyuk mulai berkomentar.
“Dasar monyet yadong”, cibir Na Na dari belakang.
“Yak! Diam kau!”, Eunhyuk menjewer telinga Na Na dan menariknya.
“Kyaaaa, appo~”, teriak Na Na.

“Yak! Kalian bisa diam tidak!”, kata Kyuhyun sedikit tertahan karena tak mungkin ia berteriak juga.
“Oppa, kita kehilangan Kibum oppa dan Hae Yeon”, kata Min Ji gemetaran sambil menarik-narik baju Kyuhyun.

>

Ketika mereka sedang asyik berjalan berdua, sebenarnya mereka mulai ngerasa sedikit ngeri namun mereka tutup-tutupi, mereka mendengar suara seperti suara benda terseret, keduanya sama-sama menoleh dan mendapati seorang suster yg berjalan dengan satu kaki sambil menyeret satu kakinya. Pakaian suster itu sangat lusuh dan wajahnya tak dapat terlihat jelas karena tertutupi oleh rambutnya walau rambutnya tak cukup panjang, hanya terlihat satu matanya saja yg begitu merah menyala.

Mereka bergidik, namun keduanya masih tetap saling memberanikan diri. Suster itu semakin lama semakin mendekat ke arah mereka. Mereka merasa ada yg aneh. Ya benar, memang ada yg aneh. Dari perawakan dan penampilan suster itu, ia tak mungkin seorang manusia, tapi kenapa ia terus berjalan ke arah mereka tanpa berhenti?

“Kibum~sshi, I think we really need to go now”, Kibum memegang tangan Hae Yeon dan berniat berbalik dan pergi.

Namun ketika mereka berbalik, mereka berdua mendapati suster itu berada di depannya lagi. Benar-benar ada yg salah disini, pikir mereka. Mereka kembali berbalik dan berlari, Kibum menggengam kuat tangan Hae Yeon yg sudah mulai terengah-engah.

>

“Ada yg bisa saya bantu?”, tanya seorang laki-laki dengan suara berat dan serak. Sontak itu membuat keempat penguntit itu menoleh ke arah sumber suara.

Seorang dokter yg duduk tenang di mejanya dengan pakaian putih lusuh sambil menundukkan kepalanya. Kedua tangannya yg terletak di atas meja dikerubungi oleh banyak kelabang yg berkeliaran keluar masuk melalui kulitnya. Na Na dan yg menyadari hal itu mulai merasa ngeri sekaligus jijik.

“Ne, apa kau melihat dua orang yg lewat sini?”, tanya Eunhyuk polos.

Slepp!
Kaki Na Na mendarat keras di kaki Eunhyuk.

“Kau bodoh atau apa?”, ucap Na Na sedikit tertahan di telinga Eunhyuk.

Kyuhyun dan Min Ji hanya bisa diam mematung sambil terus saling berpelukan, ah ani, Kyu yg memeluk Min Ji untuk melindunginya dari rasa takut.

“Hey, ini hanya tipuan bodoh!”, Eunhyuk yg sok berani mulai mendekati dokter tersebut.
“Abaikan, kita tinggalkan saja dia yg sok berani itu, cih!”, Na Na mulai mengajak kedua temannya meninggalkan tempat yg sudah berhawa tak nyaman itu.

“Duduklah dahulu”, kata dokter itu lembut tai masih menundukkan kepalanya.

Cih, mana yg menakutkan dari yg beginian, umpat Eunhyuk dalam hati.

Tiba-tiba, setelah Eunhyuk duduk di tempat duduk di depan dokter, dokter itu mendongakkan kepalanya dan betapa terkejutnya ia mendapati wajah itu hanya memiliki satu bola mata yg terletak di sebelah kiri, dan yg sebelah kanan hanya berupa lubang yg mengeluarkan berbagai macam serangga, mulai dari jeruk, apel *nahloh Bibirnya sangat lebar hingga hampir menyentuh mata, namun beberapa bagiannya di jahit sehingga terlihat seperti bibir normal *kalo gak tau, bibirnya tuh kayak musuhnya Batman yg kayak badut itu lho, ato yg jadi badut juga di film Saw, kalo gak salah ye*

“KYAAAAAAAA!!!”, Eunhyuk langsung berlari tak karuan entah kemana kakinya membawanya.

Brukk!!

“Kyaaaaaaaaaa”, Eunhyuk menubruk sesuatu, namun sesuatu itu juga ikut berteriak sama terkejutnya dengan Eunhyuk.
“Oppa, sedang apa kau disini?”, Hae Yeon yg tak di tubruk oleh Eunhyuk terkejut melihat Eunhyuk juga berada di dalam situ.
“Eunhyuk? Itu kau?”, Kibum yg sama-sama terjatuhnya dengan Eunhyuk berdiri sambil melihat dan memastikan bahwa itu benar Eunhyuk.
“A-aku.. aku sedang jalan-jalan saja. Kalian sedang apa disini?”, kata Eunhyuk sambil berdiri dan membersihkan pakaiannya.
“Kami kan dapat tiket gratis kesini, ya wajar saja kami disini. Kau bersama siapa?”, tanya Kibum heran.
“Aish, mereka pasti meninggalkanku tadi, teman macam apa itu. Kajja, kita cari mereka”, Eunhyuk membawa tangan Kibum untuk pergi dan mencari Na Na, Min Ji, dan Kyuhyun.
“Chakkamaniyo”, tangan Kibum seperti meraba-raba udara berniat mencari tangan Hae Yeon, beberapa detik kemudian ia mendapatkannya, tangannya semakin dingin, mungkin ia benar-benar ketakutan.

>

“Oppa, aku ingin keluar”, Min Ji yg sudah mulai tak tahan dengan perasaannya yg merasa bahwa mereka sedari tadi sedang diperthatikan oleh seseorang, ani, sesuatu.
“Ya! Apa kita tak mencari Eunhyuk dulu?”, saut Na Na.
“Dia sudah besar, tak perlu di jaga. Wae? Apa kau mengkhawatirkannya?”, celetuk Kyuhyun.
“A-aniyo, baiklah kita cari jalan keluar”, ucap Na Na lemah.

“O-oppa”
“Ne chagi~ya?”, jawab Kyuhyun kepada yeojanya yg terlihat gemetaran, tangan kirinya yg ia pegang sudah terasa basah. Ia ketakutan sampai mengeluarkan keringat dingin.
“Sedari tadi ada yg menggandeng tangan kananku”, ucap Min Ji gemetaran.

Kata-kata Min Ji sontak membuat Na Na dan Kyuhyun menoleh ke sebelah kanan Min Ji, karena memang Min Ji sendiri tak berani menoleh. Na Na dan Kyuhyun mendapati seorang nenek-nenek berhidung panjang, bermuka sangat keriput, dan tak bergigi sedang tersenyum ke arah mereka.

Kyuhyun berusaha menarik tangan kanan Min Ji dari genggaman nenek tua itu, namun nihil. Dan juga nenek itu tetap tak merubah ekspresi, tetap terlihat tersenyum ke arah mereka, senyumnya lebih terlihat seperti seringai yg mengerikan.

“Apa maumu?”, tanya Kyuhyun tegas. Na Na berusaha menenangkan Min Ji yg sudah ketakutan setengah pingsan. Akhirnya tangan Min Ji bisa terlepas dari genggaman nenek tua itu dan mereka berdua bersembunyi di belakang Kyuhyun.

Nenek tua itu tak menjawab namun ekspresi wajahnya berubah seketika, tak ada senyum yg tergambar di wajahnya semakin membuat mereka bertiga bergidik. Tiba-tiba tangan kanan nenek tua itu bergerak dan menunjuk Min Ji. Kyuhyun dan Na Na bingung, dan seketika itu juga nenek tua itu hilang dalam kegelapan bersama Min Ji.

“Min Ji~ah, Min Ji~ah, Min Ji~ah”, Na Na dan Kyuhyun kalang kabut mencari Min Ji yg tiba-tiba lenyap begitu saja, Kyuhyun mengacak rambutnya frustasi.

>

“Min Ji~ah, Min Ji~ah, Min Ji~ah”

Suara Na Na dan Kyuhyun terdengar samar-samar di telinga mereka, dan tanpa babibu mereka langsung berjalan ke arah sumber suara. Kyuhyun terduduk frustasi dan bersandar pada tembok. Ia masih mengacak-acak rambutnya frustasi dan hampir menitikkan air mata. Na Na berusaha menenangkan Kyuhyun yg sedang labil.

“Kyuhyun~ah, Na Na~sshi”, Kibum memanggil untuk memastikan.
“Kyaaaaaaaaaaa”, Na Na berteriak terkejut sambil berjongkok menenggelamkan mukanya diantara kedua lututnya. Ketiga namja itu kalang kabut kenapa Na Na seperti itu.
“Op-oppa”, Na Na tak mendongak, namun tangannya menunjuk kearah Hae Yeon, sontak membuat ketiga namja itu menoleh kearah Hae Yeon.

Ketiga namja itu juga berteriak terkejut mendapati seseorang yg digandeng Kibum sedari tadi bukanlah Hae Yeon, melainkan yeoja berambut panjang hitam dan lurus *kaya iklan sunsilk aje bang* dengan wajah yg kulitnya mengelupas sehingga terlihat tulang tengkoraknya, juga banyak darah di sekitar matanya dan hidungnya.

“Dimana Hae Yeon?”, Kibum menghentakkan tangannya melepas tangan yeoja itu dan bertanya kasar pada yeoja itu. Namun, yeoja itu hanya tertawa sekeras-kerasnya sehingga menimbulkan gema di seluruh ruangan lalu ia juga menghilang dalam kegelapan seperti nenek tua dan Min Ji tadi.

“Great”, umpat Na Na sebal karena ia kehilangan kedua temannya dan harus terjebak disini.
“Hae Yeon hilang”, ucap Kibum lemah.
“Min Ji juga”, ucap Kyuhyun tak kalah lemah sontak membuat Kibum dan Eunhyuk melotot ke arah Kyuhyun.
“Maksudmu?”, tanya Eunhyuk.
“Tak ada waktu buat menjelaskan, kita harus mencari mereka sekarang”, kata Na Na sambil berdiri kemudian membangunkan Kyuhyun.

Sudah hampir 2 jam mereka berteriak menyebutkan nama Min Ji dan Hae Yeon, namun yg bisa mereka dengar hanyalah gemaan suara mereka di ruangan. Selama 2 jam itu mereka juga menjumpai berbagai makhluk mengerikan seperti author -,- yg membuat mereka berteriak dan berlari ketakutan.

“Aish, aku lelah, chakkamaniyo”, Eunhyuk membungkuk sambil terengah-engah.
“Yak! Eunhyuk~ah, kita harus terus mencari sampai Min Ji ketemu”, protes Kyuhyun.
“Aku lelah, tak bisakah kita istirahat sebentar? Aku yakin mereka berdua pasti ketemu”, kata Eunhyuk masih sambil terengah-engah sambil mengelap keringatnya.
“Andwae! Kau tak tau bagaimana rasanya. Bagaimana jika Na Na yg menghilang?”, teriak Kyuhyun pada Eunhyuk yg membuat Na Na melotot ke arah Kyuhyun.
“Ya kubiarkan saja dia, kutinggal pulang”, kata Eunhyuk santai. Na Na berbalik melotot ke arah Eunhyuk.

Pletak!
Satu jitakan manis yg terkenang, alias keras sekali mendarat di kepala Eunhyuk.

“Apa kau bilang?”, kata Na Na garang.

“Ya! Kalian berhentilah bertengkar, kemarilah!”, Kibum yg sedari tadi tak bersuara ternyata sudah berada di salah satu pintu di ruangan itu. Mereka bertiga menghampiri Kibum dan betapa tekejutnya mereka semua setelah melihat ruangan yg di tunjukkan oleh Kibum

“Apa maksudnya ini?”, tanya Na Na tak percaya.

Mereka berempat mendapati 5 orang disana, termasuk Min Ji dan Hae Yeon, seperti sedang pesta minum the. Mereka berlima duduk melingkar sambil bersenda gurau, begitu juga Min Ji dan Hae Yeon.

“Min Ji~ah!”, Kyuhyun langsung berteriak menghampiri mereka berlima bersama Kibum, sontak kelima orang itu, mungkin beberapa bukanlah orang, menoleh tajam ke arah Kyuhyun dan Kibum, tak terkecuali Min Ji dan Hae Yeon.

“Oh, great! Mereka melakukan suatu kebodohan sekarang”, cibir Eunhyuk.
“Ya! Ingatlah kau tadi juga melakukan hal bodoh, babo!”, kata Na Na sambil menjulurkan lidah pada Eunhyuk, Eunhyuk geram di buatnya, namun mereka sadar saat ini bukan waktunya untuk bertengkar,

Kyuhyun menarik tangan Min Ji dan Kibum menarik tangan Hae Yeon pergi dari tempat itu, namun mereka berdua menepisnya. Kegita makhluk, yg merupakan nenek tua, wanita berambut panjang, dan seorang dokter itu menatap garang ke arah Kyuhyun.

“Lepaskan! Mereka milik kami!”, kata seorang dokter dengan nada lantang.
“Apa mau kalian?”, kata Kyuhyun tak kalah tegas ke arah mereka, sambil sesekali melirik ke arah tiga temannya.
“Mereka milik kami!”, dokter itu kembali bersuara lantang. Yeoja berambut panjang dan si nenek tua kembali menyeduh minumannya dengan tenang. Kyuhyun menggenggam tangan Min Ji begitu kuat, sehingga membuat Min Ji dan yg meronta-ronta berusaha melepaskan genggamannya tak bisa melepaskan genggaman Kyuhyun, begitu juga dengan Kibum, ia menyembunyikan Hae Yeon di balik badannya meskipun ia meronta-ronta.

Si dokter itu mengulurkan tangannya berniat mencekik leher Kyuhyun, semakin dekat, semakin dekat..

“SEKARAAAANG!!”, Eunhyuk berteriak dari belakang para makhluk itu, sontak Kyuhyun dan Kibum langsung berlari pergi sambil menggeret Min Ji dan Hae Yeon yg masih belum kembali ke alam sadar.

Dan saat para makhluk itu menoleh garang, Na Na langsung menyiram mereka dengan minyak gas ke seluruh tubuh tiga makhluk itu dan dengan santai Eunhyuk melempar korek api yg apinya sudah menyala sambil mengucapkan, “Good bye sweety”, dengan seringainya *eh, si abang ini perasaan semua di embat*ups -,-

Para makhluk itu terlihat meronta kesakitan. Keenam manusia itu langsung berlari mencari jalan keluar. Karena Hae Yeon dan Min Ji tiba-tiba pingsan, maka mau tak mau Kyuhyun dan Kibum harus menggendong mereka. 15 menit mereka mencari, akhirnya mereka melihat cahaya, mereka langung berlari menuju cahaya dan wallah.. mereka keluar dari tempat aneh itu.

“Aku gak akan balik ke tempat ini lagi”, protes Na Na sambil ngos-ngosan.

“Chagi~ya, ireona, jebal”, terlihat Kyu sedang sibuk memukul-mukul pelan pipi Min Ji berniat membangunkannya, begitu juga Kibum yg sedang mengguncang tubuh Hae Yeon untuk membangunkannya.

“Hey, mana Eunhyuk?”, tanya Hae Yeon tiba-tiba setelah menyadari sesuatu bahwa mereka hanya berlima.
“Bukankah ia tadi di belakang kita?”, kata Kibum sambil mengingat-ingat.
“Apa ia tertinggal?”, tanya Kyuhyun khawatir.
“Biar aku yg menunggunya disini, kalian bawa Hae Yeon dan Min Ji pulang, basuh mukanya dengan air jernih”, jelas Na Na.

Kyuhyun dan Kibum sempat menolak, namun tatapan Na Na lebih mengerikan dibandingkan serigala yg sedang bermain dakon (?)

Sudah 20 menit Na Na menunggu, ia mulai khawatir kalau-kalau Eunhyuk benar tertinggal dan tak kembali. Sempat berpikir panjang, akhirnya ia memutuskan untuk masuk kembali ke wahana itu lagi, entah apa yg ada di dalam pikirannya, namun kakinya terus membawanya.

Slepp!
Baru tiga langkah ia berjalan ada yg menyentuh pundaknya menahannya untuk berjalan.

“Kau mau mati masuk kesana lagi?”
“Eunhyuk~sshi?”, seru Na Na terkejut.
“Kau dari mana saja babo!”, tanya Na Na lagi sambil memukul dada bidang Eunhyuk cukup keras.
“Yak! Appo~ Tadi setelah keluar dari situ aku langsung mencari toilet, setelah itu tiba-tiba aku ingin es krim, jadi aku membeli es krim dulu. Nah, pas aku balik, aku lihat Cuma tinggal kamu disini celingak-celinguk gak jelas. Yah aku duduk disana dulu nunggu sampe es krimku habis”, kata Eunhyuk dengan wajah polos sambil menunjuk ke bangku yg berjarak cukup jauh dari tempat Na Na menunggu Eunhyuk tadi.

“Mwo???”, Na Na memukul dada bidang Eunhyuk lagi setelah itu pergi berlari meninggalkan Eunhyuk yg sekarang author yakin terlihat bodoh *plak

^^

“Na Na? Apa Eunhyuk belum ketemu?”, tanya Kibum setibanya Na Na di asrama.
“Hilang di telan bumi”, Brak!! Na Na masuk kamar dan menutup pintunya kasar.

Ia kesal karena setengah jam ia menunggu hanya untuk hal yg sia-sia, kini ia benar-benar marah pada Eunhyuk.

“Ada apa dengan Na Na oppa?”, tanya Min Ji setelah melihat tingkah aneh temannya itu, namun Kibum hanya menggeleng pelan.

Sudah sejak 10 menit yg lalu Min Ji bangun dan Kyuhyun terus-terusan membuntutinya kemanapun ia pergi, alasannya ia khawatir kalau tiba-tiba Min Ji pingsan lagi *lebeh nih si abang -,-*, sedangkan Hae Yeon masih belum sadarkan juga. Kibum merasa bersalah, ia khawatir, sedari tadi ia menunggui Hae Yeon dan berharap yeoja itu akan segera bangun.

-Kibum’s POV-

“Hae Yeon~sshi, palliwa ireona”, untuk kesekian kalinya Kibum mengucapkan hal itu sambil menggenggam erat tangan Hae Yeon *mulai ada semilir semilir nih, kkk~*

Yang aku tau yeoja ini adalah yeoja yg enerjik, bahkan sangat hiperaktif, tapi kenapa ia bisa terbaring begitu lama disini.

“Mianhae”, ucapku sambil menunduk.
“Aniyo! Aniyo! Aarrggh jebaal!”, aku terkejut. Hae Yeon berteriak sambil meronta-ronta tak terkendali.
“Yeon~sshi, Yeon~sshi, ireona!!”, aku mengguncang tubuhnya kuat berharap ia akan sadar, tapi tubuhnya terus meronta dengan kuatnya. Ada apa dengannya?

Beberapa detik aku mengguncang tubuhnya, tiba-tiba ia membelalakkan matanya dengan pandangan kosong.

“Hae Yeon~sshi, gwaenchannayo?”, tanyaku ragu. Wajahnya seperti wajah yg terlihat sangat shock.

Perlahan rautnya kembali tak menegang, ia menatapku dengan tatapan bingung dan sedetik kemudian ia membenamkan dirinya dalam dekapanku. Awalnya aku terkejut, namun perlahan aku membalas pelukannya dan mulai mengelus lembut rambutnya untuk menenangkannya.

“Aku takut, aku takut”, ucapnya terbata sambil teisak. Kurasa ia sedang menangis dalam dekapanku ini. Kupererat pelukanku padanya.

Hae Yeon~sshi, apa yg baru saja menimpamu sampai kau seperti ini?

-Author’s POV-

Keesokan paginya semua sudah kembali seperti semua, mulai kembali latihan di studio masing-masing, mulai melakukan aktifitas, kecuali Hae Yeon dan Na Na. Hae Yeon masih shock atas kejadian yg menimpanya kemarin dan belum diketahui penyebabnya, dan Na Na yg tak tega dengan Hae Yeon, akhirnya memutuskan untuk menemani Hae Yeon di asrama.

>

“Ah Na~ya, Hae Yeon eodigayo?”, tanya Kibum ketika mampir ke studio Bonamana Team.
“Eh, dia di asrama oppa. Keadaannya belum membaik betul”, kata Ah Na yg sedikit terkejut karena tak biasanya Kibum nongol *bahasa apaan noh*
“Oppa tumben kemari”, tanya Min Ji yg berjalan menghampiri Kibum dan Ah Na sambil mengusap keringat di lehernya dengan handuk.
“Aniyo”, kata Kibum yg langsung meninggalkan kedua yeoja itu.

Ia berlari menuju asrama, kakinya yg membawanya, tak tau alasan pastinya. Yg pasti yeoja itu sudah mengganggu pikirannya, yeoja itu sudah masuk kepikirannya, yeoja itu sudah membuatnya selalu memikirkan yeoja itu.

Brakk!
Ia membuka pintu sedikit kasar.

“Oppa?”, Na Na sedikit terkejut melihat Kibum yg sedikit terengah-engah dan masuk secara tiba-tiba.
“Hae Yeo—“
“Dia baik-baik saja oppa, sedang di kamar”, kata Na Na memotong kata-kata Kibum sambil menunjuk kamar tempat Hae Yeon bersemayam *nahloh

Tanpa basa basi Kibum langsung memasuki ruangan itu, terlihat Hae Yeon sedang tertidur pulas namun ada lingkaran mata di bawah kelopak matanya. Ia kurang tidur.

“Oppaaa, aku latihan dulu yaa, titip Hae Yeon”, teriak Na Na dari luar ruangan.

Kibum tak menjawab namun ia mengangguk *nih orang kelewat pinter, jelas-jelas Na Na gak bakal ngarti kalo dia ngangguk -___-*

“Hae Yeon~ah”, Kibum menggenggam tangan Hae Yeon.
“Hae Yeon~ah, kau membuatku gila. Jujur ini kali pertamanya aku merasakan seperti ini. Kau bukanlah yeoja yg bisa diam, kau sangat ramai, ceria, dan benar-benar seperti anak kecil yg hiperaktif. Dan kini aku sadar aku menyukaimu”, lanjut Kibum seolah-olah Hae Yeon dapat mendengar ucapannya.

Namun tidak, Hae Yeon tidur dan tak mungkin mendengarkan apa yg baru saja Kibum ucapkan.

“Andwaaaaaaee!!!”, tiba-tiba ketika Kibum sudah terlelap di samping Hae Yeon dengan posisi terduduk dan menyandarkan kepalanya di kasur, Hae Yeon terbangun dan berteriak-teriak tak jelas.

Untuk yg kesekian kalinya, setiap kali ia terlelap, ia selalu mimpi buruk.

“Hae Yeon~ah, gwaenchanna?”, Kibum langsung duduk di atas kasur dan memeluk tubuh yeoja itu.

Beberapa menit kemudian, setelah Kibum membawakan air mineral dan membuatkan bubur, Hae Yeon mulai bisa tenang.

“Sewaktu kau hilang apa yg terjadi padamu?”, tanya Kibum sambil duduk di sofa, di sebelah Hae Yeon.

Tiba-tiba mata Hae Yeon menerawang dengan pandangan kosong, ia berusaha mengingat sedikit hal yg ia lupa.

“Saat Eunhyuk oppa datang, tiba-tiba semua gelap, tapi aku yakin aku tak pingsan. Aku masih dapat melihatmu dan Eunhyuk oppa. Lalu tiba-tiba aku benar-benar berada di tempat yg sangat gelap dimana aku sudah tak dapat melihatmu dan Eunhyuk oppa, tapi seolah-olah di tempat itu sangat ramai”, Hae Yeon menghembuskan napasnya.

“Lalu sebuah tangan mungil namun dingin menarikku, aku melihatnya. Ya, dia adikku. Adikku yg sangat aku sayangi yg meninggal karena kecerobohan orang tuaku”, Hae Yeon mulai menitikkan air mata,

“Entah apa yg aku pikirkan, namun aku langsung memeluknya. Aku, a-aku sangat merindukannya. Saat dia masih berada dalam pelukanku, ia membisikiku sesuatu. Unni, aku kesepian disini, jebal temani aku. Aku merindukanmu unni, aku ingin selalu bersamamu. Di saat itulah aku bimbang, apa yg harus aku lakukan”, mata Hae Yeon menerawang.

>

“Unni, aku kesepian disini, jebal temani aku. Aku merindukanmu unni, aku ingin selalu bersamamu”, ucap Tae Chan lirih.

Oh Tuhan, apa yg harus aku lakukan? Aku sangat mencintai adikku ini.

“Tae Chan~ah, unni akan menemuimu suatu saat nanti”, kataku sambil berjongok dan mengelus rambutnya.
“Aku kesepian unni. Aku takut sendirian disini”, Tae Chan manarik-narik lenganku.
“Aku temani sebentar eo?”, tawarku pada Tae Chan.

Ia tak menjawab namun hanya menunduk, apa ia menangis? Tapi aku tak mendengar suara tangisan.

“Tae Chan~ah”, aku mengangkat kepalanya pelan.
“KAU JAHAT !! KAU BUKAN KAKAK YG BAIK !! KAU HARUS MENEMANIKU DISINI APAPUN YG TERJADI !!”, Tae Chan mulai berteriak namun bukan dengan suaranya. Suaranya sangat besar lebih mirip seperti suara serigala yg sedang mengaum marah.

Dan wajahnya, oh tidak, wajahnya bukanlah wajah lembut Tae Chan, wajahnya kini berubah sangat mengerikan dan saat itu juga semua menjadi gelap.

>

“Dan setelah itu, aku terbangun dan sudah berada disini”, kata Hae Yeon.
“Lalu sejak saat itu, bayangan Tae Chan yg mengerikan itu selalu muncul dalam mimpiku”, Hae Yeon mengakhiri ceritanya.

“Annyeonghaseyo”, terdengar suara ramai dari arah pintu. Kibum dan Hae Yeon sontak menoleh bersamaan.
“Yak! Kami mencarimu ternyata kau disini”, cerocos Eunhyuk setelah memasuki asrama.
“Aku disuruh Na Na menemaninya”, ucap Kibum santai.
“Aish, yeoja itu lagi”, geram Eunhyuk.
“Jangan begitu, suatu saat kau pasti mencintainya dan akan mengemis cinta padanya”, ucap Hae sambil memeluk pundak Eunhyuk disambut dengan tawa seluruh ruangan.
“Yak! Apa maksudmu? Aku tak mungkin mencintai yeoja aneh seperti dia”, ucap Eunhyuk sambil menghentakkan tangan Donghae.
“Hyung, berani taruhan”, kata Henry yg tiba-tiba datang membawa segelas air untuk Eunhyuk.
“Yak! Apa maksudmu?”
“Kau tak berani ya?”, tanya Kyuhyun sambil agak berteriak dari arah dapur.

Hae Yeon yg merupakan satu-satunya yeoja yg berada disitu hanya bisa tertawa cekikikan melihat tingkah laku para namja yg memojokkan Eunhyuk.

“Oppa, kalau kau jatuh cinta dengan Na Na, kau harus mentraktir kami es krim”, kata Hae Yeon yg tiba-tiba kembali ceria dan tersenyum.
“DEAL!!”, teriak seisi ruangan bebarengan dengan semangat dan tentu saja kecuali Eunhyuk.
“Yak! Apa-apaan kalian ini, aish!”, ia mengacak frustasi rambutnya dan berjalan ke kamarnya dengan kesal. Yang lainnya hanya tertawa cekikikan.

“Annyeoong~ Kami kembali”, keempat yeoja itu memasuki asrama, dan seisi ruangan tiba-tiba hening. Mata mereka –Kibum, Hae Yeon, Kyuhyun, Henry, dan Donghae- saling bertemu dan seolah berkata ‘rahasiakan hal ini dari mereka’.

“Wae?”, tanya Min Ji jutek melihat keanehan keempat namja dan satu temannya itu.
“Aniyo, aniyo”, kata Donghae dan lalu mereka bubar sambil cekikikan tak jelas.

Na Na yg sebenarnya tak tau apa yg terjadi dengan cueknya ia pergi ke kamar dan membaringkan tubuhnya.

Karena saking lelahnya setelah latihan, semua terlihat kembali ke kamarnya untuk istirahat kecuali Ah Na yg masih sibuk membereskan asrama yg mulai terlihat berantakan.

“Aish, jinjja. Orang-orang ini kenapa tak pernah membersihkan asrama sih. Min Ji yg biasanya rajin, mana dia, aish”, cerocos Ah Na pada dirinya sendiri sambil meletakkan barang-barang pada tempatnya.

“Ah, Donghae~sshi, bisa bantu aku sebentar?”, tanya Ah Na setelah melihat Donghae selesai mandi.

Donghae sempat berpikir sejenak, kemudian ia menghampiri Ah Na.

“Shirreo!”, kata Donghae dengan seringai jahatnya lalu berlalu meninggalkan Ah Na.
“Yak! Apa-apaan kau! Ini asramamu juga, babo”, Ah Na sedikit emosi.
“Mau kubantu? Minta maaf dulu padaku atas kejadian yg kau lakukan dulu”, kata Donghae sambil menjulurkan lidah *oppa sok imut -,-*plak
“Aku kan sudah minta maaf”
“Aku ingin mendengarnya lagi, kali ini harus lebih tulus”, Donghae berkacak pinggang.

Ah Na menghela napas panjang. Lalu tanpa author duga ia berlutut dan bahkan bersujud di depan Donghae. Donghae shocked di buatnya.

“Mianhamnida”, kata Ah Na saat ia bersujud kemudian langsung berdiri kembali. Donghae tak menyangka Ah Na akan seperti itu.
“Yak! Jangan diam saja, bantu aku”, protes Ah Na ketika melihat Donghae hanya melongo tanpa membantunya.

>

“Besok adalah final dancenya”
“Jinjjayo? Aish, aku lupa”, kata Kyuhyun menanggapi omongan Donghae.
“Ketua macam apa kau ini -,-”, celetuk Eunhyuk pada Kyuhyun yg langsung di balas lirikan tajam dari Kyuhyun.
“Hanya tersisa 4 peserta”, kata Na Na yg keluar kamar bersama yeoja lainnya lalu ikut nimbrung bersama para namja di depan TV, tempat biasa mereka berkumpul.
“Iya, dan hanya ada 2 pemenang bukan?”
“Ne, dan kami yg akan menjadi pemenangnya dan kalian harus bersiap untuk menjadi babu kami”, kata Min Ji penuh kesombongan.
“Yak! Tak mungkin babo”, kata Eunhyuk sambil menjitak kepala dongsaengnya itu.
“Bagaimana kalau kita main remi lagi seperti dulu?”, tawar Donghae semangat.
“Aaa, shirreo. Aku tak mau melihat yeojaku harus mencium namja lain”, protes Henry yg di sambut oleh anggukan dari Kyuhyun yg memang juga memiliki yeoja.
“How about using Truth and Dare as the punishment?”, tanye Ye Eun yg sedari tadi hanya berdiam diri di sebelah Henry.
“Okay!!”, kata Donghae semangat.
“Memang kau tau artinya?”, bisik Eunhyuk yg berada disebelahnya dan Donghae hanya menggeleng polos.
“Okay, let’s go”, ucap Henry semangat.

Mau tak mau mereka mengikuti permainan. Selama 25 menit mereka terlarut dalam permainan, dan akhirnya mereka mendapatkan 2 pemain yg kalah permainan.

“Truth or dare?”, tanya Kyuhyun pada Eunhyuk dengan seringainya.
“Dare”, jawab Eunhyuk percaya diri.
“Buka semua bajumu”, kata Kibum.
“Mwo??”
“Cepat, kau kan kalah babo!”, kata Donghae sambil menjitak Eunhyuk.

Para yeoja hanya bisa diam, sejujurnya mereka agak sungkan kalau harus melihat tubuh abs seorang Eunhyuk, kecuali Min Ji tentunya.

“Oppa, kau lebih terlihat tampan jika seperti itu. Lebih terlihat seperti monyet”, cibir Min Ji pada Eunhyuk sambil tertawa cekikikan.

Ctak!
Ponsel Eunhyuk ia gunakan untuk menggetok kepala Min Ji, dan lagi-lagi tiap Kyuhyun mau protes, Eunhyuk langsung menutup telinganya.

“Kajja, jangan lama-lama. Kau, truth or dare?”, tanya Donghae pada Hae Yeon.
“Truth”
“Kapan first kissmu hilang dan dengan siapa?”

-Kibum’s POV-

“Kapan first kissmu hilang dan dengan siapa?”, tanya Kyuhyun menyelidik.

Slep!
Oh, Tuhan. Aku sungguh tak sabar ingin mendengar jawaban darinya.

“Ketika aku berusia 3 tahun”, mwo??

“Mwo??”, ucap seisi ruangan serentak.
“Ne, wae?”, protes yeoja itu.

Oh, sungguhkah?
Kapan kau pertama kali memiliki namjachingu sehingga usia 3 tahun kau sudah kehilangan first kissmu?

“Dengan siapa?”, kata-kata itu tiba-tiba saja keluar dari mulutku, dan aku tak menyesalinya.
“Dengan Sungmin oppa”

-Author’s POV-

“Yak! Jangan terkejut. Lee Sungmin itu memang oppanya”, jelas Ah Na.
“Ne?”, tanya para namja bebarengan.
“Sungmin oppa itu oppa kandung Hae Yeon. Dan oppanya itu sangat menyayanginya. Jadi wajar kalau saat kecil mereka seperti itu, lagian itu tak sengaja”, Ye Eun memperjelas.
“Baiklah, kita lanjutkan”, kata Eunhyuk sambil mulai mengocok kartunya.
“Kau tak kedinginan oppa?”, tanya Min Ji.
“Tumben kau perhatian”, jawab Eunhyuk tanpa menoleh.
“Kuperhatikan tak mau, awas kau sampai minta perhatianku, cih!”, cibir Min Ji yg terlihat sangat menyesal karena telah memperhatikan abangnya.

Permainan berlangsung tegang namun diselai canda yg di buat oleh Eunhyuk, Kyuhyun, dan Hae Yeon yg memang paling tidak bisa diam dalam hal apapun.

‘Yak! Kenapa aku bisa kalah lagi?”, protes Hae Yeon dan disambut tawa oleh yg lainnya.
“Yak! Kau jangan tertawa Na Na, kau juga kalah”, lanjut Hae Yeon.
“Truth or dare?”, tanya Eunhyuk pada Hae Yeon. Eunhyuk sudah kembali memakai pakaiannya karena ia menang pada permainan kedua ini.
“Karena tadi sudah truth, sekarang aku pilih dare saja”, kata Hae Yeon santai.
“Peluk salah satu namja disini, kecuali Kyuhyun dan Henry karena sudah memiliki kekasih”, tantang Ah Na.
“Ne?”, tanya Hae Yeon tak percaya. Eunhyuk, Kibum, dan Donghae hanya bengong, bingung harus apa karena salah satu dari merekalah yg akan menjadi targetnya.
“Palliwa!”, paksa para yeoja sambil mendorong Hae Yeon.

Hae Yeon terdiam, menatap ketiga namja itu satu persatu. Akhirnya, tubuhnya membawanya mendekat kepada Kibum, namja yg sama melongonya dengan 2 namja lainnya.

“Gumawoyo, Kibum~ah, kau sudah sempat menjagaku tadi”, bisik Hae Yeon tepat di telinga Kibum sambil memeluk Kibum.

-Kibum’s POV-

“Gumawoyo, Kibum~ah, kau sudah sempat menjagaku tadi”

Aku sudah mengira ia akan memelukku ketika tadi aku melihatnya ragu saat menatapku. Oh Tuhan, aku memang mencintai yeoja ini. Hangat. Itu yg kurasakan. Apalagi kalau bukan jatuh cinta namanya ketika jantung berdegup kencang seperti ini. Apa ia mendengarnya? Apa kau mendengar suara detak jantungku yg saat ini milikmu, Hae Yeon~ah?

“N-ne”, kataku ter ajiz gagap.

-back to Author’s POV-

“I think there will be another couple”, bisik Henry pada yeojanya. Ye Eun mengangguk menyetujui ucapan Henry.
“Okay, kita lanjut. Na Na~ha, truth or date?”, tanya Min Ji.
“Truth”
“Kalau kau diberi kesempatan membunuh, sapa yg ingin kau bunuh lebih dulu?”, pertanyaan konyol yg keluar dari mulut Kyuhyun ini di jawab santai oleh Na Na.
“Dia”, kata Na Na sambil menunjuk Eunhyuk yg sedang asyik ngupil >,< *enggak ding, becanda*masa ganteng-ganteng, ngupil, kkk~* -____-
“Mwo?? Aku??”, teriak Eunhyuk sambil menunjuk dirinya sendiri.
“Aku membencimu!”, jawab Na Na santai namun dengan raut yg sangat jutek sejutek juteknya kaya bau ketek *apa deh*
“Waeyo??”, protes Eunhyuk.
“Eunhyuk babo!”, kata Na Na yg langsung beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju kamarnya.

Hening. Seisi ruangan terdiam.

“Kau apakan temanku?”, tanya Ye Eun ketus.
“Yak! Mana aku tau!”, Eunhyuk nyolot.
“Sudahlah, sebaiknya kita tidur. Sudah malam. Persiapkan diri kalian untuk besok”, Min Ji menengahi. Ia tau alasan Na Na seperti itu. Dia marah pada Eunhyuk karena kejadian saat Na Na menungguinya di taman hiburan.

>

Keempat team yg tersisa sudah berkumpul di ruang aula gedung ELFWorld untuk mengikuti audisi akhir battle dance. Penampilan pertama adalah penampilan antara Angels team dan Superman team.

“Superman team, dance kalian memiliki energi yg sangat bagus. Namun, ada beberapa dari gerakan kalian yg mengakibatkan pemblockingan. Misalnya tadi, Donghae~sshi dan Kyuhyun~sshi sempat hampir saling bertabrakan. Walau kalian berusaha menutupinya, namun saya dapat melihatnya. Dan selebihnya, kalian sempurna!”, ucap sang juri sambil mengacungkan kedua jempolnya.
“Dan untuk Angels team, gerakan kalian bagus, kreatif, dan saya sangat suka ide kalian. Namun, ketika perubahan gerakan kalian yg awalnya enerjik menjadi lebih lembut, disitulah kekacauannya, seolah kalian belum siap untuk merubah tempo gerakan kalian, jadi semua terlihat kacau. Tapi, gerakan kalian kreatif. Cool!”, lanjut juri itu dan mulai mengacungkan kedua jempolnya lagi.

Setelah mendengar komen dari juri, kini dilanjut penampilan antara Bonamana team dan Petals team.

“Petals team, disini saya kecewa dengan kalian. Kekompakkan yg biasanya kalian tampakkan, kini terlihat kacau. Walau gerakan kalian saya akui yg terbaik, namun kekompakan kalian ini sangat kurang”, kata sang juri dengar raut kecewa.
“Bonamana team, kalian memiliki tubuh yg sempurna sebagai seorang dancer, tubuh kalian meliut-liut dengan indahnya selama kalian berdansa tadi. Namun, ada satu hal kekurangan kalian, ekspresi. Kalian kurang mengekspresikan gerakan kalian. Hanya itu yg perlu kalian pelajari, ekspresi mimik wajah ketika kalian melakukan gerakan”, lanjut sang juri.

“Bagaimana? Apa kau optimis?”, tanya Eunhyuk pada Min Ji ketika mereka masih beristirahat sebelum final diumumkan.
“Molla, oppa”, kata Min Ji lesu.
“Kalau gitu bersiaplah untuk menuruti kemauanku, hahaha”, kata Eunhyuk sambil memukul pelan kepala Min Ji.
“Aish, kau ini. Oppa, eomma menyuruhmu pulang ke rumah setelah pertandingan ini, dan tinggal bersama kami”
“Jinjjayo?”, tanya Eunhyuk memastikan.
“Ne. sebenarnya aku sangat berat harus serumah dengan monyet liar, tapi mau bagaimana lagi”, kata Min Ji lesu.

Pletak!!

“Yak! Apa-apaan kau ini!”, kata Eunhyuk seraya menjitak kepala Min Ji.
“Iysh oppa”, Min Ji mengelus-elus kepalanya.

>

“Aku tak menyangka kita lolos, yeeeeeeyy”, teriak Na Na sambil berloncat dan bergulung-gulung ria bersama Ye Eun.
“Yak! Lihatlah siapa saingan kita selanjutnya”, kata-kata Min Ji membuat mereka berhenti bergulung ria.
“Jinjayyo? Henry yg—“, kata Ye Eun tak percaya.
“Ne, saingan kita selanjutnya adalah Superman team, team namjachingu kau dan kau”, kata Ah Na sambil menunjuk Min Ji dan Ye Eun dengan menekan kata kau.

>

“Yang menjadi juara pertama adalah *jengjengjengjeng*efek petir*backsound lagu Teddy Bear -,-* Superman team dan otomatis Bonamana team menjadi juara keduanya”, kata salah satu juri.

Bonamana team mematung di atas panggung. Berbeda dengan Superman team, sedari tadi mereka sudah jingkrak-jingkrak bahagia sambil meneriakkan nama author.

^^

“Bersiaplah”, kata Eunhyuk yg berjalan menghampiri para yeoja bersama komplotannya, Kyuhyun, Donghae, Henry, dan Kibum.
“Bisakah kita lupakan ini?”, tanya Min Ji dengan tampang pasrah.
“Andwae!”, kata Kyuhyun dengan cepat setelah mendengarkan kata-kata Min Ji.
“Yak! Kau ini namjachinguku tapi kau tak membelaku!”, Min Ji menjewer telinga besar Kyuhyun.

Semua kembali ke asrama dan membereskan semua barang-barangnya, karena siang ini juga mereka harus out dari asrama.

“Yak! Kau mau kemana bersama yeojaku?”, tanya Kyuhyun saat melihat Eunhyuk merangkul bahu Min Ji dan menggiringnya.
“Pulanglah, babo! Kemana lagi!”, kata Eunhyuk santai.
“Mwo?! Bagaimana bisa kalian serumah? Aku yg namjachingunya saja belum berani serumah dengannya!”, Eunhyuk menarik lengan Min Ji.
“Yak! Dia ini oppaku, ingat?”, Min Ji kembali menjewer telinga Kyuhyun.
“Aish, kenapa namja jelek ini sih yg harus jadi oppamu”, cibir Kyuhyun sedikit cemburu.
“Yak! Apa maksudmu?”, Eunhyuk hampir menggetok kepala Kyuhyun, namun Min Ji menghalangi.
“Sudahlah, oppa! Chagi~ya, dia oppaku, tak mungkin dia mengambilku darimu”, kata Min Ji lembut sambil berjinjit dan mencium pipi Kyuhyun.

Kyuhyun hanya bisa membeku diperlakukan Min Ji seperti itu. Hingga saat ini, ia masih belum mengerti dengan sikap Min Ji yg kadang bisa menjadi buas dan memukulinya, namun kadang juga bisa lembut selembut aspal yg bisa melelehkan hatinya *aspal? -,-*

-Kibum’s POV-

Apa ini saat yg tepat?

Saat ini aku sedang melihat punggungnya yg semakin menjauh. Apa aku harus mengejarnya dan mengatakannya sekarang? Menyatakan perasaanku padanya?

YA! Sekaranglah saatnya!!

“Hae Yeon~ah!”, aku mengejarnya sambil berlari *yaiyelah pinter, masa ngesot -,-*
“Ne oppa?”, tanyanya ketika menoleh ke arahku.
“Apa kau sudah benar-benar baik saja?”, bodoh! Kenapa kau malah bertanya hal seperti itu.
“Ne, oppa. Jangan khawatir”, katanya sambil tersenyum manis. Oh my God!
“Hae Yeon~ah”, aku menggenggam tangannya. Inilah saatnya!!
“I love you. Would you be my girlfriend?
“Op-oppa”, matanya seolah menyiratkan rasa tak percaya.

Aku semakin menggenggam tangannya erat seolah memberinya jawaban bahwa aku serius. Benar-benar serius!

“Aku belum memiliki rasa padamu oppa, mianhae, aku tak bisa”, jleb! Kata-katanya benar-benar membuat hancur remuk hatiku.

Ia melepas genggaman tanganku dan berbalik, berniat pergi meninggalkanku.

“Chakkamaniyo”, aku kembali menggenggam tangannya.
“Ne oppa?”, wajahnya terlihat bingung.
“Bisakah aku memintamu menjadi kekasihku dan belajar mencintaiku?”
“Apa kau serius oppa?”, gila! Aku memang sudah gila mengucapkan kata-kata itu.
“Ne”, aku mengangguk mantap. *mantap pake b ato p sih? Bingung nih, haha*plak ga penting
“Baiklah kalau itu mau oppa, aku juga ingin belajar mencintaimu, oppa”

Sreep!
Aku langsung memeluknya dengan sangat erat dengan sangat erat.

“Thank you”, ucapku dengan sangat tulus.
“Ne, oppa”, ia membalas pelukanku walau awalnya ia terlihat ragu.

-Author’s POV-

“Annyeoong~”, Min Ji berteriak saat masuk ke dalam rumah besarnya.
“Aaaaah, appa merindukanmu”, kata Mr. Park sambil memeluk Eunhyuk.
“Appa, kalau dengan kedatangan namja ini mengakibatkan kau mengacuhkanku, aku bisa saja membuang namja ini ke laut”, kata Min Ji sontak membuat Eunhyuk melotot terkejut.
“Aigoo~ Anak appa yg satu ini sangat pencemburu ternyata. Appa tak mungkinkan mengacuhkan anak gadis appa yg cantik ini”, kata Mr. Park sambil mencolek hidung Min Ji dan memeluknya.

“Ah, anakku yg tampan sudah datang”, kata Mrs. Park seraya memeluk Min Ji.
“Eomma, anakmu ini cantik”, kata Min Ji semakin gemas melihat tingkah laku kedua orang tuanya.

Eunhyuk hanya diam menahan tawa. Sejujurnya ia sedikit canggung dengan keluarga barunya. Ia sangat bahagia, sangat sangat bahagia. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa ia sangat gugup saat ini.

Saat ini mereka tengah asyik menonton Awas Ada Sule sekeluarga, Mr. Park, Mrs. Park, Min Ji, Eunhyuk, dan Jungsu. Tiba-tiba Min Ji mendapat telepon dari Hae Yeon.

Min Ji~ah, Kibum menyatakan perasaan padaku”, kata Hae Yeon girang dari seberang.
“Jinjayyo? Apa kau mencintainya?”, tanya Min Ji.
Aniyo, belum bisa di bilang aku mencintainya
“Berarti kau menolaknya?”, tanya Min Ji penuh antusias.
Ani, ia namjachinguku sekarang

“Mwo?? Bagaimana bisa??”, Eunhyuk yg ternyata sedari tadi menguping dan mendekatkan telinganya pada ponsel Min Ji berteriak terkejut.
“Oppa, kau menguping ya??” protes Min Ji.
“Ani, aku hanya sedang mengomentari filmnya”, kata Eunhyuk santai sambil menunjuk layar tv.

Mr. dan Mrs. Park yg mengetahui bahwa Eunhyuk sebenarnya menguping tertawa cekikikan melihat tingkah laku dua anaknya yg sepertinya tak akan bisa saling akur.

-TBC-

Hayaaaah, selesai nih partnya Kibum :D
Maaf ya, ceritanya lebih sangar dari sebelumnya. Author jarang nemu ide kalo gak Eunhyuk yg main, gak tau napa -,- Jodoh kali, kkk~ Peace..
Tunggu next partnya yaaa kalo masih betah sih -,- Hehe ~

No comments:

Post a Comment