May 09, 2012

WHEN THE BATTLE DANCE BEGINS –Ep01-

Author : Shin Rye Ra *Readers bosen dengernya, kekeke~*
Cast :
Superman Team
. Cho Kyuhyun (Leader)
. Lee Hyuk Jae
. Lee Donghae
. Kim Kibum
. Henry Lau
Bonamana Team
. Park Min Ji (Leader)
. Chan Ah Na
. Kim Na Na
. Choi Ye Eun
. Lee Hae Yeon
Genre : Syntax Error alias tidak terdefinisi, kekeke~

Annyeeooong~ Author Yoon Ra datang dengan membawa FF jelek lagi. Kali ini Oppa nya Author minta buat dimasukin ke dalem FF, kekeke~, jadilah dia cast utamanya. Waktu Author buat FF ini, Author sempet nangis-nangis sambil jingkrak-jingkrak (?) soalnya waktu Author buat FF ini udah sampek setengah cerita lebih, tiba-tiba ilang gitu aja filenya, terpuruklah Author, mumumu~ T__T Tapi Author gak nyerah^^

Happy reading^^ RCL yaaaaaa..

WORO-WORO!!!!! (?)

ELFWorld mengadakan Audisi Battle Dance yg diselenggarakan di gedung ELFWorld sendiri. Audisi final akan diselenggarakan pada tanggal 1 Juli 2012, tetapi 3 bulan sebelumnya, yaitu mulai tanggal 1 April 2012, peserta wajib menginap di asrama di gedung ELFWorld untuk mendapat pemantauan langsung dari juri ELFWorld.
Persyaratan :
~ Usia minimal 19 tahun dan maksimal 29 tahun
~ Anggota minimal terdiri dari 4 orang dan maksimal 6 orang
~ Siap untuk menginap di asrama ELFWorld selama 3 bulan

Berminat? Segera hubungi 231-57-4**** atau langsung datang ke gedung kami.

-Min Ji’s POV-

Audisi battle dance? Tapi kenapa harus pakai acara menginap segala sih. Aku segera menelpon Na Na, salah satu sahabatku.

~”Yeoboseyo?”~
“Na, kutunggu di café biasa, palliyo”
“Waeyo?”
“Aish, cepatlah” KLIK. Aku memutus sambungan telepon.

15 menit kemudian, aku melihat yeoja cantik berambut pirang lurus bertubuh tinggi. Ia sahabatku, Na Na. Menurutku dia yeoja yg sangat sempurna.

“Waeyo Min Ji~ah?”, tanyanya setelah ia duduk tepat di depanku.

Aku tak berkata apapun, tetapi aku langsung menyodorkan selembar pengumuman yg tadi kubaca. Dalam 30 detik matanya membulat sempurna seperti bola pingpong.

“Kyaaaa, kita harus ikut”, ia begitu bersemangat dan langsung mengambil ponselnya dan menelpon sahabat kami yg lain satu-persatu, aish, yeoja ini. Aku bahkan belum menyetujuinya.

Memang sih kami sudah sering berlatih dan memenangkan setiap audisi, tapi ini beda, harus menginap, 3 bulan lagi. Aku sudah memiliki dance teamku sendiri yg bernama Bonamana Team yg berarti Beautiful Girl Team. Anggotanya aku sendiri, Ah Na, Hae Yeon, Na Na, dan Ye Eun.

“Yak! Aku saja belum menyetujuinya”, aku memprotes Na Na setelah ia selesai menelpon ketiga temanku. Ia langsung menatapku dengan mata aegyonya.
“Ayolah leadeeer, ini kesempatan kita”, ia merengek seperti anak kecil yg minta dibelikan mainan oleh Eommanya.

Yah mau bagaimana lagi, lagian dia juga sudah menghubungi sahabatku yg lain.

“Ne ne, tapi kau yg mendaftarkan”, ucapku ketus.
“Yak! Kau kan leadernya?”, dia memprotes.
“Kau mau atau tidak?”
“Aigoo, arra arra”, ucapnya lemas.

^^^^^^^

Malam ini, tepatnya tanggal 31 Maret 2012, aku sedang mempersiapkan segalanya untuk esok. Tentu saja barang yg perlu kubawa sangat banyak, secara 3 bulan gitu loh. Aku selesai bersiap-siap tiba-tiba ponselku berdering tanda ada telepon.

“Yeoboseyo?”
~”Yak! Min Ji~ah, cepat kemari dan bawa barang-barangmu, semua sudah berkumpul di rumahku, malam ini kalian wajib menginap di rumahku”~
“Mwo? Kau tak sedang bercanda kan Hae Yeon~ah?”
“Palliyo” TUUT TUUUT. Sambungan terputus. Dasar! Sahabatku memang tak ada yg waras.

Aku segera ganti pakaian dan keluar kamar menuju tempat semua keluargaku berkumpul, ruang TV.

“Appa, malam ini aku menginap di rumah Hae Yeon”, kataku pada Appa.

Appa menghampiriku, “Good luck honey”, kemudian ia mengecup puncak kepalaku. Aku hanya tersenyum mengangguk, lalu senyumku segera pudar ketika melihat Eommaku tak berpindah dari posisi semula. Aku memang bukan anak kandungnya, tapi apakah ia harus sedingin itu padaku? Aku hampir saja menitikkan air mataku jika saja Appa tidak membangunkan lamunanku.

“Perlu Appa antar?”
“Ani”, aku tersenyum dan langsung keluar rumah.

Aish, sudah pukul 7.15, 15 menit lagi bus terakhir tiba. Halte bus cukup jauh dari rumahku, akhirnya aku ambil jalan pintas lewat taman. Aku berjalan tergesa-gesa melalui taman hingga ada kaki panjang terjulur yg sukses membuatku jatuh tersungkur dengan mengenaskan.

“Kyaaa, appo~” PLETAK!!
“Kau babo atau apa? Tak liat apa ada namja tampan disini?”, kata seorang namja si pemilik kaki terlaknat tersebut. Dan dia juga orang yg memukul kepalaku dengan PSP berstiker logo Superman di tangannya. Kurang ajar kan? Aku tak dapat melihat wajahnya, karena wajahnya tertutupi oleh masker berwarna hitam. Namja aneh, pikirku.

Aku langsung menatap matanya tajam setajam siletnya Veny Rose.

“Aku bukan babo, dan aku tak melihat ada namja tampan disini, maka dari itu aku tidak babo”, ucapku santai sambil berdiri. Aku berniat untuk segera pergi dari tempat ini.

BRUKK!!
“Kyaaaa”, aku terjatuh lagi, kali ini bukan tersandung oleh kakinya, tapi karena kecerobohanku. Aku melihat jam tanganku dan OMONA~ jam 7.35!! Aku terlambat!!
“Yak! Kau ini benar-benar babo, ka--, eh, kenapa kau menangis?”, ucapnya yg awalnya kasar, tapi setelah melihatku menangis suaranya melemah.

Aku langsung menoleh kearahnya, menatapnya tajam yg kali ini lebih tajam dari siletnya Veny Rose.

“Aku ketinggalan bus terakhirku gara-gara kau, kau harus mengantarkanku!”, ucapku ketus padanya.
“Mwo?? Shireo!”, ucapnya sambil mengibas-ibaskan tangannya ke udara kemudian kembali berkutat dengan PSPnya.
“Huwaaaaaaaaaaa”, aku menangis sejadi-jadinya, tentu saja aku pura-pura, aku tak peduli orang-orang di taman menontonku.

PLETAK!!
Untuk yg kedua kalinya, namja ini memukul kepalaku dengan PSPnya. Jahaaaaaatt!!

“Yak, babo!! Percuma saja kau melakukan hal itu. Aku takkan mau mengantarmu”, ucapnya ketus.

Aku tak bisa apa-apa lagi. Mau tak mau aku harus jalan kaki ke rumah Hae Yeon yg berjarak 4 km dari taman, huwaaaaa, aku menangis dalam hati. Aku berjalan lemah sambil menunduk, aku sudah meninggalkan taman terkutuk itu, cih! Tiba-tiba ada sepeda motor menghadangku. Pengendaranya mengenakan pakaian serba hitam, helm, jaket, celana, sepatu, apa pakaian dalamnya juga ya? Kekeke~ *PLAK*Gampar Author*

“Kyaaaa, Appaaa, ada yg ingin menculik anakmu yg cantik ini”, aku berteriak sambil berjongkok dan menutupi mukaku.

PLETAK!!
Selamat Min Ji, kau mendapat piring cantik karena mendapat 3 pukulan di kepala dalam waktu 1 detik. Aigoo~

“Naiklah”, kata si pengendara sambil membuka helmnya. MWO?? Namja tadi?? Dan dia memukulku lagi?? Untuk yg ketiga kalinya??

Berhubung malam ini aku tak ingin menuruti ego dan harga diriku untuk menolaknya, aku langsung saja naik ke motornya. Dan dia langsung tancap gas dan pergi.

“Kau serius mau mengantarku?”, tanyaku di sela-sela ia mengendarai.
“Siapa bilang aku mau mengantarmu. Memangnya tadi aku bilang kalo aku akan mengantarmu?”, jawabnya ringan.
“Mwo?? Kyaaaa, turunkan aku!”, aku memukul-mukul helmnya yg otomatis kepalanyapun kena pukulanku.
“YAK! Berhenti memukulku! Aku hanya bercanda, kau mau kuantar kemana? Kebun binatang?”, tanyanya dengan nada sedikit marah, kekeke~

Aku langsung memberitahu alamat rumah Hae Yeon. Tanpa bicara ia langsung membawaku kesana. Kekeke~ Syukurlah hari ini tak begitu buruk untukku.

“Gamsahamnida”, aku menunduk ke arahnya setelah kami sampai di rumah Hae Yeon.
“Kyaaaaa, akhirnya Min Ji punya namjachingu, kyaaaa”, itu suara cempreng Ye Eun.

Aku langsung menoleh ke arahnya yg rupanya ia tak sendirian, tetapi mereka berempat, semua sahabatku berdiri agak jauh di belakangku sambil memasang wajah dengan tatapan yg tak dapat kuartikan. Kemudian aku berbalik kembali menghadap namja itu, tetapi namja itu langsung melongos pergi tanpa berkata apapun, Yak! Tak sopan, pikirku.

^^^^^^^

“Jujur saja Min Ji~ah”
“Yak! Dia bukan namjachinguku Ah Na~ha, aku saja tak tau namanya”, protesku. Mereka masih saja tak percaya. Eh iya, aku belum tau nama namja itu.
“Aish sudahlah, kajja kita tidur, besok kita kan harus segar bugar”, lanjutku dan langsung berbaring dan tidur.

-Author’s POV-

Mereka berlima kini berdiri di depan gedung ELFWorld yg megah. Mereka berdiri melingkar sambil menumpuk tangan mereka menjadi satu.

“HWAITING!!”, kata mereka bersamaan sambil melayangkan tangan mereka di udara.

Tanpa basa basi lagi mereka langsung masuk ke gedung itu, ada begitu banyak peserta. Ada sekitar 18 team yg mendaftar audisi itu. Tetapi, akan ada penyisihan selama 3 bulan dan hanya akan disisakan 4 peserta untuk mengikuti Audisi Final Battle Dance pada tanggal 1 Juli 2012 nanti. Hanya ada 2 pemenang, juara I dan juara II. Kedua pemenang tersebut akan berlibur ke kota Cinta alias Paris selama sebulan sebagai hadiahnya, semua fasilitas dan keperluan termasuk makan dan uang saku ditanggung oleh ELFWorld. Enak kan? Author aja kepengen, kekeke~

Kenapa ELFWorld berani mengeluarkan biaya sebanyak itu hanya untuk audisi seperti itu? ELFWorld adalah perusahaan internasional terkaya di Korea Selatan. Mereka bergerak dibidang pemasaran musik dan tari.

-Min Ji’s POV-

“Omona~ Banyak sekali pesertanya”, ucapku terkejut sambil melongo. Jujur aku sedikit gugup dan minder dengan peserta yg lain.

“Perhatian, untuk para peserta audisi, pengumuman pembagian asrama berada di depan gedung ELFWorld, 1 asrama akan dihuni 2 grup, setelah kalian melihat pembagian asrama, kalian diperbolehkan langsung menuju asrama untuk membereskan barang-barang kalian, gamsahamnida”, kata seseorang yg terdengar dari corong masjid *Abaikan*-,-*

Semua peserta langsung berebut untuk melihat pembagian asrama.

Asrama 1 : Sparkyu Team (Namja) dan Jewels Team (Yeoja)
Asrama 2 : Bonamana Team (Yeoja) dan Elfishy Team (Yeoja)
Asrama 3 : Camomile Team (Namja) dan Superman Team (Namja)
Dan seterusnya *Kekeke~ Author males lanjutin*

“Kajja, kita di asrama 2”, ucapku pada sahabat-sahabatku.

Kami mencari-cari asrama kami, dalam 5 menit kami bisa menemukannya. Asrama kami terletak diantara asrama 1 dan asrama 3 *Yaiyelah Thor, lu bego amat sih*-,-*

Kami memasuki asrama kami dan mendapati ada beberapa yeoja di dalam, omona~ cantik-cantik sekali, seperti bidadari saja. Aku yakin mereka adalah Elfishy Team.

“Annyeong~”, sapaku ramah yg kemudian diikuti oleh sahabat-sahabatku.
“Annyeong~”, balas mereka dengan senyum dan tak kalah ramah.

Fiuh, sungguh awal yg baik. Awal yg baik pasti memiliki akhir yg baik J

Di asrama ini ada 4 kamar, 2 untuk Elfishy Team dan 2 sisanya untuk kami. Aku sekamar dengan Na Na, sedang ketiga temanku yg lain berada di kamar satunya.

-Kyuhyun’s POV-

“Yak! Palliyo, kita di asrama 3”, kataku pada teman-temanku.

Kini kami berada di gedung ELFWorld. Kami menikuti Audisi Battle Dance. Teamku bernama Superman Team. Alasan? Yah biar terlihat keren aja, kekeke~ Anggotaku ada 5, yaitu aku sendiri, namja tertampan *PLAK*, Hyuk Jae, Donghae, Kibum, dan Henry.

Kami langsung memasuki asrama kami setelah menemukannya, rupanya masih sepi. Aku rasa Camomile belum tiba. Aku sekamar dengan Hyuk Jae dan Henry, sedangkan Donghae dengan Kibum.

Aku lapar. Aku langsung menuju dapur kecil asrama. Kenapa aku yakin bahwa di asrama kami akan ada makanan? Karena semua fasilitas sudah di sediakan oleh ELFWorld, enak bukan? Aku berniat membuka kulkas, tetapi ketika akan membuka kulkas aku mendapati sticky note tertempel di pintu kulkas.

Sticky note itu bertuliskan :
Ruang latihan untuk Camomile Team berada di Studio 13 sedangkan ruang latihan untuk Superman Team berada di Studio 7. Setiap studio akan di buka mulai pukul 7 pagi hingga pukul 11 malam. Manfaatkan waktu sebaik mungkin. Semoga berhasil. ELFWorld

Setelah selesai membaca aku langsung membuka kulkas dan mencomot (?) sepotong roti dan memakannya. Setelah puas, aku menemui teman-temanku yg duduk rapi di depan TV dan ikut duduk diantara mereka.

“Ya! Apa kalian tak ingin melihat peserta yeoja? Mungkin saja ada yg cantik, kekeke~”, kata Hyuk Jae sambil cekikikan kuntilanak. Aish, bocah ini tak pernah berubah.
“Kau ini niat ikut audisi atau ngecengin cewek sih?”, kata Donghae sambil berdecak dan geleng-geleng ajeb-ajeb.

Di grup kami yg selalu ribut memanglah dua namja itu, Hyuk Jae dan Donghae, tentu saja tetaplah aku yg menjabat sebagai Evil, kekeke~ Henry adalah namja yg ceria dan kami tak pernah tau bila ia sedang dalam masalah, ia selalu saja ceria. Wajahnya begitu menggemaskan seperti bayi yg baru dilahirkan. Andai aku yeoja pasti aku sudah mencubiti pipinya yg seperti kue mochi itu. Dan Kibum? Ia namja tampan, tentu saja tampan setelah aku, dan ia juga pendiam, kami tidak banyak mengetahui tentangnya. Ia begitu tertutup.

“Aku ingin keluar, jangan merindukanku”, ucapku sambil beranjak menuju pintu, dan saat itu juga puluhan bantal mengenai kepalaku yg berasal dari teman-temanku *Lebeh*

Karena latihan baru bisa dimulai besok, otomatis hari ini aku tak ada kegiatan, aku bosan dan memutuskan untuk mencari tempat yg sepi untuk bermain dengan benda kesayanganku, PSP. Aku duduk di tempat duduk yg berada di depan Studio 6, cukup sepi disitu.

Cukup lama aku berkutat dengan PSPku, mungkin sejam lebih, hingga aku merasa ada yg sedang memperhatikanku. Seorang yeoja. Apa pesonaku sebesar itu? *PLAK*Gampar abang* Ia menghampiriku dan duduk disebelahku, aku tak menoleh kearahnya dan pura-pura berkutat dengan PSPku.

PLETAK!!
Tiba-tiba kurasakan sesuatu mendarat di kepalaku dengan mulus, ani, dengan kasar dan keras. Aku menoleh dan mendapati yeoja yg sedari tadi memperhatikanku. Dan dia yg memukulku dengan kepalan tangannya.

“Yak! Apa maksudmu?”, protesku padanya. Hello? Seorang Cho Kyuhyun dibeginikan oleh seorang yeoja?
“Ini balasan untuk kemaren, masih mending aku memukulmu sekali, kemarin kau memukulku 3 kali namja aneh!”, cibirnya. Aku tak mengerti apa yg ia katakan.
“Kau ini bicara apa heh?”, kini aku berdiri tepat di depan yeoja pendek ini.

-Min Ji’s POV-

Aku berada di Studio 6, tempat teamku berlatih mulai besok, aku kemari hanya untuk melihatnya saja, cukup luas dan nyaman. Ketika aku keluar, mataku tertarik untuk melihat PSP yg di pegang oleh seorang namja. PSP itu ada stiker lambang Supermannya, jadi dia yg kemarin menjitakku 3 kali?

Tanpa pikir panjang aku langsung menghampirinya, mengepalkan tangan di udara dan menjitaknya.

PLETAK!!

“Yak! Apa maksudmu?”, pake tanya lagi, cibirku dalam hati.
“ini balasan untuk kemarin, masih mending aku memukulmu sekali, kemarin kau memukulku 3 kali namja aneh!”, ucapku sedikit berteriak.

Tapi kenapa wajah namja ini terlihat bingung? Apa ia lupa padaku?

“Kau ini bicara apa heh?”, dia kini berdiri tepat di depanku, dia jangkung sekali. Apa aku yg pendek ya? Kekeke~

“Yak! Cho Kyuhyun! Kami mencarimu sejak tadi”, kudengar suara yg sepertinya aku pernah dengar, secara refleks aku menoleh kebelakang.
“K-kau?”, ucap namja di belakangku terkejut saat melihatku.
“Nuguseyo?”, tanyaku ragu. Sepertinya aku mengenali mata itu, tapi dimana ya?
“Aku yg kemarin menyaksikan hal bodoh yg kau lakukan di taman”, jawabnya yg membuatku semakin tak mengerti.
“Mwo?”
“Aku yg mengantarmu ke rumah temanmu karena kau ketinggalan bus”, jadi dia namja yg memukul kepalaku 3 kali?
“Jadi kau yg memukul kepalaku 3 kali kemarin?”, ucapku sedikit dengan nada tinggi.

Dia hanya terkekeh.

“Lalu.. PSP.. itu”, ucapku gagap sambil bergantian menunjuk ke arah PSP dan ke arah namja yg memukulku semalam.

Aku sempat melihat, namja yg tadi aku pukul kepalanya terlihat semakin bingung hingga ia meneteskan air liurnya *Abaikan*-,-*

“Ah, nde, itu memang miliknya, semalam aku hanya meminjamnya, kekeke~”, ia terkekeh lagi tanpa rasa bersalah habis memukulku 3 kali semalam.

Aish~ Malunya aku pada namja disebelahku ini, namja yg baru saja kujitak kepalanya. Karena aku masih kesal oleh namja yg semalam memukulku, dan sekarang makin kesal di buatnya, aku menjulurkan lidahku padanya, entah apa yg sedang kupikirkan.

PLETAK!!
Omona~ Dia menjitakku lagi pemirsa!!

“Yak! Tak tau terima kasih kau ini, tak ingat kemarin aku mengantarkanmu?”, protesnya. Aku mengacuhkannya, membuang muka darinya. Enak saja dia jitak kepala orang.

PLETAK!!
Kali ini namja yg tadi kujitak kepalanya berbalik menjitakku dengan PSPnya, lalu dia menyeringai tajam. Dan mereka berduapun melongos pergi tanpa dosa.

“Kyaaaaa, kenapa aku harus bertemu dengan 2 namja terkutuk seperti mereka Tuhaaan!”, aku mengacak-acak rambutku frustasi.

Aku kembali ke asrama dengan muka tertekuk seperti origami. Sahabat-sahabatku yg melihatku seperti itu langsung bertanya aku kenapa, namun hanya kujawab, “Habis bertemu monyet gila di kebun binatang dan devil laknat di neraka”, kemudian aku langsung menuju kamar dan membenamkan diri diantara tumpukan bantal.

-Kyuhyun’s POV-

“Siapa sih yeoja tadi?”, tanyaku pada Eunhyuk setelah kami sampai di asrama.
“Yeoja aneh”, jawabnya singkat sambil memakan roti selainya.
“Namanya?”, tanyaku lagi.
“Molla. Wae?”, ia balik menanyaiku dan menatapku datar. Pengen gua tonjok aja nih orang *Kyaaa, Kyuppa gaboleh gitu sama adek ipar*Tengok kanan tengok kiri memastikan Wonppa gak ada*
“Kurasa aku menyukainya pada pandangan pertama”, aku nyengir-nyengir gak jelas.
“Mwo? Yeoja seperti itu?”, mata Eunhyuk membulat sempurna, ia terkejut sampai-sampai ketika ia bicara, makanan yg ada di mulutnya pada muncrat semua, aish, menjijikkan sekali.

Aku tak meresponnya. Aku melongos ke kamar dan merebahkan diriku di kasur. Menatap langit-langit kamarku sambil senyum-senyum gaje.

>

Sudah pukul 9.30 dan kami belum juga mulai latihan, kenapa? Karena aku saja baru bangun. Dan kalian tau? Aku lah yg pertama bagun dan satu-satunya yg bangun disini, tentu saja Camomile Team sudah berlatih sejak tadi pagi.

“Yak! Banguun bagun, kita harus latihan”, kataku sambil memukul-mukul pipi Eunhyuk dan pipi Henry pelan. Tak ada respon.

Kubuat pukulanku agak lebih kencang. Masih tak ada respon. Terpaksa aku harus menjalankan plan B dan satu-satunya rencana yg pasti sukses membuat mereka terbangun.

CHU~ CHU~
Aku mencium pipi mereka, dan kalian tau? Mata mereka membulat dengan sempurna. Kekeke~ Aku melongos pergi menuju kamar Hae dan Kibum yg aku yakin mereka masih asyik ngorok disana.

CHU~ CHU~
Tanpa pikir panjang, aku juga langsung mencium kedua pipi mereka, respon yg sama seperti Eunhyuk dan Henry tadi, maka mereka membulat sempurna dan langsung terduduk.

Aku keluar kamar dan menuju ruang TV dan mulai berteriak, “YAK! Kita terlambat! Cepatlah mandi dan segera berlatih!”

Aku berniat menunggu mereka di studio, jadi aku tak menunggu mereka di asrama. Ketika aku berjalan menuju studioku di Studio 7, tiba-tiba mataku tertarik untuk melihat apa yg ada di Studio 6.

“Yeppeo”, gumamku pelan sambil menyunggingkan senyumku.

Mataku tak bisa lepas dari setiap gerakan yg ia peragakan, meskipun ada 4 yeoja lainnya disana, entah mengapa mataku hanya tertuju pada satu yeoja itu. Aigoo~ Aku sudah gila.

PUK!! Ada yg menepuk pundakku, aku menoleh dan rupanya itu Henry yg tersenyum ke arahku.

“YAK! Lain kali jangan mencium kami”, protes Donghae.
“Aish, yeoja itu lagi”, cibir Eunhyuk ketika melihat ke dalam ruangan Studio 6.
“Kajja, kita latihan”, ajakku pada mereka, mereka langsung mengikutiku.

Kami selesai latihan pukul 4 sore, tentu saja dengan jeda istirahat, makan, dan mandi. Kami menuju asrama, aku sempat melihat ke ruangan Studio 6 tapi kosong, aku sedikit kecewa melihatnya.

^^^^^^^

Sudah pukul 10 malam, tapi aku masih saja belum bisa tidur, yg lainnya termasuk Camomile Team sudah tidur sejak tadi karena kelelahan, tapi aku? Pikiranku hanya tertuju kepada yeoja tadi.

Akhirnya aku memutuskan untuk menuju ruangan latihanku dan mencoba beberapa gerakan, mungkin itu bisa membantuku untuk cepat ngantuk. Semua sudah gelap, kecuali Studio 2 yg masih menyala karena ada yg berlatih. Ketika sampai di depan studioku, aku mendengar suara tangis, lebih tepatnya suara yeoja menangis, di dalam studioku. Bulu kudukku mulai bergidik, namun aku memberanikan diri untuk masuk dan mencari saklar lampu.

Suara tangis itu masih terdengar selagi aku mencari saklar lampu. Jujur aku takut, untung gak sampe ngompol, kekeke~

“Nuguseyo?”, tanyaku akhirnya.

Tiba-tiba suara tangis itu berhenti. Aku semakin bergidik. Bagaimana jika ia menghampiriku? Aku bahkan tak tau ia itu siapa atau apa. KLEK. Akhirnya aku menemukan saklar lampu dan ruangan langsung terang dalam sekejap. Aku mendapati seorang yeoja yg aku sendiri tak yakin dia itu orang atau bukan sedang terduduk sambil menunduk di sudut ruangan.

Jantungku berdegup begitu cepat, aku memberanikan diri untuk mendekatinya. Walau sebenernya aku takut, bagaimana kalau dia sesuatu berwajah buruk rupa yg nantinya akan membuatku kalang kabut?

“Nuguseyo?”, tanyaku lagi dengan was-was.

Ia mendongakkan kepalanya dan aku terkejut setengah hidup. Bukan karena ia setan atau apa, tapi ia yeoja yg aku sukai, dan ia menangis?

“Kau tak apa?”, tanyaku sambil langsung mendekatinya dan duduk tepat di depannya.
“Apa yg kau lakukan di ruang latihanku?”, tanyanya sambil mengusap air mata dan ingusnya.
“Ini Studio 7, dan ini ruangan latihanku”, jelasku padanya. Ia terkejut.
“Jinjjayo? Ah joseonghamnida”, ia beranjak dari duduknya, aku mencegahnya.
“Gwaenhannayo?”, tanyaku lagi.
“Nde”, dia tersenyum, senyum yg sangat manis.
“Kajja, sudah malam, kuantar kau ke asramamu”, dia hanya mengangguk pelan, aku menggandeng tangannya dan membawanya keluar dari ruangan.

Kami sampai di depan asramanya. Rupanya ia Asrama 2, tepat di sebelah asramaku. Aigoo~ Hatiku saat ini sedang meloncat-loncat kegirangan.

“Masuklah, jaljaeyo~ Jangan menangis lagi”, ucapku padanya dengan lembut.
“Nde, gamsahamnida”, ia tersenyum dengan senyum itu lagi, senyum yg paling manis menurutku.

Aku kembali ke kamarku dan merebahkan tubuhku di kasur lagi, aku menatap langit-langit kamarku sambil tersenyum mengingat-ngingat hal barusan. Bagaimana aku bisa menganggap yeoja itu setan? Kekeke~ Eh, aku belum bertanya namanya, aish, babo Cho!

^^^^^^^

Pagi ini aku jogging bareng Eunhyuk di taman depan gedung ELFWorld. Maish sepi, tentu saja, ini kan baru pukul 6 pagi. Aku dan Eunhyuk sedang merenggangkan tubuh, tiba-tiba aku mendengar suara malaikat, ah ani, rupanya itu suara yeoja yg kusukai. Dia sedang bersama temannya berjalan-jalan sambil bersenda gurau di taman dekat sungai.

“Yak! Jangan melamun”, kata Eunhyuk yg membuyarkan kegiatanku menikmati pemandangan di dekat sungai taman.
“Eunhyuk~ah”, ucapku dengan nada sedikit manja yg kubuat-buat.
“Yak! Menjijikkan, jangan memanggilku dengan nada seperti itu. Waeyo?”
“Tanyakan nama yeoja itu untukku”, ucapku masih dengan nada manja sambil menunjuk yeoja yg kusukai.
“Shireo!”, ucapnya lalu kembali dengan aktifitasnya.
“Yak! Jebaaaaal”, kali ini nadaku lebih memelas dan menatapnya penuh harap.

Aku bukan namja yg suka blak-blakan di depan yeoja yg kusukai, meskipun pangkatku ini Evil kelas atas, tapi aku selalu tak berani berhadapan dengan yeoja yg kusukai. Aish, kenapa aku jadi membuka imageku, menjatuhkan harga diri seorang Cho Kyuhyun saja!

“Pinjamkan PSPmu padaku selama 1 minggu”, tanyanya ketus.
“Mwo? Shireo!”, aku tak bisa hidup tanpa PSPku Hyuk Jae babo!
“Yasudah”, dan ia melongos meninggalkanku.
“Yak! Yak! Baiklah”, aku meneriakinya dan menarik tangannya. Mau bagaimana lagi? Aku benar-benar ingin tau nama yeoja itu tapi aku tak punya nyali cukup banyak.
“Janji?”, tanyanya memastikan.
“Ne”, ucapku lemah. Mianhae PSPku sayang, aku harus menitipkanmu pada monyet gila ini *PLAK*Abang digampar Jewels*

Ia berjalan menuju yeoja yg sedang berolahraga itu, ia berkeringat, aigoo~ cantiknya. Aku mengekori Eunhyuk, karena aku sedikit malu untuk menatap matanya.

“Ya! Temanku ing—kyaaaa”, aku menginjak kakinya. Aku tau apa yg akan ia katakan. Bahaya mamen!

Eunhyuk menatapku tajam, aku menatap matanya lebih tajam lagi, ia akhirnya menghela napas panjang.

“Annyeoong~”, sapanya dengan ramah yg dibuat-buat.
“Mau apa lagi kau? Memukul kepalaku dengan PSP?”, jawab yeoja itu judes. Aigoo~ Aku benar-benar menyukainya kini.
“Yak! Ap—kyaaaa”, kini aku menjiwit punggung Eunhyuk. Dan menatapnya tajam dengan tatapan bersikaplah-baik-padanya-dan-tanya-namanya. Dia menghela napas panjang lagi.
“Annyeoong~ Lee Hyuk Jae imnida dan ini temanku, Cho Kyuhyun”, ucapnya ramah, dengan paksaan pastinya.

Yeoja itu terlihat sedikit bingung dan menatap kami dengan tatapan kenapa-mereka-jadi-begini-?

“Park Min Ji imnida dan ini temanku, Kim Na Na”, jawabnya sambil tersenyum.

Sebenernya aku masih bisa melihat kantung matanya dan matanya yg membengkak karena menangis. Aku masih penasaran, kenapa yeoja ini semalam menangis ya?

“Oppa, tali sepatumu lepas”, kata teman yeoja cantikku itu sambil menunjuk ke arah kaki Hyuk Jae.

Hyuk Jae terkejut dan secara refleks langsung berjongkok dan mencoba membenarkan tali sepatunya. Satu detik kemudian ia menyadari bahwa ia tak sedang memakai sepatu, pagi ini ia hanya memakai sandal. Aku yg mngetahui hal itu langsung tertawa lebar hingga perutku sakit.

“BWAHAHAHAHAHA”, tawa kami bertiga –Aku, Min Ji, dan temannya aku lupa namanya- lepas begitu saja.

Min Ji ber~tos ria bersama temannya, kekeke~ Aku terkekeh melihat tingkah laku mereka.

“Dasar anak sialaan!”, Eunhyuk menjewer-jewer telinga teman Min Ji dengan gemas, selagi mereka berdua sibuk, aku merasa ada kecanggungan diantara aku dan Min Ji.

“Joseonghamnida karena sudah memukul kepalamu tadi”, katanya lembut sambil membungkukkan badan. Ini kesempatan untukmu Cho Kyuhyun!
“Shireo!”, kataku sinis sambil membuang muka. Kekeke~
“Ya! Waeyo?”, dia memprotes dengan ekspresi cemas. Dan selanjutnya aku bingung harus menjawab apa.

Akhirnya aku menarik tangannya dan mengajaknya duduk di bangku depan sungai, kulihat Eunhyuk sudah kembali ke dalam gedung, dan teman Min Ji pun juga begitu, syukurlah tak ada yg menggangguku, inilah kesempatanku untuk lebih dekat dengannya.

“Wae?”, tanyanya padaku.
“Aku akan memaafkanmu kalau kau mentraktirku es krim di café yg ada di ELFWorld”, jawabku dengan wajah penuh smirk (?)
“Mwoya? Bukankah makanan sudah dijamin disini?”, ucapnya tak terima.
“Arra, aku tak akan memaafkanmu”, kataku sambil beranjak dari dudukku, dan satu detik kemudian ia menarik tanganku dan manggut-manggut pasrah. YES!
“Kajja!”, aku menarik tangannya dengan riang. Thank you God *Kya, setan bisa nyebut*

^^^^^^^

“Kau tak mau es krim?”, tanyaku padanya yg kulihat hanya melamun saja kerjaannya.
“Ani”, jawabnya singkat. Ia menerawang, tatapannya kosong. Kenapa aku mengkhawatirkannya.
“Boleh aku tanya sesuatu?”, tanyaku.
“Nde, tapi jangan soal matematika, karena aku pasti takkan bisa menjawabnya”

PLETAK!
Yeoja ini babo sekali sih! Benar kata Eunhyuk.

“Yak! Appo~ Kenapa kau memukulku lagi. Aish, kalian ini hobi sekali sih memukul kepalaku. Aigoo~ Kepalaku sudah semakin membesar nih. Kalo aku botak bagaimana, aish”, baru kusadari, ternyata dia cerewet.

Aigoo~ Aku gemaaaas sekali dengan yeoja di depanku ini. Ya! Kau apakan aku Min Ji~ah? Kita saja baru kenal, kenapa kau sudah membuatku seperti ini? Kau harus membayarnya jika aku jatuh cinta padamu!

“Ya! Kau mau tanya apa? Kenapa malah mesem gaje gitu sih”, katanya sambil mengambil es krim yg ada di hadapanku dan melahapnya.

“Es krimku—“
“Aku yg bayar, sekarang kau mau tanya apa?”, gila! Gue dikerjain ama ini yeoja.
“Aish, kau pelit juga. Aku mau tanya, kenapa semalam kau menangis di studioku? Seperti kuntilanak kehilangan suami saja”, kataku.

PLETAK!
Dia menjitak kepalaku dengan sendok es krim ditangannya. Aku melototinya, dia mengacuhkanku.

“Kalau aku memang kehilangan suami kenapa?”, tanyanya datar. Mataku membulat sempurna.
“Jadi kau sudah bersuami?”, tanyaku dengan ekspresi blo’on yg pertama kalinya aku keluarkan. Aish, jatuhlah sudah nama Cho Kyuhyun.
“BWAHAHAHA, lihatlah ekspresimu itu babo! Kau jelek sekali! HAHAHA”, dia menertawaiku. Tamatlah harga diri seorang Cho.

Tak lama ia terdiam dari tawanya, aku tak mengucapkan sepatah katapun. Bukan karena marah, tapi karena aku malu. Tapi tetap saja pandanganku tak bisa lepas untuk menatapnya yg sedang asyik memakan es krimku.

“Semalam aku menangis karena eommaku”, kata ia tiba-tiba.
“Apa eommamu sudah—“
“Ani, ah ne, eomma kandungku sudah meninggal, tapi semalam aku menangisi eomma tiriku”, tatapannya yg tadinya ceria mulai berubah.
“…….”
“Sudah 7 tahun menikah dengan Appaku, ia masih tak menganggapku ada. Padahal aku juga sudah berusaha menerimanya sebagai eommaku sendiri. Hiks.. Hiks”, jawabnya dengan suara parau.

Aku langsung duduk di sebelahnya dan membenamkannya dalam pelukanku, mengelus lembut punggung dan kepalanya.

“Aigoo~ Mianhae membuatmu seperti ini”, kataku. Dan bodohnya aku, tanpa sadar aku mengecup puncak kepalanya, kuraharap ia tak merasakannya *_*
“Gwaenchannayo, aku merasa lebih lega kok”, dia bangun dari pelukanku dan tersenyum padaku.

^^^^^^^

“Ya! Dari mana saja kau? Ini sudah jam 8 dan kita harus latihan”, cerocos Eunhyuk setelah melihatku masuk ke studioku.

Berhubung hatiku sedang berbunga, aku tak membalasnya dengan amarah. Aku menghampirinya sambil bersenandung ria dan memeluknya, mencium pipi kanan dan pipi kirinya.

“Kyaaaa, Kyuhyun babo! Aku ini masih namja *Berarti bisa brubah jadi yeoja dong?*”, teriak Eunhyuk.

Aku hanya nyengir gaje, yg lainnya menertawakanku dan Eunhyuk yg marah padaku karena aku menciumnya.

-Min Ji’s POV-

Kami sedang berlatih di studio 6, tiba-tiba ada 2 bule namja kulit hitam dan 1 yeoja lokal masuk saat kami sedang berlatih, otomatis aku dan keempat temanku menatap heran ke arah mereka.

“Just keep going. We’re just visiting”, kata salah satu namja bule yg agak gemuk.

Mau tak mau kami melanjutkan latihan kami. Siapa sih orang-orang ini, tanyaku dalam hati.

^^^^^^^

Sore ini aku ke taman lagi seperti tadi pagi, bedanya kalo tadi pagi aku jogging, kalo sore ini aku lagi nyari cutton candy, lagi ngidam, kekeke~ Dan untung aja di taman ini ada. Aku langsung beli 2 sekaligus dan langsung mencari tempat duduk untuk memakan cutton candy ini.

“Annyeonghaseyo, bisa aku duduk sini?”, kataku pada seorang namja, aku hanya melihat wajahnya sekilas, ia mengenakan masker. Namja itu hanya mengangguk tanpa menatapku.

Kini mataku tertuju pada benda yg ia pegang. Foto. Foto seorang wanita paruh baya. Dan aku mengenali wajah itu, sangat mengenalinya. Wajah yang hampir tiap malam aku tangisi.

“Eomma?”, secara refleks namja itu menoleh padaku.
“Min Ji~ah?”, katanya sambil melepas maskernya.
“Kyaa, Eunhyuk~ah, kenapa kau hobi sekali memakai masker?”
“Untuk latihan saja jika suatu saat nanti aku jadi artis”, jawabnya dengan nada sok keren.

MWO? Apa dia bilang? Aigoo~ Rupanya namja ini punya imajinasi yg tinggi.

Mataku kembali tertuju pada foto itu. Kenapa ia memiliki foto eommaku, eomma tiriku. Apa ia jatuh cinta dengannya? *PLAK*

“Ehm, nugu?”, kataku sambil menunjuk ke arah foto itu.
“Waeyo?”
“Aniyo. Tak apa jika kau tak mau menjawabnya”, kataku sambil menatap langit-langit yg mulai berwarna merah karena matahari tenggelam.
“Dia seseorang yg sangat aku cintai”, Nahloh? Apa dugaan gua bener? *PLAK*
“M-maksudmu?”, tanyaku memastikan.
“Dia orang yg telah melahirkanku ke dunia ini, namun raga kami terpisah ketika sebuah bencana gempa bumi melanda rumah kami. Saat itu wanita ini baru saja melahirkanku, tiba-tiba gempa itu datang dan ia terpaksa menitipkanku pada orang yg telah membantu wanita ini melahirkanku karena ia belum sanggup membawaku dengan keadaannya seperti itu. Hingga saat ini aku menunggunya, ia tak kunjung menjemputku”, dan air matanya turun begitu derasnya. Aku hanya bisa melongo tak percaya mendengar ceritanya. Apa itu berarti dia Oppaku? Oppa tiriku?

“Kyaa, kenapa aku punya Oppa sejelek kau”, aku mencubit-cubit kedua pipinya gemas walaupun ia masih terisak. Tetapi, setelah mendengarkan ucapanku ia berhenti menangis dan menatapku bingung.

Aku mengeluarkan ponselku, mengutak-atiknya sebentar dan menyodorkannya pada Eunhyuk.

“Apa ini wanita yg kau maksud tadi?”, aku menunjukkannya foto saat Appa, Eomma, dan dongsaengku Park Jung Soo sedang berpose manis di dekat pantai yg kami kunjungi pekan lalu.

“Bagaimana kau mengenalinya?”, ia terlihat terkejut dan merebut ponselku dari tanganku.
“Dia Eommaku sekarang, sejak 7 tahun yg lalu”, mata bulatnya menatapku tak percaya.
“Mwo? Kenapa aku bisa punya dongsaeng sejelek dirimu?”, katanya dengan nada masih terkejut.

PLETAK!
Aku menjitak kepalanya dengan ponselku yg baru saja kuambil dari tangannya. Enak saja dia berkata begitu, harusnya kan aku yg bilang bagaimana bisa aku punya Oppa macam dirinya.

“Kau sekarang tinggal dengan siapa?”, tanyaku.
“Tidak dengan siapapun. Aku tinggal di apartemen”, ucapnya sedih.
“Setelah pulang dari sini, tinggallah bersamaku dan juga bersama Eomma”
“Eomma kandungmu kemana?”
“Ia meninggal 8 tahun yg lalu karena sakit jantung”, ucapku lirih.
“Ah, mianhae”
“Aniyo, aku sudah melupakannya, karena Eommaku telah mengirimkan malaikat baru, yaitu Eommaku yg sekarang, tapi—“, kata-kataku terputus. Dan aku kembali ingin menangis.
“Waeyo?”
“Sejak awal ia menjadi Eommaku, ia bahkan tak pernah memperhatikanku sedikitpun, tak pernah menganggapku ada, hiks, ia hanya mengurusi buah hatinya dengan Appa, adikku, Park Jung Soo, hiks”

Dia memelukku.

“Tenanglah, mungkin ia tak bermaksud begitu. Pasti ada alasannya”, dia berusaha menenangkanku sambil pengelus-elus punggungku.
“Aku harap”, jawabku dengan suara sedikit parau.

-Kyuhyun’s POV-

Aku tak bisa melupakan kejadian barusan. Berani-beraninya Eunhyuk mengkhianatiku.

Tadi aku sedang berjalan-jalan di taman sedang mencari gorengan (?), namun niatku itu pudar ketika aku melihat Eunhyuk dan Min Ji sedang berpelukan di salah satu bangku taman, amarahku memuncak dan yg bisa aku lakukan adalah makan. Ya aku lapar! Setiap aku marah aku selalu lapar.

CKLEK!

“Annyeong~”, Eunhyuk baru saja kembali dari pengkhianatannya padaku. Aku mengacuhkannya dan melongos masuk kamar.

^^^^^^^

Eunhyuk. Ia berada di sebelahku dan ia masih belum tidur, aku sempat meliriknya sedikit, ia sedang tersenyum-senyum sendiri. Pasti karena ia baru saja jadian dengan yeoja itu.

“Ya! Kyuhyun~ah”, ia memanggilku. Aku tetap memejamkan mataku, mengacuhkannya.
“Aish kau sudah tidur, padahal aku punya berita baik”, katanya lagi. Aku tau Hyuk, kau sudah jadian kan dengan yeoja itu? Tunggu saja apa yg akan aku lakukan padamu.

-Donghae’s POV-

Aish, hari ini menyebalkan. Bagaimana bisa di dunia ini ada yeoja semenyebalkan dia. Siapa namanya tadi? Ah Na. Ne, Chan Ah Na. Awas saja kau ya!

>

Aku sedang berada di café ELFWorld, aku tak makan hanya ingin minum kopi saja sambil menikmati hiruk pikuk kota Seoul melalui kaca di café ini. Tiba-tiba..

“Kyaaa”
PRAANKK~ PLUK!
Ada yg menjatuhkan spaghettinya tepat di kepalaku dan seluruh isi café menertawaiku. Aku mencari siapa pelakunya tapi tak kutemukan. Kemudian kulihat ada yeoja nongol dari bawah mejaku, tepatnya disamping mejaku.

“Ah, joseonghamnida, joseonghamnida, maaf aku terpeleset, aku tak sengaja”, katanya padaku sambil terus membungkukkan badan.

Rupanya yeoja ini yg membuatku jadi seperti ini.

“Ah, ne, gwaenchanayo”, kataku lemah, aku tak bisa marah padanya karena ia baru saja terpeleset, apalagi dia seorang yeoja. Ahh, Hae, kau memang namja yg baik *PLAK*Gampar Hae*

“Ya! Apa yg kalian lakukan? Berani-beraninya kalian mengotori caféku”, kata seorang ahjumma berbadan agak gemuk yg wajahnya sangat menakutkan menurutku.
“Joseonghamnida. Aku terpeleset”, kata yeoja itu sambil membungkukkan badan berkali-kali.
“Aku tak mau tau, kalian berdua, bersihkan seluruh café ini”, kata ahjumma itu sambil berkacak pinggang.
“MWO??”, kataku dan yeoja itu bebarengan.
“Ya! Ini bukan salahku, tapi salahnya”, kataku protes.
“Aku kembali, seluruh isi café ini harus dalam keadaan bersih, jika tidak, kalian berdua akan menanggung akibatnya”, kata ahjumma menyebalkan itu dan langsung meninggalkan kami.

Yeoja itu mulai mengambili sisa-sisa makanan yg terjatuh tadi, tapi sedetik kemudian ia menatapku dengan tatapan jangan-diam-saja-bodoh.

“Shireo! Kau tak lihat rambutku terkena spaghettimu? Aku harus pulang dan mandi”, kataku dan segera beranjak.

Tapi belum ada dua langkah ia memegang tanganku, menahanku untuk pergi. Aku berbalik menghadapnya dan dia langsung memberiku kain pel yg entah sejak kapan ada di tangannya dengan tanpa berkata apapun. Aku hanya bisa menghela napas panjang dan membantunya, wanita ini menyebakan sekali.

Kami bersih-bersih dalam diam, sudah 15 menit kami diam, tak ada yg mau membuka topik terlebih dahulu. Aku memang tak ingin bicara padanya, dia membuatku sial.

“Chan Ah Na imnida”, katanya memecah kesunyian diantara kami.
“Aku tak bertanya”, jawabku singkat.

Sedetik kemudian ia melempar mukaku dengan kain pel yg ada ditangannya.

“YAK! Ka—“
“Kau menyebalkan”, kata yeoja itu sinis lalu meninggalkanku sendiri. Ia pegi. Pergi. Dan aku yg harus menyelesaikan semua ini. Ini kan salahnya, kenapa jadi aku. Dasar yeoja menyebalkan!

>

Setelah 15 menit mandi dan berendam di bathtub aku menuju kamar, rupanya Kibum belum berada di kamar. Kemana namja itu?

-Ye Eun’s POV-

“Sudahlah kita akhiri saja hubungan ini” KLIK. Aku memutus sambungan telepon.

Aku berlari menuju asramaku, aku sedang kesal. Aku baru saja memutuskan namjachinguku. Kenapa? Karena sudah 1 bulan lamanya ia tak menghubungiku dan ia tak bisa dihubungi. Dan alasan dia apa? Dia ganti nomor dan lupa menghubungiku. Keterlaluan bukan? Namja seperti itu tak pantas untuk dipercaya.

BRAKK!!
Aku membuka pintu asramaku dan langsung menutupnya dengan keras.

“Kyaaaaaaaaaa”, aku berteriak histeris sambil menutup mukaku.

Kenapa di asramaku ada namja, setahuku aku tak sekamar dengan team namja. Namja itu terlihat seperti baru selesai mandi, rambutnya basah dan hanya mengenakan handuk yg menutupi bawah pusar hingga lutut, dan omona~ ototnya..

Tanpa pikir panjang aku langsung menarik namja itu keluar dari asramaku dan aku kembali menutup asramaku, namun aku kembali berteriak ketika mendapati seorang namja lagi yg tak berbusana, hanya memakai celana di atas lutut. Ia keluar dari kamar dan menatapku kaget.

“Kyaaaaaaa”
“Yak! Apa yg kau lakukan di asrama kami?”
“Ne?”, kataku sambil masih menutup mukaku, tak berani melihatnya.
“Apa yg kau lakukan di asrama kami?”, ulangnya.
“Ini asramaku”, ucapku tegas.
“Kurasa kau salah, ini Asrama 3, kau asrama berapa?”

Mataku langsung membulat sempurna. Kyaa, aku salah masuk asrama. Malunya aku. Tanpa pikir panjang aku langsung membuka pintu dan keluar dari tempat ini.

BRUKK!!
Belum sampai 2 langkah aku seperti menubruk sesuatu dan jatuh diatasnya.

DEG!
Ini kan namja tadi, namja yg hanya memakai handuk. Wajah kami hanya berjarak 3 cm .Aku menatap kebawah dan benar saja, aku sedang menyentuh dada abs~nya.

“Kyaaaaaaa”, aku langsung berdiri. Ia pun juga ikut berdiri sambil membenarkan letak handuknya.
“Annyeoong~ Henry imnida. Apa sudah sadar bahwa kau salah asrama? Kekeke~”, katanya sambil cekikikan kuntilanak.

Aku malu setengah hidup, aku mengacuhkannya dan berlari. Kali ini tak menuju asramaku tetapi menuju ruang latihanku. Mukaku panas dan aku yakin wajahku sangat-sangatlah merah saat ini.

-Author’s POV-

Di Asrama 3. Elfishy Team sudah tidur sejak tadi. Sedangkan Bonamana Team? Ada yg aneh dari mereka. Sang ketua, Park Min Ji sedang melamun gak jelas. Ia bahkan belum percaya bahwa Lee Hyuk Jae adalah Oppanya, namja sialan yg ia temui di taman waktu itu. Chan Ah Na, ia sedang manyun, mungkin ia sedang meningat kejadian saat ia bertemu dengan namja yg membuatnya kesal tadi sewaktu berada di café. Choi Ye Eun, mukanya masih merah padam, sesekali ia geleng-geleng kepala sendiri dan mengacak-acak rambutnya, ia trauma dengan pertemuannya dengan 2 namja yg bertelanjang dada, terutama namja yg ia tindihi tadi. Sementara Kim Na Na dan Lee Hae Yeon, mereka sudah asyik ngorok sejak sejam yg lalu. Kekeke~

-Min Ji’s POV-

Pagi ini aku yg bangun duluan, masih pukul setengah 7 pagi dan pasti studio juga belum buka. Aku keluar kamar, sepi. Biasanya Elfishy Team sudah memenuhi meja makan. Tumben, pikirku.

Sambil menguap aku berjalan menuju ruang TV, di meja depan TV aku melihat ada sebuah amplop. Aku membukanya.

To : Elfishy Team

Sangat disayangkan team kalian telah tereliminasi dan tidak lolos untuk mengikuti Audisi Battle Dance yg diselenggarakan 1 Juli 2012 nanti. Kami sangat menyesal mengumumkannya. Better luck next time. Kalian dipersilahkan meninggalkan asrama. ELFWorld

Mwo??

-TBC-

Kyaaaaa, selesaaaai juga part ini..
Gimana-gimana chingu? Kritik saran yg membangun yaaaa..
Jangan lupa RCL untuk menghargai hasil karya jelek Author, kekeke~
Gumawo gumawo buat yg udah baca *Bow with Kyu and Henry*

No comments:

Post a Comment